Lompat ke isi

Kota Pematangsiantar

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pematangsiantar
  • Pematang Siantar
  • Pamatang Siantar
  • P. Siantar
Transkripsi bahasa daerah
 • Surat Batak Simalungunᯈᯩᯕᯖᯰᯙᯫᯜᯉ᯳ᯖᯓ᯳
Balai Kota Pematangsiantar
Balai Kota Pematangsiantar
Lambang resmi Pematangsiantar
Motto: 
Sapangambei manoktok hitei
(Batak Simalungun) Saling bergotong-royong demi mencapai tujuan yang mulia
Peta
Peta
Pematangsiantar di Sumatra
Pematangsiantar
Pematangsiantar
Peta
Pematangsiantar di Indonesia
Pematangsiantar
Pematangsiantar
Pematangsiantar (Indonesia)
Koordinat: 2°58′N 99°04′E / 2.96°N 99.06°E / 2.96; 99.06
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Utara
Tanggal berdiri24 November 1956[1]
Dasar hukumUU No. 25 Tahun 2024[1]
Hari jadi24 April 1871; 153 tahun lalu (1871-04-24)
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 8
  • Kelurahan: 53
Pemerintahan
 • Wali KotaSusanti Dewayani[2]
 • Wakil Wali Kotalowong
 • Sekretaris DaerahDwi Aries Sudarto
 • Ketua DPRDTimbul Marganda Lingga
Luas
 • Total79,97 km2 (30,88 sq mi)
Populasi
 (30 Juni 2024)[3]
 • Total278.325
 • Kepadatan3,500/km2 (9,000/sq mi)
Demografi
 • Agama
  • 45,90% Islam
  • 4,36% Buddha
  • 0,11% Hindu
  • 0,01% Konghucu
  • 0,37% lainnya[4]
 • BahasaBahasa Indonesia, Batak Simalungun, Batak Toba, Batak Angkola, Batak Mandailing, Jawa, Melayu, Hokkien
 • IPMKenaikan 81,17 (2024)
 sangat tinggi [5]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
1273 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0622
Pelat kendaraanBK
Kode Kemendagri12.72 Edit nilai pada Wikidata
APBDRp 1.009.540.000.000,- (2024)[6]
PADRp 171.780.000.000,- (2024)[6]
DAURp 598.236.485.000,- (2024)[7]
DAKRp 136.955.987.000,- (2024)[8]
Situs webwww.pematangsiantar.go.id


Kota Pematangsiantar (Surat Batak: ᯈᯩᯕᯖᯰᯙᯫᯜᯉ᯳ᯖᯓ᯳) adalah salah satu kota di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kota ini merupakan Enklave dan eksklave dari Kabupaten Simalungun. Karena letaknya yang strategis, kota ini dilalui oleh Jalan Raya Lintas Sumatra. Kota ini memiliki luas wilayah 79,97 km² dan berpenduduk sebanyak 278.325 jiwa pada pertengahan tahun 2024).[3][9]

Kota Pematangsiantar yang hanya berjarak 128 km dari Kota Medan dan 50 km dari Parapat sering menjadi kota perlintasan bagi wisatawan yang hendak ke Danau Toba. Sebagai kota penunjang pariwisata di daerah sekitarnya, kota ini memiliki 8 hotel berbintang, 10 hotel melati, dan 268 restoran. Di kota ini masih banyak terdapat sepeda motor The Birminghan Small ArmsbCompany (BSA) kapasitas 500 cc buatan Inggris, model lama sebagai becak bermesin yang menimbulkan bunyi yang keras.

Wakil Presiden Republik Indonesia yang ketiga yakni Adam Malik, lahir di kota ini pada tanggal 22 Juli 1917. Kota ini pernah menerima Piala Adipura pada tahun 1993 atas kebersihan dan kelestarian lingkungan kotanya. Sementara itu, karena ketertiban pengaturan lalu lintasnya, kota ini pun meraih penghargaan Piala Wahana Tata Nugraha pada tahun 1996.

Sektor industri yang menjadi tulang punggung perekonomian kota ini adalah industri besar dan sedang. Dari seluruh total kegiatan ekonomi, pada tahun 2000 kota ini mencapai Rp1,69 triliun, pangsa pasar industri mencapai 38,18% atau Rp646 miliar. Sektor perdagangan, hotel dan restoran menyusul di urutan kedua, dengan sumbangan 22,77% atau Rp385 miliar.

Motto dari kota ini adalah "sapangambei manoktok hitei" yang berasal dari bahasa Batak Simalungun yang memiliki arti "saling bergotong-royong demi mencapai tujuan yang mulia".

Masa Kerajaan Siantar

[sunting | sunting sumber]

Sebelum Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Pematangsiantar merupakan wilayah dan pusat pemerintahan dari Kerajaan Siantar, yaitu satu dari tujuh kerajaan yang ada di Simalungun. Kerajaan Siantar yang berkedudukan di Pulau Holing dan raja terakhir dari dinasti ini adalah keturunan marga Damanik yaitu Tuan Sang Naualuh Damanik.[butuh rujukan] Ia mulai memerintah sebagai raja di Kerajaan Siantar sejak tahun 1889 hingga tahun 1904.[10]

Di sekitar Pulau Holing kemudian berkembang menjadi perkampungan tempat tinggal penduduk diantaranya Kampung Suhi Huluan, Siantar Bayu, Suhi Kahean, Pantoan, Suhi Bah Bosar, dan Tomuan. Daerah-daerah tersebut kemudian menjadi daerah hukum Kota Pematangsiantar yaitu:

  1. Pulau Holing menjadi Kampung Pematang
  2. Siantar Bayu menjadi Kampung Pusat Kota
  3. Suhi Kahean menjadi Kampung Sipinggol-pinggol, Kampung Melayu, Martoba, Sukadame, dan Bane.
  4. Suhi Bah Bosar menjadi Kampung Kristen, Karo, Tomuan, Pantoan, Toba dan Martimbang.

Masa Pendudukan Belanda

[sunting | sunting sumber]

Setelah Belanda memasuki daerah Sumatera Utara, daerah Simalungun menjadi daerah kekuasaan Belanda sehingga pada tahun 1907 berakhirlah kekuasaan raja-raja. Kontroleur Belanda yang semula berkedudukan di Perdagangan, pada tahun 1907 dipindahkan ke Pematangsiantar. Sejak itu Pematangsiantar berkembang menjadi daerah yang banyak dikunjungi pendatang baru, Bangsa Cina mendiami kawasan Timbang Galung dan Kampung Melayu.

Pada tahun 1910 didirikan Badan Persiapan Kota Pematangsiantar. Kemudian pada tanggal 1 Juli 1917 berdasarkan Stad Blad No. 285 Pematangsiantar berubah menjadi Gemente yang mempunyai otonomi sendiri. Sejak Januari 1939 berdasarkan Stad Blad No. 717 berubah menjadi Gemente yang mempunyai Dewan.

Masa Pendudukan Jepang

[sunting | sunting sumber]

Pada zaman Jepang berubah menjadi Siantar State dan Dewan dihapus. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Pematangsiantar kembali menjadi Daerah Otonomi. Berdasarkan Undang-undang No.22/ 1948 Status Gemente menjadi Kota Kabupaten Simalungun dan Wali Kota dirangkap oleh Bupati Simalungun sampai tahun 1957.

Masa Kemerdekaan Indonesia

[sunting | sunting sumber]

Berdasarkan UU No.1/1957 berubah menjadi Kota Praja Penuh dan dengan keluarnya Undang-undang No.18/ 1965 berubah menjadi Kota, dan dengan keluarnya Undang-undang No. 5/ 1974 tentang-Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah berubah menjadi Kota Daerah Tingkat II Pematangsiantar sampai sekarang.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.35 Tahun 1981 Kota Daerah Tingkat II Pematangsiantar terbagi atas empat wilayah kecamatan yang terdiri atas 29 Desa/Kelurahan dengan luas wilayah 12,48 km² yang peresmiannya dilaksanakan oleh Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 17 Maret 1982. Kecamatan-kecamatan tersebut yaitu:

  1. Kecamatan Siantar Barat
  2. Kecamatan Siantar Timur
  3. Kecamatan Siantar Utara
  4. Kecamatan Siantar Selatan

Pemekaran Daerah 1986

[sunting | sunting sumber]

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 1986 tanggal 10 Maret 1986 Kota Daerah Tingkat II Pematangsiantar diperluas menjadi 6 wilayah kecamatan, di mana 9 desa/Kelurahan dari wilayah Kabupaten Simalungun masuk menjadi wilayah Kota Pematangsiantar, sehingga Kota Pematangsiantar terdiri dari 38 desa/kelurahan dengan luas wilayah menjadi 70,230 km² Kecamatan-kecamatan tersebut yaitu:

  1. Kecamatan Siantar Barat
  2. Kecamatan Siantar Timur
  3. Kecamatan Siantar Utara
  4. Kecamatan Siantar Selatan
  5. Kecamatan Siantar Marihat
  6. Kecamatan Siantar Martoba

Pada tanggal 23 Mei 1994, dikeluarkan kesepakatan bersama Penyesuaian Batas Wilayah Administrasi antara Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun. Adapun hasil kesepakatan tersebut adalah wilayah Kota Pematangsiantar menjadi seluas 79,9706 km².

Pemekaran Daerah 2007

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2007, diterbitkan 5 Peraturan Daerah tentang pemekaran wilayah administrasi Kota Pematangsiantar, yaitu:

  1. Peraturan Daerah No.3 tahun 2007 tentang Pembentukan Kecamatan Siantar Sitalasari
  2. Peraturan Daerah No.6 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kecamatan Siantar Marimbun
  3. Peraturan Daerah No.7 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kelurahan Bah Sorma
  4. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kelurahan Tanjung Tongah, Nagapitu dan Tanjung Pinggir
  5. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2007 tetang Pembentukan Kelurahan Parhorasan Nauli, Sukamakmur, Marihat Jaya, Tong Marimbun, Mekar Nauli dan Nagahuta Timur

Dengan demikian jumlah Kecamatan di Kota Pematangsiantar ada sebanyak delapan kecamatan dengan jumlah kelurahan sebanyak lima puluh tiga Kelurahan.

Kota Pematangsiantar terletak pada garis 2° 53’ 20”–3° 01’ 00” Lintang Utara dan 99° 1’00”–99° 6’ 35” Bujur Timur, dan merupakan enklave wilayah Kabupaten Simalungun.

Kota Pematangsiantar berupa daratan seluas 79,971 km2 yang berada pada ketinggian antara 400-500 meter di atas permukaan laut.[11] Berdasarkan luas wilayah menurut kecamatan, kecamatan yang terluas adalah kecamatan Siantar Sitalasari dengan luas wilayah 22,723 km² atau sama dengan 28,41% dari total luas wilayah Kota Pematangsiantar.

Karena terletak dekat garis khatulistiwa, Kota Pematangsiantar tergolong ke dalam daerah tropis dan daerah datar, beriklim sedang dengan suhu maksimum rata-rata 30,3 °C dan suhu minimum rata-rata 21,1 °C pada tahun 2012.[butuh rujukan]

Selama tahun 2012 kelembaban udara rata-rata 84 persen. Rata-rata tertinggi pada bulan Oktober dan Desember masing-masing mencapai 88 persen, sedangkan curah hujan rata-rata 229 mm di mana curah hujan tertinggi terjadi pada bulan April yang mencapai 341 mm.[butuh rujukan]

Data iklim Pematangsiantar
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F) 29.2
(84.6)
29.7
(85.5)
30.0
(86)
30.0
(86)
30.3
(86.5)
30.2
(86.4)
29.9
(85.8)
29.7
(85.5)
29.2
(84.6)
28.9
(84)
28.6
(83.5)
28.8
(83.8)
29.54
(85.18)
Rata-rata harian °C (°F) 24.3
(75.7)
24.5
(76.1)
24.8
(76.6)
25.0
(77)
25.3
(77.5)
25.0
(77)
24.7
(76.5)
24.6
(76.3)
24.5
(76.1)
24.5
(76.1)
24.2
(75.6)
24.3
(75.7)
24.64
(76.35)
Rata-rata terendah °C (°F) 19.4
(66.9)
19.4
(66.9)
19.7
(67.5)
20.1
(68.2)
20.3
(68.5)
19.9
(67.8)
19.6
(67.3)
19.6
(67.3)
19.9
(67.8)
20.1
(68.2)
19.9
(67.8)
19.8
(67.6)
19.81
(67.65)
Curah hujan mm (inci) 210
(8.27)
181
(7.13)
210
(8.27)
241
(9.49)
261
(10.28)
192
(7.56)
176
(6.93)
233
(9.17)
318
(12.52)
350
(13.78)
263
(10.35)
259
(10.2)
2.894
(113,95)
Sumber: Climate-Data.org[12]

Pemerintahan

[sunting | sunting sumber]
Balai Kota Pematangsiantar

Wali Kota dan Wakil

[sunting | sunting sumber]

Wali kota adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah Kota Pematangsiantar. Wali kota Pematangsiantar bertanggung jawab kepada Gubernur Provinsi Sumatera Utara. Saat ini, kepala daerah yang menjabat di Kota Pematangsiantar adalah Wali Kota Susanti Dewayani. Sebelumnya, pada Pemilihan umum Wali Kota Pematangsiantar 2020, Susanti Dewayani merupakan calon wakil wali kota, bersama calon Wali Kota Asner Silalahi, dan pasangan tersebut menang pada pemilihan untuk periode tahun 20212024. Namun, Asner meninggal dunia sebelum resmi dilantik.[2]

Susanti kemudian resmi dilantik menjadi wakil wali kota sebagai pemenang pilkada, oleh Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, pada 22 Februari 2022 di kantor Gubernur Sumatera Utara di Kota Medan.[2] Sementara posisi wali kota masih kosong. Selanjutnya, DPRD Kota Pematangsiantar akan mengadakan rapat untuk memilih wakil wali kota. Susanti Dewayani diangkat menjadi wali kota Pematangsiantar untuk periode 2022—2024 pada tanggal 22 Agustus 2022[13]. Susanti Dewayani mengganti pasangan Hefriansyah–Togar Sitorus untuk periode 20172022.[14]

No Wali Kota Mulai jabatan Akhir jabatan Prd. Wakil Wali Kota
18 | Susanti Dewayani 22 Februari 2022 Petahana 19
(2015)
Lowong

Dewan Perwakilan

[sunting | sunting sumber]

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Pematangsiantar dalam tiga periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014–2019[15] 2019–2024[16] 2024–2029
Gerindra 3 Steady 3 Steady 3
PDI-P 4 Kenaikan 8 Penurunan 7
Golkar 5 Steady 5 Steady 5
NasDem (baru) 3 Kenaikan 4 Steady 4
PKS 1 Penurunan 0 Kenaikan 2
Hanura 2 Kenaikan 4 Penurunan 2
PAN 3 Penurunan 2 Kenaikan 3
Demokrat 6 Penurunan 3 Steady 3
Perindo (baru) 0 Kenaikan 1
PPP 1 Penurunan 0 Steady 0
PKPI 2 Penurunan 1
Jumlah Anggota 30 Steady 30 Steady 30
Jumlah Partai 10 Penurunan 8 Kenaikan 9

Kecamatan

[sunting | sunting sumber]
Pembagian Wilayah Kecamatan di Kota Pematangsiantar

Kota Pematangsiantar terdiri dari 8 kecamatan yaitu:

No. Kecamatan Luas (km²) Rasio Kelurahan
1 Siantar Barat 3,205 4,01 8
2 Siantar Marihat 7,825 9,78 7
3 Siantar Marimbun 18,006 22,52 6
4 Siantar Martoba 18,022 22,54 7
5 Siantar Selatan 2,020 2,53 6
6 Siantar Sitalasari 22,723 28,41 5
7 Siantar Timur 4,520 5,65 7
8 Siantar Utara 3,650 4,56 7
Jumlah 79,971 100 53

Demografi

[sunting | sunting sumber]
Warga sedang berada di Kebun Binatang Pematang Siantar.

Pada tahun 2015, jumlah penduduk Kota Pematangsiantar mencapai 247.411 jiwa.[17] Kepadatan penduduk pada tahun tersebut sebesar 3.093,86 jiwa per km2. Penduduk perempuan di Kota Pematangsiantar lebih banyak dari penduduk laki-laki. Pada tahun 2015 penduduk Kota Pematangsiantar yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 120.597 jiwa dan penduduk perempuan 126.814 jiwa. Dengan demikian sex ratio penduduk Kota Pematangsiantar sebesar 95,10.

No. Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah penduduk Kepadatan (/km²)
1 Siantar Barat 18.214 18.911 35.467 11.583,46
2 Siantar Marihat 9.372 9.724 19.096 2.440,38
3 Siantar Marimbun 7.585 8.022 15.607 866,77
4 Siantar Martoba 20.261 20.205 40.466 2.245,37
5 Siantar Selatan 8.456 9.403 17.859 8.841,09
6 Siantar Sitalasari 14.080 14.437 28.517 1.254,98
7 Siantar Timur 19.162 21.040 40.202 8.894,25
8 Siantar Utara 23.467 25.072 48.539 13.298,36
Jumlah 120.597 126.814 247.411 3.093,86
Kantor Pusat Gereja Kristen Protestan Simalungun, gereja etnis Simalungun di Pematangsiantar.
HKBP Siantar Sawah, kecamatan Siantar Marimbun, Pematangsiantar

Penduduk di kota Pematangsiantar umumnya adalah suku Batak Toba, Batak Simalungun, Batak Mandailing, Melayu, Batak Karo, Batak Angkola, Jawa, Minangkabau, Tionghoa dan suku lainnya. Mayoritas penduduk kota Pematangsiantar menganut agama Kristen dan Islam.

Data Sensus Penduduk Indonesia 2010, yang beragama Kristen sebanyak 51,25% dimana Protestan 46,54% dan Katolik 4,71%. Selain itu agama Islam juga banyak dianut yakni mencapai 45,90%. Selebihnya agama penganut agama Buddha 4,36%, Hindu 0,11%, Konghucu 0,01% dan lainnya 0,37%.[4] Masyarakat dari suku Batak Toba, Batak Simalungun, Batak Karo, dan Batak Pakpak kebanyakan beragama kristen, sementara warga dari suku Batak Mandailing, Batak Angkola, Jawa, Minangkabau, Melayu dan sebagian dari suku Batak Simalungun dan suku Batak lainnya sebagian besar beragama Islam. Keturunan Tionghoa umumnya beragama Buddha, Konghucu, dan Kristen.

Agama di Kota Pematangsiantar
Agama Percent
Protestan
  
46,54%
Islam
  
45,90%
Katolik
  
4,71%
Buddha
  
4,36%
Konghucu
  
0,01%
Hindu
  
0,11%
Lainnya
  
0,37%

Kesehatan

[sunting | sunting sumber]

Infrastruktur

[sunting | sunting sumber]

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Di Kota Pematangsiantar terdapat Sekolah Tinggi Theologia HKBP, yang kampusnya terletak di Jalan Sangnawaluh No. 6. Juga terdapat Universitas Simalungun (disingkat USI) dan Universitas HKBP Nommensen. Selain itu juga terdapat beberapa perguruan tinggi lainnya yaitu AMIK Multicom, STIKOM Tunas Bangsa, STIE SULTAN AGUNG dan AMIK Parbina Nusantara berdiri, dan juga ada Universitas Efarina.

Terdapat juga sekolah-sekolah swasta besar seperti Bintang Timur, Methodist, Sultan Agung, Kalam Kudus, SMA Kampus Nommensen, Taman Asuhan, Taman Siswa, SMK Parbina Nusantara, SMA Budi Mulia, SMA Bintang Timur, SMA Seminari dan SMA-SMK Pelita.

Sekolah-sekolah swasta tersebut telah menghasilkan murid-murid berprestasi yang bertanding di ajang-ajang olahraga nasional. Secara total, Pematangsiantar memiliki 160 Sekolah Dasar, 43 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, 28 Sekolah Menengah Umum, dan 7 Universitas/Akademi.[18]

Di kota ini juga terdapat Museum Simalungun yang berisi koleksi peninggalan sejarah dan budaya Simalungun. Museum ini dikelola oleh Yayasan Museum Simalungun, dan berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman, di antara kantor Polres Pematangsiantar dan gereja GKPS Jl. Sudirman.

Kesehatan

[sunting | sunting sumber]

Terdapat 7 buah Rumah Sakit dari berbagai kategori di Pematangsiantar dengan kapasitas 597 tempat tidur.[19] Salah satu yang terbesar adalah Rumah Sakit Umum Daerah dr. Djasamen Saragih, dengan kapasitas 220 tempat tidur, yang dilayani oleh 7 dokter umum, 3 dokter gigi, dan 25 dokter spesialis.[20]

Rumah sakit di atas dibantu oleh 17 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), dan 10 Puskesmas pembantu. Selain itu terdapat 17 Balai Pengobatan Umum (BPU) dan 235 Pos Pelayanan Terpadu (Pos Yandu) yang tersebar di Kelurahan dan kecamatan.[20]

Transportasi

[sunting | sunting sumber]

Kota Pematangsiantar dapat diakses melalui 2 sarana transport darat, Bus dan Kereta Api. Secara umum, transportasi dalam kota dilayani oleh sarana Angkutan Kota dan Becak Motor. Terminal Bus terbesar di Pematangsiantar terdapat di Terminal Parluasan, yang merupakan titik transit bagi hampir seluruh angkutan kota dan bus antarkota. Bus-bus yang melayani rute dari dan Ke Pematangsiantar terdapat banyak pilihan antara lain adalah ALS, PMH, INTRA, Sentosa, PMM, Sejahtera, Eldivo, Paradep dan Tiomaz Executive. Bus-bus tersebut melayani rute antara lain ke Medan, Berastagi, Pekanbaru, Padang, Tarutung, Parapat, Kotanopan, Sibolga, hingga Jakarta.

Direncanakan beroperasi pada tahun 2022 Jalan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat oleh PT Hutama Marga Waskita (HMW) dengan panjang 143,23 km dan terbagi dalam 6 seksi yang merupakan Jalan Tol Trans Sumatera kelanjutan dari Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi. Jalan Tol ini akan melewati Kota ini dan akan memperpendek jarak tempuh dari dan ke Kota Pematangsiantar maupun daerah-daerah disekitarnya.

Untuk sarana transportasi Kereta Api dapat diakses menggunakan Siantar Ekspres dengan relasi Stasiun Medan Ke Stasiun Siantar. Stasiun Siantar terletak dijalan Kartini No.13 Kelurahan Proklamasi Kecamatan Siantar Barat, Pematangsiantar.

Pemerintah kota Pematangsiantar melalui Perusahaan Daerah Pembangunan dan Aneka Usaha telah membuat suatu moda transportasi online, dengan sebutan Antarin Siantar.[21] Antarin Siantar dibangun secara umum berdasarkan kebutuhan masyarakat yang bertujuan untuk mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kota Pematangsiantar. Adapun beberapa fitur Antarin Siantar adalah: Antar jemput motor, mobil becak, makanan, belanja, obat, pijat, laundri, rental mobil, share, paket, wisata, sekolah, dan lain-lain.[22]

Beberapa tokoh yang berasal dari kota Pematangsiantar, di antaranya adalah:

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b "Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2024 tentang Kota Pematangsiantar di Provinsi Sumatera Utara" (PDF). Lembaran Negara Republik Indonesia. 2024-07-02. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2024-07-15. Diakses tanggal 2024-07-15. 
  2. ^ a b c "Susanti Dewayani Dilantik Sebagai Wakil Wali Kota Siantar". portalsiantar.com. 22 Februari 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-23. Diakses tanggal 23 Februari 2022. 
  3. ^ a b "Visualisasi Data Kependudukan Kementerian Dalam Negeri - Dukcapil 2024" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 1 Desember 2024. 
  4. ^ a b "Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kota Pematang Siantar". sp2010.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-26. Diakses tanggal 23 September 2021. 
  5. ^ "Indeks Pembangunan Manusia (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020), 2023-2024". www.bps.go.id. Badan Pusat Statistik. Diakses tanggal 1 Desember 2024. 
  6. ^ a b "Postur APBD Kota Pematang Siantar Tahun 2024". djpk.kemenkeu.go.id. (2024). Diakses tanggal 1 Desember 2024. 
  7. ^ "Rincian Dana Transfer Umum T.A 2024 Menurut Provinsi/Kabupaten/Kota" (PDF). www.djpk.kemenkeu.go.id. (2024). Diakses tanggal 1 Desember 2024. 
  8. ^ "Buku Alokasi dan Rangkuman Kebijakan Transfer Ke Daerah T.A 2024 Provinsi Sumatera Utara". djpk.kemenkeu.go.id. (2024). hlm. II-38. Diakses tanggal 1 Desember 2024. 
  9. ^ Kota Pematang Siantar Dalam Angka 2023 (pdf). www.siantarkota.bps.go.id. Badan Pusat Statistik. hlm. 11, 58. Diakses tanggal 5 November 2023. 
  10. ^ Damanik, E. L., Simanjuntak, D. H. P., dan Daud (September 2020). Potret Siantar Tempo Dulu: Pemanfaatan Bangunan Pusaka Budaya sebagai Destinasi Wisata Budaya di Sumatera Utara (PDF). Medan: Simetri Institute. hlm. 39. ISBN 978-623-7300-06-9. 
  11. ^ Badan Pusat Statistik Kota Pematangsiantar (April 2020). Kota Pematangsiantar dalam Angka 2020 (PDF). Pematangsiantar: Badan Pusat Statistik Kota Pematangsiantar. hlm. 9. ISSN 0215-3645. 
  12. ^ "Climate: Pematangsiantar". Climate-Data.org. Diakses tanggal 6 November 2020. 
  13. ^ "Susanti Dilantik Jadi Wali Kota Siantar, Sambutan Keluarga Asner Bikin Terharu". mistar.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-11-01. Diakses tanggal 1 November 2022. 
  14. ^ "Akhirnya Hefriansyah Dilantik Jadi Wali Kota Pematangsiantar". buktipers.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-02. Diakses tanggal 2 Februari 2022. 
  15. ^ Perolehan Kursi DPRD Kota Pematangsiantar 2014-2019
  16. ^ Perolehan Kursi DPRD Kota Pematangsiantar 2019-2024
  17. ^ Badan Pusat Statistik Kota Pematangsiantar (Juli 2016). Kota Pematangsiantar dalam Angka 2016 (PDF). Pematangsiantar: Badan Pusat Statistik Kota Pematangsiantar. hlm. 63. ISSN 0215-3645. 
  18. ^ DPU, Profil Kota Pematangsiantar, 2002, halaman 7
  19. ^ DPU, Profil Kabupaten/Kota Pematangsiantar, 2002, halaman 7
  20. ^ a b Bainfokom Sumut
  21. ^ tom (2017-04-06). "[SIANTAR] Kota Siantar, Kini Miliki Program 'Antarin', Siap Antar Jemput Makanan dan Orang". Heta News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-12-19. Diakses tanggal 2018-12-18. 
  22. ^ "ANTARIN SIANTAR - Aplikasi di Google Play". play.google.com (dalam bahasa in). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-07. Diakses tanggal 2018-12-18. 
  23. ^ "Sabrina Chairunnisa". Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. 2022-06-08. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-10. Diakses tanggal 2022-06-12. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]