Terminal Tambak Osowilangon
Terminal Tambak Osowilangon | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Terminal penumpang tipe A Kode: OSW [1] | |||||||||||
Nama lain | Terminal TOW | ||||||||||
Lokasi |
| ||||||||||
Koordinat | 7°12′33″S 112°39′6″E / 7.20917°S 112.65167°E | ||||||||||
Pemilik | Pemerintah Kota Surabaya | ||||||||||
Operator | BPTD Wilayah XI Jawa Timur | ||||||||||
Rute bus | Paciran, Bojonegoro, Malang, Cepu dan Purwodadi | ||||||||||
Layanan | MPU non bus, bus perkotaan (Suroboyo Bus) dan bus antarkota | ||||||||||
Sejarah | |||||||||||
Dibuka | November 1994 | ||||||||||
Dibangun kembali | Januari 2013 [2] | ||||||||||
Operasi layanan | |||||||||||
| |||||||||||
Lokasi pada peta | |||||||||||
Terminal Tambak Osowilangon merupakan nama sebuah prasarana umum berupa terminal penumpang tipe A milik Pemerintah Kota Surabaya yang terletak pada daerah pinggiran sisi barat laut perbatasan antara wilayah administrasi Kota Surabaya dengan Kabupaten Gresik di Kelurahan Tambak Osowilangun.[3][4] Terminal yang berada di dekat pesisir Selat Madura ini dikelilingi oleh tambak garam dan beberapa komplek pergudangan dan industri.[5] Terminal ini menjadi titik awal keberangkatan berbagai jalur trayek moda angkutan umum seperti mobil penumpang umum (MPU) non bus, bus perkotaan dan bus antarkota.[6] Pada 8 Juni 2010, terminal ini memperoleh penghargaan Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai sarana prasarana kota terbaik (the best effort) kategori terminal.[7][8]
Seiring dengan mulai rampungnya jalan layang (flyover) Terminal Teluk Lamong (TTL) beserta simpang susun Tol Romokalisari pada Mei 2021, akses dari dan ke Terminal Tambak Osowilangon juga menjadi lebih mudah. Selain melalui jalan raya lintas Surabaya–Gresik (Jalan Daendels), terminal juga bisa diakses melalui beberapa ruas lintasan seperti Jalan Tol Surabaya–Gresik, Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) Surabaya maupun ruas jalan Gelora Bung Tomo (GBT).[9][10]
Sejarah singkat
[sunting | sunting sumber]Sampai dekade tahun 1990-an, seluruh aktivitas bus antarkota jarak menengah hingga jauh masih melintasi kawasan dalam Kota Surabaya dan memiliki titik pangkalan yang terletak di Terminal Jayengrono (lokasi Halte Jembatan Merah dan Taman Sejarah saat ini).[11] Mengingat lokasi terminal berada pada kawasan central business district (CBD) yang ramai di utara Kota Surabaya, seringkali terjadi kesemrawutan lalu lintas akibat terminal sudah tidak dapat memuat unit angkutan umum (overloud). Hingga akhirnya, Pemkot Surabaya merencanakan pembenahan dengan memindahkan lokasi terminal bus ke lahan tanah milik Dishub Surabaya di Dupak Rukun, Kelurahan Genting. Namun lokasi ini tidak representatif, karena lahan sudah digunakan sebagai penampungan pedagang dan sebagian lainnya terpotong badan jalan tol.[12]
Akhirnya Pemkot Surabaya mencari solusi alternatif dengan menukargulingkan lahan tanah seluas 9.719 m2 di Kelurahan Genting tersebut dengan tanah seluas 20.000 m2 milik PT Wisma Hartono Jaya di Kelurahan Tambak Osowilangun.[13] Luas tanah keseluruhan pada area pembangunan terminal di Kelurahan Tambak Osowilangun mencapai 50.000 m2, dengan rincian 60% digunakan untuk pembangunan gedung terminal dan area parkir kendaraan, sedangkan 40% sisanya disewakan ke pihak swasta, yaitu PT Bintang Osowilangun dalam jangka waktu perjanjian dua puluh tahun.[14]
Pemkot Surabaya bekerjasama dengan PT Lamicitra Nusantara mulai membangun terminal bus di lokasi baru pada awal tahun 1993.[15] Pada November 1994, Terminal Tambak Osowilangon ini diresmikan dan mulai dioperasikan seterusnya. Seluruh unit bus antarkota juga direlokasikan ke terminal bus baru.[16][17] Di sisi lain, Pemkab Gresik pada tahun 1997 juga mulai memindahkan terminal bus dari Terminal Sentolang ke Terminal Bunder di pinggiran ibukota kabupaten.[18]
Pada periode antara tahun 1994–2017, Terminal Tambak Osowilangon dikelola oleh Pemkot Surabaya melalui satuan unit kerja bernama UPTD Tambak Osowilangon. Satuan UPTD tersebut secara hirarki masih di bawah garis koordinasi oleh Dinas Perhubungan Kota Surabaya. UPTD tersebut juga membawahi beberapa sub unit pangkalan yang terdapat pada kawasan Surabaya Barat lainnya seperti Terminal Benowo, Terminal Manukan Kulon, Terminal Balongsari dan Terminal Kalimas Barat (Petekan).[19]
Awal tahun 2017, Pemerintah Pusat mulai mengambil alih pengelolaan kedua terminal penumpang tipe A di Surabaya, yaitu Terminal Purabaya dan Terminal Tambak Osowilangon.[20][21] Pengambilalihan pengelolaan kedua terminal tersebut didasari oleh Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014. Pengelolaan kedua terminal tersebut dilaksanakan oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI) melalui Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XI Provinsi Jawa Timur.[22] Adanya beberapa kendala personalia menyebabkan rencana serah terima pengelolaan Terminal Purabaya diundur sampai akhir tahun 2021. Sedangkan serah terima pengelolaan Terminal Tambak Osowilangon masih belum dijadwalkan, sehingga sampai saat ini status pengelolaannya masih menjadi wewenang Dinas Perhubungan Kota Surabaya.[23][24]
Perkembangan dan peristiwa
[sunting | sunting sumber]Sepinya aktivitas angkutan umum
[sunting | sunting sumber]Salah satu penyebab sepinya aktivitas angkutan umum di Terminal Tambak Osowilangon disebabkan karena keengganan calon penumpang masuk area terminal serta sedikitnya angkutan umum yang masuk ke dalam terminal.[25][26] Angkutan umum biasanya setelah parkir dari peron pemberangkatan dalam terminal, bergerak keluar terminal dan mengetem kembali di pintu keluar bus terminal.[27][28] Berulang kali, Dishub Surabaya melakukan patroli dan penertiban angkutan umum yang menaik-turunkan penumpang di luar area terminal.[29] Namun upaya tersebut tidak memberikan efek jangka panjang dan permasalahan lama akan berulang kembali.
Sepinya penumpang juga seringkali dikeluhkan para pedagang dan pemilik stan di dalam terminal. Pedagang mengeluh karena nyaris tidak ada pemasukan dari hasil jualan di dalam terminal.[30] Momen tersibuk di terminal ini seringkali hanya berlangsung saat menjelang akhir pekan dan momen hari libur nasional saja.[31] Selain daripada waktu tersebut jumlah penumpang cenderung sepi, karena banyak penumpang naik dari sepanjang jalan antara terminal sampai simpang tol Romokalisari.[32]
Mangkraknya kerangka bangunan di depan terminal
[sunting | sunting sumber]Keberadaan kerangka bangunan yang mangkrak di depan Terminal Tambak Osowilangon telah menjadikan wajah terminal ini terkesan kumuh sejak tahun 1996 hingga saat ini.[33][34] Kerangka bangunan gedung pusat perbelanjaan tersebut merupakan milik dari PT Bintang Osowilangun, sebuah anak usaha dari Maspion Group. Kerangka bangunan dibangun di atas tanah aset milik Pemkot Surabaya seluas 2 hektar, yang disewa melalui perjanjian kontrak tanah yang berlaku antara tahun 1996–2012.[14][35] Rencana proyek bernilai Rp41 miliar ini mulanya dilakukan dalam jangka waktu 36 bulan dan harus selesai terhitung sejak dokumen disetujui pihak pertama. Namun proyek tidak dapat dilanjutkan lagi karena belum adanya pengesahan perjanjian kerjasama proyek dari Kemedagri RI.[36][37]
Blokade awak bus antarkota
[sunting | sunting sumber]Mulanya, Paguyuban Pekerja Angkutan (PPA) dan Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (SPTI) Terminal Tambak Osowilangon melakukan unjuk rasa pada 6 Februari 2012 menuntut Pemkot Surabaya untuk memberi beberapa solusi terkait sepinya calon penumpang dan bus antarkota lintas jalan pantai utara di terminal ini.[38][39] Tuntutan PPA dan SPTI pun ditindaklanjuti oleh Pemkot Surabaya melalui Surat Walikota Surabaya Nomor 550/650/436.6.10/2012 serta disahkan oleh Kemenhub RI melalui Surat Dirjen Perhubungan Darat Nomor AJ.205/13/5/DJPD/2012 tentang pemindahan sejumlah 264 unit bus AKAP relasi Surabaya–Semarang dari Terminal Purabaya ke terminal ini.[12][40][41][42] Beberapa operator beserta awak bus terkait mulai menerima surat edaran tersebut yang berisi himbauan untuk segera melaksanakan perpindahan pemberangkatan/kedatangan bus ke terminal ini terhitung sejak 1 Mei 2012.[43]
Merasa tidak diuntungkan, awak bus AKAP relasi Surabaya–Semarang pun melakukan aksi pemogokan dan demonstrasi pada 2-9 Mei 2012.[44][45][46] Awak bus menolak pemindahan bus ke Terminal Tambak Osowilangon karena tidak dilibatkan sebelumnya dalam pengambilan kebijakan. Selain itu, minimnya fasilitas sarana prasarana membuat awak bus wegah untuk pindah di terminal ini.[47] Efek dari aksi awak bus AKAP relasi Surabaya–Semarang pun membuat bus AKDP relasi Surabaya–Bojonegoro tidak bisa beroperasi, sehingga aktivitas bus antarkota di terminal ini mengalami kelumpuhan total.[48][49] Setelah aksi berlangsung sembilan hari, aktivitas bus antarkota mulai normal kembali pada 10 Mei 2012.[50][51]
Dilatarbelakangi oleh tidak efektifnya pemindahan bus antarkota ke Terminal Tambak Osowilangon akibat ketegangan antara Pemkot Surabaya dengan awak bus membuat beberapa pihak mulai mendesak Pemkot Surabaya meninjau ulang kebijakan sebelumnya dan menormalisasi terminal ini kembali.[52][53] Ombusman RI pun mengirimkan Saran Ombudsman Republik Indonesia Nomor 01/REK/0061.2012/sby-02/11/2013 tanggal 11 Februari 2013 kepada Pemkot Surabaya, yang berisi rekomendasi solusi peningkatan kualitas pelayanan terminal ini.[54][55] Walikota Surabaya, Tri Rismaharini pun sempat memberikan pernyataan sepihak yang kontroversial pada Februari 2013 mengenai penutupan dan penurunan status terminal ini menjadi terminal penumpang tipe C.[56][57][58] Setelah melalui beberapa mediasi dalam beberapa waktu, akhirnya Kemenhub RI akhirnya mengeluarkan Surat Dirjen Perhubungan Darat Nomor A1/205/7/6/DJPD/2014 tentang pengembalian sejumlah 264 unit bus AKAP relasi Surabaya–Semarang dari terminal ini ke Terminal Purabaya kembali. Akibatnya Pemkot Surabaya mengalami kerugian yang cukup signifikan, sejumlah lebih Rp14 miliar. Biaya tersebut termasuk biaya pembangunan dan perbaikan sarana prasarana terminal terkait pemindahan bus antarkota ke terminal ini.[59][60]
Jaringan trayek MPU non bus
[sunting | sunting sumber]Berdasarkan data Dinas Perhubungan Kota Surabaya tahun 2012, unit moda transportasi mobil penumpang umum (MPU) non bus berkapasitas 12–16 penumpang yang beroperasi di Terminal Tambak Osowilangon berjumlah 297 unit dari 513 jumlah total izin trayek.[61][62][63] Sebanyak 89 unit diantaranya tersebar pada dua jalur trayek angkutan kota Surabaya.[64][65] Sedangkan 208 unit lainnya tersebar pada lima jalur trayek angkutan perbatasan.[66] Angkutan perbatasan mencakup angkutan pedesaan maupun MPU antarkota yang menghubungkan kota dengan wilayah kecamatan yang berbatasan langsung pada wilayah Kabupaten Gresik dan/atau Lamongan.[67][68]
No | Kode trayek |
Moda | Jenis MPU |
Rute perjalanan | Jumlah trayek |
Jumlah unit yang beroperasi |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | perkotaan | carry | Wilangon–Keputih | 101 | 58 | |
2 | perkotaan | carry | Romokalisari–Dukuh Kupang | 77 | 31 | |
3 | antarkota | carry | Pasar Turi–Gresik (Gubernur Suryo) | 104 | 66 | |
4 | antarkota | kijang | Surabaya–Gresik (Bunder) | 164 | 105 | |
5 | pedesaan | L300 | Wilangon–Gresik–Karang Cangkring | 40 | 33 | |
6 | pedesaan | L300 | Wilangon–Glagah | 15 | 0 | |
7 | - | antarkota | elf/bison | Surabaya–Lamongan–Babat | 12 | 4 |
Jumlah unit | 513 | 297 |
Rute Wirawiri Suroboyo :
Satu-satunya jalur trayek angkutan kota Surabaya yang masih beroperasi dari terminal ini adalah trayek WK relasi Wilangon–Keputih. Sampai Juni 2020, terpantau hanya 25 unit angkutan kota trayek WK yang rutin beroperasi setiap harinya.[69] Sedangkan angkutan kota trayek RDK relasi Romokalisari–Dukuh Kupang sudah tidak tampak beroperasi lagi dari terminal ini.[70] Sebagai upaya meramaikan lagi aktivitas penumpang di Terminal Tambak Osowilangon, Dishub Surabaya mencoba membuat jalur khusus atau jalur langsung untuk menaikturunkan penumpang yang menggunakan MPU non bus, baik angkutan kota maupun MPU antarkota lintas Surabaya–Gresik.[71][72] Upaya tersebut diharapkan agar calon penumpang MPU yang akan menaiki bus antarkota (maupun sebaliknya) mau masuk ke dalam terminal.[73]
MPU antarkota relasi Surabaya–Babat umumnya jarang sekali memasuki Terminal Tambak Osowilangun. MPU jalur trayek tersebut biasanya mempunyai titik awal keberangkatan dari Kebomas dan Bunder. Tahun 2012, puluhan unit MPU antarkota relasi Babat–Bojonegoro pernah mengantongi izin trayek insidentil untuk jalur trayek Surabaya–Bojonegoro. Hal tersebut dikarenakan awak bus antarkota pada jalur trayek serupa melakukan mogok kerja akibat terjadinya aksi pemboikotan bus antarkota di terminal ini.[74][75][76]
Operasional bus perkotaan
[sunting | sunting sumber]Bus kota reguler
[sunting | sunting sumber]Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2005, Terminal Tambak Osowilangon menjadi titik terminus dari delapan jalur trayek bus kota reguler, yang semuanya mempunyai lintasan dari dan ke Terminal Purabaya.[77] Sampai tahun 2012, unit bus kota reguler yang beroperasi dari terminal ini berjumlah 28 unit, yang tersebar pada tiga jalur trayek seperti P2, P7 dan P8. Perum DAMRI menjadi operator tunggal pada jalur trayek P2 relasi Purabaya–Tambak Osowilangon via Darmo dan P8 relasi Purabaya–Tambak Osowilangon via Tol.[59] Sedangkan jalur trayek P6 relasi Purabaya–Tambak Osowilangon via Diponegoro dioperasikan oleh beberapa perusahaan otobus swasta seperti PO Arjuna Sakti, PO Pemudi, PO Indrapura, PO Estraa Mandiri dan PO Ladju II. Seluruh unit bus yang digunakan perusahaan otobus swasta tersebut merupakan kendaraan bus besar kelas patas non AC yang umumnya sudah berusia tua.[78][79]
No | Operator | Sebaran unit tiap jalur trayek | Jumlah unit per jalur trayek | ||
---|---|---|---|---|---|
1 | Perum DAMRI | 3 | 0 | 18 | 21 |
2 | PO Arjuna Sakti | 0 | 7 | 0 | 7 |
3 | PO Pemudi | 0 | 2 | 0 | 2 |
4 | PO Indrapura | 0 | 2 | 0 | 2 |
5 | PO Estraa Mandiri | 0 | 2 | 0 | 2 |
6 | PO Ladju II | 0 | 1 | 0 | 1 |
Jumlah unit per trayek | 3 | 14 | 18 | 35 | |
Jumlah unit yang beroperasi | 0 | 14 | 14 | 28 | |
Keterangan kode trayek: [80] • Purabaya–Darmo–Tambak Osowilangon (ekonomi) • Purabaya–Diponegoro–Tambak Osowilangon (ekonomi) • Ujung Baru–JMP–Tambak Osowilangon (ekonomi) • Purabaya–Darmo–Tambak Osowilangon (patas) • Purabaya–Diponegoro–Tambak Osowilangon (patas) • Purabaya–Joyoboyo–Tol Satelit–Tambak Osowilangon (patas) • Purabaya–Tol–Tambak Osowilangon (patas) • Sidoarjo–Tol–Tambak Osowilangon (patas) |
Semenjak Pemkot Surabaya resmi menerapkan pembatasan sosial akibat pandemi Covid-19 sejak 28 April 2020, seluruh aktivitas bus antarkota dari Terminal Tambak Osowilangon dihentikan total. Akibatnya bus kota reguler dari jalur trayek P6 dan P8 juga ikut terimbas, sehingga seluruh operator pun menghentikan operasionalnya juga.[81][82] Setelah level pembatasan sosial diturunkan dan bus antarkota mulai diizinkan beroperasi kembali (dengan mengikuti protokol kesehatan), Perum DAMRI juga mulai mengoperasikan kembali layanan bus kota reguler jalur trayek P8 per 29 Juni 2020. Namun seluruh operator swasta tidak lagi mengaktifkan layanan bus kota reguler mereka pada jalur trayek P6.[83] Per 1 September 2022, Perum DAMRI resmi menghentikan operasional seluruh unit bus kota reguler pada jalur trayek yang dimiliki, salah satunya jalur trayek P8 relasi Purabaya–Tambak Osowilangon via Tol. Langkah Perum DAMRI tersebut mengakibatkan satu-satunya jalur trayek bus kota reguler yang tersisa di terminal ini mengalami kekosongan unit bus.[84][85]
Bus perkotaan modern
[sunting | sunting sumber]Jauh sebelum layanan Suroboyo Bus mengaspal di Surabaya pada 7 April 2018, area parkir bus antarkota Terminal Tambak Osowilangon pernah difungsikan sementara sebagai depo (pool) dan garasi bagi unit-unit baru Suroboyo Bus, baik yang sudah atau belum uji kir.[86][87] Per 3 Desember 2019, depo Suroboyo Bus mulai dipindahkan ke lokasi baru di Terminal Kedung Cowek.[88][89]
Berdasarkan webinar yang diselenggarakan oleh Ditjen Hubdat Kemenhub RI pada 24 November 2021, Dishub Surabaya memaparkan beberapa perencanaan pengembangan moda transportasi bus perkotaan modern Teman Bus yang berbasis jalan (buy the service) pada periode tahun 2021–2022. Salah satunya mengenai rencana pengadaan moda Trans Semanggi Suroboyo yang akan menjangkau Terminal Osowilangon melalui koridor 4 relasi GBT–Mastrip (Wiyung).[90][91] Namun realisasi tersebut dipetakan ulang pada tahun 2022. Koridor tersebut baru akan direalisasikan pada tahun 2024 menggunakan 21 unit bus besar.[92]
Sebagai bentuk upaya meningkatkan fungsi dan konektivitas angkutan umum di Terminal Tambak Osowilangon, Pemerintah Kota Surabaya menyiapkan skema untuk mengekspansi rute jangkuan moda Suroboyo Bus hingga terminal ini.[93] Per 14 September 2022, berselang dua minggu setelah Perum DAMRI menghentikan seluruh operasional bus kota regulernya, Suroboyo Bus mulai beroperasi perdana dari terminal ini.[94][95] Koridor yang difungsikan bukan koridor baru, melainkan perpanjangan koridor eksisting R7/R8 relasi TIJ–Jono Soewojo. Rute lintasan diperpanjang (diekstensi) melalui penambahan titik halte pada beberapa kawasan seperti Pasar Modern Puncak Permai, Samsat Tandes (sekitar Stasiun Tandes), Margomulyo dan peron terminal ini.[96] Sebanyak enam hingga delapan unit bus dioperasikan secara terjadwal pada rentang pukul 05.30–21.00 WIB dengan waktu tunggu (headway) hingga 34 menit.[97]
No | Moda | Koridor | Rute perjalanan | Hari operasional |
---|---|---|---|---|
1 | Suroboyo Bus | TIJ–TOW | setiap hari | |
TIJ–TOW–Romokalisari | sabtu–minggu | |||
TIJ–TOW–GBT | insidentil | |||
2 | Trans Semanggi Suroboyo |
4L | GBT–Mastrip | TBA |
Untuk mendukung berlangsungnya pertandingan Kualifikasi Piala Asia U-20 AFC 2023 pada 14–19 September 2022, Suroboyo Bus juga memperpanjang rute koridor R7/R8 hingga stadion Gelora Bung Tomo (GBT) pada jam-jam tertentu. Seterusnya, koridor tersebut memiliki titik terminus di Terminal Tambak Osowilangon, dan akan diperpanjang secara insidentil, jika hanya terdapat jadwal pertandingan olahraga di stadion ini. Ekstensi koridor ini diharapkan dapat memfasilitasi para suporter agar bisa mendapatkan akses angkutan umum menuju stadion ini, yang sebelumnya sama sekali belum tersedia layanan angkutan umum.[98][99]
Dishub Surabaya segera menyiapkan angkutan umum bus menuju destinasi wisata baru Romokalisari Adventure Land, yang telah diresmikan oleh Walikota Surabaya, Eri Cahyadi pada 25 September 2022.[100][101] Sebanyak 4-6 unit pada koridor R7/R8 Suroboyo Bus relasi TIJ–TOW diperpanjang rute lintasannya hingga menjangkau destinasi wisata yang juga berdekatan dengan kawasan sentra ikan dan rusunawa di Kelurahan Romokalisari ini.[102] Perpanjangan rute koridor tersebut hanya akan beroperasi setiap akhir pekan saja, sedangkan pada hari Senin–Jumat akan sampai Terminal Tambak Osowilangon saja. Koridor tersebut akan beroperasi perdana pada 1 Oktober 2022.[103]
Bus antarkota
[sunting | sunting sumber]Rute reguler
[sunting | sunting sumber]Berbeda dengan Terminal Purabaya, Terminal Tambak Osowilangon lebih banyak difungsikan sebagai titik awal keberangkatan berbagai jalur trayek bus antarkota kelas ekonomi jarak dekat dan menengah, yang melintasi jalur utama pada kawasan Pegunungan Kendeng Utara ataupun pantai utara di Pulau Jawa.[8][104] Jangkauan bus antarkota dari terminal ini umumnya mencapai kabupaten atau kota pada kawasan tersebut seperti Kabupaten Lamongan, Bojonegoro, Tuban, Blora, Grobogan hingga Semarang.[105][106]
No | Rute perjalanan | Operator | Jumlah trayek |
Jumlah unit yang beroperasi |
---|---|---|---|---|
1 | Surabaya (TOW)–Paciran–Brondong | PO Armada Sakti [info 1] | 20 | 20 |
2 | Surabaya (TOW)–Bojonegoro [107] | PO Dali Mas [info 2] | 17 | 17 |
PO Margo Djoyo | 16 | 14 | ||
PO Rajawali Indah | 20 | 9 | ||
PO Putra Mas | 11 | 9 | ||
PO Dali Jaya | 11 | 8 | ||
PO Dali Prima | 11 | 8 | ||
PO Moedah | 6 | 5 | ||
PO Widji Lestari | 5 | 4 | ||
3 | Surabaya (TOW)–Tuban [108] | PO Mutiara Indah | 13 | 10 |
PO Widji Lestari | 10 | 6 | ||
PO Sabar Indah | 9 | 6 | ||
PO Moedah | 7 | 4 | ||
PO Margo Djoyo | 3 | 3 | ||
4 | Bojonegoro–Surabaya (TOW)–Malang | PO Dali Prima | 2 | 2 |
PO Widji Lestari | 2 | 2 | ||
5 | Bojonegoro–Surabaya (TOW)–Jember | PO Kentjono | 4 | 2 |
6 | Tuban–Surabaya (TOW)–Malang | PO Zena | 1 | 1 |
7 | Surabaya (TOW)–Cepu | PO Margo Djoyo | 17 | 12 |
PO Moedah | 3 | 3 | ||
PO Dali Mas | 2 | 2 | ||
PO Dali Jaya | 1 | 1 | ||
8 | Cepu–Surabaya (TOW)–Malang | PO Jaya Utama | 15 | 11 |
9 | Surabaya (TOW)–Purwodadi | PO Jaya Utama | 4 | 2 |
10 | Surabaya (TOW)–Semarang | PO Indonesia [109][info 3] | 17 | 8 |
PO Widji Lestari | 6 | 3 | ||
PO Jaya Utama | 2 | 2 | ||
11 | Surabaya (TOW)–Jepara | PO Indonesia | 3 | 2 |
Jumlah unit | 248 | 182 | ||
Catatan: Data tidak termasuk jalur trayek Surabaya (TOW)–Malang seperti yang dioperasikan oleh PO Tentrem. |
Sebelum tahun 2012, terminal ini masih menjadi titik awal keberangkatan dan lintasan dari dua belas jalur trayek bus antarkota, baik dalam provinsi (AKDP) maupun antarprovinsi (AKAP). Empat diantaranya merupakan jalur trayek lintasan bus antarkota persinggahan dari Terminal Arjosari atau Terminal Tawang Alun menuju Bojonegoro, maupun sebaliknya.[61] Sampai tahun 2020, hanya tersisa tujuh relasi atau jalur bus antarkota yang rutin beroperasi di terminal ini, antara lain sebagai berikut.[110]
- Surabaya (TOW)–Paciran
- Surabaya (TOW)–Bojonegoro
- Surabaya (TOW)–Cepu
- Surabaya (TOW)–Purwodadi
- Surabaya (TOW)–Malang
- Malang–Surabaya (TOW)–Bojonegoro
- Malang–Surabaya (TOW)–Cepu
Pemindahan bus antarkota dari Terminal Purabaya
[sunting | sunting sumber]Pasca kegagalan pemindahan unit bus AKAP relasi Surabaya–Semarang pada tahun 2012, Pemkot Surabaya kembali melanjutkan penataan dan penambahan berbagai rute baru bus antarkota dari Terminal Tambak Osowilangon pada akhir tahun 2013.[111][112] Berbeda dengan sebelumnya, pola penataan akan dilakukan dengan konsep mengisi, bukan memotong seperti yang sebelumnya. Penambahan rute baru tidak dilakukan dengan mengalihkan semua unit bus pada jalur trayek tertentu dari Terminal Purabaya, melainkan dengan mengambil sebagian unit bus dari Terminal Purabaya untuk dialihkan sebagai jalur trayek baru di terminal ini.[113][114] Sejumlah 256 unit bus antarkota pada lebih dari sepuluh jalur trayek yang berbeda di Terminal Purabaya akan dipindahkan secara bertahap.[115] Tahap awal, 64 unit bus dari total 68 izin trayek yang tersebar pada lima rute bus AKDP patas, enam rute bus AKDP ekonomi dan satu rute bus AKAP patas mulai dipindahkan per 22 November 2013.[116][117] Peningkatan penumpang sempat terjadi pada Desember 2013, setelah beberapa perusahaan otobus sudah membuka rute baru dengan berbagai kota tujuan di Jawa Timur seperti Trenggalek, Malang, Probolinggo, dll.[118]
No | Rute | Kelas | Operator | Jumlah unit |
---|---|---|---|---|
1 | Surabaya (TOW)–Malang | patas | PO Hafana PO Kalisari PO Medali Mas PO Menggala PO Pelita Mas PO Restu PO Restu II |
16 |
2 | Banyuwangi–Surabaya (TOW)–Sumenep via Jember | patas | PO Mila Sejahtera | 2 |
3 | Banyuwangi–Surabaya (TOW)–Sumenep via Situbondo | patas | PO Akas IV PO Mila Sejahtera |
4 |
4 | Jember–Surabaya (TOW)–Sumenep | patas | PO Akas N1 PO Indonesia Abadi PO Ladju II |
14 |
5 | Probolinggo–Surabaya (TOW)–Sumenep | patas | PO Indonesia Abadi | 2 |
6 | Surabaya (TOW)–Semarang | patas | PO Widji Lestari | 2 |
7 | Surabaya (TOW)–Trenggalek | ekonomi | PO Harapan Jaya PO Pelita Indah |
10 |
8 | Surabaya (TOW)–Ponorogo | ekonomi | PO Jaya I PO Jaya II PO Neo Harapan Utama |
6 |
Surabaya (TOW)–Pacitan | ekonomi | PO Aneka Jaya | 2 | |
9 | Surabaya (TOW)–Malang–Blitar | ekonomi | PO Kalisari | 2 |
10 | Surabaya (TOW)–Ambulu/Jember | ekonomi | PO Ladju II | 2 |
11 | Probolinggo–Surabaya (TOW)–Sumenep | ekonomi | PO Indonesia Abadi | 4 |
Jumlah unit | 66 |
Sebelumnya, terlebih dulu PO Widji Lestari sudah melakukan operasional perdana layanan bus antarkota relasi Surabaya–Semarang kelas patas sejak 8 Oktober 2013.[119] Menyusul PO Jaya Utama dan PO Indonesia juga mulai menambah unit bus antarkota kelas patas pada relasi yang sama per 1 Maret 2014.[120]
Sebelumnya, beberapa perusahaan otobus seperti PO Jaya I, PO Jaya II dan PO Neo Harapan Utama pernah mengoperasikan layanan bus antarkota kelas ekonomi relasi Surabaya–Ponorogo dari Terminal Tambak Osowilangon sejak tahun 2013. Namun jalur tersebut dibekukan sekitar tahun 2015 dikarenakan tidak terdapatnya okupansi penumpang dari terminal ini. Berselang lima tahun, Perum DAMRI cabang Ponorogo mulai mengaktifkan layanan bus antarkota kelas patas dengan relasi yang sama seperti sebelumnya dari terminal ini per 6 Agustus 2021.[121] Jalur trayek yang dioperasikan tersebut mempunyai relasi Surabaya–Ponorogo via Tol Trans Jawa.[122] Layanan tersebut diharapkan dapat memperkuat dan memperluas jaringan transportasi darat serta memulihkan sektor perekonomian dan pariwisata sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020 tentang Program Pemulihan Ekonomi nasional (PEN).[123]
Galeri
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]Catatan bawah
[sunting | sunting sumber]- ^ Seluruh unit medium bus serta izin trayek milik PO Armada Sakti relasi Surabaya–Paciran telah diakuisisi oleh PT Ayu Indah Group Paciran. Sebagian besar unit bus sudah menggunakan nama Ayu Indah (AI), dan sebagian lainnya ada yang menggunakan nama lain seperti Armada Sakti, Shang Ayu, Bima Sakti, Azhar Putra, Dilla Jaya, dll.
- ^ Saat ini manajemen PO Dali Mas dipecah menjadi PO Dali Mas sendiri, PO Bintang Mas dan PO Bangau Mas.
- ^ PO Indonesia awalnya merupakan perusahaan otobus asal Lasem yang melayani jalur trayek Surabaya–Semarang. Sejak dekade tahun 1990-an, unit bus beserta izin trayek PO Indonesia mulai diakuisisi oleh PO Jaya Utama. Hingga saat ini, keduanya berada dalam satu manajemen dibawah naungan badan hukum PT Jaya Utama Indo.
- ^ Tidak adanya okupansi penumpang dari Terminal Tambak Osowilangon membuat operasional rute baru bus antarkota tidak efektif. Rute tersebut setidaknya hanya beroperasi sementara pada periode tahun 2013–2015, sebelum akhirnya perusahaan otobus operator mulai membekukan jalur trayek tersebut dan mengembalikan lagi pada rute lama dari Terminal Purabaya.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (2018). "Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor: SK.5520/AJ.104/DRJD/2018 tentang Penetapan Kode Terminal Penumpang Tipe A". jdih.dephub.go.id. Diakses tanggal 23 September 2022.
- ^ Didik Kusbiantoro (30 September 2013). "Renovasi Terminal Osowilangun Surabaya lambat". jatim.antaranews.com. Diakses tanggal 26 September 2022.
- ^ Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Surabaya (2014). "Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 12 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya Tahun 2014-2034". jdih.surabaya.go.id. Diakses tanggal 27 September 2022.
- ^ Didit Dwi Andriyanto; Benny Bintarjo (2018). "Pengembangan Terminal Bus Tipe A Tambak Osowilangon di Surabaya". Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
- ^ Gladi Tamajaya Danang; Hendrata Wibisana; Siti Zaenab (2012). "Studi penataan Terminal Tambak Osowilangun dengan Sistem Informasi Geografis". Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur.
- ^ Ivanka Evangeline; Joyce M. Laurens (2019). "Terminal Bus Tambak Osowilangun Baru di Surabaya". Jurnal eDimensi Arsitektur. VII (21): 161–168.
- ^ Ali Sahab (Maret 2017). Monograf hiperealitas pencitraan politik Risma: Persepsi masyarakat atas kinerja Risma sebagai Walikota Surabaya 2010-2015. Surabaya. Zifatama Publisher. hlm. 26. ISBN 978-602-6930-53-8.
- ^ a b "Bus antarkota wajib masuk TOW". bappeda.jatimprov.go.id. 31 Mei 2011. Diakses tanggal 27 September 2022.
- ^ Dhimas Ginanjar (29 April 2021). "Flyover Teluk Lamong rampung, sinkronkan akses ke tol, GBT, dan JLLB". jawapos.com. Diakses tanggal 27 September 2022.
- ^ Hamid (16 Oktober 2018). "Tunjang aksesibilitas darat Terminal Teluk Lamong, Pelindo III bangun flyover". majalahdermaga.co.id. Diakses tanggal 27 September 2022.
- ^ Johan Silas; Hotman Siahaan; Tjahjo Purnomo (1996). Kampung Surabaya menuju metropolitan. Indonesia. Yayasan Keluarga Bhakti dan Surabaya Post. hlm. 98.
- ^ a b Ivan Kurniawan; Bambang Santoso Haryono; Minto Hadi (2013). "Analisis kebijakan transportasi publik (Terhadap pengalihan trayek bus AKAP (antar kota antar provinsi) dari Terminal Purabaya ke Terminal Tambak Oso Wilangon)". Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya.
- ^ Pemerintah Kota Surabaya (1996). "Peraturan Walikota Surabaya Nomor 25 Tahun 1996 tentang Tukar Menukar Tanah Milik Pemerintah Kodya Dati II Surabaya di Kel Genteng Kec Asemrowo dengan Tanah Milik PT Wisma Hartono Jaya di Kel Tambak Osowilangun Kec Benowo". jdihn.go.id. Diakses tanggal 27 September 2022.
- ^ a b Pemerintah Kota Surabaya (1996). "Peraturan Walikota Surabaya Nomor 62 Tahun 1996 tentang Kontrak Bagi Tempat Usaha antara Pemerintah Kodya Dati II Surabaya dengan PT Bintang Osowilangun tentang Pembangunan Gedung Pusat Perbelanjaan di Tambak Osowilangun Kodya Dati II Surabaya". jdihn.go.id. Diakses tanggal 27 September 2022.
- ^ Pemerintah Kota Surabaya (1994). "Peraturan Walikota Nomor 030 Tahun 1994 tentang Perjanjian Kerjasama Bagi Hasil Usaha Pembangunan Terminal Tambak Osowilangun Beserta Pekerjaan-Pekerjaan Lain yang Terkait Antara Pemerintah Kodya Dati II Surabaya dengan PT. Lamicitra Nusantara". jdih.surabaya.go.id. Diakses tanggal 27 September 2022.
- ^ Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis Volume 9, Edisi 17-33. Indonesia. Obor Sarana Utama. 1997. hlm. 70.
- ^ "Terminal Tambak Oso Wilangun". Dinas Perhubungan Kota Surabaya. 31 Agustus 2016. Diakses tanggal 27 September 2022.
- ^ Anak Agung Sagung Alit Widyastuty (2015). "Kinerja operasional pelayanan terminal Kabupaten Gresik". WAKTU: Jurnal Teknik Unipa. 13 (1).
- ^ Pemerintah Kota Surabaya (2002). "Peraturan Walikota Nomor 25 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tatakerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Terminal Purabaya, Tambak Osowilangun dan Joyoboyo Kota Surabaya". jdih.surabaya.go.id. Diakses tanggal 25 September 2022.
- ^ Zaenal Effendi (28 Juni 2016). "Terminal Purabaya dan Oso Wilangun diambil alih pusat, Risma: Sama utangnya ya". news.detik.com. Diakses tanggal 26 September 2022.
- ^ Helmi Supriyatno (3 Februari 2016). "Berebut kewenangan terminal". harianbhirawa.co.id. Diakses tanggal 26 September 2022.
- ^ Pemerintah Pusat Republik Indonesia (2014). "Undang-undang (UU) Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah". peraturan.bpk.go.id. hlm. 58. Diakses tanggal 26 September 2022.
- ^ Lambertus Hurek; Suryanto (28 November 2021). "Terminal Purabaya di Bungurasih akhirnya dikelola pemerintah pusat". radarsurabaya.jawapos.com. Diakses tanggal 26 September 2022.
- ^ Zaenal Effendi (29 Agustus 2016). "Pengambilalihan terminal tipe A belum jelas, Dishub tak bisa lakukan perawatan". news.detik.com. Diakses tanggal 26 September 2022.
- ^ Lambertus Hurek; Andy Satria (21 Agustus 2022). "Banyak angkot dan bus ngetem, Terminal Tambak Osowilangun sepi". radarsurabaya.jawapos.com. Diakses tanggal 23 September 2022.
- ^ Muhammad Muhyidin (2008). Berani hidup siap mati: Prinsip menjalani dan menikmati hidup sehari-hari dengan spirit Ilahi. Bandung. Mizan Pustaka. hlm. 131–137. ISBN 979-8394-94-1.
- ^ M. Taufik; Yoni Iskandar (4 Maret 2013). "Bus, lyn dan taksi di Terminal Osowilangun hanya parkir". tribunnews.com. Diakses tanggal 23 September 2022.
- ^ M. Sholahuddin; Allex Qomarullah (5 Juli 2022). "Masih ada bus yang ngetem di luar Terminal TOW Surabaya". jawapos.com. Diakses tanggal 23 September 2022.
- ^ M. Sholahuddin; Alfian Rizal (20 Juni 2022). "Terminal TOW Surabaya sepi, penertiban bus di jalan wewenang polisi". jawapos.com. Diakses tanggal 23 September 2022.
- ^ M. Sholahuddin; Riana Setiawan (13 Juni 2022). "Pedagang mengeluh, Terminal Bus Osowilangun Surabaya makin sepi". jawapos.com. Diakses tanggal 23 September 2022.
- ^ Dhimas Ginanjar; Riana Setiawan (22 Mei 2020). "Biasanya ramai jelang lebaran, Terminal Tambak Osowilangon kini sepi". jawapos.com. Diakses tanggal 23 September 2022.
- ^ Luhur Pambudi; Ndaru Wijayanto (6 Mei 2021). "Sepinya Terminal Tambak Osowilangun jauh sebelum larangan mudik, bus operasional makin sedikit". jatim.tribunnews.com. Diakses tanggal 23 September 2022.
- ^ "Dibiarkan mangkrak 20 tahun lebih". pressreader.com (dikutip dari harian Jawa Pos). 31 Juli 2019. Diakses tanggal 25 September 2022.
- ^ Pengadilan Negeri Kota Surabaya (18 Februari 2016). "Salinan Putusan Pengadilan Negeri Kota Surabaya Nomor 150/Pdt.G/2016/PN.Sby Mengenai Gugatan Walikota Surabaya terhadap PT Bintang Osowilangun" (PDF). aseng.surabaya.go.id. Diakses tanggal 27 September 2022.
- ^ Ahmad Amru Muiz; Parmin (1 Oktober 2013). "DPRD Surabaya panggil pemilik bangunan mangkrak di Terminal TOW". surabaya.tribunnews.com. Diakses tanggal 25 September 2022.
- ^ Desy Kurnia (1 Juli 2014). "Status bangunan terbengkalai TOW Surabaya tak jelas". suarasurabaya.net. Diakses tanggal 25 September 2022.
- ^ Tunggul Susilo (1 Juli 2014). "Gedung Maspion Group Surabaya terbengkalai tak jelas". jatim.antaranews.com. Diakses tanggal 25 September 2022.
- ^ Slamet Hadi Purnomo (21 Desember 2011). "Dishub persiapkan perpindahan trayek Purabaya ke Osowilangun". jatim.antaranews.com. Diakses tanggal 23 September 2022.
- ^ Didik Kusbiantoro (2 Mei 2012). "Pemkot Surabaya siap ramaikan Terminal Osowilangun". jatim.antaranews.com. Diakses tanggal 23 September 2022.
- ^ Erwin Indra Pranata; Fitrotun Niswah (2013). "Manajemen transportasi trayek bus antar kota antar provinsi (AKAP) di Dinas Perhubungan Kota Surabaya". Publika. 1 (2).
- ^ Ahmad Amru Muiz; Parmin (16 Juni 2013). "Seluruh bus antarkota bakal masuk Terminal TOW". surabaya.tribunnews.com. Diakses tanggal 23 September 2022.
- ^ "Bus lintas utara ke TOW, Pakar Transportasi: Purabaya sudah crowded". news.detik.com. 4 Mei 2012. Diakses tanggal 27 September 2022.
- ^ Slamet Hadi Purnomo (2 Juli 2013). "128 Bus AKAP masuk Terminal Osowilangun Surabaya". jatim.antaranews.com. Diakses tanggal 27 September 2022.
- ^ Kukuh S. Wibowo; Fatkhurrohman Taufiq (7 Mei 2012). "Awak Bus Rute Pantura Demo Wali Kota Surabaya". Tempo.co. nasional.tempo.co. Diakses tanggal 23 September 2022.
- ^ Adi Sucipto; Agus Mulyadi (8 Mei 2012). "Sejak 1 Mei, bus AKAP dan AKDP tidak beroperasi". amp.kompas.com. Diakses tanggal 27 September 2022.
- ^ Andiono Hernawan (4 Maret 2013). "5000 massa PATO protes jalur bus pantura di Surabaya". lensaindonesia.com. Diakses tanggal 27 September 2022.
- ^ "Awak bus tak diajak konsolidasi saat surat Dirjen Perhubungan Darat keluar". news.detik.com. 9 Mei 2012. Diakses tanggal 27 September 2022.
- ^ "Terminal Oso Wilangun kosong melompong, penumpang keleleran". news.detik.com. 1 Oktober 2012. Diakses tanggal 23 September 2022.
- ^ Fajar Arianto (6 Mei 2012). "Menuntut PO Jurusan Semarang dan Bojonegoro/Cepu". kompasiana.com. Diakses tanggal 23 September 2022.
- ^ Heru Pramono (10 Mei 2012). "Kemelut Terminal TOW: Bus trayek Bojonegoro-Surabaya beroperasi kembali". surabaya.tribunnews.com. Diakses tanggal 23 September 2022.
- ^ Heru Pramono (10 Mei 2012). "Kemelut Terminal TOW: Bus trayek Bojonegoro-Surabaya beroperasi kembali". surabaya.tribunnews.com. Diakses tanggal 27 September 2022.
- ^ Miftah Faridl; Heru Pramono (19 Mei 2012). "Kemelut Terminal TOW: Dewan minta normalisasi TOW". surabaya.tribunnews.com. Diakses tanggal 23 September 2022.
- ^ Latief Nugroho (2013). "Politik Transportasi (Restrukturisasi Terminal Purabaya ke Terminal Tambak Osowilangun)" (PDF). Media Jurnal Politik Muda. 2 (3).
- ^ "6 Saran Ombudsman RI terkait pembenahan Terminal TOW Surabaya". ylpkjatim.or.id. 3 Maret 2013. Diakses tanggal 27 September 2022.
- ^ Achmad Faizal; Farid Assifa (12 Februari 2013). "500 bus arah pantura terancam pindah ke Purabaya". amp.kompas.com. Diakses tanggal 27 September 2022.
- ^ "Terminal Tambak Osowilangun type C, Organda akan pindahkan seluruh bus ke Purabaya". kominfo.jatimprov.go.id. 12 Februari 2013. Diakses tanggal 23 September 2022.
- ^ "Saran Ombudsman diduga jadi latar belakang penurunan type Terminal TOW". madura9.com. 21 Februari 2013. Diakses tanggal 26 September 2022.
- ^ Masuki M. Astro (25 Maret 2013). "Pembahasan TOW Surabaya buntu". jatim.antaranews.com. Diakses tanggal 27 September 2022.
- ^ a b Suwito Ridani; Supriyanto (2014). "Peningkatan kualitas pelayanan jasa transportasi angkutan bus DAMRI Kota Surabaya (Studi kasus di Terminal Tambak Osowilangun – Surabaya Barat)". Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Wijaya Putra.
- ^ Sinta Novita Kusuma Dewi; Didiek Tranggono (2014). "Sikap masyarakat terhadap pemberitaan demonstrasi awak bus angkutan kota dalam provinsi (AKDP) di Harian Radar Bojonegoro (Analisis deskriptif sikap masyarakat Bojonegoro pengguna transportasi terhadap pemberitaan demonstrasi awak bus AKDP jurusan Bojonegoro-Surabaya )". Program Studi Ilmu Komunikasi Surabaya, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur.
- ^ a b Bidang Pengendalian Operasional Dinas Perhubungan Kota Surabaya (2015). "Naskah Akademik Rancangan Peraturan Daerah Kota Surabaya tentang Izin Penyelenggaraan Bengkel Umum Kendaraan Bermotor". Dinas Perhubungan Kota Surabaya.
- ^ Bidang Informasi dan Komunikasi Publik serta Statistik Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya (2015). "Transportasi umum di Kota Surabaya". surabaya.go.id. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ Dinas Perhubungan Kota Surabaya (2017). "Data jumlah mikrolet di Kota Surabaya tahun 2017" (PDF). dpm-ptsp.surabaya.go.id. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ Pemerintah Kota Surabaya (2011). "Keputusan Walikota Nomor 188.45/332/436.1.2/2011 Tahun 2011 tentang Trayek Angkutan Orang di Jalan dengan Kendaraan Umum di Kota Surabaya". jdih.surabaya.go.id. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ Fitri Rohmah Widayanti; Amanda Ristriana Pattisinai (2021). "Analisis pelayanan angkutan kota trayek Terminal Tambak Osowilangun". Proteksi. 3 (2): 77–82.
- ^ Pemerintah Kota Surabaya (2006). "Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 07 Tahun 2006 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan dengan Kendaraan Umum". jdih.surabaya.go.id. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Gresik (2021). "Daftar angkutan umum di Gresik". gresikkab.go.id. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ "Angkutan umum Gresik". mybenjeng. 22 Desember 2009. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ "Jumlah lin di TOW menurun". pressreader.com (dikutip dari harian Jawa Pos). 1 Juni 2020. Diakses tanggal 26 September 2022.
- ^ "Bisa benar-benar tak beroperasi dalam dua tahun: Sepi penumpang, butuh aturan baru agar tetap hidup". pressreader.com (dikutip dari harian Jawa Pos). 25 September 2019. Diakses tanggal 26 September 2022.
- ^ M. Sholahuddin (17 Agustus 2022). "Disiapkan jalur khusus untuk angkot di Terminal TOW Surabaya". jawapos.com. Diakses tanggal 26 September 2022.
- ^ "Disiapkan jalur khusus untuk angkot di Terminal TOW Surabaya". wartanitizen.com. 17 Agustus 2022. Diakses tanggal 26 September 2022.[pranala nonaktif permanen]
- ^ Aan Haryono (11 April 2012). "Transportasi massal Surabaya bisa sinergi di TOW". news.okezone.com. Diakses tanggal 26 September 2022.
- ^ Farocha (6 Februari 2012). "MPU layani penumpang bus Bojonegoro-Surabaya". jatim.antaranews.com. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ Farocha (2 Mei 2012). "75 MPU Bojonegoro peroleh izin trayek Surabaya". jatim.antaranews.com. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ Hanif Manshuri; Titis Jati Permata (4 Maret 2014). "Bus Bojonegoro-Surabaya mogok, penumpang beralih ke MPU". surabaya.tribunnews.com. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ Pemerintah Provinsi Jawa Timur (2005). "Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2005 tentang Tarif Dasar Angkutan Penumpang Bus Kota Kelas Ekonomi Menggunakan Mobil Bus Umum di Propinsi Jawa Timur" (PDF). jdih.mkri.id. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ Dewi Agustina (19 November 2015). "Puluhan penumpang kocar-kacir saat dipaksa buruh turun dari bus kota". tribunnews.com. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ Ghofuur Eka (23 Desember 2016). "Gagal uji kir bisa lewat calo, bus bobrok masih beroperasi". jawapos.com. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ Pemerintah Provinsi Jawa Timur (2005). "Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2005 tentang Tarif Dasar Angkutan Penumpang Bus Kota Kelas Ekonomi Menggunakan Mobil Bus Umum di Propinsi Jawa Timur" (PDF). jdih.mkri.id. Diakses tanggal 27 September 2022.
- ^ "Surabaya terapkan PSBB, Terminal Purabaya dan TOW hentikan operasional bus AKDP dan AKAP". lawancovid-19.surabaya.go.id. 29 April 2020. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ Wandha Kusuma; Benny (29 April 2020). "PSBB diterapkan, Terminal Purabaya dan Osowilangun tutup". kabaroto.com. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ @pecinta_damri (24 Juni 2020). "Bus kota dan bus bandara Perum DAMRI Surabaya beroperasi kembali". instagram.com. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ Febrianto Ramadani; Ndaru Wijayanto (5 September 2022). "Bus DAMRI di Terminal Purabaya berhenti beroperasi mulai 1 September 2022". jatim.tribunnews.com. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ Dhimas Ginanjar (7 September 2022). "Tiga trayek bus DAMRI di Surabaya ditutup". jawapos.com. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ Nuraini Faiq; Mujib Anwar (25 Januari 2018). "Dibeli mahal, 8 Suroboyo Bus malah dibiarkan nganggur dan mangkrak di Terminal Oso Wilangun". jatim.tribunnews.com. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ Jay Wijayanto (15 Oktober 2020). "Tambah 8 armada baru Suroboyo Bus, diproyeksikan ke Stadion GBT". radarsurabaya.jawapos.com. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ "Dishub pertahankan fungsi Terminal Kedung Cowek". pressreader.com (dikutip dari harian Jawa Pos). 6 Februari 2020. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ Septyan Ardiyanto (8 November 2020). "Terminal Kedung Cowek mangkrak kayak Jembatan Suroboyo". surabayapagi.com. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ Suharto; Djoko Setijowarno; Nyono (24 November 2021). "Webinar pengembangan angkutan massal berbasis jalan dengan skema BTS di kawasan perkotaan Surabaya". Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.
- ^ Manda Roosa (29 Desember 2021). "104 Unit bus Trans Semanggi Suroboyo resmi beroperasi di 6 rute". suarasurabaya.net. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ Direktorat Kerjasama dan Pengelolaan Usaha (DKPU) Institut Teknologi Sepuluh Nopember; Dinas Perhubungan Kota Surabaya (2022). "Kajian pengembangan rute Feeder penunjang Buy The Service tahun 2022". Dinas Perhubungan Kota Surabaya.
- ^ Dhimas Ginanjar; Alfian Rizal (11 Agustus 2022). "Bakal tambah rute Suroboyo Bus ke Terminal Osowilangun". jawapos.com. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ Jay Wijayanto; Andy Satria (19 September 2022). "Dishub minta bus Trans Jatim masuk ke TOW setelah bus P8 stop operasional". radarsurabaya.jawapos.com. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ M. Sholahuddin; Riana Setiawan (23 September 2022). "Bertarif Rp 5.000, dari Joyoboyo ke Osowilangun hanya sekali bayar". jawapos.com. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ Ikrom Zain (19 September, 2022). "Suroboyo Bus rute Terminal Joyoboyo-PTC diperpanjang sampai Terminal Tambak Osowilangun dan Stadion Gelora Bung Tomo. Simak jadwal dan rutenya!". ikromzain.com. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ Dipta Wahyu; M. Sholahuddin (21 September 2022). "Rute baru Suroboyo Bus, Terminal Joyoboyo ke Terminal TOW". jawapos.com. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ Isnaini Nurdianti; Dwi Setiawan (18 September 2022). "Jelang laga Timnas U19 Indonesia vs Vietnam, Dishub Surabaya siapkan rute khusus bagi suporter". tribunnews.com. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ Zulfirdaus Harahap; Dian Kurniawan (18 September 2022). "Timnas Indonesia U-20 Vs Vietnam, Suroboyo Bus kembali siapkan rute khusus untuk bantu suporter ke Stadion GBT". bola.com. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ Rafika Rachma Maulidini; Latu Ratri Mubyarsah (27 September 2022). "Rute Suroboyo Bus ke Romokalisari Adventure Land hanya tiap weekend". jawapos.com. Diakses tanggal 28 September 2022.
- ^ Jay Wijayanto; Suryanto (26 September 2022). "Resmi dilaunching, Romokalisari Adventure Land libatkan warga miskin". radarsurabaya.jawapos.com. Diakses tanggal 28 September 2022.
- ^ Peni Widarti; Ajijah (27 September 2022). "Surabaya siapkan 6 armada bus menuju Romokalisari Adventure Land". bisnis.com. Diakses tanggal 28 September 2022.
- ^ "Setiap akhir pekan, Suroboyo Bus melayani rute menuju Romokalisari Adventure Land". beritalima.com. 27 September 2022. Diakses tanggal 28 September 2022.
- ^ "Dishub Surabaya percepat revitalisasi Terminal Tambak Osowilangun". kominfo.jatimprov.go.id. 5 Oktober 2015. Diakses tanggal 26 September 2022.
- ^ Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (2004). "Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor: SK.1201/AJ.205/DRJD/2004 Tentang Hasil Evaluasi Penetapan Jumlah Bus pada Trayek Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) di Seluruh Indonesia". hubdat.dephub.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-18. Diakses tanggal 23 September 2022.
- ^ Pemerintah Provinsi Jawa Timur (2016). "Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Timur Nomor 27 Tahun 2016 tentang Tarif Dasar, Tarif Jarak Batas Atas dan Batas Bawah Angkutan Penumpang Antar Kota Dalam Provinsi Kelas Ekonomi Menggunakan Mobil Bis Umum di Provinsi Jawa Timur". peraturan.bpk.go.id. Diakses tanggal 23 September 2022.
- ^ Mujib Anwar; Yuli (21 Mei 2015). "Kini ada bus dari Terminal Purabaya Surabaya ke Tuban dan Bojonegoro". surabaya.tribunnews.com. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ Amrita Winaya; Theresia M.C.A.; Bimanda Maryudi (2018). "Analisis kinerja operasional dan kualitas pelayanan PO. Mutiara Indah Murni dan PO. Widji Lestari pada trayek Surabaya-Tuban". Jurnal Rekayasa Tenik Sipil Universitas Madura. 4 (2): 23–28.
- ^ "Perintis Surabaya – Semarang, PO Jaya Utama bertahan hingga sekarang". ayonaikbis.com. 19 Oktober 2019. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ "Gegara corona, Terminal TOW Surabaya hanya layani dua trayek akibat sepi penumpang". beritatrans.com. 18 April 2020. Diakses tanggal 23 September 2022.
- ^ Kornus (10 Februari 2014). "Rencana pemindahan trayek bus AKAP ke Terminal TOW masih belum jelas". mediakorannusantara.com. Diakses tanggal 27 September 2022.
- ^ "Terminal TOW tambah trayek baru". news.detik.com. 22 November 2013. Diakses tanggal 27 September 2022.
- ^ Ahmad Amru Muiz; Parmin (24 Februari 2014). "Pemkot akan isi Terminal TOW dengan izin trayek baru". surabaya.tribunnews.com. Diakses tanggal 27 September 2022.
- ^ "Hari ini PO mulai layani trayek dari TOW". kanalsatu.com. 22 November 2013. Diakses tanggal 27 September 2022.
- ^ Mahesa Nugraha (22 November 2013). "NET12 - Terminal Osowilangun resmikan trayek baru untuk kembali menghidupkan terminal". Official NET News. Diakses tanggal 27 September 2022.
- ^ "Informasi jadwal trayek terbaru di Terminal Tambak Osowilangon". Terminal Tambak Osowilangon. 20 November 2013. Diakses tanggal 27 September 2022.
- ^ Saptanu (23 November 2013). "Trayek baru di Terminal T.O.W Surabaya". Andromeda Site. Diakses tanggal 26 September 2022.
- ^ Ahmad Amru Muiz; Parmin (4 Desember 2013). "Buka trayek baru, Terminal Bus TOW ramai penumpang". surabaya.tribunnews.com. Diakses tanggal 26 September 2022.
- ^ "Pemberitahuan bus eksekutif Sby - Semarang di Terminal TOW". terminalwilangon. 8 Oktober 2013. Diakses tanggal 26 September 2022.
- ^ "Pemberitahuan operasional perdana PO Jaya Utama dan PO Indonesia relasi Surabaya (TOW)–Semarang kelas eksekutif/patas". terminalwilangon. 28 Februari 2014. Diakses tanggal 26 September 2022.
- ^ Yusron Al-Fatah (12 Agustus 2021). "Asiik, dari Ponorogo ke Surabaya bisa naik DAMRI lagi". rri.co.id. Diakses tanggal 26 September 2022.[pranala nonaktif permanen]
- ^ Selvi Mayasari; Anna Suci Perwitasari (11 Agustus 2021). "DAMRI kini layani rute Ponorogo - Surabaya". kontan.co.id. Diakses tanggal 26 September 2022.
- ^ Rahmi Yati; Rio Sandy Pradana (12 Agustus 2021). "DAMRI buka rute baru Ponorogo-Surabaya, tarif Rp70.000". bisnis.com. Diakses tanggal 26 September 2022.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Pranala luar
[sunting | sunting sumber] @terminal.surabaya
Terminal Tambak Osowilangun
terminalwilangon.blogspot.com