Laporan Perhitungan Struktur
Laporan Perhitungan Struktur
2023
LAPORAN
PERHITUNGAN STRUKTUR
DED PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR KSOP
TEGAL
DAFTAR ISI
PERHITUNGAN STRUKTUR
PENDAHULUAN
PEMBEBANAN
ANALISIS STRUKTUR
PEMODELAN STRUKTUR
RENCANA BALOK
RENCANA KOLOM
RENCANA PLAT
RENCANA PONDASI
RENCANA TANGGA
LAMPIRAN GAMBAR
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG KANTOR KSOP KOTA TEGAL
JAWA TENGAH
1. PENJELASAN UMUM
Bangunan ini merupakan bangunan 3 lantai yang difungsikan sebagai Gedung
Kantor.
2. DASAR PERENCANAAN
2.1. Peraturan-Peraturan
a. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung
(SNI 1726-2019)
b. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SNI 2847-
2019)
c. Beban minimum untuk perencanaan bangunan gedung dan struktur lain (SNI-
1727-2020)
d. SNI 2052-2017-Baja Tulangan Beton
e. SNI 1729-2015-Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural
2.2. Ketentuan Bahan
Beton
Balok Kolom, Balok dan Pelat f’c = 26.4 MPa
Fondasi Tapak
Baja tulangan
Diameter 8 BJTD 42, fy : 420 mPa
Baja Profil
SS41 atau BJ37 (fy = 240 Mpa)
2.3. Pembebanan
1. Beban mati
Pendahuluan, hal : 1
2. Beban hidup
Beban hidup adalah beban yang diakibatkan oleh pengguna dan penghuni
bangunan gedung atau struktur lain yang tidak termasuk beban konstruksi dan
beban lingkungan, seperti beban angin, beban hujan, bebena gempa, beban banjir,
atau beban mati.
Beban hidup menurut SNI-1727-2020.
Pendahuluan, hal : 2
Pendahuluan, hal : 3
Pendahuluan, hal : 4
1. Beban gempa
Geser dasar seismik, V :
V = Cs.W
V : Gaya geser dasar seismik
Cs : Koefisien respons seismik.
W : Berat seismic efektif.
Pendahuluan, hal : 5
SDS = parameter percepatan spectrum respons desain dalam rentang
pendek
R = faktor modifikasi respons
Ie = faktor keutamaan gempa
di mana :
SD1 = parameter percepatan spectrum respon desain pada periode sebesar
1 detik.
T = periode fundamental struktur (detik)
S1 = parameter percepatan spektrum respons maksimum
Pendahuluan, hal : 6
Wilayah gempa di Indonesia (SNI – 2019)
Pendahuluan, hal : 7
Pendahuluan, hal : 8
Kategori resiko bangunan gedung
Pendahuluan, hal : 9
Faktor Keutamaan Gempa ( Ie )
Pendahuluan, hal : 10
3. SISTEM STRUKTUR
Sistem struktur bangunan dengan sistem PORTAL TERBUKA
4. ANALISA STRUKTUR
Analisa struktur perencanaan bangunan :
- Analisa 3 dimensi
- Bantuan program komputer ETABS dan Sap untuk analisa mekanika
- Program Microsof Office untuk analisa struktur
- Lokasi bangunan terletak di TEGAL, JAWA TENGAH
Konstruktor
Pendahuluan, hal : 11
Data Bangunan
No. Macam Data Satuan Data
1 Banyak tingkat 3
2 Peruntukan bangunan Perkantoran
3 Kelas Bangunan II
Wilayah proyek Tegal
4 Jenis tanah Sedang
1 1,4.DL 1.400 DL
2 1,2.DL+1,6.LL 1.200 DL + 1.600 LL
- ME = 15 kg/m² HPELAT = 13 cm
- Plafond + Penggantung = 15 kg/m² Bj beton = 2400 kg/m³
- Lapisan kedap air = 63 kg/m² Bj Spesi = 2100 kg/m³
- qD.Atap = 405 kg/m²
HSPESI = 3.0 cm
Beban Mati Tambahan = 93 kg/m²
Situs klas = D
Fa = 1.225
Fv = 1.800
C. Sms dan Sm1
To=0.2*(Sd1/Sds) To = 0.141
Ts=Sd1/Sds Ts = 0.703
Ie = 1
Ta = Ct.hn x
Ketinggian struktur hn = 8 m
Ct = 0.0466
x = 0.9
Cu = 1.4
Ta = 0.303
Cu x Ta = 0.424
Ta alternatif, bangunan tidak melebihi 12 tingkat dimana sistem penahan gaya gempa terdiri
dari dari rangka penahan momen beton atau baja secara keseluruhan dan tinggi tingkat paling
sedikit 3 m ;
Ta = 0.1 N
Jumlah tingkat N = 2
Ta = 0.200
T pakai = 0.303
J. Faktor Respons Gempa (Seismic Response Factor )
SNI 1726:2019 PASAL 7.8.1.1
Cs = Sds / (R /Ie) = 0.065
Cs terpakai = 0.065
E. Geser Dasar
T Sa
Sds = 0.523 0.00 0.209
Sd1 = 0.367 To 0.14 0.523
Ts 0.70 0.523
To = 0.141 0.80 0.459
Ts = 0.703 1.00 0.367
1.20 0.306
R = 8 1.40 0.262
C = 0.065 1.60 0.230
1.80 0.204
2.00 0.184
2.20 0.167
2.40 0.153
2.60 0.141
2.80 0.131
3.00 0.122
3.20 0.115
3.40 0.108
3.60 0.102
3.80 0.097
4.00 0.092
Grafik respon spketrum
0.600
0.500
Percepatan respon spektra, Sa (g)
0.400
0.300
0.200
0.100
0.000
0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 4.50
Periode, T (detik)
SPESIFIKASI TEKNIS DAN ANALISIS STRUKTUR
A. DATA BANGUNAN
1. Beton
Mutu beton (fc’) : 26.4 Mpa
Modulus elastis (Ec) : 4700 x (26.4)0.5 : 24.149 Mpa
2. Baja Tulangan
Baja U40 untuk tulangan Ulir, D ≥ 10 mm, fy = 420 MPa
Kinerja batas layan Δs struktur gedung ditentukan oleh simpangan antar tingkat
akibat pengaruh gempa rencana. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga
kenyamanan penghuni, mencegah kerusakan non-struktur, membatasi
terjadinya pelelehan baja, dan peretakan beton yang berlebihan.
Dari hasil Gambar 2 dapat dilihat bahwa Periode Fundamental atau Time
Period ragam pertama adalah T = 1.1237 detik.
0.424 detik.
Dari Gambar 2 didapat bahwa partisipasi rasio kedua arah sudah mencapai
100% pada Mode 18.
ETABS v9.1.4 - File: KSOP Tegal kombo atas - December 14,2023 18:39
3-D View - Kgf-mm Units
ETABS HK-structure specialist
ETABS v9.1.4 - File: KSOP Tegal kombo atas - December 14,2023 18:43
Plan View - LT-ATAP1 - Elevation 12000 - Kgf-mm Units
ETABS HK-structure specialist
ETABS v9.1.4 - File: KSOP Tegal kombo atas - December 14,2023 18:43
Plan View - LT-2 - Elevation 4000 - Kgf-mm Units
ETABS HK-structure specialist
ETABS v9.1.4 - File: KSOP Tegal kombo atas - December 14,2023 18:44
3-D View Moment 3-3 Diagram (COMB12) - Kgf-mm Units
ETABS HK-structure specialist
ETABS v9.1.4 - File: KSOP Tegal kombo atas - December 14,2023 18:45
3-D View Axial Force Diagram (COMB12) - Kgf-mm Units
ETABS HK-structure specialist
ETABS v9.1.4 - File: KSOP Tegal kombo atas - December 14,2023 18:45
3-D View Shear Force 2-2 Diagram (COMB12) - Kgf-mm Units
PERHITUNGAN BALOK LANTAI (BEAM )
BAHAN STRUKTUR
Kuat tekan beton, fc' = 26.40 MPa
Tegangan leleh baja (Sirip) untuk tulangan lentur, fy = 420 MPa
Tegangan leleh baja (Sirip) untuk tulangan geser, fy = 420 MPa
DIMENSI BALOK
Lebar balok b= 300 mm
Tinggi balok h= 500 mm
Diameter tulangan (Sirip) yang digunakan, D= 16 mm
Diameter sengkang (Sirip) yang digunakan, D= 10 mm
Tebal bersih selimut beton, ts = 30 mm
MOMEN DAN GAYA GESER RENCANA
Momen rencana positif akibat beban terfaktor, Mu+ = 176.200 kNm
Momen rencana negatif akibat beban terfaktor, Mu - = 173.800 kNm
Gaya geser rencana akibat beban terfaktor, (tumpuan) Vu = 115.300 kN
Gaya geser rencana akibat beban terfaktor, (lapangan) Vu = 69.180 kN
Gaya torsi rencana akibat beban terfaktor, Tu = 18.600 kN
B. PERHITUNGAN TULANGAN
5. TULANGAN TORSI
BAHAN STRUKTUR
Kuat tekan beton, fc' = 26.40 MPa
Tegangan leleh baja (Sirip) untuk tulangan lentur, fy = 420 MPa
Tegangan leleh baja (Sirip) untuk tulangan geser, fy = 420 MPa
DIMENSI BALOK
Lebar balok b= 300 mm
Tinggi balok h= 400 mm
Diameter tulangan (Sirip) yang digunakan, D= 16 mm
Diameter sengkang (Sirip) yang digunakan, D= 10 mm
Tebal bersih selimut beton, ts = 30 mm
MOMEN DAN GAYA GESER RENCANA
Momen rencana positif akibat beban terfaktor, Mu+ = 94.600 kNm
Momen rencana negatif akibat beban terfaktor, Mu - = 89.500 kNm
Gaya geser rencana akibat beban terfaktor, (tumpuan) Vu = 84.400 kN
Gaya geser rencana akibat beban terfaktor, (lapangan) Vu = 50.640 kN
Gaya torsi rencana akibat beban terfaktor, Tu = 6.800 kN
B. PERHITUNGAN TULANGAN
5. TULANGAN TORSI
BAHAN STRUKTUR
Kuat tekan beton, fc' = 26.40 MPa
Tegangan leleh baja (Sirip) untuk tulangan lentur, fy = 420 MPa
Tegangan leleh baja (Sirip) untuk tulangan geser, fy = 420 MPa
DIMENSI BALOK
Lebar balok b= 250 mm
Tinggi balok h= 400 mm
Diameter tulangan (Sirip) yang digunakan, D= 16 mm
Diameter sengkang (Sirip) yang digunakan, D= 10 mm
Tebal bersih selimut beton, ts = 30 mm
MOMEN DAN GAYA GESER RENCANA
Momen rencana positif akibat beban terfaktor, Mu+ = 54.000 kNm
Momen rencana negatif akibat beban terfaktor, Mu - = 69.600 kNm
Gaya geser rencana akibat beban terfaktor, (tumpuan) Vu = 44.800 kN
Gaya geser rencana akibat beban terfaktor, (lapangan) Vu = 26.880 kN
Gaya torsi rencana akibat beban terfaktor, Tu = 2.200 kN
B. PERHITUNGAN TULANGAN
5. TULANGAN TORSI
BAHAN STRUKTUR
Kuat tekan beton, fc' = 26.40 MPa
Tegangan leleh baja (Sirip) untuk tulangan lentur, fy = 420 MPa
Tegangan leleh baja (Sirip) untuk tulangan geser, fy = 420 MPa
DIMENSI BALOK
Lebar balok b= 200 mm
Tinggi balok h= 400 mm
Diameter tulangan (Sirip) yang digunakan, D= 16 mm
Diameter sengkang (Sirip) yang digunakan, D= 10 mm
Tebal bersih selimut beton, ts = 30 mm
MOMEN DAN GAYA GESER RENCANA
Momen rencana positif akibat beban terfaktor, Mu+ = 52.000 kNm
Momen rencana negatif akibat beban terfaktor, Mu - = 57.400 kNm
Gaya geser rencana akibat beban terfaktor, (tumpuan) Vu = 56.200 kN
Gaya geser rencana akibat beban terfaktor, (lapangan) Vu = 33.720 kN
Gaya torsi rencana akibat beban terfaktor, Tu = 1.000 kN
B. PERHITUNGAN TULANGAN
5. TULANGAN TORSI
BAHAN STRUKTUR
Kuat tekan beton, fc' = 26.40 MPa
Tegangan leleh baja (Sirip) untuk tulangan lentur, fy = 420 MPa
Tegangan leleh baja (Sirip) untuk tulangan geser, fy = 420 MPa
DIMENSI BALOK
Lebar balok b= 200 mm
Tinggi balok h= 300 mm
Diameter tulangan (Sirip) yang digunakan, D= 16 mm
Diameter sengkang (Sirip) yang digunakan, D= 10 mm
Tebal bersih selimut beton, ts = 30 mm
MOMEN DAN GAYA GESER RENCANA
Momen rencana positif akibat beban terfaktor, Mu+ = 41.000 kNm
Momen rencana negatif akibat beban terfaktor, Mu - = 42.900 kNm
Gaya geser rencana akibat beban terfaktor, (tumpuan) Vu = 28.000 kN
Gaya geser rencana akibat beban terfaktor, (lapangan) Vu = 16.800 kN
Gaya torsi rencana akibat beban terfaktor, Tu = 1.000 kN
B. PERHITUNGAN TULANGAN
LOAD I N G C O M B IN A T I O N S
LOAD I N G C O M B IN A T I O N S
LOAD I N G C O M B IN A T I O N S
LOAD I N G C O M B IN A T I O N S
LOAD I N G C O M B IN A T I O N S
400
400
Data :
fy = 420 Mpa
fc' = 26.4 Mpa
b kolom = 400 mm
h kolom = 400 mm
selimut beton = 30 mm
d efektif = 370 mm
lu = 3500 mm
db = 16 mm
1 Data-Data
Tulangan longitudinal
As = 16 - D16 = 3218 mm2
Tulangan geser sendi plastis
As = 2 - D10 - 100 mm
Tulangan geser di luar sendi plastis
As = 2 - D10 - 150 mm
As = 3218.00 mm2
Ag = 160000.00 mm2
Rasio 0.0201 Ok
Syarat 0.01 s/d 0.08
Dari diagram interaksi terlihat kolom dengan tulangan longitudinal yang direncanakan dapat
menahan beban-beban kombinasi
3 TULANGAN GESER
Untuk area sendi plastis
Kuat geser rencana Ve ditentukan dari 3 hal berikut :
Ve-k : Kapasitas momen kolom yang dihitung berdasarkan tulangan longitudinal
Ve-b : Kapasitas momen balok
Vu : Gaya geser dari hasil hitungan analisis struktur
Sayarat : Vu ≤ Ve-k ≤ Ve-b
a Ve-k
Mn terbesar = 285,000,000.00 Nmm
Mutu baja 1.25 Fy
Faktor reduksi : 1
Mpr = Mn
φ
= 285,000,000.00 Nmm
T1
Vh
Mu
fy = 420 Mpa
fc' = 26.4 Mpa
Balok Kiri = B1
Balok Kanan = B1
Ln = 3500 mm L
Cc = 0.85 . fc' . bw . a
= 633,675.00 N
Mn = Cc . (d - a/2)
= 268,003,720.17 Nmm
Cc = 0.85 . fc' . bw . a
= 422,625.00 N
Mn = Cc . (d - a/2)
= 185,367,863.89 Nmm
Mn = Cc . (d - a/2)
= 268,003,720.17 Nmm
Cc = 0.85 . fc' . bw . a
= 422,625.00 N
Mn = Cc . (d - a/2)
= 185,367,863.89 Nmm
Ve-b = ∑ Mnb
Ln
= 259,069.48 N
c Vu
Dari analisis Program diperoleh
Vu = 55,510.00 N
= 243,978.00 N
400
φ Vn = φ (Vc + Vs)
= 330,195.63 N
CEKK !!!
φ Vn >> Oke Ve 400
4 CEK TULANGAN GESER
SNI 2847:2019 pasal 10.7.6.5
0.5
Vn = 330,195.63 > 0.33 x (fc') x bw x d
> 250,944 N
>> Oke
Mu
Vh
Kolom
6 - D16 6 - D16
T1
4 - D16 4 - D16
Data : Vh
Mu
fy = 420 Mpa
fc' = 21 Mpa
Balok Kiri = B1
Balok Kanan = B1
h1n = 3500 mm L
Mn = As . fy . (d-a/2)
= 214,266,640.00 Nmm
Momen kapasitas balok B1 kanan
Tulangan tarik = 4 - D16 = 805 mm2
a = As . fy
0.85 . fc'. Bw
= 63.14 mm
Mn = As . fy . (d-a/2)
= 148,233,647.06 Nmm
Mn = As . fy . (d-a/2)
= 148,233,647.06 Nmm
438,461,538.46
214,266,640 148,233,647
438,461,538.46
Mu
Vh
Kolom
6 - D16 6 - D16
T1
Kolom
4 - D16 4 - D16
Data : Vh
Mu
fy = 420 Mpa
fc' = 26.4 Mpa
Balok Kiri = B1
Balok Kanan = B1
Mn = Cc . (d - a/2)
= 268,003,720.17 Nmm
Cc = 0.85 . fc' . bw . a
= 422,625.00 N
Mn = Cc . (d - a/2)
= 185,367,863.89 Nmm
Cc = 0.85 . fc' . bw . a
= 633,675.00 N
Mn = Cc . (d - a/2)
= 268,003,720.17 Nmm
Cc = 0.85 . fc' . bw . a
= 422,625.00 N
Mn = Cc . (d - a/2)
= 185,367,863.89 Nmm
5 V IJIN
V Ijin = 1.7 λ fc'0.5 Aj
= 4,280,031.50 N >> Oke Vu : 568,907.63
Vu = 568,907.63
Vs = Vu/φ - Vc
= 680,179.82
Cek
φ Vn = φ (Vc + Vs)
= 697,722.66 N >> Oke Vu : 568,907.63 N
Sengkang HBK
3D10 - 100
Hasil analisis Program STRUKTUR
Kolom K1 KN.m
STORY COLUMN P V2 V3 T M2 M3
LT-3 C1581 Min Value -447.77 -18.03 -58.81 -1.212 -104.605 -41.45
Min Case COMB2 COMB14 COMB10 COMB10 COMB10 COMB14
Max Value -152.91 28.6 8.66 1.118 101.265 59.073
Max Case COMB14 COMB6 COMB17 COMB17 COMB10 COMB6
LT-3 C1583 Min Value -464.69 -28.53 -55.51 -1.212 -98.09 -51.721
Min Case COMB2 COMB6 COMB10 COMB10 COMB10 COMB6
Max Value -158.41 21.48 8.28 1.118 96.262 48.202
Max Case COMB14 COMB14 COMB17 COMB17 COMB10 COMB6
LT-3 C1588 Min Value -437.55 -21.37 -8.04 -1.212 -92.373 -38.907
Min Case COMB2 COMB6 COMB17 COMB10 COMB10 COMB14
Max Value -149.75 23.91 52.71 1.118 92.175 45.492
Max Case COMB17 COMB14 COMB10 COMB17 COMB10 COMB6
LT-3 C1590 Min Value -464.24 -28.58 -7.63 -1.212 -97.502 -51.719
Min Case COMB2 COMB6 COMB17 COMB10 COMB10 COMB6
Max Value -158.2 21.46 56.92 1.118 101.781 48.366
Max Case COMB14 COMB14 COMB10 COMB17 COMB10 COMB6
LT-2 C1579 Min Value -655.66 -48.33 -28.71 -0.965 -64.791 -93.83
Min Case COMB6 COMB6 COMB10 COMB10 COMB10 COMB6
Max Value -299.63 6.77 18.37 0.901 51.985 75.514
Max Case COMB14 COMB14 COMB17 COMB17 COMB17 COMB6
LT-2 C1581 Min Value -923.11 -20.08 -35.67 -0.965 -75.674 -56.11
Min Case COMB2 COMB14 COMB10 COMB10 COMB10 COMB14
Max Value -385.99 33.56 18.53 0.901 53.677 73.414
Max Case COMB17 COMB6 COMB17 COMB17 COMB17 COMB6
LT-2 C1583 Min Value -944.38 -27.79 -35.1 -0.965 -76.941 -66.735
Min Case COMB2 COMB6 COMB10 COMB10 COMB10 COMB6
Max Value -349.48 26.67 19.61 0.901 56.89 64.774
Max Case COMB17 COMB14 COMB17 COMB17 COMB17 COMB14
LT-2 C1588 Min Value -877.49 -22.85 -18.43 -0.965 -53.154 -59.667
Min Case COMB2 COMB14 COMB17 COMB10 COMB17 COMB14
Max Value -359.97 28.6 32.58 0.901 72.455 66.636
Max Case COMB17 COMB6 COMB10 COMB17 COMB10 COMB6
LT-2 C1590 Min Value -946.72 -27.7 -18.95 -0.965 -55.775 -66.589
Min Case COMB2 COMB6 COMB17 COMB10 COMB17 COMB6
Max Value -351.22 26.68 36.5 0.901 79.343 64.634
Max Case COMB17 COMB14 COMB10 COMB17 COMB10 COMB14
LT-2 C1592 Min Value -683.45 -13.51 -21.5 -0.965 -61.426 -61.477
Min Case COMB2 COMB14 COMB17 COMB10 COMB17 COMB6
Max Value -275.7 41.36 33.74 0.901 77.756 83.508
Max Case COMB14 COMB6 COMB10 COMB17 COMB10 COMB6
1. DATA-DATA PLAT :
Mutu beton fc' = 25 MPa
Mutu baja tulangan fy = 420 MPa
2. TIPE PLAT :
a. Tipe A
Fungsi ruang : Ruang Kantor
Beban Hidup : SNI 1727 : 2020 240 Kg/m2
Tebal plat 120.00 mm
Modul plat : 3.5m x 5m
b. Tipe B
Fungsi ruang : Ruang Pertemuan
Beban Hidup : SNI 1727 : 2020 489 Kg/m2
Tebal plat 120.00 mm
Modul plat : 3.5m x 5m
PERHITUNGAN PLAT LANTAI
Lx = 2.50 m
h minimum = 89.29 mm
( SNI. 2847 2019 )
Lx = 2.50 m
h minimum = 75.76 mm
( SNI. 2847 2019 )
D. PENULANGAN PLAT
1, AREA TUMPUAN
Untuk : fc' ≤ 30 MPa, 1 = 0.85
Untuk : fc' > 30 MPa, 1 = 0.85 - 0.05 * ( fc' - 28) / 7 = -
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, 1 = 0.85
Rasio tulangan pada kondisi balance ,
b = 1* 0.85 * fc'/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0.0267
Faktor tahanan momen maksimum,
Rmax = 0.75 * b * fy * [ 1 – ½* 0.75 * b * fy / ( 0.85 * fc') ] = 6.8372
Faktor reduksi kekuatan lentur, = 0.90
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, ds = t s + / 2 = 25.0 mm
Tebal efektif plat lantai, d = h - ds = 95.0 mm
Ditinjau plat lantai selebar 1 m, b= 1000 mm
Momen nominal rencana, Mn = M u / = 4.611 kNm
-6 2
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 10 / ( b * d ) = 0.51093
Rn < R max (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan :
= 0.85 * fc' / fy * [ 1 - [ 1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc' ) ] = 0.0012
Rasio tulangan minimum, min = 0.0025
Rasio tulangan yang digunakan, = 0.0025
Luas tulangan yang diperlukan, As = b * d = 238 mm 2
2
Jarak tulangan yang diperlukan, s = / 4 * * b / As = 331 mm
Jarak tulangan maksimum, smax = 2 * h = 240 mm
Jarak tulangan maksimum, smax = 200 mm
Jarak sengkang yang harus digunakan, s= 200 mm
Diambil jarak sengkang : s= 200 mm
Digunakan tulangan, D 10 - 200
2
Luas tulangan terpakai, As = / 4 * * b / s = 393 mm 2
2, AREA LAPANGAN
Untuk : fc' ≤ 30 MPa, 1 = 0.85
Untuk : fc' > 30 MPa, 1 = 0.85 - 0.05 * ( fc' - 28) / 7 = -
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, 1 = 0.85
Rasio tulangan pada kondisi balance ,
b = 1* 0.85 * fc'/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0.0267
Faktor tahanan momen maksimum,
Rmax = 0.75 * b * fy * [ 1 – ½* 0.75 * b * fy / ( 0.85 * fc') ] = 6.8372
Faktor reduksi kekuatan lentur, = 0.90
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, ds = t s + / 2 = 25.0 mm
Tebal efektif plat lantai, d = h - ds = 95.0 mm
Ditinjau plat lantai selebar 1 m, b= 1000 mm
Momen nominal rencana, Mn = M u / = 4.611 kNm
-6 2
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 10 / ( b * d ) = 0.51093
Rn < Rmax (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan :
= 0.85 * fc' / fy * [ 1 - [ 1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc' ) ] = 0.0012
Rasio tulangan minimum, min = 0.0025
Rasio tulangan yang digunakan, = 0.0025
Luas tulangan yang diperlukan, As = b * d = 238 mm 2
2
Jarak tulangan yang diperlukan, s = / 4 * * b / As = 331 mm
Jarak tulangan maksimum, smax = 2 * h = 240 mm
Jarak tulangan maksimum, smax = 200 mm
Jarak sengkang yang harus digunakan, s= 200 mm
Diambil jarak sengkang : s= 200 mm
Digunakan tulangan, D 10 - 200
2
Luas tulangan terpakai, As = / 4 * * b / s = 393 mm 2
Luas tulangan minimum, Ag = 120000 mm2
0.002*Ag = 240 mm2
Luas Tulangan minimum dipakai = 240 mm2
Lx = 2.50 m
h minimum = 89.29 mm
( SNI. 2847 2019 )
Lx = 2.50 m
h minimum = 75.76 mm
( SNI. 2847 2019 )
D. PENULANGAN PLAT
1, AREA TUMPUAN
Untuk : fc' ≤ 30 MPa, 1 = 0.85
Untuk : fc' > 30 MPa, 1 = 0.85 - 0.05 * ( fc' - 28) / 7 = -
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, 1 = 0.85
Rasio tulangan pada kondisi balance ,
b = 1* 0.85 * fc'/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0.0253
Faktor tahanan momen maksimum,
Rmax = 0.75 * b * fy * [ 1 – ½* 0.75 * b * fy / ( 0.85 * fc') ] = 6.4746
Faktor reduksi kekuatan lentur, = 0.90
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, ds = t s + / 2 = 25.0 mm
Tebal efektif plat lantai, d = h - ds = 95.0 mm
Ditinjau plat lantai selebar 1 m, b= 1000 mm
Momen nominal rencana, Mn = M u / = 6.631 kNm
-6 2
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 10 / ( b * d ) = 0.73472
Rn < R max (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan :
= 0.85 * fc' / fy * [ 1 - [ 1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc' ) ] = 0.0018
Rasio tulangan minimum, min = 0.0025
Rasio tulangan yang digunakan, = 0.0025
Luas tulangan yang diperlukan, As = b * d = 238 mm 2
2
Jarak tulangan yang diperlukan, s = / 4 * * b / As = 331 mm
Jarak tulangan maksimum, smax = 2 * h = 240 mm
Jarak tulangan maksimum, smax = 200 mm
Jarak sengkang yang harus digunakan, s= 200 mm
Diambil jarak sengkang : s= 200 mm
Digunakan tulangan, D 10 - 200
2
Luas tulangan terpakai, As = / 4 * * b / s = 393 mm 2
2, AREA LAPANGAN
Untuk : fc' ≤ 30 MPa, 1 = 0.85
Untuk : fc' > 30 MPa, 1 = 0.85 - 0.05 * ( fc' - 28) / 7 = -
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, 1 = 0.85
Rasio tulangan pada kondisi balance ,
b = 1* 0.85 * fc'/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0.0253
Faktor tahanan momen maksimum,
Rmax = 0.75 * b * fy * [ 1 – ½* 0.75 * b * fy / ( 0.85 * fc') ] = 6.4746
Faktor reduksi kekuatan lentur, = 0.90
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, ds = t s + / 2 = 25.0 mm
Tebal efektif plat lantai, d = h - ds = 95.0 mm
Ditinjau plat lantai selebar 1 m, b= 1000 mm
Momen nominal rencana, Mn = M u / = 6.631 kNm
-6 2
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 10 / ( b * d ) = 0.73472
Rn < Rmax (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan :
= 0.85 * fc' / fy * [ 1 - [ 1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc' ) ] = 0.0018
Rasio tulangan minimum, min = 0.0025
Rasio tulangan yang digunakan, = 0.0025
Luas tulangan yang diperlukan, As = b * d = 238 mm 2
2
Jarak tulangan yang diperlukan, s = / 4 * * b / As = 331 mm
Jarak tulangan maksimum, smax = 2 * h = 240 mm
Jarak tulangan maksimum, smax = 200 mm
Jarak sengkang yang harus digunakan, s= 200 mm
Diambil jarak sengkang : s= 200 mm
Digunakan tulangan, D 10 - 200
2
Luas tulangan terpakai, As = / 4 * * b / s = 393 mm 2
Luas tulangan minimum, Ag = 120000 mm2
0.002*Ag = 240 mm2
Luas Tulangan minimum dipakai = 240 mm2
Penulangan balok
Tulangan lentur As minimum tidak boleh kurang dari :
As min = (√ fc'/4fy)*b*h
= 458.76 mm2
dan tidak lebih kecil dari :
As min = (1.4*b*h)/fy
= 500.00 mm2
Perhitungan akibat penurunan pondasi ΔS :
ΔM = (6 * E I * ΔS)/Ls2
= 184,814,060.57 N.mm
Dipakai tulangan atas dan bawah, masing-masing :
As 4 D 16 = 1,607.68 mm2
a = (As.fy)/(0.85.fc'.b)
= 100.30 mm
Mn = As.fy.(d-a/2)
= 253,108,015.26 Nmm
Ø Mn = 202,486,412.21 Nmm
Data-data
Tinggi dinding = 4.00 m
Tebal plat = 0.12 m
Beban Dinding = 250 kg/m2 (bata ringan)
L = 7.00 m
93942 65170
ø Vc > Vu AMAN (OK)
Dipasang tumpuan
2 D 10 - 100.00
Dipasang Lapangan
2 D 10 - 150.00
Dimensi tiang
50 40 60
Ø (cm)
4xØ
(cm)
qc
26.02 26.02 26.02
(kg/cm2)
Luas
1962.5 1256 2826
(cm2)
U=2 x π x r
157.00 125.60 188.40
(cm)
c
2858.50 2858.5 2858.5
(kg/cm)
Qsp
106.78 78.34 122.41
(Ton)
σijin beton 98 141
(kg/cm2)
Qsp dipakai
53
(Ton)
( qc x AB ) (c x U )
Qsp = +
Fb Fs
Qc
Daya Dukung ijin tanah dari data sondir
qc = tahanan penetrasi kerucut statis yang merupakan nilai ratra-rata dihitung dari
8.D di atas dasar tiang sampai 4.D di bawah dasar tiang (kg/cm2)
Diameter tiang = 50 cm
Elv. Dasar tiang = 15 m
Di atas 8D 4 11 m
Di bawah 4 D 2 17 m
10.60
10.80
1 11.00 20 19 19 19 24
2 11.20 21 22 15 26 20
3 11.40 19 14 17 20 23
4 11.60 25 19 21 32 27
5 11.80 26 15 26 42 20
6 12.00 26 26 29 21 26
7 12.20 22 20 32 18 19
8 12.40 24 30 16 24 26
9 12.60 23 21 20 29 20
10 12.80 26 26 25 16 35
11 13.00 24 18 30 20 29
12 13.20 21 23 19 25 16
13 13.40 26 29 24 30 19
14 13.60 31 35 30 35 23
15 13.80 30 30 35 29 25
16 14.00 26 24 29 24 26
17 14.20 25 20 26 28 26
18 14.40 23 25 31 25 11
19 14.60 24 29 20 28 19
20 14.80 29 32 24 35 26
21 15.00 26 25 22 20 35
22 15.20 31 30 27 32 35
23 15.40 32 19 29 27 54
24 15.60 28 23 20 25 42
25 15.80 24 17 30 18 30
26 16.00 27 20 35 22 30
27 16.20 26 25 20 25 34
28 16.40 31 29 18 36 40
29 16.60 31 18 15 42 48
30 16.80 33 21 14 50 47
31 17.00 32 30 26 40 30
17.20
17.40
TF 2858.50 kg/cm1
DATA BAHAN
Tahanan lateral tiang (H) kategori tiang panjang, dapat dihitung dengan persamaan :
H = yo * kh * D / [ 2 * * ( e * + 1 ) ]
0.25
dengan, = [ kh * D / ( 4 * Ec * Ic ) ]
D = Diameter tiang Pancang (m), D= 0.50 m
L = panjang tiang Pancang (m), L= 17.00 m
3
kh = modulus subgrade horisontal (kN/m ), kh = 26720 kN/m 3
2 3 2
Ec = modulus elastis tiang (kN/m ), Ec = 4700 * fc' * 10 = 21538106 kN/m
Ic = / 64 * D4 = 0.003068 m
4 4
Ic = momen inersia penampang (m ),
e = Jarak beban lateral terhadap muka tanah (m), e= 0.20 m
yo = defleksi tiang maksimum (m). yo = 0.010 m
koefisien defleksi tiang, = [ k h * D / ( 4 * E c * Ic ) ]0.25
= 0.4741571 m
* L = 8.06 > 2.5 maka termasuk tiang panjang (OK)
Tahanan lateral nominal tiang Pancang,
H = yo * kh * D / [ 2 * * ( e * + 1 ) ] = 128.68 kN
Faktor reduksi kekuatan, = 0.60
Tahanan lateral tiang Pancang, → * Hn = 77.21 kN
7.72 Ton
PERHITUNGAN KEKUATAN TIANG BOREPILE
A. DATA BAHAN
Qsp 53 Ton
Tahanan lateral tiang (H) kategori tiang panjang, dapat dihitung dengan persamaan :
H = yo * kh * D / [ 2 * * ( e * + 1 ) ]
0.25
dengan, = [ k h * D / ( 4 * E c * Ic ) ]
D = Diameter tiang BOREPILE (m), D= 0.50 m
L = panjang tiang BOREPILE (m), L= 17.00 m
3
kh = modulus subgrade horisontal (kN/m ), kh = 60000 kN/m3
Ec = 4700 * fc' * 103 =
2
Ec = modulus elastis tiang (kN/m ), 34216516 kN/m2
Ic = / 64 * D4 = 0.003068
4
Ic = momen inersia penampang (m ), m4
e = Jarak beban lateral terhadap muka tanah (m), e= 0.20 m
yo = defleksi tiang maksimum (m). yo = 0.010 m
0.25
koefisien defleksi tiang, = [ k h * D / ( 4 * E c * Ic ) ] = 0.51700398 m
* L = 8.79 > 2.5 maka termasuk tiang panjang (OK)
Tahanan lateral nominal tiang BOREPILE,
H = yo * kh * D / [ 2 * * ( e * + 1 ) ] = 262.94 kN
Faktor reduksi kekuatan, = 0.60
Tahanan lateral tiang BOREPILE, → * Hn = 157.77 kN
PERHITUNGAN KEKUATAN FONDASI
KODE FONDASI : P1
Data input
Tinggi urugan (H) : 0.6 m Fx
Pasir 1 : Lapisan 1
H
1 : 16 kN/m3 Muka Tanah asli Pa1
1 : 26 o Pa2
Pasir 2: a
Lapisan 2
2 : 16 kN/m3
2 : 26 o L
Y-Z
Fx : 47.61 kN D
Pp
D : 17 m Y
Ø Pondasi : 0.5 m
Z
Pp'
Dasar pondasi
Data Olahan
Ka1 : 0.390
Kp1 : 2.561
Ka2 : 0.390 Persamaan
Kp2 : 2.561
q' 1H
2
q' : 9.60 kN/m C 2 (K p2 Ka2 )
C : 34.73 kN/m3
q' K a1
a : 0.11 m a
Y : 16.89 m C
pa1 0,5q ' K a1 H
p a1 : 1.12 kN/m
p a2 : 0.20 kN/m pa 2 0,5q ' K a 2 a
Pa : 1.33 kN/m Pa pa1 pa 2
y : 0.27 m p p ' 2 HKp 2 2 ' (Y a ) K p 2 2' (Y a ) K a 2
pp' : 28.3 kN/m
2
a. M pasif : Pp ' Yx x Ø pondasi
3
: 159.5 kN.m
1 2
b. M aktif : Fx ( H a ) Pa 1( H a ) Pa 2 a
3 3
: 34.1 kN.m
Kesimpulan:
Panjang Tiang : 17 m
Elevasi dasar tiang : 17.6 m (dari muka lantai)
B TAHANAN AKSIAL TIANG
1 Berdasar kekuatan bahan 969.74 kN
Kesimpulan:
E PENULANGAN BOREPILE
A. TANGGA 1
A. Dimensi Tangga
Tinggi bordes (H1) = 2000.00 mm
Tinggi Lantai 2 (H2) = 2000.00 mm
L1 L2
B. Data input
fc' = 26.40 Mpa
fy = 420.00 Mpa
Dimensi plat tangga
b = 1400.00 mm
h = 150.00 mm
Selimut beton (s) = 25.00 mm
Lebar efektif (d) = 1375.00 mm
d=h - s = 125.00 mm
Tulangan pokok
As minimun = 0.002 x b x d
= 350.00 mm2
As Dipakai = 813.00 mm2
diameter tulangan = 13.00 mm
s = 224.49 mm
Tulangan terpasang
Pokok D 13.00 - 150 mm
Bagi D 10.00 - 150 mm
Investigasi Geoteknik
DAFTAR ISI
LAMPIRAN
iii
Lab. Mektan FT Univ. Janabadra ii
Investigasi Geoteknik
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pengantar
Laporan ini berisikan hasil penelitian tanah (Soil Investigation) berdasarkan hasil pengujian
lapangan, pengujian laboratorium dan analisa data serta perhitungan daya dukung tanah
dalam rangka pekerjaan KSOP Tegal.
1.2 Latar Belakang Penelitian
Untuk membangun sebuah bangunan dengan beban berat, terlebih dahulu dilakukan survey
penelitian tanah (Soil Investigation) agar dapat diketahui sifat fisik, karakteristik dan daya
dukung lapisan tanah untuk keperluan desain type dan bentuk pondasi yang optimum dan
ekonomis.
Pondasi adalah suatu bagian konstruksi bangunan bawah (sub structure) yang berfungsi untuk
meneruskan beban konstruksi bangunan atas (upper structure) yang harus kuat dan aman
untuk mendukung beban atas serta berat sendiri pondasi.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan dilakukannya penelitian tanah adalah untuk mengetahui deskripsi
tanah dan identifikasi tanah serta daya dukung tanah pada lokasi penyelidikan. Serta untuk
memperoleh gambaran detail kondisi geologi teknik di daerah penyelidikan berdasarkan data
di lapangan ( permukaan dan sub-permukaan) serta data laboratorium yang nantinya dipakai
dalam perencanaan teknik.
1.4 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini berlokasi di Jl. Kapten Piere Tendean, Tegalsari, Kota Tegal, Jawa
Tengah.
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup untuk pekerjaan penelitian tanah ( Soil Investigation ) ini adalah
melaksanakan pekerjaan lapangan dan mencatat hasil-hasilnya antara lain:
Mencatat setiap perlapisan tanah/batuan
Elevasi muka air tanah
Diskripsi tanah
Mencatat hasil uji sondir
Nama proyek, lokasi, tanggal, cuaca dan penanggung jawab di lapangan
1. Penelitian Lapangan (Field Investigation)
Penelitian tanah (Soil Investigation) di lapangan (field) terdiri dari :
a. Penelitian penetrasi sondir (sondering test) kapasitas 2,5 ton sebanyak 2 titik yang
dilakukan hingga mencapai lapisan tanah keras dengan tegangan konus 200 kg / cm2.
b. Penelitian bor tangan (hand bore) sebanyak 1 titik dengan kedalaman pemboran
maksimum 2.50 m dengan pengambilan contoh tanah tidak terganggu pada kedalaman
1.50 m.
2. Pengujian Laboratorium
Pengujian laboratorium yang diadakan berupa pengujian parameter fisik index properties
dan parameter teknik engineering properties tanah diaantaranya yaitu:
a. Index properties
Kadar air tanah (Moisture Content Test)
Berat Jenis Tanah (Specific Gravity Test)
Analisa Saringan (Sieve Analysis Test) / Hydrometer Test
b. Engineering Properties
Berat Satuan Isi (Unit Weight Test)
Pengujian Geser Langsung
3. Pembuatan dan Penyusunan Laporan
Hasil penelitian tanah di lapangan (Field Investigation) dan laboratorium (Laboratory
Test) dianalisa serta dilakukan perhitungan daya dukung pondasi yang selanjutnya diambil
kesimpulan dan saran pondasi serta disajikan dalam bentuk laporan.
4. Photo Dokumentasi
Dokumentasi terdiri dari pengambilan gambar pelaksanaan penelitian tanah di lapangan.
Photo dokumentasi dapat dilihat pada lampiran 9/1 – 9/7.
BAB II
HASIL PENELITIAN TANAH
2.1. Pengantar
Hasil penelitian tanah di lapangan dan laboratorium menunjukkan sifat tanah yang digunakan
data dasar untuk perhitungan daya dukung tanah.
2.2. Hasil Pengujian Dengan Alat Sondir
Berdasarkan hasil pengujian penetrasi sondir yaitu dari data perlawanan konus (cone
resistant) dengan simbol CR, tingkat kepadatan relatif dari lapisan tanah dapat diketahui yaitu
:
CR (kg/cm2) : 0 – 16 Sangat lepas
CR (kg/cm2) : 16 – 40 Lepas
CR (kg/cm2) : 40 – 120 Sedang
CR (kg/cm2) : 120 – 200 Padat
CR (kg/cm2) : > 200 Sangat padat
Hasil pengujian dapat dilihat pada lampiran 2/1-2/20 yang terangkum di dalam table 2.2.
sebagai berikut :
Tabel 2.2. Hasil Pengujian Sondir
Perlawanan Jumlah Hambatan Lekat
Kedalaman Konus ( kg/cm)
Titik (m) ( kg/cm²)
BAB III
ANALISA DAYA DUKUNG PONDASI
3.1.Pengantar
Dalam desain pondasi yang harus diperhatikan yaitu daya dukung tanah artinya apakah
tanah cukup kuat menahan bebas pondasi tanpa terjadi keruntuhan.
3.2.Daya Dukung Pondasi Dangkal Dari Hasil Pengujian Laboratorium
Dalam perencanaan pondasi terdapat beberapa hal yang berpengaruh langsung terhadap
daya dukung tanah yaitu : dalamnya, lebar, berat isi tanah, sudut geser dalam dan kohesi.
Daya dukung tanah dihitung menggunakan rumus Terzaghi sebagai berikut :
Pondasi Bujur Sangkar
q a 1 / FK 1,3c.Nc .D f Nq 1 0,4. .B.N .D f
Pondasi Jalur
q a 1 / FK c.Nc .D f Nq 1 0,4. .B.N .D f
Dimana :
Qa = Daya dukung izin pondasi (ton / m2)
B = Lebar pondasi (m)
Df = Kedalaman pondasi (m)
= Berat isi tanah (t / m3)
Nilai Nc, Nq dan N adalah faktor daya dukung. Faktor-faktor daya dukung ini sebanding
dengan sudut geser dalam tanah seperti dalam tabel 3.2 di bawah ini :
Tabel 3.2. Daya Dukung dari Terzaghi
Faktor daya dukung Nc, Nq, dan N di atas berlaku untuk pasir padat, kerikil dan
lempung keras. Sedangkan untuk keadaan dimana tanah dasar pondasi adalah lempung
lunak dan pasir lepas maka faktor daya dukung Nc', Nq' dan N' karena dan c pada
keadaan ini lebih kecil.
Daya dukung pondasi dangkal dari pengujian laboratorium dapat dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3. Daya Dukung Izin Pondasi Dangkal Dari Hasil Pengujian Laboratorium
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tanah di lapangan dan pengujian di laboratorium diambil
beberapa kesimpulan yakni :
1. Elevasi 0.00 m diambil terhadap keadaan tanah setempat.
2. Muka Air Tanah diketemukan pada kedalaman -2.00 m dari muka tanah.
3. Hasil pengujian sondir titik (S.01 TGL), (S.02 TGL), (S.03 TGL), (S.04 TGL), dan
(S.05 TGL) sampai kedalaman -20.00 tidak dijumpai lapisan tanah keras.
4. Daya dukung izin tanah (Qa) untuk pondasi dangkal dengan bentuk bujur sangkar
pada titik (HB 01 TGL) di kedalaman 1.50 m = 15.64 ton/m².
5. Daya dukung izin tanah (Qa) untuk pondasi dangkal dengan bentuk bujur sangkar
pada titik (HB 02 TGL) di kedalaman 1.50 m = 11.75 ton/m².
4.2. Saran
Dalam perencanaan pondasi bangunan disarankan hal-hal sebagai berikut :
1. Untuk bangunan 3 (tiga) lantai dapat dipakai fondasi tiang dengan kedalaman
fondasi minimal -20.00 m dari muka tanah.
2. Untuk bangunan berat sebaiknya dilakukan analisis lebih mendalam dengan
berkonsultasi pada ahli geoteknik untuk menentukan jenis pondasinya.
SPT
Symbol SOIL / ROCK DESCRIPTION N Graph Depth
Sample Depth AND CLASIFICATION VALUE of N (M)
Graph USCS
20 40 60 80 100
0.00
Urugan
0,50
1.00
1,50
2.00
2,50
SPT
Symbol SOIL / ROCK DESCRIPTION N Graph Depth
Sample Depth AND CLASIFICATION VALUE of N (M)
Graph USCS
20 40 60 80 100
0.00
Urugan
0,50
1.00
1,50
2,50
0 4 8 12 16 20
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
8,00
9,00
11,00
12,00
13,00
14,00
15,00
16,00
17,00
18,00
19,00
20,00
qc > 57 kg/cm2
21,00
22,00
23,00
0 50 100 150 200 250 300 350 400 kg/cm2
qc
LF 0 5 10 15 20 25 30 35 40 kg/cm2
++++ TF 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 kg/cm
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JANABADRA
Jl. Tentara Rakyat Mataram No. 55- 57 Telp (0274) 543676 Yogyakarta 55231
LABORATORIUM
LABORATORIUM MEKANIKA
MEKANIKA TANAH
TANAH
LABORATORIUM
LABORATORIUM MEKANIKA
MEKANIKA TANAH
TANAH
0 4 8 12 16 20
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
8,00
9,00
Friction Ratio (%)
10,00
D e p t h (m)
11,00
12,00
13,00
14,00
15,00
16,00
17,00
18,00
19,00
20,00
qc > 41 kg/cm2
21,00
22,00
0 50 100 150 200 250 300 350 400 kg/cm2
qc
LF 0 5 10 15 20 25 30 35 40 kg/cm2
++++ TF 0 500 1000 1500 2000 1500 3000 3500 4000 kg/cm
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JANABADRA
Jl. Tentara Rakyat Mataram No. 55- 57 Telp (0274) 543676 Yogyakarta 55231
LABORATORIUM
LABORATORIUM MEKANIKA
MEKANIKA TANAH
TANAH
LABORATORIUM
LABORATORIUM MEKANIKA
MEKANIKA TANAH
TANAH
0 4 8 12 16 20
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
8,00
9,00
Friction Ratio (%)
10,00
D e p t h (m)
11,00
12,00
13,00
14,00
15,00
16,00
17,00
18,00
19,00
20,00
qc > 46 kg/cm2
21,00
22,00
0 50 100 150 200 250 300 350 400 kg/cm2
qc
LF 0 5 10 15 20 25 30 35 40 kg/cm2
++++ TF 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 kg/cm
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JANABADRA
Jl. Tentara Rakyat Mataram No. 55- 57 Telp (0274) 543676 Yogyakarta 55231
LABORATORIUM
LABORATORIUM MEKANIKA
MEKANIKA TANAH
TANAH
LABORATORIUM
LABORATORIUM MEKANIKA
MEKANIKA TANAH
TANAH
0 4 8 12 16 20
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
8,00
9,00
Friction Ratio (%)
10,00
D e p t h (m)
11,00
12,00
13,00
14,00
15,00
16,00
17,00
18,00
19,00
20,00
qc > 50 kg/cm2
21,00
22,00
0 50 100 150 200 250 300 350 kg/cm2
qc
LF 0 5 10 15 20 25 30 35 kg/cm2
LABORATORIUM
LABORATORIUM MEKANIKA
MEKANIKA TANAH
TANAH
LABORATORIUM
LABORATORIUM MEKANIKA
MEKANIKA TANAH
TANAH
0 4 8 12 16 20
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
8,00
9,00
Friction Ratio (%)
10,00
D e p t h (m)
11,00
12,00
13,00
14,00
15,00
16,00
17,00
18,00
19,00
20,00
qc > 30 kg/cm2
21,00
22,00
0 50 100 150 200 250 300 350 kg/cm2
qc
LF 0 5 10 15 20 25 30 35 kg/cm2
LABORATORIUM
LABORATORIUM MEKANIKA
MEKANIKA TANAH
TANAH
LABORATORIUM
LABORATORIUM MEKANIKA
MEKANIKA TANAH
TANAH
HASIL PEMERIKSAAN
NO URAIAN PEMERIKSAAN SAT. kedalaman
1.50 m
I Index Properties
1 Natural Water Content ( Wn ) % 35,85
2 Degree of Saturation % 0,712
3 Void Ratio ( e ) 1,394
4 Porosity ( n ) % 0,582
5 Specific Grafity ( Gs ) 2,77
Attenberg Limits
1 Liquid Limits ( L L ) % -
2 Plastic Limits ( P L ) % -
3 Plasticity Index ( P I ) % -
II Engineering Properties
Grain Size Distribution
1 % finer passing no. 200 sieve % 33,90
2 Cc 0,70
3 Cu 3,83
Moisture Density
1 Berat volume basah nﻻn gr/cm3 1,572
2 Berat volume kering nﻻd gr/cm3 1,157
Geser Langsung ( Direct Shear Test)
1 Cohesion ( c ) kg/cm 2 0,053
2 Friction Angle ( Φ ) ° 25,93
Hasil Pemeriksaan
No. Pemeriksaan
I II
1 Berat kaleng Kosong W 1 gr 10,02 9,83
2 Berat kaleng kosong + tanah basah W 2 gr 53,84 54,53
3 Berat kaleng kosong + tanah kering W 3 gr 41,76 43,28
4 Berat air (W 2-W 3) gr 12,08 11,25
5 Berat tanah kering (W 3-W 1) gr 31,74 33,45
6 Kadar air tanah (W 2-W 3)/(W 3-W 1)x100 % 38,06 33,63
7 Kadar air tanah rata-rata 35,85
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JANABADRA
Jl. Tentara Rakyat Mataram No. 55- 57 Telp (0274) 543676 Yogyakarta 55231
Hasil Pemeriksaan
No. Pemeriksaan
I II
1 Berat picnometer kosong + tutup W 1 gr 29,64 34,63
2 Berat picnometer + tutup + tanah kering W 2 gr 41,45 49,05
3 Berat picnometer + tutup + tanah + air W 3 gr 87,53 93,12
4 Berat picnometer + air W 4 gr 80,03 83,85
o
5 Temperatur t C 30,10 30,10
6 Berat jenis air t oC 1,00 1,00
7 A=W 2-W 1 gr 11,81 14,42
8 B=W 3-W 4 gr 7,50 9,27
9 C=A-B gr 4,31 5,15
10 Berat jenis tanah G1 = A/C 2,74 2,80
o
11 Gs untuk 27,5 C G1x(bj air t C/ bj air 27,5oC)
o
2,74 2,80
12 Berat jenis tanah rata-rata 2,77
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JANABADRA
Jl. Tentara Rakyat Mataram No. 55- 57 Telp (0274) 543676 Yogyakarta 55231
90
80
Persen Lolos (%)
70
60
50
40
30
20
10
0
10 1 0,1 0,01 0,001
Gravel Sand Silt Clay
Tegangan Tegangan
No.
Normal Geser
Percobaan
(kg/cm2) (kg/cm2)
1 0,25 0,17591
2 0,5 0,29319
3 1 0,53946
0,70
0,60
0,50 y = 0,4859x + 0,0528
0,40
0,30
0,20
0,10
0,00
0 0,25 0,5 0,75 1
Tegangan Normal (kg/cm2)
0,4859 0,4523041
Kohesi, c = 0,053 kg/cm2
Sudut gesek dalam, φ = 25,93 o
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JANABADRA
Jl. Tentara Rakyat Mataram No. 55- 57 Telp (0274) 543676 Yogyakarta 55231
q a = qult/SF+z.γ1
2
c = kohesi (ton/m )
Nc, Nq, Nγ = faktor-faktor daya dukung tak berdimensi
3
γ = berat volume tanah (ton/m )
B = lebar pondasi
z = kedalaman pondasi
SF = Faktor Keamanan
2
q ult = 39,85 ton/m
2
qa = 15,64 ton/m
HASIL PEMERIKSAAN
NO URAIAN PEMERIKSAAN SAT. kedalaman
1.50 m
I Index Properties
1 Natural Water Content ( Wn ) % 28,66
2 Degree of Saturation % 0,745
3 Void Ratio ( e ) 1,002
4 Porosity ( n ) % 0,501
5 Specific Grafity ( Gs ) 2,60
Attenberg Limits
1 Liquid Limits ( L L ) % -
2 Plastic Limits ( P L ) % -
3 Plasticity Index ( P I ) % -
II Engineering Properties
Grain Size Distribution
1 % finer passing no. 200 sieve % 32,97
2 Cc 0,68
3 Cu 4,15
Moisture Density
1 Berat volume basah nﻻn gr/cm3 1,673
2 Berat volume kering nﻻd gr/cm3 1,301
Geser Langsung ( Direct Shear Test)
1 Cohesion ( c ) kg/cm 2 0,119
2 Friction Angle ( Φ ) ° 21,42
Hasil Pemeriksaan
No. Pemeriksaan
I II
1 Berat kaleng Kosong W 1 gr 12,54 13,73
2 Berat kaleng kosong + tanah basah W 2 gr 55,34 43,82
3 Berat kaleng kosong + tanah kering W 3 gr 45,62 37,25
4 Berat air (W 2-W 3) gr 9,72 6,57
5 Berat tanah kering (W 3-W 1) gr 33,08 23,52
6 Kadar air tanah (W 2-W 3)/(W 3-W 1)x100 % 29,38 27,93
7 Kadar air tanah rata-rata 28,66
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JANABADRA
Jl. Tentara Rakyat Mataram No. 55- 57 Telp (0274) 543676 Yogyakarta 55231
Hasil Pemeriksaan
No. Pemeriksaan
I II
1 Berat picnometer kosong + tutup W 1 gr 28,63 32,32
2 Berat picnometer + tutup + tanah kering W 2 gr 42,92 44,73
3 Berat picnometer + tutup + tanah + air W 3 gr 86,93 89,52
4 Berat picnometer + air W 4 gr 77,94 82,05
o
5 Temperatur t C 30,10 30,10
6 Berat jenis air t oC 1,00 1,00
7 A=W 2-W 1 gr 14,29 12,41
8 B=W 3-W 4 gr 8,99 7,47
9 C=A-B gr 5,30 4,94
10 Berat jenis tanah G1 = A/C 2,70 2,51
o
11 Gs untuk 27,5 C G1x(bj air t C/ bj air 27,5oC)
o
2,70 2,51
12 Berat jenis tanah rata-rata 2,60
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JANABADRA
Jl. Tentara Rakyat Mataram No. 55- 57 Telp (0274) 543676 Yogyakarta 55231
90
80
Persen Lolos (%)
70
60
50
40
30
20
10
0
10 1 0,1 0,01 0,001
Gravel Sand Silt Clay
Tegangan Tegangan
No.
Normal Geser
Percobaan
(kg/cm2) (kg/cm2)
1 0,25 0,19546
2 0,5 0,34791
3 1 0,50037
0,70
0,60
0,50 y = 0,392x + 0,1192
0,40
0,30
0,20
0,10
0,00
0 0,25 0,5 0,75 1
Tegangan Normal (kg/cm2)
0,392 0,3735909
Kohesi, c = 0,119 kg/cm2
Sudut gesek dalam, φ = 21,42 o
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JANABADRA
Jl. Tentara Rakyat Mataram No. 55- 57 Telp (0274) 543676 Yogyakarta 55231
q a = qult/SF+z.γ1
2
c = kohesi (ton/m )
Nc, Nq, Nγ = faktor-faktor daya dukung tak berdimensi
3
γ = berat volume tanah (ton/m )
B = lebar pondasi
z = kedalaman pondasi
SF = Faktor Keamanan
2
q ult = 27,72 ton/m
2
qa = 11,75 ton/m