Lompat ke isi

Revolusi Neolitikum

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sebuah sabit milik petani Sumeria dari tahun 5,000 SM

Revolusi Neolitikum atau Transisi Demografi Neolitikum, yang terkadang disebut juga Revolusi Pertanian, adalah sebuah perubahan besar beberapa kebudayaan manusia dari gaya hidup pemburu-pengumpul menjadi bertani dan beternak lalu meninggalkan kebiasaan hidup nomaden dan mulai menetap untuk membuat pemukiman.[1] Dalam banyak buku dan literatur arus utama bertopik sejarah di Indonesia, topik seputar periodisasi zaman praaksara menurut ilmu arkeologi menyebut bahwa manusia pertama kali mengenal kebiasaan bertani dan bercocok tanam di mulai dari zaman batu baru, di saat mereka mampu menghasilkan perkakas batu yang lebih halus dan bagus.[2]

Latar Belakang

[sunting | sunting sumber]

Istilah revolusi neolitikum pertama kali dicetuskan pada 1923 oleh V. Gordon Childe yang mula-mula mendeskripsikannya sebagai serangkaian revolusi agrikultur dalam sejarah Timur Tengah.[3] Selama lebih dari 2,5 juta tahun manusia mempertahankan gaya hidup mencari makan dengan berburu hewan liar, namun transisi menuju pertanian dan peternakan di mulai sekitar 10.000 tahun yang lalu di sebuah wilayah yang dikenal dengan hilal subur (membentang dari sungai Nil hingga Turki Tenggara dan sungai Tigris) dimulai dengan praktik domestikasi gandum dan kambing.[4][5]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Bocquet-Appel, Jean-Pierre (2011-07-29). "When the World's Population Took Off: The Springboard of the Neolithic Demographic Transition". Science (dalam bahasa Inggris). 333 (6042): 560–561. doi:10.1126/science.1208880. ISSN 0036-8075. 
  2. ^ Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas SMP/MTs Kelas VII Kurikulum (PDF). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. hlm. 41. ISBN 978-602-282-325-4. 
  3. ^ Brami, Maxime N. (2019-12-01). "The Invention of Prehistory and the Rediscovery of Europe: Exploring the Intellectual Roots of Gordon Childe's 'Neolithic Revolution' (1936)". Journal of World Prehistory (dalam bahasa Inggris). 32 (4): 311–351. doi:10.1007/s10963-019-09135-y. ISSN 1573-7802. 
  4. ^ "Domestication". education.nationalgeographic.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-08-07. 
  5. ^ Harari, Yuval Noah (2011). Sapiens. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. hlm. 94. ISBN 978-602-481-602-5. 

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]
  • Bailey, Douglass. (2001). Balkan Prehistory: Exclusions, Incorporation and Identity. Routledge Publishers. ISBN 0-415-21598-6.
  • Bailey, Douglass. (2005). Prehistoric Figurines: Representation and Corporeality in the Neolithic. Routledge Publishers. ISBN 0-415-33152-8.
  • Balter, Michael (2005). The Goddess and the Bull: Catalhoyuk, An Archaeological Journey to the Dawn of Civilization. New York: Free Press. ISBN 0-7432-4360-9.
  • Bellwood, Peter. (2004). First Farmers: The Origins of Agricultural Societies. Blackwell Publishers. ISBN 0-631-20566-7
  • Bocquet-Appel, Jean-Pierre, editor and Ofer Bar-Yosef, editor, The Neolithic Demographic Transition and its Consequences, Springer (October 21, 2008), hardcover, 544 pages, ISBN 978-1-4020-8538-3, trade paperback and Kindle editions are also available.
  • Cohen, Mark Nathan (1977)The Food Crisis in Prehistory: Overpopulation and the Origins of Agriculture. New Haven and London: Yale University Press. ISBN 0-300-02016-3.
  • Jared Diamond, Guns, germs and steel. A short history of everybody for the last 13'000 years, 1997.
  • Diamond, Jared (2002). "Evolution, Consequences and Future of Plant and Animal Domestication". Nature, Vol 418.
  • Harlan, Jack R. (1992). Crops & Man: Views on Agricultural Origins ASA, CSA, Madison, WI. http://www.hort.purdue.edu/newcrop/history/lecture03/r_3-1.html Diarsipkan 2006-08-19 di Wayback Machine.
  • Wright, Gary A. (1971). "Origins of Food Production in Southwestern Asia: A Survey of Ideas" Current Anthropology, Vol. 12, No. 4/5 (Oct.–Dec., 1971), pp. 447–477
  • Bartmen, Jeff M. (2008). Disease.
  • Evidence for food storage and predomestication granaries 11,000 years ago in the Jordan Valley [1].
  • Co-Creators Diarsipkan 2016-02-20 di Wayback Machine. How our ancestors used Artificial Selection during the Neolithic Revolution

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]