raffhayatuddin’s review published on Letterboxd:
"Apa yang gw suka dari film itu karena film bisa ngasih pengalaman kita menjadi orang lain, jadi kita bisa merasakan menjadi orang lain gimana, malah kita bisa menemui solusi hidup dari film"
Frame dibuka dengan scene berwana kemudian bertransisi ke hitam & putih tepat di saat Bagus mengucapkan
"Bagaimana jika kita membuat film hitam putih?"
Sebuah film tentang bagaimana pembuatan sebuah film yang berisikan pesan seperti halnya surat cinta yang dituangkan dengan manis ke dalam naskah film bergenre romantis ini, tentang suatu hubungan yang serius di kehidupan nyata ingin dibawakan dan dituangkan dalam sebuah naskah Film yang nantinya bisa menjadi sebuah film romansa yang tidak hanya berisikan hal-hal manis saja.
Film ini dibagi menjadi 8 Sequence
Sequence 1
"Situasi awal & kejadian yang mengubahnya"
Dari judul ini kita sudah tau bahwa situasi awalnya dimulainya sebuah cerita, sebuah pengenalan cerita dan tahap bagaimana dua orang saling bertemu kembali, saling berbagi cerita dan segala kejadian yang nanti akan berubah dari awal hingga akhir.
Pusat perbelanjaan yang ramai akan manusia-manusia pencari harapan, Tampak di raut wajah dan mata yang seakan-akan bisa berbicara, Hana tampak menyimpan duka yang sangat dalam, tapi seketika berubah ketika bertemu dengan Bagus yang sama terkejutnya mereka berdua bisa bertemu di tempat yang sama.
Pertemuan kembali mereka setelah sekian lama tidak menimbulkan kesan canggung, justru seperti dua orang yang bertemu setiap hari, topik obrolan mengalir seperti air dan seasik di tempat bermain, basa-basi hingga candaan yang dilontarkan menimbulkan feedback manis kedua belah pihak yang terus menyambung seperti halnya rel kereta yang panjang dan terus terhubung.
Film ini seperti halnya saya yang pernah bermimpi tentang sebuah mimpi, yang artinya mimpi di dalam mimpi, berlapis lapis penuh akan cerita didalamnya, seperti halnya film ini membahas sebuah naskah film didalam sebuah film berlatar hitam putih.
Sebuah film pemenang Oscar juga menjadi top 1 paling banyak disukai Fans di Letterboxd saat ini yaitu La Land, film ini dimention dan menjadi topik dari obrolan mereka, bagaimana Hana dan Bagus mempunyai pandangan yang berbeda terhadap film tersebut.
"Seperti Hana yang menyebut judul filmnya di dialog"
Teknik ini dipakai di beberapa film/series saat ini, bahkan sampai dibuatin meme tentang karakter di film yang menyebutkan judulnya apalagi jika dialog tersebut begitu ada kaitan dengan plot dibawakan, saya begitu setuju dengan teknik seperti ini.
Memasuki kedalam inti film yang dibawakan bahwa Jatuh Cinta yang dimaksudkan oleh Hana bahwa Jauh Cinta dan hubungan percintaan di umur yang tidak muda lagi, seperti kata Hana "Hubungan itu seperti apa, penyesuainnya, komprominya dan penerimaannya, kan kita tidak menutup kemungkinan adanya konflik kan, terus baikan lagi, udah beda lah dengan zaman dulu"
Sequence 2
"Menetapkan Tujuan"
Tujuan dari naskah yang mau dibuat oleh bagus bagaimana Hana adalah central dari isi naskah dia, sebuah effort dari bagus yang ini mendapatkan apresiasi dari Hana, ingin memberikan kesan kejutan dan ingin memikat hati Hana dengan naskah yang dia buat.
Sequence 3
"Munculnya Hambatan"
Bagus merasakan bahwa Hana masih terbayang bayang akan masa lalu, belum melupakan semua kenangan yang pernah terjadi, penuh duka dan perasaan hampa menyelimuti hari-harinya, bahkan hanya sebatas tidur saja begitu susah karena mimpi tentang masa lalu kerap muncul dalam alam bawah sadar dia, dalam artian Bagus harus mempunyai effort yang lebih jika ingin memulihkan semua kepedihan yang dirasakan oleh Hana.
Sequence 4
"Klimaks Pertama"
Seperti yang dijelaskan Bagus bahwa Sequence 4 yang berada di pertengah film yang biasanya ditandai dengan munculnya konflik, jika didalam film romance biasanya terjadi perdebatan atau berantem antar sepasang kekasih, dalam bagian ini berisikan keyakinan salah yang berarti ada karakter yang memicu adanya konflik tentang sebuah keyakinan yang belum pasti yang menimbulkan perbedaan pendapat dan terjadinya lonjakan emosi yang bisa sampai ke perasaan penonton.
Sequence 4 yang bikin saya berdecak kagum terhadap film ini, bagaimana konflik yang terjadi, acting Ringgo dan Nirina begitu maksimal dibungkus oleh dialog berkelas tentang sebuah arti cinta, duka, kehilangan juga masa lalu yang masih membekas.
Konsep cinta keduanya yang begitu bertentang satunya tidak mau move on, mau hidup dengan trauma dan masa lalu dia satunya ingin meyakini bahwa masa lalu harus dikubur, hidup harus terus berlanjut jika tidak semua kepedihan akan terus dirasakan seiring berjalannya waktu.
Sequence 5
"Subplot"
Sequence ini berisikan tentang bagaimana karakter-karakter lain bisa berpengaruh terhadap naskah filmnya, bagaimana pendapat mereka bisa membuat tokoh utama berubah pikiran atau dan bisa mendengarkan pendapat dan masukan dari karakter-karakter lain dalam film ini
Sequence 6
"Titik Terendah"
Titik dimana semua hal terasa kurang, terasa tidak memuaskan, penuh penyesalan dan rasa bersalah, segala hal terasa tidak berarti, apa yang ingin dibuat dan dituju terasa samar-samar seperti halnya kabut atau asap yang menyelimuti langit, berantakan dan beraturan perasaan frustasi menyelimuti kepala dada terasa sesak dan menyakitkan seperti ditindis oleh batu besar, merangkak naik dari titik terendah ke puncak yang diinginkan.
Sequence 7
"Kebangkitan"
Frame kembali berwarna di film ini, menandakan ada hal yang telah diperbaiki, luka dalam perlahan-lahan mulai terobati, mulai menerima kenyataan dan diri sendiri, masukan dan nasihat dari orang lain bisa dicerna dan menjadi pelajaran buat diri sendiri, sedari awal saya sudah menyadari dan paham kenapa filmnya hitam putih, yang menandakan kedukaan dan rasa kehilangan mendalam, tentang rasa hampa diterpa kenyataan yang tidak diinginkan.
Di bagian ini juga bagaiamana karakter Bagus yang mulai menerima bahwa dia juga salah dalam mengambil keputusan, salah berpendapat terhadap Hana, disinilah biasanya kita sebut dengan character development.
Sequence 8
"Resolusi"
Film ini ditutup dengan benang merah antara awal dan akhir, semua terasa pas, terasa begitu sinematik, penuh makna tentang apa itu cinta, kehilangan, dan kerelaan tentang masa lalu ke masa depan yang lebih baik, masa lalu bisa selalu tersimpan di ingatan kita, karena kita sedari kecil diajarkan untuk mengingat bukan untuk melupakan.
Romantis itu apa adanya