Lompat ke isi

Kabupaten Humbang Hasundutan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Humbang Hasundutan
Humbahas
Transkripsi bahasa daerah
 • Batak Tobaᯂᯮᯔ᯳ᯅᯰᯂᯘᯮᯉ᯳ᯑᯮᯗᯉ᯳
Lembah Bakkara
Lambang resmi Humbang Hasundutan
Motto: 
Bona pasogit nauli
(Batak Toba) Kampung halaman kita yang indah
Peta
Peta
Humbang Hasundutan di Sumatra
Humbang Hasundutan
Humbang Hasundutan
Peta
Humbang Hasundutan di Indonesia
Humbang Hasundutan
Humbang Hasundutan
Humbang Hasundutan (Indonesia)
Koordinat: 2°15′56″N 98°30′14″E / 2.26551°N 98.50376°E / 2.26551; 98.50376
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Utara
Tanggal berdiri28 Juli 2003
Dasar hukumUU No. 9 Tahun 2003
Hari jadi28 Juli 2003; 21 tahun lalu (2003-07-28)
Ibu kotaDolok Sanggul
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 10
  • Kelurahan: 1
  • Desa: 153
Pemerintahan
 • BupatiDosmar Banjarnahor
 • Wakil BupatiOloan Paniaran Nababan
 • Sekretaris DaerahTonny Sihombing
 • Ketua DPRDRamses Lumbangaol
Luas
 • Total2.351,51 km2 (907,92 sq mi)
Populasi
 (30 Juni 2024)[1]
 • Total209.317
 • Kepadatan89/km2 (230/sq mi)
Demografi
 • Agama
  • 3,24% Islam
  • 0,04% Parmalim
  • 0,01% Buddha[1]
 • Bahasa
 • IPMKenaikan 73,33 (2024)
 tinggi [2]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
1215 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0633
Pelat kendaraanBB
Kode Kemendagri12.16 Edit nilai pada Wikidata
APBDRp 1.019.790.000.000,- (2024)[3]
PADRp 83.650.000.000,- (2024)[3]
DAURp 523.125.412.000,- (2024)[4]
DAKRp 214.415.064.000,- (2024)[5]
Semboyan daerahHebat
Situs webhumbanghasundutankab.go.id


Humbang Hasundutan (Surat Batak: ᯂᯮᯔ᯳ᯅᯰᯂᯘᯮᯉ᯳ᯑᯮᯗᯉ᯳) adalah sebuah kabupaten di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia.[6][7] Dibentuk pada 28 Juli 2003, kabupaten ini mempunyai luas sebesar 2.351,51 km². Ibu kotanya adalah Dolok Sanggul. Kondisi fisik kabupaten ini berada pada ketinggian 330-2.075 meter dpl.

Menurut data per 30 Juni 2024, penduduk Humbang Hasundutan berjumlah 209.317 jiwa.[1] Motto daerah kabupaten ini adalah "bona pasogit nauli", yang dalam bahasa Batak Toba berarti kampung halaman yang indah. Kabupaten Humbang Hasundutan dipimpin oleh Bupati Dosmar Banjarnahor dan Oloan Paniaran Nababan sebagai wakil bupati.

Gapura selamat datang di Kabupaten Humbang Hasundutan

Kabupaten Humbang Hasundutan merupakan salah satu kabupaten di wilayah Sumatera Utara. Kabupaten ini mempunyai luas wilayah sebesar 251.765,93 Ha yang terbagi kedalam 10 kecamatan. Secara geografis, kabupaten ini terletak antara 2°13'–2°28' Lintang Utara dan 98°10'–98°57' Bujur Timur.[8]

Batas wilayah

[sunting | sunting sumber]

Wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan berbatasan dengan:[9]

Utara Kabupaten Samosir
Timur Kabupaten Tapanuli Utara
Selatan Kabupaten Tapanuli Tengah
Barat Kabupaten Pakpak Bharat

Topografi

[sunting | sunting sumber]

Secara topografi, wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan memiliki sifat muka tanah bergelombang dan berbukit dengan ketinggian antara 330–2075 mdpl. Kemiringan tanah di wilayah ini terbagi menjadi tiga, yaitu datar dengan persentase 11% dari luas wilayah keseluruhan Kabupaten Humbang Hasundutan, landai dengan persentase 20% dari luas wilayah keseluruhan Kabupaten Humbang Hasundutan, dan miring/terjal sebesar 69% dari luas wilayah keseluruhan Kabupaten Humbang Hasundutan.[8]

Data iklim Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Indonesia
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F) 24.4
(75.9)
24.8
(76.6)
25.1
(77.2)
25.7
(78.3)
26.5
(79.7)
26.1
(79)
25.7
(78.3)
25.1
(77.2)
24.6
(76.3)
23.8
(74.8)
23.4
(74.1)
23.5
(74.3)
24.89
(76.81)
Rata-rata harian °C (°F) 20.1
(68.2)
20.3
(68.5)
20.5
(68.9)
20.6
(69.1)
20.5
(68.9)
20.7
(69.3)
20.2
(68.4)
20.1
(68.2)
19.7
(67.5)
18.8
(65.8)
18.8
(65.8)
19.6
(67.3)
19.99
(67.99)
Rata-rata terendah °C (°F) 14.5
(58.1)
14.8
(58.6)
15.1
(59.2)
15.5
(59.9)
15.4
(59.7)
15.4
(59.7)
15.3
(59.5)
14.9
(58.8)
14.3
(57.7)
13.9
(57)
13.4
(56.1)
13.6
(56.5)
14.68
(58.4)
Presipitasi mm (inci) 179
(7.05)
143
(5.63)
204
(8.03)
209
(8.23)
139
(5.47)
98
(3.86)
111
(4.37)
135
(5.31)
212
(8.35)
201
(7.91)
241
(9.49)
206
(8.11)
2.078
(81,81)
Rata-rata hari hujan 15 13 17 17 12 8 9 11 18 17 20 17 174
% kelembapan 82 82 83 83 82 81 79 80 81 83 84 84 82
Rata-rata sinar matahari bulanan 189 198 172 191 202 234 247 225 194 163 148 157 2.320
Sumber #1: Climate-Data.org[10]
Sumber #2: BMKG [11] & Weatherbase[12]

Pemerintahan

[sunting | sunting sumber]

Bupati dan Wakil

[sunting | sunting sumber]
Kantor Bupati Humbang Hasundutan

Bupati Humbang Hasundutan adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan. Bupati Humbang Hasundutan bertanggungjawab kepada Gubernur provinsi Sumatera Utara. Saat ini, bupati atau kepala daerah yang menjabat di Kabupaten Humbang Hasundutan ialah Dosmar Banjarnahor, dengan wakil bupati Oloan Paniaran Nababan.

Mereka menang pada Pemilihan umum Bupati Humbang Hasundutan 2020. Dosmar Banjarnahor merupakan bupati Humbang Hasundutan ke-2 setelah kabupaten ini didirikan, dan merupakan periode kedua baginya pada Pilkada 2020. Mereka dilantik oleh gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, pada 26 Februari 2021 di Kota Medan.[13]

No Bupati Mulai jabatan Akhir jabatan Ket. Wakil Bupati
2 Dosmar Banjarnahor 27 Februari 2021 petahana (2020) Oloan Paniaran Nababan

Dewan Perwakilan

[sunting | sunting sumber]

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Humbang Hasundutan dalam tiga periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014–2019[14] 2019–2024[15] 2024–2029
PKB 2 Penurunan 0 Kenaikan 1
Gerindra 5 Penurunan 2 Kenaikan 3
PDI-P 3 Kenaikan 7 Penurunan 2
Golkar 6 Penurunan 5 Kenaikan 9
NasDem 3 Steady 3 Kenaikan 4
Hanura 3 Kenaikan 4 Kenaikan 5
PAN 1 Penurunan 0 Kenaikan 1
Demokrat 2 Penurunan 1 Steady 1
PSI (baru) 1 Steady 1
Perindo (baru) 2 Kenaikan 3
Jumlah Anggota 25 Steady 25 Kenaikan 30
Jumlah Partai 8 Steady 8 Kenaikan 10

Kecamatan

[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Humbang Hasundutan terdiri dari 10 kecamatan, 1 kelurahan, dan 153 desa dengan luas wilayah mencapai 2.351,51 km² dan jumlah penduduk sekitar 206.668 jiwa (2023) dengan kepadatan penduduk 88 jiwa/km².[6][7][16]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Humbang Hasundutan, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Status Daftar
Desa/Kelurahan
12.16.03 Baktiraja 7 Desa
12.16.06 Dolok Sanggul 1 27 Desa
Kelurahan
12.16.05 Lintong Nihuta 22 Desa
12.16.08 Onan Ganjang 12 Desa
12.16.09 Pakkat 22 Desa
12.16.04 Paranginan 11 Desa
12.16.01 Parlilitan 20 Desa
12.16.02 Pollung 13 Desa
12.16.07 Sijama Polang 10 Desa
12.16.10 Tara Bintang 9 Desa
TOTAL 1 153
Pembagian Wilayah Kecamatan di Kabupaten Humbang Hasundutan

Kabupaten Humbang Hasundutan terdiri dari 10 kecamatan yaitu:

Kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar adalah Dolok Sanggul dengan 53.862 jiwa sedangkan jumlah penduduk terkecil berada di kecamatan Sijamapolang dengan 6.570 jiwa.[17]

Demografi

[sunting | sunting sumber]

Suku Bangsa

[sunting | sunting sumber]
Ruma Bolon, rumah tradisional masyarakat Batak Toba.

Mayoritas penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan merupakan masyarakat Batak Toba, sama halnya dengan kabupaten pemekaran Kabupaten Tapanuli Utara lainnya yakni Kabupaten Samosir dan Kabupaten Toba. Marga-marga Batak Toba yang memiliki populasi signifikan di Kabupaten Humbang Hasundutan meliputi: Simanullang, Simamora Debataraja, Sihombing Lumbantoruan, Simatupang (Togatorop, Sianturi, Siburian), Silaban, Purba, Marbun Lumbangaol, Nababan, Sihite, Marbun Banjarnahor, Siregar, Aritonang (Ompusunggu, Rajagukguk, Simaremare), Sinambela, Manalu, Hutasoit, Nainggolan, Sihotang, Marbun Lumbanbatu, Situmorang, Sibagariang, Sinaga, Pakpahan, Samosir, dan lainnya. Terkhusus di wilayah Papatar (Kecamatan Pakkat, Parlilitan dan Tarabintang) terdapat populasi Batak Pakpak yang signifikan. Marga-marga Pakpak yang memiliki populasi signifikan di Kabupaten Humbang Hasundutan meliputi: Tumanggor, Berutu, Tinambunan, Barasa, Meka, Mungkur, Maharaja, Baringin, dan lainnya.

Selain Batak Toba dan Pakpak, ada sebagian kecil yang merupakan etnis Batak lainnya, yakni Simalungun, Karo, Angkola, dan Mandailing. Ada pula sebagian kecil suku Jawa, Aceh, Minangkabau dan Tionghoa-Indonesia, yang banyak terdapat di Dolok Sanggul, pusat-pusat kecamatan.

HKBP Dolok Margu di Dolok Sanggul

Mayoritas penduduk kabupaten Humbang Hasundutan memeluk agama Kristen, sebagian lainnya beragama Islam, Parmalim, dan agama Buddha. Suku asli di kabupaten Humbang Hasundutan yakni Batak Toba, umumnya memeluk agama Kristen Protestan dan sebagian memeluk Katolik. Sebagian kecil menganut agama Islam dan kepercayaan asli suku Batak yaitu Parmalim. Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri tahun 2023 mencatat bahwa pemeluk agama Kekristenan sebanyak 96,72%, dengan rincian Protestan sebanyak 83,50% dan Katolik sebanyak 13,22%. Sebagian lagi menganut agama Islam yakni 3,22%, kemudian kepercayaan Parmalim 0,03% dan yang menganut agama Buddha sebanyak 0,005%.[17]

Batak Toba yang merupakan suku asli dan dominan di Kabupaten Humbang Hasundutan, memengaruhi pada bahasa komunikasi yang digunakan dalam kehidupan bermasyarakat. Bahasa Batak Toba adalah Bahasa utama yang digunakan oleh penduduk Humbang Hasundutan, selain dari Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa resmi Indonesia.[18]

Aksara dasar (ina ni surat) dalam surat Batak merepresentasikan satu suku kata dengan vokal inheren /a/. Terdapat 19 aksara dasar yang dimiliki semua varian aksara Batak, sementara beberapa aksara dasar yang hanya digunakan pada varian tertentu. Bentuknya dapat dilihat sebagaimana berikut:[19]

Ina ni Surat
a ha ka ba pa na wa ga ja da ra ma ta sa ya nga la nya i u
Batak Toba A Ha Ka Ba Pa Na Wa
Wa
Ga Ja Da Ra Ma Ta
Ta
Sa Ya Nga La Nya I I

Bentuk-bentuk di atas merupakan bentuk yang digeneralisasi, tidak jarang suatu naskah menggunakan varian bentuk aksara atau tarikan garis yang sedikit berbeda jika dibandingkan dengan bahasa Batak lainnya, sesuai daerah asal dan media yang digunakan.[20]

Aksara i () dan u () hanya digunakan untuk suku kata terbuka, misal pada kata dan ina ᯤᯉ dan ulu ᯥᯞᯮ. Untuk suku kata tertutup yang diawali dengan bunyi i atau u, digunakanlah aksara a ( atau ) bersama diaktirik untuk masing-masing vokal, misal pada kata indung ᯀᯪᯉ᯲ᯑᯮᯰ dan umpama ᯀᯮᯔ᯲ᯇᯔ.[21]

Tari Tortor dengan penari wanita memakai pakaian tradisional Batak Toba.

Mayoritas penduduk Humbang Hasundutan adalah petani. Komoditas pertanian terbesar adalah kopi dengan luas panen 9.246 Ha dan produksi 6.461 ton (Humbahas Dalam Angka 2007). Perkebunan kopi terdiri dari 48.45% luas lahan pertanian dan perkebunan.Selain kopi, kabupaten ini juga kaya dengan kemenyan. Dengan luas panen 5.235 Ha menghasilkan 1.278 ton. Luas lahan kemenyan mencapai 23,16%. Komoditas lainnya adalah karet, kulit manis, kemikir, coklat, kelapa sawit, aren, kelapa, tebu, jahe, cengkih, dan andaliman.

Pertanian

[sunting | sunting sumber]

Komoditas pertanian andalan penduduk adalah cabe dengan luas panen 612 Ha menghasilkan 3.086 ton (Humbahas Dalam Angka 2007). Tanaman cabe mencapai 39,97% lahan pertanian. Selain cabe penduduk juga bertanam andaliman, kubis, tomat, kentang, sawi, wortel dan bawang merah.

Kehutanan

[sunting | sunting sumber]

Di bidang kehutanan, kabupaten Humbang Hasundutan memiliki lahan 159.392 Ha hutan terdiri dari hutan produksi 84.540 Ha; hutan lindung 74.852 Ha. Kawasan hutan terbesar berada di kecamatan Parlilitan yakni 38,58% dari hutan yang ada di kabupaten ini.

Pembangkit listrik

[sunting | sunting sumber]

Potensi ekonomi lain di kabupaten Humbang Hasundutan adalah pembangkit listrik. Terdapat 10 lokasi air terjun yang dapat dimanfaatkan menjadi pembangkit listrik. Air terjun dengan ketinggian jatuh tertinggi adalah Aek Sipang dengan ketinggian 125 meter. Berikutnya adalah Sipulak (75 m), Sisira (75 m), Simarhilang (50 m), dan lain-lain. Sebanyak 4 air terjun ini berada di satu desa yakni Sijarango (Janjimatogu), kecamatan Pakkat.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 23 November 2024. 
  2. ^ "Indeks Pembangunan Manusia (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020), 2023-2024". www.bps.go.id. Badan Pusat Statistik. Diakses tanggal 23 November 2024. 
  3. ^ a b "Postur APBD Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2024". djpk.kemenkeu.go.id. (2024). Diakses tanggal 23 November 2024. 
  4. ^ "Rincian Dana Transfer Umum T.A 2024 Menurut Provinsi/Kabupaten/Kota" (PDF). www.djpk.kemenkeu.go.id. (2024). Diakses tanggal 23 November 2024. 
  5. ^ "Buku Alokasi dan Rangkuman Kebijakan Transfer Ke Daerah T.A 2024 Provinsi Sumatera Utara". djpk.kemenkeu.go.id. (2024). hlm. 45. Diakses tanggal 23 November 2024. 
  6. ^ a b "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  7. ^ a b "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  8. ^ a b "Profil Kabupaten Humbang Hasundutan" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-05-17. Diakses tanggal 2020-09-16. 
  9. ^ Hasugian, Paskah Ulina (2022). Kabupaten Humbang Hasundutan Dalam Angka 2022. Badan Pusat Statistik Kabupaten Humbang Hasundutan. hlm. 5. ISSN 2087-6459. 
  10. ^ "Dolok Sanggul, Sumatera Utara, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 16 September 2020. 
  11. ^ "Curah Hujan Kabupaten Humhas – ZOM 11 dan 13" (PDF). BMKG. hlm. 56. Diakses tanggal 16 September 2021. 
  12. ^ "Humbang Hasundutan, Indonesia". Weatherbase. Diakses tanggal 16 September 2020. 
  13. ^ "Bupati dan Wakil Bupati Humbahas Dilantik Gubernur Sumatera Utara". www.jayaposnews.com. 26 Februari 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-15. Diakses tanggal 15 Januari 2022. 
  14. ^ Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Humbang Hasundutan Periode 2014-2019
  15. ^ Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Humbang Hasundutan 2019-2024
  16. ^ "Visualisasi Data Kependudukan". gis.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 2024-07-05. 
  17. ^ a b "Visualisasi Data Kependudukan". gis.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 2024-07-05. 
  18. ^ Dongoran, Tumpal. H, dkk (Februari 1997). "Fonologi Bahasa Angkola" (PDF). labbineka.kemdikbud.go.id. hlm. 1–6. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2022-03-08. Diakses tanggal 23 September 2021. 
  19. ^ Everson, Michael; Kozok, Uli (07-10-2008). "Proposal for encoding the Batak script in the UCS" (PDF). ISO/IEC JTC1/SC2/WG2. Unicode (N3320R). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2022-01-19. Diakses tanggal 25 Oktober 2021. 
  20. ^ Kozok 2009.
  21. ^ Kozok 1999, hlm. 109.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]