Substitusi Labu Kuning (Cucurbita Moschata) dan Tepung Beras Terhadap Peningkatan Nilai Gizi, β-Karoten dan Sifat Sensoris Kue Ombus-Ombus
Substitusi Labu Kuning (Cucurbita Moschata) dan Tepung Beras Terhadap Peningkatan Nilai Gizi, β-Karoten dan Sifat Sensoris Kue Ombus-Ombus
Substitusi Labu Kuning (Cucurbita Moschata) dan Tepung Beras Terhadap Peningkatan Nilai Gizi, β-Karoten dan Sifat Sensoris Kue Ombus-Ombus
ABSTRACT
The research was conducted to determine the effect of pumpkin and rice flour ratio to
Nutrition Value and β-carotene content of ombus-ombus cake. This research using
randomized block design with 5 treatment of substitution of pumkin and flour rice: 0%
pumpkin: 100% rice flour, 20% pumpkin: 80% rice flour, 30% pumpkin: 70% rice flour,
40% pumpkin:60% rice flour, 50% pumpkin: 50% rice flour. Those treatment repeated 3
times. Data obtained analyzed with anova, treatment with significant different tested by
Duncan test.
The results of the research showed that substitution of pumpkin and rice flour gave different
effect on water content, ash content protein content, fat content, carbohydrate content, β-
carotene, colour, taste, aroma, and overall acceptance. Substitution 50% of pumpkin and
50% rice flour gave the nutrition value of ombus-ombus cake with water 48.70%, ash
6.16%, protein 4.44%, fat 0.18%, carbohydrates 41.58 %, and β-carotene 6.31%, while
sensories evaluation such as color 4,3 (yellow), flavor 4,4 (like), aroma 4,2 (typical
pumpkin) and overall acceptance 4,8 (really like) by the panelists.
*Korespondensi Penulis:
Email: [email protected]
113
Duniaji, dkk. Media Ilmiah Teknologi Pangan (Scientific Journal of Food Technology)
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk menentukan pengaruh perbandingan labu kuning dengan tepung beras
terhadap nutrisi dan kandungan β-karotin pada kue ombus-ombus. Disain penelitian menggunakan
rancangan acak kelompok dengan lima perlakuan subtitusi tepung beras dengan labu kuning: 0% labu:
100% tepung beras, 20% labu : 80% tepung beras, 30% labu : 70% tepung beras, 40% labu :60%
tepung beras, 50% labu : 50% tepung beras. Data yang diperoleh dianalisa dengan anova, perlakuan
yang berbeda nyata diuji dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subtitusi tepung
beras dengan labu kuning memberi pengaruh yang berbeda nyata pada kadar air, kadar abu, kadar
kadar protein, kadar lemak, kadar karbohidrat, beta karotin, warna, rasa, aroma dan penerimaan
keseluruhan. Subtitusi 50% labu kuning dan 50% tepung beras menghasilkan kue ombus-ombus
dengan nilai nutrisi : air 48.70%, abu 6.16%, protein 4.44%, lemak 0.18%, karbohidrat 41.58 %, dan
β-karotin 6.31%, sementara itu evaluasi sensoris untuk warna 4,3 (kuning), rasa 4,4 (suka), aroma 4,2
(khas labu) dan penerimaan keseluruhan oleh panelis 4,8 (sangat suka).
114
Vol.3, No.2, September 2016 Subtitusi Labu Kuning dan Tepung Beras …
115
Duniaji, dkk. Media Ilmiah Teknologi Pangan (Scientific Journal of Food Technology)
kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar HASIL DAN PEMBAHASAN
lemak, kadar karbohidrat (Sudarmadji et
al, 1997), β-karoten (Apriantono et al, Hasil analisis kadar air, kadar abu,
1989) dan uji sensori meliputi warna, kadar protein, kadar lemak, kadar
aroma menggunakan uji skoring, rasa, karbohidrat dan β-karoten secara
dan penerimaan keseluruhan keseluruhan kue ombus-ombus pada
menggunakan uji hedonik (Soekarto, Tabel 1.
1985).
Kadar Air
Pelaksanaan Penelitian Hasil analisis ragam menunjukkan
Pada pembuatan kue Ombus-ombus, bahwa substitusi labu kuning dan tepung
terlebih dahulu memilih labu kuning beras berpengaruh nyata (P < 0,05)
yang sudah matang berumur 90 hari yang terhadap kadar air kue ombus-ombus.
kulitnya berwarna kuning, labu kuning Nilai rata-rata kadar air kue ombus-
yang sudah dipilih kemudian dikupas ombus dapat dilihat pada Tabel 1 dan
kulitnya lalu dicuci hingga bersih. Labu Gambar 1. Pada Tabel 1 menunjukkan
kuning yang sudah dicuci bersih bahwa Nilai rata-rata kadar air kue
kemudian dipotong menjadi empat ombus-ombus yang dihasilkan berkisar
bagian dan selanjutnya diparut antara 35,20% - 48,70%.
menggunakan parutan kelapa. Labu Pada Tabel 1 dapat dilihat kadar air
kuning yang sudah diparut kemudian tertinggi pada substitusi labu kuning 50%
ditimbang sesuai perlakuan 0%, 20%, dan tepung beras 50% (N5S5) yaitu
30%, 40%, 50%, selanjutnya tepung sebesar 48,70%, sedangkan nilai
beras ditimbang sesuai perlakuan 100%, terendah pada substitusi labu kuning 0%
80%, 70%, 60%, 50%. Labu kuning dan dan tepung beras 100% (N1S1) yaitu
tepung beras dicampur menjadi adonan sebesar 35,20%.
sesuai perlakuan. Kemudian masing- Peningkatan kadar air disebabkan
masing andonan ditambahkan kelapa oleh penambahan labu kuning pada
parut 25 g dan garam 1 g di masing- pembuatan kue ombus-ombus, semakin
masing adonan formulasi. Adonan banyak penambahan labu kuning
tersebut diaduk hingga berupa bulir-bulir semakin tinggi kadar air kue ombus-
kasar. Setelah itu daun pisang ombus. Hal ini disebabkan karena labu
dipanggang hingga lentur untuk kuning mengandung air mencapai 87,3g
memudahkan disaat melipatnya per 100 g bahan (See et al., 2007).
kemudian dibentuk kerucut dan
ditambahkan sedikit adonan lalu Kadar Abu
ditengahnya diberi isian gula merah 5 g Hasil analisis ragam menunjukkan
dan ditambahkan kembali adonan hingga bahwa substitusi labu kuning dan tepung
gula merah tertutup oleh adonan. Kue beras berpengaruh nyata(P < 0,05)
ombus-ombus dibungkus dan dikukus terhadap kadar abu kue ombus-ombus.
selama 45 menit hingga matang. Nilai rata-rata kadar abu kue ombus-
.
116
Vol.3, No.2, September 2016 Subtitusi Labu Kuning dan Tepung Beras …
Tabel 1. Nilai rata-rata hasil analisis sidik ragamkadar air, kadar abu, kadar protein, kadar
lemak, kadar karbohidrat dan β-karoten kue ombus- ombus.
60.00
48,70 a
Rata-rata kadar air
16.00
13,35 a
14.00
Rata-rata kadar abu
12.00 10,81 b
9,39 c
10.00 7,76 d
8.00 6,16 e
6.00
4.00
2.00
0.00
N1S1 N2S2 N3S3 N4S4 N5S5
Perlakuan
ombus dapat dilihat pada Tabel 1 dan Pada Gambar 2 dapat dilihat bahwa
Gambar 2. Nilai rata-rata kadar abu kue kadar abu tertinggi pada substitusi labu
ombus-ombus berkisar antara 13,35% - kuning 0% dengan tepung beras 100%
6,16%.
117
Duniaji, dkk. Media Ilmiah Teknologi Pangan (Scientific Journal of Food Technology)
(N1S1) yaitu sebesar 13,35%., sedangkan kandungan protein yang dihasilkan kue
kadar abu terendah pada substitusi labu ombus-ombus. Hal ini disebabkan tepung
kuning 50% dan tepung beras 50% beras mengandung protein yang lebih
(N5S5) yaitu sebesar 6,16%, tinggi yaitu 7g/100g sedangkan labu
Kadar abu dapat menunjukkan total kuning 135 g/100 g bahan (Badan
mineral dalam bahan (See et al., 2007). Ketahanan Pangan dan Penuluhan
Bahan-bahan organik dalam proses Provinsi DIY (2014). Menurut pendapat
pembakaran akan terbakar tetapi (Zakaria, 2009) penurunan kadar protein
komponen anorganiknya tidak. Selain juga di pengaruhi oleh proses pengolahan
bahan baku tepung beras dan labu dan pemanasan yang lama pada produk
kuning, bahan tambahan lain juga pangan sehingga terjadi proses denaturasi
mempengaruhi peningkatan kadar abu. atau kerusakan pada protein.
Kadar abu mengindikasikan baik atau
tidaknya pengolahan, jenis bahan yang Kadar Lemak
digunakan, penentuan parameter nilai Hasil analisis ragam menunjukkan
gizi suatu makanan, dan memperkirakan bahwa rasio labu kuning dengan tepung
kandungan serta keaslian bahan yang beras berpengaruh nyata (P < 0,05)
digunakan (Kartika, 2012). terhadap kadar lemak kue ombus-ombus.
Nilai rata-rata kadar lemak kue ombus-
Kadar Protein ombus dapat dilihat pada Tabel 1 dan
Hasil analisis ragam menunjukkan Gambar 4. Nilai rata-rata kadar lemak
bahwa substitusi labu kuning dan tepung kue ombus-ombus pada berkisar 0,18% -
beras berpengaruh nyata (P < 0,05) 0,04%.
terhadap kadar abu kue ombus-ombus. Nilai kadar lemak tetinggi pada
Nilai rata-rata kadar protein kue ombus- substitusi labu kuning 50% dan tepung
ombus dapat dilihat pada Tabel 1 dan beras 50% (N5S5) yaitu sebesar 0,18%,
Gambar 3. Nilai rata-rata kadar protein sedangkan nilai kadar lemak terendah
kue ombus-ombus berkisar antara 8,01% pada substitusi labu kuning 0% dan
- 6,32%. tepung beras 100% (N1S1) yaitu sebesar
Nilai kadar protein tertinggi kue 0,04%. Peningkatan kadar lemak kue
ombus-ombus pada substitusi labu kuning ombus-ombus pada substitusi labu kuning
0% dan tepung beras 100% (N1S1) yaitu 50% dan tepung beras 50%, disebabkan
sebesar 8,01%, sedangkan nilai kadar oleh labu kuning mengandung kadar
protein terendah pada substitusi labu lemak 0,09 g/100 g bahan jika
kuning 50% dan tepung beras 50% dibandingkan dengan tepung beras hanya
(N5S5) yaitu sebesar 6,32%. Penurunan mengandung kadar lemak 0,05g /100 g
kadar protein terhadap kue ombus-ombus bahan (See et al, 2007). Semakin banyak
disebabkan oleh penambahan labu penambahan labu kuning semakin tinggi
kuning. Semakin banyak penambahan kandungan kadar lemak yang dihasilkan
labu kuning semakin menurun kue ombus-ombus. Menurut pendapat
118
Vol.3, No.2, September 2016 Subtitusi Labu Kuning dan Tepung Beras …
10.00
8,01 a
0.20 0,18 a
Rata-rata kadar lemak
0.15 0,13 b
0,10 b
0.10
0,06 b
0,04 b
0.05
0.00
N1S1 N2S2 N3S3 N4S4 N5S5
Perlakuan
Saroinsong et al. 2015 tingginya kadar Tabel 1 dan Gambar 5. Nilai rata-rata
lemak pada kue ombus-ombus juga kadar karbohidrat kue ombus-ombus
dipengaruhi oleh penggunaan kepala berkisar 43,21% - 41,58%.
parut. Pada proses pengukusan, kelapa Nilai kadar karbohidrat tertinggi pada
parut yang terkena panas akan substitusi labu kuning 0% dan Tepung
mengeluarkan santan dimana emulsi beras 100% (N1S1) yaitu sebesar
santan akan pecah dan mengeluarkan 43,21%, sedangkan nilai kadar
minyak. karbohidrat terendah pada substitusi labu
kuning 50% dengan tepung beras 50%
Kadar karbohidrat (N5S5) yaitu sebesar 41,58%.
Hasil analisis ragam menunjukkan Penurunan karbohidrat yang tidak
bahwa substitusi labu kuning dan tepung terlalu jauh menunjukkan bahwa
beras berpengaruh tidak nyata (P>0.05) penambahan labu kuning terhadap kue
terhadap kadar karbohidrat kue ombus- ombus-ombus tidak mempengaruhi
ombus. Nilai rata-rata kadar karbohidrat kandungan atau kadar karbohidrat pada
kue ombus-ombus dapat dilihat pada kue ombus-ombus yang juga tidak
ditambahkan labu kuning.
119
Duniaji, dkk. Media Ilmiah Teknologi Pangan (Scientific Journal of Food Technology)
43.50 43,21 a
42,91 a
Rata-rata kadar 43.00 42,62 a
karbohidrat 42.50 42,05 a
42.00 41,58 a
41.50
41.00
40.50
N1S1 N2S2 N3S3 N4S4 N5S5
Perlakuan
7 6,31 a
Rata-rata β-karoten
6 4,96 b
5
4 3,44 c
3
2 1,39 d
1 0
0
N1S1 N2S2 N3S3 N4S4 N5S5
Perlakuan
120
Vol.3, No.2, September 2016 Subtitusi Labu Kuning dan Tepung Beras …
121
Duniaji, dkk. Media Ilmiah Teknologi Pangan (Scientific Journal of Food Technology)
122
Vol.3, No.2, September 2016 Subtitusi Labu Kuning dan Tepung Beras …
123
Duniaji, dkk. Media Ilmiah Teknologi Pangan (Scientific Journal of Food Technology)
124