Tumbuhan parasit
Tumbuhan parasit adalah tumbuhan yang untuk kelangsungan hidupnya menggantungkan sebagian atau seluruh sumber energinya pada tumbuhan lain (disebut tumbuhan inang) dan mengakibatkan inangnya mengalami kekurangan energi (lihat artikel simbiosis). Dalam pengertian ini tidak termasuk persaingan antarorganisme, maupun pemangsaan yang dilakukan oleh beberapa tumbuhan insektivora.
Tumbuhan parasit yang menggantungkan sebagian sumber energi pada tumbuhan inang disebut parasit fakultatif dan tumbuhan yang sepenuhnya menggantungkan sumber energi pada tumbuhan inang disebut sebagai parasit obligat (parasit sejati). Parasit fakultatif masih memiliki organ fotosintetik yang berfungsi secara normal sebagaimana tumbuhan bukan parasit. Contoh kelompok pertama ini misalnya mistletoe. Contoh kelompok kedua (parasit sejati) adalah tali putri (Cuscuta), benalu, dan padma dan juga rafflesia arnoldi.
Beberapa tumbuhan bersifat parasit hanya dalam sebagian tahap perkembangannya. Tumbuhan semacam ini diberi istilah hemiparasit ("setengah parasit"). Contohnya adalah cendana, penghasil kayu cendana.
Inang
[sunting | sunting sumber]Tumbuhan parasit termasuk salah satu jenis tumbuhan heterotrof yang memerlukan keberadaan makhluk hidup lain untuk memenuhi kebutuhan makanannya agar dapat hidup. Kondisi ini terjadi karena bahan makanan yang diperlukan oleh tumbuhan parasit adalah bahan organik.[1] Tumbuhan parasit tidak mampu membuat makanannya sendiri. Statusnya sebagai parasit merupakan cara yang unik dari tumbuhan parasit untuk bertahan hidup dengan melakukan adaptasi.[2]
Tumbuhan parasit mengalami kebergantungan pemenuhan makanan melalui tumbuhan lain yang dijadikan inang. Inang yang paling umum bagi tumbuhan parasit adalah pohon, terna, dan herba. Tumbuhan parasit umumnya menyerang bagian ranting, cabang, dan akar. Nutrisi dari tumbuhan inang diambil oleh tumbuhan parasit melalui akar yang disebut haustorium. Melalui haustorium, tumbuhan parasit membentuk hubungan secara morfologi dan fisiologi dengan tumbuhan inangnya.[3]
Jenis
[sunting | sunting sumber]Parasit fakultatif (hemiparasit)
[sunting | sunting sumber]Tumbuhan parasit fakultatif atau hemiparasit merupakan jenis tumbuhan parasit yang mampu mengadakan fotosintesis secara fisiologis. Struktur tubuhnya memiliki hijau dan dedaunan. Namun, tumbuhan parasit fakultatif umumnya menjadikan pohon dan berbagai jenis semak sebagai inang. Jenis inangnya tidak spesifik atau terbatas pada beberapa spesies tumbuhan saja. Karena tumbuhan parasit fakultatif mampu menjadikan tumbuhan yang hidup di kawasan hutan hingga tumbuhan hortikultura sebagai inang.[4]
Dua famili tumbuhan yang termasuk kelompok tumbuhan parasit fakultatif ialah Loranthaceae dan Viscaceae.[4] Genus dari famili Viscaceae yang seluruh spesiesnya merupakan tumbuhan parasit adalah genus viscum. Jumlah spesies tumbuhan pada genus viscum sebanyak 150 spesies.[5]
Konsumsi
[sunting | sunting sumber]Tumbuhan parasit digolongkan sebagai konsumen pada tingkatan mikrokonsumen. Penggolongan ini didasarkan oleh adanya ketergantungan tumbuhan parasit terhadap inangnya sebagai sumber makanan.[6]
Dampak
[sunting | sunting sumber]Tumbuhan inang yang menjadi tempat hidup bagi tumbuhan parasit dapat mengalami kerusakan pada bagian-bagiann tubuhnya. Kerusakan ini berakibat memicu terjadinya serangan hama dan timbulnya penyakit tumbuhan.[7] Keberadaan tumbuhan parasit dapat mengganggu kehidupan dari tumbuhan inangnya. Pada tumbuhan parasit dari spesies benalu, pohon atau perdu yang menjadi inang dapat mengalami kematian ketika serangan parasit terjadi secara besar-besaran.[8]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Sutarman (2017). Dasar-dasar Ilmu Penyakit Tanaman (PDF). Sidoarjo: UMSIDA Press. hlm. 32. ISBN 978-979-3401-49-2.
- ^ LingkarKata (2019). Wibowo, Joko, ed. Buku Pintar Tumbuhan. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. hlm. 3. ISBN 978-623-00-0134-5.
- ^ Tambunan, M. R., dan Raihandhany, R. (November 2020). "Jenis-Jenis Tumbuhan Parasit dan Persebarannya di Institut Teknologi Bandung (ITB) Kampus Ganesha". Jurnal Sumberdaya Hayati. 6 (2): 47.
- ^ a b Sumaryo, Rachman, E., dan Uji, T. (Agustus 2006). "Kerusakan Morfologi Tumbuhan Koleksi Kebun Raya Purwodadi oleh Benalu (Loranthaceae dan Viscaceae)". Berita Biologi. 8 (2): 129.
- ^ Sunaryo (April 2010). "Kajian Superparasit dan Preferensi Inang Benalu Viscum articulation Burm. f. (Viscaceae) di Kebun Raya Purwodadi dan Cibodas" (PDF). Berita Biologi. 10 (1): 99.
- ^ Hutasuhut, Melfa Aisyah (2020). Ekologi Tumbuhan (PDF). Medan: Prodi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. hlm. 20.
- ^ Haryanta, D., dan Susilo, A. (Desember 2018). "Pola Distribusi dan Identifikasi Jenis Benalu pada Tumbuhan Ruang Terbuka Hijau Kota Surabaya" (PDF). Journal of Research and Technology. 4 (2): 87.
- ^ Putri, D. P., Indriyanto, dan Riniarti, M. (Juli 2021). "Tingkat Asosiasi Jenis-Jenis Benalu dengan Pohon Inangnya di Blok Koleksi Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman" (PDF). Jurnal Hutan Tropis. 9 (2): 446.