Lompat ke isi

Stasiun Surabaya Gubeng

Koordinat: 7°15′55.152″S 112°45′9.684″E / 7.26532000°S 112.75269000°E / -7.26532000; 112.75269000
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Stasiun Surabaya Gubeng
Kereta Api Indonesia
PB01 D02 J02 P02 SP02 A13

Tampak depan bangunan Stasiun Surabaya Gubeng baru, beserta huruf timbul di bagian depan.
Nama lainStasiun Gubeng
Lokasi
Koordinat7°15′55.152″S 112°45′9.684″E / 7.26532000°S 112.75269000°E / -7.26532000; 112.75269000
Ketinggian+5 m
Operator
Letak
Jumlah peron7
Jumlah jalur6
Layanan
Lintas timur Jawa

Aglomerasi: Arjuno Ekspres
Lokal: Commuter Line Dhoho, Penataran, dan Supas

Komuter: Commuter Line Arjonegoro dan Jenggala
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Gaya arsitekturNeoklasik dengan sentuhan chalet (bangunan lama)
Modern 1990 (bangunan baru)
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiBesar tipe A[2]
Sejarah
Dibuka1878
Dibangun kembali1905, 1928, 1996
Nama sebelumnyaStation Goebeng Soerabaja
Perusahaan awalStaatsspoorwegen Oosterlijnen
Penumpang
20249.913/hari[a] (KAI)
Peringkat4
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Layanan aglomerasi Stasiun berikutnya
Terminus Probowangi
Surabaya Gubeng–Ketapang, p.p.
Wonokromo
menuju Ketapang
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Surabaya Pasarturi
menuju Bojonegoro
Commuter Line Arjonegoro
Bojonegoro–Surabaya Pasarturi–Sidoarjo, p.p.
Wonokromo
menuju Sidoarjo
Surabaya Pasarturi
menuju Babat
Commuter Line Arjonegoro
Babat–Surabaya Pasarturi–Sidoarjo, p.p.
Surabaya Kota
Terminus
Commuter Line Supas Wonokromo
menuju Pasuruan
Surabaya Pasarturi
menuju Indro
Commuter Line Jenggala
Indro–Mojokerto via Sidoarjo, p.p.
Wonokromo
menuju Mojokerto
Commuter Line Jenggala
Indro–Mojokerto via Sepanjang, p.p.
Surabaya Pasarturi
menuju Babat
Commuter Line Jenggala
Babat–Mojokerto via Sepanjang, p.p.
Surabaya Kota
Terminus
Commuter Line Dhoho
Surabaya Kota–Blitar
Wonokromo
menuju Blitar
Commuter Line Dhoho
Surabaya Kota–Kertosono
Wonokromo
menuju Kertosono
Commuter Line Penataran Wonokromo
menuju Blitar
Layanan penghubung
Halte sebelumnya Trans Semanggi Suroboyo Halte berikutnya
Grand City
Perjalanan satu arah
transfer di Moestopo
Lapangan Hoki
Pemuda
transfer di SMAN 4
Lapangan Hoki
Perjalanan satu arah
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Parkir sepeda Cetak tiket mandiri Ruang/area tunggu Pemesanan langsung di loket Mesin tiket Layanan pelanggan Pusat informasi Musala Toilet Jalur difabel Tempat naik/turun Pos kesehatan Tempat bermain anak Galeri ATM Restoran Pertokoan/area komersial Ruang menyusui Ruang kerja bersama Barang hilang Isi baterai Area merokok Troli VIP Sistem pengenalan wajah Air minum Pengering payung/payung gratis 
Jenis persinyalan
Cagar budaya Indonesia
Setasiun Gubeng
KategoriBangunan
No. RegnasKB002189
No. SK188.45/251/402.1.04/1996
Tanggal SK26 September 1996
Tingkat SKKabupaten/Kota
PemilikPT Kereta Api Indonesia (Persero)
Nama sebagaimana tercantum dalam
Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Surabaya Gubeng (SGU), juga dikenal sebagai Stasiun Gubeng, adalah stasiun kereta api kelas besar tipe A yang terletak di Pacar Keling, Tambaksari, Surabaya; pada ketinggian +5 m. Nama stasiun ini diambil dari nama kecamatan yang terletak di pusat Kota Surabaya, yakni Kecamatan Gubeng, walaupun secara administrasi berada di barat laut di luar batas wilayah kecamatan tersebut. Stasiun ini berada dalam pengelolaan Kereta Api Indonesia Daerah Operasi VIII Surabaya beserta KAI Commuter dan sebagai salah satu dari kedua stasiun kereta api utama di Kota Surabaya. Stasiun ini berjarak 825½ km arah tenggara dari Jakarta Kota dan sebagai stasiun kereta api keberangkatan utama di Kota Surabaya terutama bagi lintas selatan Pulau Jawa, menggantikan Stasiun Surabaya Kota (kecuali KA Sri Tanjung). Stasiun kereta api utama lainnya adalah Stasiun Surabaya Pasarturi yang difokuskan untuk keberangkatan kereta api antarkota di lintas utara Pulau Jawa beserta lokal dan komuter menuju berbagai tujuan di Jawa Timur bagian utara.

Stasiun Surabaya Gubeng juga merupakan penghubung kereta api terbesar di wilayah Gerbangkertosusila karena melayani kereta api antarkota menghubungkan Surabaya dengan Yogyakarta, Bandung, dan Jakarta (via Purwokerto) di lintas selatan Pulau Jawa. Selain kereta api antarkota, Stasiun ini juga melayani kereta api aglomerasi, kereta api lokal, serta komuter menuju berbagai tujuan di Jawa Timur bagian selatan. Meskipun demikian, beberapa kereta api antarkota basis jalur selatan Jawa meneruskan perjalanan menuju tujuan lainnya di Jawa Timur selain Surabaya.

Berdasarkan jumlah penumpang kereta api antarkota yang dirilis PT Kereta Api Indonesia (KAI) antara Januari–Oktober 2024, Stasiun Surabaya Gubeng menjadi stasiun kereta api tersibuk keempat di Indonesia, sekaligus tersibuk kedua di luar Jabodetabek dengan mencatatkan 3.023.616 penumpang berdasarkan total jumlah penumpang naik maupun turun.[a]

Tampak depan perspektif (fotografer menghadap ke arah timur laut) dari Stasiun Gubeng dengan kereta kuda di depan

Stasiun Surabaya Gubeng merupakan salah satu stasiun kereta api milik Staatsspoorwegen yang diresmikan pada 16 Mei 1878 sebagai bagian dari proyek pembangunan jalur kereta api Surabaya–Pasuruan.[5] Stasiun ini pertama kali dibangun di sisi barat rel kereta api. Awalnya berupa halte (stasiun kecil), kemudian pada 1897 diubah menjadi bentuk bangunan stasiun yang lebih besar seiring peningkatan status dan perkembangan Kota Surabaya yang semakin dinamis.[6]

Bangunan lama stasiun juga telah dilakukan renovasi beberapa kali, antara lain renovasi kanopi peron pada tahun 1905 dan lobi bangunan utama pada tahun 1928. Ciri gaya bangunan stasiun ini adalah khas dari Staatsspoorwegen, yaitu bergaya neoklasik dengan sentuhan ornamental yang dipengaruhi oleh gaya chalet;[7] sebuah gaya bangunan yang pada gunungan atapnya diberi ornamen sulur-suluran dari besi tempa, serta jendela besar dengan jalusi besi. Gaya tersebut diadaptasikan dari rumah gunung di Eropa, tetapi sudah beradaptasi dengan iklim tropis. Dengan dua pintu utama, stasiun ini pernah "kalah status" dengan stasiun SS lain yang memiliki tiga hingga lima pintu keberangkatan.[6] Bangunan stasiun lama ini telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Pemerintah Kota Surabaya.[8]

Stasiun Gubeng pernah menjadi stasiun tempat kerja Presiden pertama Indonesia, Soekarno saat mengenyam pendidikan di Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB). Saat itu, H.O.S. Cokroaminoto yang sudah menjadi mertua Soekarno dijebloskan ke penjara oleh Pemerintah Kolonial saat belum 3 bulan Soekarno berada di Kota Bandung. Soekarno menggunakan gelar Raden Soekarno, B.K.L., der Eerste Klasse Categorie (pangkat pertama golongan pertama). Ia bekerja sebagai juru tulis di bagian administrasi stasiun. Soekarno digaji Rp165 per bulan dan sebesar Rp125 diberikan kepada keluarga Cokroaminoto. Begitu H.O.S. Cokroaminoto dibebaskan pada April 1922, tiga bulan berikutnya Soekarno kembali mengenyam pendidikan di THB.[9]

Pascakemerdekaan

[sunting | sunting sumber]

Pada masa perang kemerdekaan, daerah sekitar stasiun ini menjadi markas bagi puluhan anggota Angkatan Muda Kereta Api (AMKA) yang dipersenjatai. Kekuatan mereka sekitar 30 orang yang dipimpin oleh Moh. Ali dan di antara mereka dipersenjatai mitralyur.[10]

Stasiun Surabaya Gubeng awalnya menggunakan sistem persinyalan mekanik, lalu mengalami perubahan sistem persinyalan menjadi elektrik pada 1986.[3] Pada 7 Juni 1996, bangunan baru stasiun seluas 13.671 meter persegi (147.150 sq ft) telah selesai dibangun di sisi timur rel kereta api dengan arsitektur yang lebih modern dan lebih luas—pembangunannya ditaksir menelan biaya sebesar Rp1,5 miliar.[11]

Bangunan dan tata letak

[sunting | sunting sumber]
Bangunan pertama Stasiun Surabaya Gubeng yang bergaya Neoklasik
Bangunan lama Stasiun Surabaya Gubeng peninggalan Staatsspoorwegen dan diperuntukkan bagi layanan kereta api lokal dan komuter.
Bangunan kedua Stasiun Surabaya Gubeng bergaya Modern 1990
Tampak bangunan baru Stasiun Surabaya Gubeng yang mulai digunakan sejak 1996

Pada awalnya, Stasiun Surabaya Gubeng memiliki banyak jalur kereta api. Namun, sejak bangunan stasiun yang baru tersebut resmi digunakan, jumlah jalurnya berkurang menjadi enam. Jalur 1 merupakan sepur lurus jalur ganda arah hilir (selatan), jalur 2 merupakan sepur lurus jalur ganda arah hulu (utara), dan jalur 5 merupakan sepur lurus jalur tunggal dari dan ke Sidotopo. Di sebelah utara jalur 6 ada jalur yang bercabang menuju Balai Yasa (BY) Surabaya Gubeng.

Stasiun ini mempunyai dua bangunan dengan tujuan berbeda: bangunan lama yang berdesain Chalet hanya untuk digunakan oleh keberangkatan beserta kedatangan layanan kereta api lokal dan komuter, sedangkan bangunan baru dengan desain modern berada di sisi timur stasiun hanya diperuntukkan untuk pemberhentian, keberangkatan, dan kedatangan kereta api antarkota serta aglomerasi.

G Bangunan utama stasiun sisi barat

(khusus keberangkatan beserta kedatangan kereta api lokal dan komuter, cagar budaya)

Peron sisi, pintu terbuka sebelah kanan
Jalur 1 Sepur lurus jalur ganda dari arah Surabaya Kota
Jalur berjalan langsung kereta api ke arah selatan
(Wonokromo) D Commuter Line Dhoho, tujuan Kertosono/Blitar/Malang
D Commuter Line Dhoho, tujuan Surabaya Kota (rute memutar berlawanan arah jarum jam)
P Commuter Line Penataran, tujuan Malang/Blitar
P Commuter Line Penataran, tujuan Surabaya Kota (rute memutar searah jarum jam)
SP Commuter Line Supas, tujuan Pasuruan
J Commuter Line Jenggala, tujuan Mojokerto via Krian
J Commuter Line Jenggala, tujuan Mojokerto via Sidoarjo
J Commuter Line Jenggala, tujuan Sidoarjo
A Commuter Line Arjonegoro, tujuan Sidoarjo
Peron pulau, pintu terbuka sebelah kiri
Jalur 2 Sepur lurus jalur ganda ke arah Surabaya Kota
Jalur berjalan langsung kereta api ke arah utara
D Commuter Line Dhoho, tujuan Surabaya Kota (Surabaya Kota)
P Commuter Line Penataran, tujuan Surabaya Kota
SP Commuter Line Supas, tujuan Surabaya Kota
J Commuter Line Jenggala, tujuan Surabaya Pasarturi/Indro/Babat (Surabaya Pasarturi)
A Commuter Line Arjonegoro, tujuan Surabaya Pasarturi/Babat/Bojonegoro
Peron pulau
Jalur 3 Sepur belok untuk persusulan antarkereta api dan langsiran lokomotif
Peron pulau
Jalur 4 Sepur belok untuk parkir rangkaian kereta yang menjalani perawatan di Balai Yasa
Jalur berjalan langsung kereta api barang
Peron pulau
Jalur 5 Sepur lurus jalur tunggal dari dan ke arah Sidotopo
Kereta Api Indonesia Pemberhentian kereta api antarkota dan aglomerasi
Peron pulau
Jalur 6 Kereta Api Indonesia Pemberhentian, keberangkatan, serta kedatangan kereta api antarkota dan aglomerasi
Memiliki jalur akses dari dan ke Balai Yasa
Peron sisi
G Bangunan utama stasiun sisi timur

(khusus keberangkatan dan kedatangan kereta api antarkota beserta aglomerasi)

Stasiun ini telah dilengkapi papan penunjuk arah untuk menuju ruang/nomor jalur/fasilitas tertentu, penunjuk arah jalur disertai jarak tempuhnya, dan layar monitor informasi keberangkatan maupun kedatangan kereta api secara waktu nyata yang wujudnya terlihat seperti di bandara. Per tahun 2020, desain papan penunjuk arah jalur telah disesuaikan dengan standar ISO 7001:2007 sehubungan dengan angkutan Natal dan Tahun Baru 2021.[12]

Pada 28 September 2022, PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah melakukan uji coba sistem pengenalan wajah pada proses keberangkatan kereta api antarkota di Stasiun Bandung dan per 10 Juli 2023, Stasiun Surabaya Gubeng sudah menerapkan sistem tersebut bersama sembilan belas stasiun KA utama lainnya seperti Stasiun Jember, Surabaya Pasarturi, Malang, Madiun, Solo Balapan, Lempuyangan, Yogyakarta, Semarang Tawang, Pekalongan, Tegal, Purwokerto, Kutoarjo, Cirebon, Kiaracondong, Bekasi, Jakarta Pasar Senen, Jakarta Gambir di Pulau Jawa dan Medan di Pulau Sumatra.[13]

Pada 30 Desember 2023, PT Kereta Api Indonesia (Persero) resmi meluncurkan ruang luxury lounge di Stasiun Surabaya Gubeng yang melayani penumpang kelas kompartemen dan kereta wisata Panoramic setelah pertama kali diluncurkan di Kota Surabaya, yaitu di Stasiun Surabaya Pasarturi yang melayani penumpang kelas luxury.[14]

Ciri khas

[sunting | sunting sumber]

Pada awalnya, melodi yang digunakan berupa bel bersuara lagu instrumental berjudul "Rek Ayo Rek". Kemudian, per akhir Mei 2021, Stasiun Surabaya Gubeng memiliki melodi penyambutan kereta api berirama keroncong berjudul "Soerabaja" yang dinyanyikan oleh Sundari Soekotjo, salah satu penyanyi keroncong terkenal dan sekarang lagu tersebut menjadi bel penyambutan seluruh stasiun terminus kereta api antarkota di Kota Surabaya. Lagu ini diperkenalkan pertama kali oleh grup musik bergenre rock and roll, Dara Puspita, dan juga dijadikan melodi kedatangan kereta api di Stasiun Surabaya Pasarturi mulai tahun 2020.

Pada tahun 2024 stasiun ini kembali memutar lagu instrumental berjudul "Rek Ayo Rek", tetapi dengan versi terbaru; menggantikan lagu "Soerabaja" yang dinyanyikan oleh Sundari Soekotjo.

Sebuah papan yang terletak di depan bangunan stasiun sisi barat berisikan tentang sejarah pembukaan Stasiun Surabaya Gubeng hingga penetapan cagar budaya

Layanan kereta api

[sunting | sunting sumber]

Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2025 per 1 Februari 2025[15].

Antarkota

[sunting | sunting sumber]
Lintas selatan Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Eksekutif
Argo Wilis Panoramic Surabaya Gubeng Bandung Via YogyakartaTasikmalaya
Eksekutif
Turangga Panoramic
Eksekutif
Argo Semeru Compartment Suite Gambir Via YogyakartaCirebon
Eksekutif
Bima Compartment Suite
Eksekutif
Campuran
Sancaka Eksekutif Surabaya Gubeng Yogyakarta Jadwal malam hanya beroperasi pada hari Jumat–Minggu dan hari libur nasional
Ekonomi Premium
Mutiara Selatan Eksekutif Bandung Via YogyakartaTasikmalaya
Ekonomi Premium
Gaya Baru Malam Selatan Eksekutif Pasar Senen Via LempuyanganCirebon Prujakan
Ekonomi
Wijayakusuma Eksekutif Cilacap Ketapang Via YogyakartaSurabaya Gubeng
Ekonomi Premium
Ranggajati Eksekutif Cirebon Jember Via PurwokertoSurabaya Gubeng
Ekonomi
Ekonomi
Pasundan Ekonomi Surabaya Gubeng Kiaracondong Via LempuyanganTasikmalaya
Jayakarta Ekonomi Premium Pasar Senen Via LempuyanganCirebon
Sri Tanjung Ekonomi Lempuyangan Ketapang Via Surabaya KotaJember
Logawa Ekonomi Premium Purwokerto Via LempuyanganSurabaya Gubeng
Lintas timur Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Eksekutif
Mutiara Timur Fakultatif Eksekutif Surabaya Gubeng Ketapang

Dijalankan pada hari tertentu



Perjalanan ke Banyuwangi pada jadwal malam, sedangkan sebaliknya pada jadwal siang. Terkadang ditambahkan kelas ekonomi.

Campuran
Mutiara Timur Eksekutif Surabaya Pasarturi Ketapang Perjalanan ke Surabaya pada jadwal malam, sedangkan sebaliknya pada jadwal siang.
Ekonomi
Ekonomi
PB Probowangi Ekonomi Surabaya Gubeng Ketapang Perjalanan ke Banyuwangi pada jadwal pagi, sedangkan sebaliknya pada jadwal sore.
Lintas utara Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Eksekutif
Pandalungan Eksekutif Gambir Jember Via Semarang TawangSurabaya Pasarturi
Campuran
Jayabaya Eksekutif Pasar Senen Malang Via Semarang PoncolSurabaya Pasarturi
Ekonomi
Blambangan Ekspres Eksekutif Ketapang Via Semarang TawangSurabaya Pasarturi
Ekonomi

Aglomerasi

[sunting | sunting sumber]
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Arjuno Ekspres Eksekutif Surabaya Gubeng Malang

Dijalankan pada hari tertentu


Hanya jadwal pagi

Lokal dan komuter (Commuter Line)

[sunting | sunting sumber]
Nama kereta api Relasi perjalanan Keterangan
A Arjonegoro Bojonegoro Sidoarjo Perjalanan menuju Bojonegoro pada jadwal pagi, sedangkan sebaliknya pada jadwal siang.
Babat Perjalanan menuju Babat hanya jadwal sore, sedangkan sebaliknya hanya jadwal pagi.
J Jenggala Mojokerto Via SepanjangKrian
Indro Via SidoarjoTulangan
Via SepanjangKrian
Sidoarjo Perjalanan menuju Gresik hanya jadwal pagi, sedangkan sebaliknya hanya jadwal sore.
Surabaya Pasarturi Perjalanan menuju Surabaya hanya jadwal malam, sedangkan sebaliknya hanya jadwal pagi.
P Penataran Surabaya Kota Surabaya Kota Perjalanan memutar searah jarum jam via MalangBlitarKertosono.
Blitar Perjalanan searah jarum jam via Malang pada jadwal sore.
Malang Hanya jadwal malam
Malang Surabaya Kota Perjalanan memutar searah jarum jam via BlitarKertosono pada jadwal pagi.
Blitar Perjalanan memutar searah jarum jam via Kertosono pada jadwal pagi.
Kertosono Hanya jadwal pagi
D Dhoho Surabaya Kota Perjalanan memutar berlawanan arah jarum jam via KertosonoBlitarMalang.
Malang Perjalanan memutar berlawanan arah jarum jam via KertosonoBlitar pada jadwal sore.
Blitar Perjalanan memutar berlawanan arah jarum jam via Kertosono pada jadwal sore.
Kertosono Hanya jadwal malam
Blitar Surabaya Kota Perjalanan berlawanan arah jarum jam jam via Malang pada jadwal pagi.
Malang Hanya jadwal pagi
SP Supas Surabaya Kota Pasuruan

Antarmoda pendukung[16]

[sunting | sunting sumber]
Jenis angkutan umum Trayek (lyn) Tujuan
Sisi barat
Bus kota A2 Terminal PurabayaStasiun Surabaya Kota
Sisi timur
Wirawiri Suroboyo FD07 Stasiun Pasarturi–Terminal Bratang (arah Terminal Bratang berhenti di halte Stasiun Gubeng Baru)
FD10 Terminal KeputihPasar Atom (arah Pasar Atom berhenti di halte Stasiun Gubeng Baru)
Trans Semanggi Suroboyo  2L  Kejawan Putih Tambak–UNESA
Perum DAMRI Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Stasiun Surabaya Pasarturi–Rest Area Wonokitri Bromo

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Data penumpang harian diperoleh dari menjumlahkan angka penumpang naik dan turun, kemudian dibagi 305.[4]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2025 (PDF). Bandung: Kereta Api Indonesia (Persero). 2024-12-30. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2025-01-27 – via Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ a b Sugiana, A.; Lee, Key-Seo; Lee, Kang-Soo; Hwang, Kyeong-Hwan; Kwak, Won-Kyu (2015). "Study on Interlocking System in Indonesia" (PDF) (46). Korean Society for Railways. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2020-02-27. Diakses tanggal 2020-05-09. 
  4. ^ Bahfein, Suhaela (2024-11-14). "Pasar Senen Jadi Stasiun KA Terpadat Sepanjang 2024". Kompas.com. Jakarta: KG Media. Diakses tanggal 2024-11-14. 
  5. ^ Staatsspoorwegen in Nederlandsch-Indië: Jaarstatistieken over de jaren 1931 en 1932 (dalam bahasa Belanda). Bandung: Staatsspoorwegen. 1932. 
  6. ^ a b Raap 2017, hlm. 42.
  7. ^ Raap 2017, hlm. 36.
  8. ^ SK Wali Kota No188.45/251/402.1.04/1996
  9. ^ Osdar, J. (2020). Melintasi Seribu Stasiun. Jakarta: Kompas. hlm. 98-99. ISBN 9786232413863. 
  10. ^ Sejarah Brigade Ronggolawe., Panitia Penyusunan; IKAPI, Anggota (1985). Pengabdian Selama Perang Kemerdekaan Bersama Brigade Ronggolawe (edisi ke-Cet. 1). Aries Lima. hlm. 179. 
  11. ^ Direktorat Publikasi, Deppen RI (1996). "Stasiun KA Gubeng, Terbesar Kedua di Indonesia". Warta Laporan Daerah: Berkala Bulanan. Jakarta: Departemen Penerangan Republik Indonesia. 
  12. ^ "Sambut Libur Natal dan Tahun Baru, KAI Ubah Signager dan Hadirkan Ornamen Tambahan". beritatrans.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-12-11. Diakses tanggal 2020-12-11. 
  13. ^ Sri Rahayu, Isna (9 Juni 2023). "Boarding Kereta Api Hanya dengan "Face Recognition", Registrasinya Kurang dari 1 Menit". Kompas.com. Jakarta: KG Media. Diakses tanggal 10 Juli 2023. 
  14. ^ Setiawan, Indra (2023-12-30). "KAI hadirkan Luxury Lounge di Stasiun Gubeng". Surabaya. LKBN Antara. 
  15. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2025 (PDF). Bandung: Kereta Api Indonesia (Persero). 2024-12-30. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2025-01-27 – via Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 
  16. ^ "Transportasi". www.surabaya.go.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-06-26. Diakses tanggal 2018-06-26. 

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Surabaya Kota
Terminus
Surabaya–Bangil–Kalisat
Surabaya Kota–Wonokromo
Ngagel
menuju Wonokromo
Terminus Lintas Surabaya
Surabaya Gubeng–Benteng
Sidotopo
menuju Benteng
Surabaya Pasarturi
lewat viaduk
Terminus
Lintas Surabaya
Surabaya Pasarturi–Surabaya Gubeng
Terminus