Belakang Padang, Batam
Belakang Padang | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Kepulauan Riau | ||||
Kota | Batam | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | Yudi Admajianto, S.STP[1] | ||||
Populasi | |||||
• Total | 20.833 jiwa | ||||
• Kepadatan | 306/km2 (790/sq mi) | ||||
Kode pos | 29412-29416 | ||||
Kode Kemendagri | 21.71.01 | ||||
Kode BPS | 2171010 | ||||
Luas | 68,11 km² | ||||
Kepadatan | 306 | ||||
Desa/kelurahan | 6 kelurahan | ||||
Situs web | kecbelpadang | ||||
|
Belakang Padang adalah sebuah pulau dan kecamatan yang berada di Kota Batam, provinsi Kepulauan Riau, Indonesia.
Sejarah Belakang Padang
[sunting | sunting sumber]Sebelum Batam, Belakang Padang digunakan sebagai pusat kecamatan untuk pulau-pulau kecil di sekitar Batam tetapi karena luasnya yang terbatas, pulau Belakang Padang tidak berkembang sehingga pusat kecamatan dipindahkan ke Pulau Batam.
Kecamatan Belakang Padang merupakan salah satu kecamatan kepulauan di Kota Batam dengan wilayahnya mencakup lebih dari 100 pulau. Berdasarkan data Kecamatan Dalam Angka Tahun 2014, wilayah Kecamatan Belakang Padang mencakup kurang lebih 108 pulau yang terdiri dari 43 pulau berpenghuni dan 65 pulau tidak berpenghuni.
Lokasi
[sunting | sunting sumber]Lokasi Kecamatan Belakang Padang yang berbatasan langsung dengan Singapura menjadikan kecamatan ini menjadi salah satu kecamatan perbatasan di Kota Batam. Terdapat 3 pulau terluar dan 6 titik garis pangkal wilayah Kepulauan Indonesia di Kecamatan Belakang. Ketiga pulau tersebut adalah Pulau Nipah, Pulau Pelampong dan Pulau Batu Berhanti (Perpres 78/2005). Sedangkan 6 titik garis pangkal wilayah Kepulauan Indonesia terdapat di Pulau Nipah (2 titik), Pulau Pelampong (1 titik), Pulau Batu Berhanti (1 titik), Karang Helen Mars dan Karang Benteng (PP 38/2002).
Demografi
[sunting | sunting sumber]Jumlah penduduk kecamatan ini pada tahun 2021 sebanyak 20.833 jiwa, dengan kepadatan penduduk 306 jiwa/km². Islam adalah agama mayoritas kecamatan ini dengan jumlah penganut sebanyak 95,64%, diikuti oleh penganut agama Buddha 2,69%. Sebagian lagi beragama Kekristenan yakni sebanyak 1,65%, dimana Protestan 1,58% dan Katolik 0,07%, kemudian Konghucu sebanyak 0,02%.[2]
Agama Islam umumnya dianut masyarakat Melayu, Minangkabau, Jawa, Suku Sunda, dan beberapa dari suku lain. Sementara agama Kristen Protestan dan Katolik banyak dianut oleh masyarakat Batam, terutama yang berasal dari suku Batak Toba, Ambon, Minahasa, Flores, asal Papua dan Tionghoa. Agama Buddha dan Konghucu kebanyakan dianut oleh warga Tionghoa, sementara Hindu umumnya dianut warga Bali.
Alat Transportasi
[sunting | sunting sumber]Alat transportasi umum di Belakang Padang adalah kendaraan beroda tiga yang disebut Becak. Becak adalah alat transportasi manual yang di kemudikan oleh seorang tukang becak. Alat transportasi lainnya adalah Ojek. Alat transportasi lainnya adalah "Boat" kecil atau yang sering disebut Boat Pancung dan juga Pompong, dengan kekuatan mesin yang mengantarkan penduduk ke pulau2 kecil di sekitarnya dan juga ke Batam. Boat ini dapat mengangkut maksimal 30 orang, sedangkan "Pompong" dapat memuat penumpang sampai dengan 70-100 orang.
Sebelumnya, penghasilan utama masyarakat Belakang Padang adalah nelayan namun seiring dengan berjalannya waktu, Belakang Padang digunakan sebagai tempat hunian bagi sebagaian orang yang bekerja di Batam.
Daftar Wilayah Desa
[sunting | sunting sumber]Kecamatan Belakang Padang mempunyai 6 kelurahan/desa:
- Kelurahan Pemping
- Kelurahan Kasu
- Kelurahan Pecong
- Kelurahan Pulau Terong
- Kelurahan Sekanak Raya
- Kelurahan Tanjung Sari
Daftar Pulau
[sunting | sunting sumber]Ada 108 pulau-pulau kecil yang masuk dalam wilayah kecamatan Belakang Padang, beberapa diantaranya ialah;
- Pulau Belakang Padang
- Pulau Sambu
- Pulau Dendang
- Pulau Lengkana
- Pulau Meriam
- Pulau Tolop
- Pulau Suwe
- Pulau Air Manis
- Pulau Jagung
- Pulau Sekilak
- Pulau Leroi
- Pulau Layang Besar
- Pulau Tapung
- Pulau Suba
- Pulau Nirup
- Pulau Mercan Besar
- Pulau Sarang
- Pulau Semakau
- Pulau Serapat
- Pulau Negeri
- Pulau Penyalang
- Pulau Bertam
- Pulau Lingke
- Pulau Padi
- Pulau Bakau
- Pulau Pemping
- Pulau Labum Besar
- Pulau Labum Kecil
- Pulau Kasu
- Pulau Batu Ampar
- Pulau Lumba
- Pulau Sei Cudung
- Pulau Pelangi
- Pulau Ketapah
- Pulau Katung
- Pulau Buntung
- Pulau Tandut
- Pulau Panjang
- Pulau Sali
- Pulau Kepala Jeri
- Pulau Ladang
- Pulau Pecung
- Pulau Dandan
- Pulau Cumin
- Pulau Semukir
- Pulau Santo
- Pulau Bayan
- Pulau Paloi Kecil
- Pulau Paloi Besar
- Pulau Terong
- Pulau Teluk Bakau
- Pulau Telan
- Pulau Ketumbar
- Pulau Kepala Gading
- Pulau Geranting
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Peresmain Kelompok Masyarakt Penggiat Mangrove". kecbelpadang.batam.go.id. Diakses tanggal 6 Januari 2022.
- ^ a b "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2020" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 6 Januari 2022.