Lamang tapai
Lamang tapai | |
---|---|
Sajian | Makanan ringan |
Tempat asal | Indonesia |
Dibuat oleh | Suku Minangkabau |
Bahan utama | Lemang, beras ketan |
Sunting kotak info • L • B |
Lamang tapai adalah makanan ringan yang berasal dari Sumatera Barat, Indonesia. Rasanya manis, enak dan ada sedikit rasa fermentasi di dalamnya. Biasanya lamang tapai banyak dijumpai pada Idul Fitri, pernikahan, pesta adat atau acara khitanan. Namun, ada juga yang menjual lamang tapai sebagai hidangan berbuka puasa di bulan Ramadhan.[1] Ada dua cara makan lamang tapai. Pertama, keduanya diaduk menjadi satu seperti kolak. Cara kedua, dengan mencelupkan lamang yang sudah diiris tipis ke dalam tapai.[1]
Pembuatan
[sunting | sunting sumber]Sama seperti membuat lemang, tetapi harus menggunakan ruas bambu muda. Setelah beras ketan dicuci bersih, beras dimasukkan ke dalam lemang dan ditutup dengan daun pisang. Kemudian, santan dituangkan ke dalamnya dan dibakar dalam api kecil. Untuk membakarnya juga harus hati-hati agar ruas bambu tidak hampir terbakar dan memakan waktu lima jam.[2] Sedangkan untuk tapai pulut, yaitu beras ketan hitam yang dibuat dengan memfermentasi beras ketan dengan ragi. Beras ketan akan dikukus dengan air secukupnya dan bila sudah lunak akan ditambahkan ragi. Selanjutnya ragi akan disimpan dalam wadah dan ditutup rapat, minimal selama dua hari.[2]
Popularitas
[sunting | sunting sumber]- Lamang tapai sangat mudah ditemukan di pasar tradisional, khususnya di Dataran Tinggi Minangkabau. Harga tapai diperkirakan antara Rp 20.000 hingga Rp 30.000.[2]
- Pernah dijadikan lagu Lamang Tapai dinyanyikan oleh almh. Elly Kasim.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Okezone (2019-05-15). "Mencicipi Lamang Tapai, si Hitam yang Menggoda dari Sumatera Barat : Okezone Lifestyle". Diakses tanggal 2021-06-14.
- ^ a b c Liputan6.com (2020-07-30). "Mencicipi Lamang Tapai, Kuliner Ranah Minang yang Tak Lekang oleh Waktu". Diakses tanggal 2021-06-14.