Lompat ke isi

Belakang Padang, Batam

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belakang Padang
Negara Indonesia
ProvinsiKepulauan Riau
KotaBatam
Pemerintahan
 • CamatYudi Admajianto, S.STP[1]
Populasi
 • Total20.833 jiwa
 • Kepadatan306/km2 (790/sq mi)
Kode pos
29412-29416
Kode Kemendagri21.71.01 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS2171010 Edit nilai pada Wikidata
Luas68,11 km²
Kepadatan306
Desa/kelurahan6 kelurahan
Situs webkecbelpadang.batam.go.id 1°09′14″N 103°53′31″E / 1.153813°N 103.8920064°E / 1.153813; 103.8920064
Peta
PetaKoordinat: 1°3′35″N 103°49′7″E / 1.05972°N 103.81861°E / 1.05972; 103.81861

Belakang Padang adalah sebuah pulau dan kecamatan yang berada di Kota Batam, provinsi Kepulauan Riau, Indonesia.

Sejarah Belakang Padang

[sunting | sunting sumber]

Sebelum Batam, Belakang Padang digunakan sebagai pusat kecamatan untuk pulau-pulau kecil di sekitar Batam tetapi karena luasnya yang terbatas, pulau Belakang Padang tidak berkembang sehingga pusat kecamatan dipindahkan ke Pulau Batam.

Kecamatan Belakang Padang merupakan salah satu kecamatan kepulauan di Kota Batam dengan wilayahnya mencakup lebih dari 100 pulau. Berdasarkan data Kecamatan Dalam Angka Tahun 2014, wilayah Kecamatan Belakang Padang mencakup kurang lebih 108 pulau yang terdiri dari 43 pulau berpenghuni dan 65 pulau tidak berpenghuni.

Lokasi Kecamatan Belakang Padang yang berbatasan langsung dengan Singapura menjadikan kecamatan ini menjadi salah satu kecamatan perbatasan di Kota Batam. Terdapat 3 pulau terluar dan 6 titik garis pangkal wilayah Kepulauan Indonesia di Kecamatan Belakang. Ketiga pulau tersebut adalah Pulau Nipah, Pulau Pelampong dan Pulau Batu Berhanti (Perpres 78/2005). Sedangkan 6 titik garis pangkal wilayah Kepulauan Indonesia terdapat di Pulau Nipah (2 titik), Pulau Pelampong (1 titik), Pulau Batu Berhanti (1 titik), Karang Helen Mars dan Karang Benteng (PP 38/2002).

Demografi

[sunting | sunting sumber]

Jumlah penduduk kecamatan ini pada tahun 2021 sebanyak 20.833 jiwa, dengan kepadatan penduduk 306 jiwa/km². Islam adalah agama mayoritas kecamatan ini dengan jumlah penganut sebanyak 95,64%, diikuti oleh penganut agama Buddha 2,69%. Sebagian lagi beragama Kekristenan yakni sebanyak 1,65%, dimana Protestan 1,58% dan Katolik 0,07%, kemudian Konghucu sebanyak 0,02%.[2]

Agama Islam umumnya dianut masyarakat Melayu, Minangkabau, Jawa, Suku Sunda, dan beberapa dari suku lain. Sementara agama Kristen Protestan dan Katolik banyak dianut oleh masyarakat Batam, terutama yang berasal dari suku Batak Toba, Ambon, Minahasa, Flores, asal Papua dan Tionghoa. Agama Buddha dan Konghucu kebanyakan dianut oleh warga Tionghoa, sementara Hindu umumnya dianut warga Bali.

Alat Transportasi

[sunting | sunting sumber]

Alat transportasi umum di Belakang Padang adalah kendaraan beroda tiga yang disebut Becak. Becak adalah alat transportasi manual yang di kemudikan oleh seorang tukang becak. Alat transportasi lainnya adalah Ojek. Alat transportasi lainnya adalah "Boat" kecil atau yang sering disebut Boat Pancung dan juga Pompong, dengan kekuatan mesin yang mengantarkan penduduk ke pulau2 kecil di sekitarnya dan juga ke Batam. Boat ini dapat mengangkut maksimal 30 orang, sedangkan "Pompong" dapat memuat penumpang sampai dengan 70-100 orang.

Sebelumnya, penghasilan utama masyarakat Belakang Padang adalah nelayan namun seiring dengan berjalannya waktu, Belakang Padang digunakan sebagai tempat hunian bagi sebagaian orang yang bekerja di Batam.

Daftar Wilayah Desa

[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Belakang Padang mempunyai 6 kelurahan/desa:

  • Kelurahan Pemping
  • Kelurahan Kasu
  • Kelurahan Pecong
  • Kelurahan Pulau Terong
  • Kelurahan Sekanak Raya
  • Kelurahan Tanjung Sari

Daftar Pulau

[sunting | sunting sumber]

Ada 108 pulau-pulau kecil yang masuk dalam wilayah kecamatan Belakang Padang, beberapa diantaranya ialah;

  1. Pulau Belakang Padang
  2. Pulau Sambu
  3. Pulau Dendang
  4. Pulau Lengkana
  5. Pulau Meriam
  6. Pulau Tolop
  7. Pulau Suwe
  8. Pulau Air Manis
  9. Pulau Jagung
  10. Pulau Sekilak
  11. Pulau Leroi
  12. Pulau Layang Besar
  13. Pulau Tapung
  14. Pulau Suba
  15. Pulau Nirup
  16. Pulau Mercan Besar
  17. Pulau Sarang
  18. Pulau Semakau
  19. Pulau Serapat
  20. Pulau Negeri
  21. Pulau Penyalang
  22. Pulau Bertam
  23. Pulau Lingke
  24. Pulau Padi
  25. Pulau Bakau
  26. Pulau Pemping
  27. Pulau Labum Besar
  28. Pulau Labum Kecil
  29. Pulau Kasu
  30. Pulau Batu Ampar
  31. Pulau Lumba
  32. Pulau Sei Cudung
  33. Pulau Pelangi
  34. Pulau Ketapah
  35. Pulau Katung
  36. Pulau Buntung
  37. Pulau Tandut
  38. Pulau Panjang
  39. Pulau Sali
  40. Pulau Kepala Jeri
  41. Pulau Ladang
  42. Pulau Pecung
  43. Pulau Dandan
  44. Pulau Cumin
  45. Pulau Semukir
  46. Pulau Santo
  47. Pulau Bayan
  48. Pulau Paloi Kecil
  49. Pulau Paloi Besar
  50. Pulau Terong
  51. Pulau Teluk Bakau
  52. Pulau Telan
  53. Pulau Ketumbar
  54. Pulau Kepala Gading
  55. Pulau Geranting

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Peresmain Kelompok Masyarakt Penggiat Mangrove". kecbelpadang.batam.go.id. Diakses tanggal 6 Januari 2022. 
  2. ^ a b "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2020" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 6 Januari 2022.