Yusri Akhimuddin
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. |
Biografi | |
---|---|
Kematian | 15 Agustus 2021 |
Data pribadi | |
Kelompok etnik | Orang Minangkabau |
Dr. Yusri Akhimuddin, S.Ag., M.A.Hum. (26 Juli 1970 – 15 Agustus 2021) adalah filolog dan akademikus Indonesia. Fokus penelitiannya adalah naskah-naskah kuno Islam di Minangkabau.
Riwayat hidup
[sunting | sunting sumber]Yusri Akhimuddin lahir di Pauh Kambar, Padang Pariaman, Sumatera Barat, 26 Juli 1970.[1] Ia menempuh pendidikan di Jurusan Sastra Arab Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Imam Bonjol Padang pada 1992 dan lulus dengan gelar sarjana agama pada 1997.[2] Ia memulai karier sebagai dosen luar biasa di IAIN Batusangkar pada 1999.[3]
Ia melanjutkan pendidikan filologi Islam di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dengan beasiswa Kementerian Agama Republik Indonesia sejak 2010 hingga lulus meraih gelar magister adab dan humaniora pada 2012.[2] Tesisnya membahas tentang manuskrip gempa di Nusantara.[4][5]
Sejak 2016, Yusri menempuh studi doktor pengkajian islam konsentrasi filologi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan beasiswa Kementerian Agama. Ia memperoleh rekomendasi dari Oman Fathurrahman untuk riset pendek di Universitas Hamburg, Jerman.[4]
Pada 2019, Yusri terlibat dalam tim digitalisasi naskah kuno Minangkabau di Sijunjung bersama Pramono dan filolog lainnya dari Universitas Andalas dan UIN Imam Bonjol Padang.[6]
Meninggal dunia
[sunting | sunting sumber]Yusri meninggal dunia di Rumah Sakit Hermina Ciputat, Tangerang Selatan pada 15 Agustus 2021 setelah terpapar Covid-19. Ia telah lulus ujian pendahuluan disertasi dan pihak kampus menganugerahkan gelar doktor secara emeritus kepadanya.[4] Disertasinya berjudul Naskah Tuḥfat al-Aḥbāb Karya 'Abd al-Raḥmān al-Bawānī: Edisi Teks, Tradisi Pernaskahan, dan Silsilah Tarekat Syattariyah Abad ke-17 di Minangkabau.[7] Ia meninggalkan seorang istri dan dua orang putra.[8]
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-24. Diakses tanggal 2022-02-27.
- ^ a b "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-27. Diakses tanggal 2022-02-27.
- ^ Budiman, Novi (18 Agu 2021). "Ajo Eri: Filolog IAIN Batusangkar untuk Minangkabau". Diakses tanggal 16 Agu 2024.
- ^ a b c "SELAMAT JALAN, AJO YUSRI..." 16 Agu 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-02-21. Diakses tanggal 16 Agu 2024.
- ^ Akhimuddin, Yusri (16 Agu 2012). "Naskah-naskah gempa: perspektif Orang Melayu Minangkabau tentang gempa bumi". Konsentrasi Filologi, Program Studi Pengkajian Islam, Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-03-15. Diakses tanggal 16 Agu 2024 – via Google Books.
- ^ "Cerita Filolog Selamatkan Puluhan Naskah Kuno di Sijunjung". liputan6.com. 20 Apr 2019. Diakses tanggal 16 Agu 2024.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-03-15. Diakses tanggal 2024-03-15.
- ^ Minang, Redaksi Jurnal (15 Agu 2021). "Dr.Yusri Akhimuddin, MA.Hum Meninggal Dunia, IAIN Batusangkar Berduka - JURNAL MINANG". Diakses tanggal 16 Agu 2024.
- Kelahiran 1970
- Kematian 2021
- Meninggal usia 51
- Filolog Indonesia
- Akademikus Indonesia
- Dosen Indonesia
- Tokoh Minangkabau
- Tokoh dari Padang Pariaman
- Alumni Universitas Islam Negeri Imam Bonjol
- Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
- Alumni Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
- Kematian akibat pandemi COVID-19 di Indonesia