Orang-Orang Kampung Duku
Orang-Orang Kampung Duku | |
---|---|
Genre |
|
Skenario | Imam Tantowi |
Cerita | Imam Tantowi |
Sutradara | Ucik Supra |
Pemeran | |
Penggubah lagu tema | Opick |
Lagu pembuka | "Subhanallah" oleh Opick |
Lagu penutup | "Subhanallah" oleh Opick |
Negara asal | Indonesia |
Bahasa asli | Bahasa Indonesia |
Jmlh. musim | 1 |
Jmlh. episode | 27 |
Produksi | |
Produser | Leo Sutanto |
Penyunting | Heru Hendriyarto |
Pengaturan kamera | Multi-kamera |
Rumah produksi | SinemArt |
Distributor | Surya Citra Media |
Rilis asli | |
Jaringan | SCTV |
Rilis | 20 Februari 15 Maret 2017 | –
Orang-Orang Kampung Duku adalah serial televisi Indonesia produksi SinemArt yang ditayangkan perdana 20 Februari 2017 pukul 20.00 WIB di SCTV. Serial ini disutradarai oleh Ucik Supra dan dibintangi oleh Citra Kirana, Rifky Balweel, dan Rionaldo Stockhorst.
Sinopsis
[sunting | sunting sumber]Mengisahkan tentang Sultan, lajang yang dikagumi oleh hampir seluruh orang-orang Kampung Duku karena dalam segala hal selalu tahu lebih dahulu setiap ada topik persoalan. Banyak warga kampung yang meminta saran dan arahannya.
Bang Sanusi yang juragan kos-kosan, tetangga rumah di mana Sultan tinggal, menganggap Sultan itu cukup menyenangkan, tetapi karena tidak bisa basa-basi, terkadang kesannya jadi menyebalkan karena tidak sesuai dengan cara berpikir orang Kampung Duku. Namun, ketika dia sudah pergi dari kampung untuk berdagang es kelapa, baru mereka menyadari bahwa pendapat Sultan itu benar. Bagi Sanusi yang begitu kagumnya pada pendapat Sultan, mengira bahwa dia itu sebenarnya waliyullah, setidaknya punya ilmu laduni.
Sedangkan menurut Pak RT Marjuki, Sultan adalah penyakit. Dia kesal karena Sultan selalu mengritik dirinya. Sultan terlalu berlebihan menuntut Pak RT harus jadi pemimpin teladan, pemimpin sejati, harus memberi contoh kejujuran dan sebagainya. Sebenarnya kebencian Marjuki kepada Sultan karena pernah membuatnya terpaksa harus jalan kaki dari kantornya di Sudirman, sampai kampung Duku, tanpa pegang uang sepeserpun. Semua itu gara-gara saran Sultan kepada Mpok Hindun isteri Marjuki supaya mengambil semua uang yang ada di selipan dompet dan tempat-tempat lain yang biasa untuk menyembunyikan uang dari kaum lelaki.
Suatu hari, Kampung Duku kedatangan Zakia Goping, biduan yang baru pindah. Warga sekitar merasa tergangggu dengan kedatangan Zakia di kampung mereka, terutama kaum ibu. Pasalnya, para suami kerap tak bisa berpaling muka dari gadis cantik tersebut. Tak terkecuali Pak Marzuki, yang istrinya lantas menemui Sultan, cucu Engkong Markum untuk meminta saran. Sultan sendiri jarang pulang ke Kampung Duku karena ia bekerja di Priuk dan hanya balik seminggu sekali. Suatu hari, akhirnya Sultan bertemu langsung dengan Zakia. Zakia ternyata gadis yang baik dan sopan. Keduanya pun langsung cepat akrab satu-sama lain.
Pemeran
[sunting | sunting sumber]- Citra Kirana sebagai Zakia Goping
- Rifky Balweel sebagai Sultan
- Rionaldo Stockhorst sebagai Bintang
- Giovanni Tobing sebagai Kamto
- Erica Putri sebagai Sekar
- Latief Sitepu sebagai Markum
- Nani Wijaya sebagai Pi'ah
- Dina Lorenza sebagai Nurjannah (Nunun)
- Marini Zumarnis sebagai Rohimah
- Annisa Trihapsari sebagai Ajeng
- Nova Soraya sebagai Icha
- Lulu Zakaria sebagai Ida
- Edy Oglek sebagai Marzuki (Juki)
- Derry 4Sekawan sebagai Sanusi
- Johan Jehan sebagai Rasmon
- Salim Bungsu sebagai Saipul
- Sisi Syahwardi sebagai Hindun
- Dewi Alam sebagai Julaiha
- Intan Pramita sebagai Intan
- Gilang Rino sebagai Parjo
- Lilis Ireng sebagai Sakinah
- Yachyal Zas sebagai Saprut
- Dedi Maulana sebagai Darul
- Zahwa Aqilah sebagai Incun
- Connie Sutedja
- Amoroso Katamsi sebagai Haji Musa
- Adam Rama Fadilah sebagai Ujang
- Merry Mustaf sebagai Ratna
- Ricky Malau sebagai Sanip
- Ujang Ronda sebagai Sarpit
- Wingky Harun sebagai Okim
Distribusi daring
[sunting | sunting sumber]Serial ini juga didistribusikan di vidio.com beberapa jam setelah penayangan.