8282 15959 1 SM
8282 15959 1 SM
8282 15959 1 SM
2, Oktober 2015
Abstract
Individuals are required to meet basic human needs, one of which is sleep. In young adults often experience sleep
disturbances and changes in sleeping hours. This aims of this research was to identify the correlation between sleep
quality and quantity of sleep with the learning achievement of students in School of Nursing, University of Riau. The
design was descriptive correlational research with cross sectional approach. The sampling technique total sampling
involving 197 respondents that was selected based on inclusion criteria. This research used questionnaire for the
variable sleep quality and quantity of sleep, and the value of the test block for the variable of learning achievement. The
univariate analysis was results showed 35(17,8%) of the respondents had a good sleep quality and 162(82,2%)
respondents had poor sleep quality, and the results also showed of 197 respondents, as many as 95(48,2%) respondents
had enough sleep quantity and 102(51,8%) respondents had less sleep quantity. Bivariate analysis was obtained by
using mann-whitney test and the statistic showed p value for the quality of sleep (0.284) > alpha (0.05), so it was
concluded there was no correlation between sleep quality with learning achievement. For statistical results quantity of
sleep obtained p value (0.244) > alpha (0.05), it can be concluded there was no correlation between the quantity of
sleep with learning achievement. For subsequent researchers are strongly advised to examine the factors that affect
sleep quality and quantity of sleep PSIK UR students.
1178
JOM Vol. 2 No. 2, Oktober 2015
Kelelahan berbanding terbalik dengan tidur larut malam beragam, kebanyakan dari
kualitas tidur yang dialami seseorang. mereka sering memainkan handphone dan
Semakin tinggi tingkat kelelahan yang laptop sebelum tidur. Padahal di pagi harinya
dialami seseorang, maka kualitas tidurnya pun mereka harus terbangun untuk melakukan
semakin buruk. Kebutuhan tidur pada usia aktifitas perkuliahan. Hal ini dapat
dewasa awal berkisar 7 sampai 9 jam, namun mempengaruhi kebugaran mahasiswa dalam
ternyata sekitar 6 jam sehari karena faktor menjalani aktifitas perkuliahan, dan dapat
aktifitas dan kehidupan sosial. Hal ini akan berefek kepada konsentrasi serta kemampuan
memberikan pengaruh terhadap waktu tidur. dalam menangkap pelajaran di kampus. Dari
Menurut Deshinta (2009) Pelajar dan 8 orang mahasiswa yang rata-rata jam
mahasiswa sangat rentan mengalami kualitas tidurnya di katakan cukup 7 orang
tidur yang buruk hal itu dibuktikan dengan mempunyai IP semester yaitu 3.30 sampai
penelitiannya di dapatkan 220 pelajar dari 3.50, 1 orang mempunyai IP 2.95, dan 5 dari
jumlah total 287 pelajar di SMA Negeri 1 7 orang yang jam tidurnya kurang,
Tanjung Morawa mempunyai kualitas tidur mempunyai IP semester 2.90 sampai 3.20. 2
yang buruk. Penelitian Listiani (2005) orang lagi yang jam tidurnya kurang
menunjukkan bahwa responden yang mempunyai IP semester 3.60 dan 3.70.
mengalami gangguan pola tidur pada malam Berdasarkan uraian di atas, peneliti
hari akan merasa lelah dan merasa mengantuk ingin melanjutkan penelitian ini untuk
pada saat siang hari sehingga tidak mengetahui apakah ada hubungan kualitas
konsentrasi dalam belajar dan menyebabkan tidur dan kuantitas tidur mahasiswa dengan
nilai anak didik menurun. prestasi akademik yang mereka capai.
Masalah gangguan tidur itu tidak
hanya dialami oleh pelajar secara umum. TUJUAN PENELITIAN
Mahasiswa kesehatan umumnya yang Tujuan penelitian ini adalah untuk
mempunyai jadwal kuliah yang cukup padat mengidentifikasi hubungan antara kualitas
dapat beresiko mengalami kualitas tidur yang tidur dan kuantitas tidur dengan prestasi
buruk. Kampus PSIK UR adalah kampus belajar mahasiswa. Penelitian ini diharapkan
keperawatan Negeri pertama yang berdiri di menjadi sumber informasi dalam
Pekanbaru. Saat ini jumlah mahasiswanya pengembangan ilmu keperawatan terutama
mencapai lebih kurang 400 mahasiswa, tentang pengaruh tidur terhadap prestasi
mahasiswa keperawatan memiliki jadwal belajar mahasiswa.
perkuliahan yang cukup banyak, karna profesi
sebagai seorang perawat di tuntut untuk teliti MANFAAT PENELITIAN
dan cekatan. Profesi keperawatan juga Bagi pengembangan ilmu keperawatan
berhubungan langsung dengan manusia. hasil penelitian ini dapat di gunakan sebagai
Dalam menempuh pendidikan sebagai suatu informasi dan masukan terkait
mahasiswa keperawatan tentu banyak waktu hubungan antara kualitas tidur, kuantitas tidur
yang akan tersita. Hal ini akan mempengaruhi dengan konsentrasi belajar mahasiswa yang
jam tidur mahasiswa, selain dari faktor berpengaruh terhadap prestasi belajar. Bagi
akademik terdapat juga faktor aktifitas sosial, mahasiswa hasil penelitian ini dapat
pengaruh teknologi juga sangat berefek bermanfaat bagi mahasiswa untuk dapat lebih
kepada jam tidur mahasiswa. baik lagi mengatur jam tidur. Bagi Peneliti
Berdasarkan studi pendahuluan yang Berikutnya Hasil penelitian ini dapat
peneliti lakukan, kepada 15 orang mahasiswa dijadikan sumber, referensi dan informasi
yang diwawancara, hanya 8 orang yang terutama dalam bidang keperawatan medikal
memiliki jam tidur yang cukup, dan terdapat bedah.
7 orang sisanya mempunyai kebiasaan tidur
di atas jam 12 malam, dan rata-rata kebiasaan
para mahasiswa yang menyebabkan mereka
1179
JOM Vol. 2 No. 2, Oktober 2015
dianggap memiliki naluri keibuan kuantitas tidur (p > 0,05). Hasil ini
dan sifat caring terhadap orang lain senada dengan penelitian yang dilakukan
(Gunarsa, 2008). oleh Marpaung (2013) yang didapatkan
14% responden yang memiliki kualitas
3. Kualitas Tidur dan Kuantitas Tidur tidur dan kuantitas tidur yang buruk
Hasil penelitian ini sejalan namun mempunyai prestasi belajar yang
dengan penelitian Manalu (2014) baik.
yang dilakukan kepada 81 responden Aini (2011) dalam penelitiannya juga
didapatkan 68 orang (84%) memiliki menemukan hasil yang sama, yaitu tidak
kualitas tidur yang buruk, dan 13 ada hubungan antara pola tidur dengan
orang (16%) memiliki kualitas tidur prestasi belajar siswa SMA Dharma
yang baik. Kualitas tidur yang buruk Pancasila Medan. Penelitian yang
dapat disebabkan oleh aktifitas dilakukan Rasyid (2011) pada mahasiswa
sosial, karena pada usia dewasa kedokteran usia 17-22 tahun juga
muda seseorang sedang berada di menunjukkan hasil yang sama yaitu tidak
puncak keaktifan dalam aktifitas terdapat hubungan yang bermakna antara
sosial. Selain faktor aktifitas sosial, kuantitas tidur dan daya ingat (p=0,926)
faktor elektronik juga sangat serta tidak terdapat hubungan yang
mempengaruhi kualitas tidur bermakna antara kuantitas tidur dengan
seseorang, seperti akses internet, tingkat konsentrasi (p=0,084).
peralatan elektronik yang ada di Hasil ini juga sama dengan penelitian
kamar tidur seperti televisi, gadget, yang dilakukan oleh Genzel et al (2013)
dan komputer (Syamsoedin, 2015). yaitu kuantitas tidur tidak mempunyai
Wicaksono (2012) dalam hubungan yang bermakna dengan nilai
penelitiannya yang berjudul analisis ujian. Sari (2011) juga mendapatkan
faktor dominan yang berhubungan bahwa tidak terdapat hubungan antara
dengan kualitas tidur pada insomnia dengan prestasi belajar pada
mahasiswa fakultas keperawatan santri di Madrasah Aliyah Tahfidzhul
Universitas Airlangga didapatkan Quran Isy-Karima Karanganyar.
ternyata stress juga dapat Hal ini berbeda dengan teori yang
mempengaruhi kualitas tidur menyatakan bahwa gangguan tidur
seseorang. meningkatkan beberapa perubahan yang
Selain faktor stress, depresi terjadi diantara sel-sel saraf di otak.
dan ansietas terdapat faktor lain yang Perubahan tersebut terjadi di bawah
dapat mempengaruhi kualitas tidur kendali otak yang mengatur perilaku,
seseorang, seperti penyakit, belajar, dan mengingat. Kurang tidur
lingkungan, kelelahan, alkohol, berpengaruh buruk bagi otak saat kita
makanan dan minuman (Potter & memerlukannya untuk melakukan tugas
Perry, 2005). Oleh karena itu perlu tingkat tinggi misalnya berfikir. Sebagian
penelitian lebih lanjut untuk dari otak akan bekerja berlebihan pada
memastikan faktor-faktor yang dapat saat orang mengalami kurang tidur,
mempengaruhi kualitas tidur dan biasanya hanya satu yang masih aktif dari
kuantitas tidur di kalangan seluruh area otak. Ini merupakan fungsi
mahasiswa PSIK UR. yang rumit, termasuk diantaranya
memperbaharui kerja ingatan,
B. Analisa Bivariat merencanakan, memperhatikan,
Pada penelitian ini didapatkan bahwa menentukan waktu, menghadapi situasi
tidak ada hubungan antara kualitas tidur yang tidak terduga, dan kemampuan
dan kuantitas tidur terhadap prestasi verbal (Rafknowledge, 2004).
belajar, kualitas tidur (p > 0,05) dan Perbedaan dengan teori tersebut bisa
1182
JOM Vol. 2 No. 2, Oktober 2015
1184
JOM Vol. 2 No. 2, Oktober 2015
Hidayat, A. A. A., & Uliyah, M. (2008). Rola, F. (2006). Hubungan konsep diri
Keterampilan dasar praktek klinik dengan motivasi berprestasi pada
untuk kebidanan. Jakarta: Salemba remaja. Scholarly article.
Medika. Russel, J. D. (2011). Instructional technology
Listiani, P. (2005). Pengaruh kedisiplinan and media for learning. Jakarta:
siswa dan iklim sekolah terhadap Kencana Pernada Media Group
prestasi belajar siswa kelas II SMK Santrock, J.W. (2007). Psikologi Pendidikan
Negeri Semarang, Fakultas Teknik, (ed. 2). (Tri Wibowo B. S.,
Universitas Negeri Semarang. Di Penerjemah). Jakarta: Kencana.
akses tanggal 6 januari 2015, dari
http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/s Saputri, D. (2013). Pengaruh kesiapan,
kripsi/import/640.pdf. kemandirian dan lingkungan belajar
terhadap prestasi akademik mahasiswa
Liu, X., Zhao, Z. M., Jia, C. P., & Buysee, D. pendidikan. Scholarly article.
J. M. (2008). Sleep pattern and
problem among chinese Sari, A. W. (2011). Hubungan antara insomnia
adolescents. Pediatrics, 1167-1172. dengan prestasi belajar pada santri di
madrasah aliyah tahfidzhul Quran Isy-
Manalu, A. N. (2013). Hubungan kualitas Karima Karanganyar. Scholarly
tidur dengan tekanan darah mahasiswa Article,11-15.
kedokteran angkatan 2012. Scholarly
articles. Sarwono, S. W. (2004). Psikologi remaja.
(edisi revisi 8). Jakarta: Raja Grafindo
Marpaung, P. P. (2013). Gambaran lama tidur Pustaka
dengan prestasi belajar siswa.
Scholarly article, 545-549.. Sastroasmoro, S. (2010). Dasar-dasar
metodelogi penelitian klinis (ed. 3).
Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Jakarta: Sagung Seto
penelitian kesehatan. Jakarta: PT.
Rineka Cipta Soemanto, W. (2006). Psikologi pendidikan.
Jakarta: Rineka Cipta
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2005).
Fundamental keperawatan. Jakarta: Sulistiana. (2013). Pengaruh gender, gaya
Salemba Medika. belajar, dan reinforcement guru
terhadap prestasi belajar fisika siswa
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2010). kelas XI SMA Negeri Sekabupaten
Fundamental keperawatan (ed. 7 vol. Purworejo tahun pelajaran 2012/2013.
2). Jakarta: Salemba Medika. Scholarly article, 104-106.
Prasadja, A. (2009). Ayo bangun dengan Syamsoedin, W. K. (2015). Hubungan durasi
bugar karena tidur yang benar. penggunaan media sosial dengan
Jakarta: Penerbit Hikmah kejadian insomnia pada remaja di
Rafknowledge. (2004). Insomnia dan SMA Negeri 9 Manado. Scholarly
gangguan tidur lainnya. Jakarta: Elex article, 6-8.
Media Komputindo. Taras, H. (2005). Physical activity and student
Rasyid. (2011). The relationship of quantity performance at school. J.Sch Health.
of sleep, concentration and short term Wicaksono, D. W. (2012). Analisis faktor
memory capability in the students of dominan yang berhubungan dengan
Brawijaya University. Scholarly kualitas tidur pada mahasiswa
article. Fakultas Keperawatan Universitas
Airlangga. Scholarly Article, 4-6.
1185