Payangan, Gianyar
Payangan | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Bali | ||||
Kabupaten | Gianyar | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | I Made Widana (2021) (2009)[1] | ||||
Populasi | |||||
• Total | 42,400 jiwa (2.014)[2] 41,164 jiwa (2.010)[3] jiwa | ||||
Kode pos | 80572 | ||||
Kode Kemendagri | 51.04.07 | ||||
Kode BPS | 5104070 | ||||
Luas | 75,88 Km² | ||||
Kepadatan | 542 jiwa/Km² (2010) | ||||
Desa/kelurahan | 9 Desa | ||||
|
Payangan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Gianyar, provinsi Bali, Indonesia. Berjarak 35 km dari pusat ibu kota Kabupaten Gianyar. Luasnya adalah 75,88 km² (20,62% dari Kabupaten Gianyar) yang juga merupakan kecamatan terluas di Kabupaten Gianyar. secara geografis terletak di 8°18'48" ‐ 8°29'40" Lintang Selatan dan 115°13'29,0" – 115°17'36,7" Bujur Timur dengan jumlah penduduk yang mencapai 41.164 jiwa (BPS 2010). Kecamatan ini memiliki hawa yang sejuk bahkan cenderung dingin dan dikenal sebagai daerah yang subur dan cocok untuk lahan pertanian dan agro wisata. Selain itu kecamatan ini juga terkenal akan Buah Lecinya yang dapat dijumpai dengan mudah di wilayah ini.
Geografi
[sunting | sunting sumber]Batas Wilayah
[sunting | sunting sumber]Batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Utara | Kecamatan Kintamani. |
Timur | Kecamatan Tegallalang |
Selatan | Kecamatan Ubud. |
Barat | Kecamatan Petang dan Sungai Ayung |
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Sejarah Payangan berhubungan erat dengan kisah perjalanan Rsi Markandeya yang berasal dari tanah Jawa ke Pulau Bali. Dia mendirikan beberapa parahyangan (tempat suci umat Hindu) sebagai tempat pemujaan yang masih dapat dilihat keberadaanya hingga sekarang ini. Di sinilah kemudian muncul kata parahyangan yang lambat laun berubah ejaan menjadi Payangan. Parahyangan sendiri memiliki arti tempat bersemayamnya para Dewata.
Di kecamatan Payangan ini juga pernah berdiri sebuah kerajaan dengan nama yang sama yaitu Kerajaan Payangan (1735 - 1843). Dimana runtuhnya kerajaan ini disebabkan oleh serangan dari Kerajaan Buleleng yang kemudian kisah ini tertulis di dalam naskah geguritan uwug payangan yang hingga kini masih tersimpan di Gedong Kirtya Singaraja.
Selain itu di Kecamatan ini juga dapat dijumpai Sarkofagus yaitu sebuah peti jenazah yang terbuat dari batu padas. yang ditemukan di dua desa yaitu desa Bukian ditemukan 1 buah sarkopagus dan di Banjar Marga Tengah, desa Kerta.
Pembagian Administrasi
[sunting | sunting sumber]Kecamatan Payangan terdiri dari 9 Desa yaitu:
- Desa Bresela
- Desa Buahan
- Desa Buahan Kaja
- Desa Bukian
- Desa Kelusa
- Desa Kerta
- Desa Melinggih
- Desa Melinggih Kelod
- Desa Puhu
Hidrologi
[sunting | sunting sumber]Tiga anak sungai Ayung, yaitu Tukad Bangkung yang berhulu di Pelaga, Tukad Menggani yang berhulu di daerah Catur, dan Tukad Siap yang berhulu di daerah Kintamani, bersatu di daeah Payangan.[4][5]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Informasi kecamatan di Gianyar". Pemerintahan Kabupaten Gianyar.
- ^ Kecamatan Gianyar dalam Angka 2016, hal.17
- ^ Penduduk Indonesia Menurut Desa 2010
- ^ Tim Penyusun. Rencana Pengelolaan Secara Terpadu Daerah Aliran Sungai Ayung. Bappeda Provinsi Bali. 2002.
- ^ Kali Bersih (Sungai Ayung) - Desa Peguyangan Kangin - May 2015.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) BPS Kabupaten Gianyar
- (Indonesia) Prodeskel Binapemdes Kemendagri Diarsipkan 2022-04-01 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Situs Resmi Kabupaten Gianyar