Mirror (film)
Mirror | |
---|---|
Sutradara | Hanny R. Saputra |
Produser | Novi Christina |
Skenario | Armantono |
Cerita | Leo Lumanto |
Pemeran | |
Penata musik | Dian H.P. |
Sinematografer | Rei Supriyadi |
Penyunting | Wawan I.W. |
Perusahaan produksi | |
Tanggal rilis |
|
Durasi | 115 menit |
Negara | Indonesia |
Bahasa | Bahasa Indonesia |
Penghargaan |
---|
Indonesian Movie Awards 2007 |
|
Mirror adalah film horor Indonesia tahun 2005 yang disutradarai oleh Hanny R. Saputra. Film produksi SinemArt Pictures ini dibintangi oleh Nirina Zubir, Jonathan Mulia, dan Ichi Nuraini. Mirror tayang perdana di bioskop Indonesia pada 27 Oktober 2005.
Plot
[sunting | sunting sumber]Berlatar di Jakarta, Kikan (Nirina Zubir) adalah seorang gadis SMA yang lincah, usil dan suka menakut-nakuti teman-temannya. Akibat kejahilannya tersebut, suatu hari ia terjatuh dan kepalanya terbentur hingga pingsan. Setelah pingsan, Kikan mendapat kemampuan paranormal yang tidak dimiliki oleh orang lain dan dapat dirasakan melalui cermin. Kejadian pertama yang dialaminya setelah pingsan adalah tidak dapat melihat bayangan salah satu penjaga sekolah di cermin toilet, yang akhirnya ditemukan oleh Kikan sudah gantung diri di toilet. Kejadian berikutnya yang dialami Kikan adalah saat ia menginap di rumah tetangganya (Unique Priscilla dan Indra Brasco) karena ia dihantui oleh hantu penjaga sekolah tersebut di rumahnya. Besoknya, tetangganya berniat pergi berlibur dan sempat mengajak Kikan, tetapi Kikan menolak karena ia harus menjemput ibunya di bandara. Saat tetangganya sekeluarga itu asyik bermain, tiba-tiba Kikan kembali tidak melihat bayangan mereka sekeluarga di cermin. Di tengah perjalanan, Kikan melihat keluarga tetangganya tadi berjalan ke lain arah dengan tubuh yang berdarah serta ekspresi wajah yang kosong. Ternyata telah terjadi kecelakaan yang menyebabkan semua anggota keluarga tetangganya tersebut meninggal. Kikan kemudian menyimpulkan bahwa siapapun yang bayangannya tidak dapat dilihatnya di cermin, maka orang tersebut akan meninggal dalam waktu dekat. Kikan kembali mendapati kejadian yang sama dengan Ibu Yani (Henidar Amroe), guru sekolah yang sangat disayanginya seperti ibunya sendiri. Ia tidak dapat melihat bayangan Ibu Yani di cermin kecil miliknya. Kikan yang tidak ingin ibu gurunya meninggal, berusaha mencegahnya sekuat mungkin, tetapi Ibu Yani mengatakan bahwa semua manusia nantinya akan meninggal dan bila ia memang akan meninggal, berarti Kikan tidak akan bisa mencegahnya. Kikan akhirnya merelakan Ibu Yani pergi dalam perjalanan ke Surabaya. Besok malamnya, Kikan kembali melihat di televisi tentang kecelakaan yang terjadi di jalan lintas Jakarta - Surabaya yang menimpa mobil yang ditumpangi oleh Ibu Yani. Setelah kematian Ibu Yani, Kikan dijauhi oleh teman-temannya karena dianggap menyebabkan kematian gurunya. Kikan merasa sangat sedih karena tidak ada yang mau memahami keadaannya. Hanya Doni (Jonathan Mulia), teman dekatnya yang sedari dulu menaruh hati pada Kikan, tetap memperhatikan dan mau menerima Kikan. Di rumah, Kikan kembali dihantui kejadian paranormal. Kikan yang sangat ketakutan terpaksa pergi ke rumah Doni. Di kamar Doni, Kikan menemukan begitu banyak surat cinta yang ingin dikirimkan Doni kepadanya. Hal ini kemudian menumbuhkan rasa cinta di hati Kikan kepada Doni dan hubungan cinta mereka untuk sesaat berhasil menghilangkan rasa takut Kikan. Di tengah hubungan cinta Kikan dan Doni, kejadian paranormal terjadi kembali. Hal yang paling ditakutkan Kikan terjadi, yaitu ketika ia tak dapat melihat bayangannya sendiri di cermin. Kikan menjadi guncang jiwanya dan berlari melintasi jalan di kota tanpa berhati-hati, untung Doni sempat melihatnya dan menyelamatkannya dari kecelakaan. Doni merawat dan menjaga Kikan di rumahnya, namun Kikan yang mengetahui nasib yang menanti dirinya menjadi semakin terguncang jiwanya. Kikan bahkan berusaha tidak tidur dengan memakan cabe rawit karena takut pada kematian yang menunggunya bahkan saat ia sedang tidur. Kikan dihantui mimpi buruk yang berkelanjutan dan karena tak ingin menerima nasib, Kikan memutuskan untuk mencari pertolongan paranormal. Kikan mengendarai mobilnya dalam keadaan tidak sehat, membeli beberapa majalah dan tabloid misteri untuk menemukan alamat seorang paranormal. Ketika Kikan sibuk melihat majalah sambil menyetir, mobilnya oleng hingga hancur. Kikan keluar terguncang dari mobilnya, namun tertawa gembira karena ia tidak mati. Kikan bertemu dengan paranormal yang dicarinya (Leo Lumanto), yang berkata bahwa Kikan tidak perlu takut dengan kematian dan cinta sejatinya akan memberinya daya hidup. Kikan yang masih gundah kembali ke rumahnya dan terkejut melihat rumahnya sedang dalam suasana duka. Kikan melihat banyak orang berkumpul di rumahnya, teman-temannya hingga ayah Kikan (Joshua Pandelaki) yang hanya diam termenung dalam duka. Kikan mengira bahwa ibunya (Ira Wibowo) telah meninggal, ia menangis dan melihat ke dalam peti mati, terkejut karena ternyata yang terbaring di dalamnya adalah Kikan sendiri. Ibu Kikan menangis tersedu di samping peti. Kikan berusaha menggapai ibunya dan teman-temannya tetapi tidak dapat meraih siapapun. Doni juga datang dan mengenakan kalung yang hendak dihadiahkannya pada jenazah Kikan. Kikan yang dalam keadaan terguncang tak dapat menerima semua kejadian ini dan berlari keluar rumah, berpapasan dengan sang paranormal dan mengetahui bahwa ia sebenarnya telah meninggal dalam kecelakaan mobil yang menimpanya. Paranormal tersebut berpesan pada arwah Kikan untuk menyelesaikan apa yang belum diselesaikan Kikan, untuk menyatakan cintanya kepada orang yang dicintainya. Bagian akhir dari film memperlihatkan Doni yang sedang berdiri sendirian di sebuah dermaga danau yang biasa didatanginya bersama Kikan. Doni merasakan kehadiran Kikan dan memanggil-manggil Kikan, menanyakan apakah Kikan juga mencintainya seperti ia mencintai Kikan. Doni tiba-tiba melihat serombongan kunang-kunang yang digemari Kikan. Doni menggapai salah satu kunang-kunang, kemudian melihat Kikan yang diterangi hamburan kunang-kunang, menyatakan cintanya pada Kikan sebelum Kikan pergi menghilang dengan tersenyum.
Pemeran
[sunting | sunting sumber]- Nirina Zubir sebagai Kikan
- Jonathan Mulia sebagai Doni
- Ichi Nuraini sebagai Dea
- Vida Sylvia Pasaribu sebagai Lena
- Henidar Amroe sebagai Bu Yani
- Indra Brasco sebagai Om Heri
- Unique Priscilla sebagai Tante Heri
- Ira Wibowo sebagai ibu Kikan
- Joshua Pandelaki sebagai ayah Kikan
- Ayez Kassar sebagai Pak Maulana
- Irshadi Bagas sebagai Andi
- Salwa Shahab sebagai Sekar
- Penampilan khusus
- Leo Lumanto sebagai paranormal
Lagu tema
[sunting | sunting sumber]- "Cinta Itu" — Astrid
- "Ku Mau Kamu Selamanya" — Astrid & Andi /rif
- "Cahaya Cinta" — Astrid
- "Perpisahan" — Astrid
Penghargaan dan nominasi
[sunting | sunting sumber]Tahun | Penghargaan | Kategori | Penerima | Hasil |
---|---|---|---|---|
2006 | MTV Indonesia Movie Awards 2006 | Best Crying Scene | Nirina Zubir | Nominasi |
2007 | Indonesian Movie Awards 2007 | Aktris Terbaik | ||
Aktris Terfavorit | Menang | |||
Film Terfavorit | Mirror | Nominasi |
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Mirror di IMDb (dalam bahasa Inggris)
- Mirror di Film Indonesia
- Mirror: Maunya Cinta Berbungkus Horor, Tapi.., Detik