Massalia
Massalia (bahasa Yunani Kuno: Μασσαλία, translit. Massalía) adalah suatu koloni Yunani yang didirikan sekitar tahun 600 SM di pesisir Laut Tengah yang sekarang bagian dari kota Marseille, Prancis. Koloni ini didirikan oleh masyarakat Ionia dari Fokaia, Anatolia bagian barat. Setelah Fokaia direbut oleh bangsa Persia pada tahun 545 SM, sebagian besar penduduk Fokaia melarikan diri menuju koloni tersebut.[1][2][3] Marseille adalah kota tertua di Prancis, dan salah satu permukiman tertua di Eropa yang tetap terus dihuni.[4][5]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Setelah pertengahan abad ke-6 SM, Massalia menjadi pusat perdagangan penting di daerah pesisir Laut Tengah bagian barat. Tumbuh menjadi koloninya sendiri di pantai Gallia Narbonensis selama abad ke-4 hingga ke-3 SM, termasuk Agathe (akhir abad ke-5 hingga awal abad ke-4 SM), Olbia (k. 325 SM), Tauroentium (awal abad ke-3 SM), Antipolis dan Nikaia (k. pertengahan abad ke-3 SM).[6][3] Massalia dikenal di zaman kuno karena para penjelajahnya: Euthymenes melakukan perjalanan ke pesisir Afrika barat pada akhir abad ke-6 SM, dan Pytheas menjelajahi Eropa barat laut pada akhir abad ke-4 SM.[2]
Koloni ini tetap menjadi sekutu setia Republik Romawi selama semua Perang Punik (264–146 SM). Mundurnya Kartago dari pesisir Iberia setelah kekalahannya dalam Perang Punik II (218–201 SM) membuat Massalia menguasai seluruh Teluk Singa, dan jatuhnya Kartago pada tahun 146 mungkin menyebabkan meningkatnya kegiatan perdagangan antara koloni Yunani dan Keltiberia.[7]
Massalia awalnya memilih netralitas selama perang saudara antara Julius Caesar dan para senat, tetapi memihak lawan Caesar setelah kedatangan Lucius Domitius Ahenobarbus. Kota ini kemudian dikepung pada tahun 49 SM dan akhirnya harus menyerah kepada tentara Caesar. Massalia kehilangan sebagian besar wilayah pedalamannya setelah kekalahan ini.[3]
Selama masa Romawi, kota ini kemudian dikenal sebagai Massilia dalam bahasa Latin, tetap menjadi pusat utama perdagangan maritim. Kota ini kemudian menjadi civitas dalam Kekaisaran Romawi sekitar tahun 300 M.[3]
Politik
[sunting | sunting sumber]Massalia diperintah sebagai republik oligarki oleh aristokrat tertutup yang awalnya berasal dari penduduk pribumi. Sebuah majelis yang terdiri dari 600 timoukhoi, yang keanggotaannya diwajibkan untuk terlibat dalam kegiatan perdagangan, memilih 15 hakim, 3 di antaranya dengan kekuasaan eksekutif.[8][3]
Reputasi
[sunting | sunting sumber]Bangsa Yunani menggunakan peribahasa Ἐκ Μασσαλίας ἥκεις ("kamu keluar dari Massalia") dan Ἐς Μασσαλίαν πλεύσειας ("kamu mungkin berlayar ke Massalia") untuk merujuk pada mereka yang menjalani kehidupan banci dan lembut, diduga karena pria Massalia mengenakan jubah wangi panjang yang mewah dan mengikat rambut mereka, yang ditafsirkan masyarakat Yunani lainnya sebagai tanda aib.[9][10][11]
Bangsa Romawi di sisi lain memiliki pandangan yang lebih positif tentang kota sebagai benteng peradaban Yunani di tanah barbar[12][13] dan sebagai sekutu setia Roma[14].[15]
Genetika
[sunting | sunting sumber]Sebuah penelitian genetika yang dilakukan pada tahun 2011 menemukan bahwa 4% dari jumlah penduduk Provence berasal dari haplogroup E-V13, yang terutama sering terjadi di antara masyarakat Fokaia (19%), dan bahwa 17% dari Y-chromosom dapat dikaitkan dengan kolonisasi Yunani. Menurut peneliti, hasil tersebut menunjukkan "adanya masukan dominan laki-laki Yunani ke dalam populasi Provence pada Zaman Besi".[16]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ Lafond 2006.
- ^ a b Rivet & Drinkwater 2016.
- ^ a b c d e Guyon 2012.
- ^ Duchêne, Roger (1998). Marseille: 2600 ans d'histoire. Fayard. ISBN 978-2-7028-2422-1.
- ^ "Marseille, the oldest of all French cities". ITER.
- ^ Collin Bouffier 2009, hlm. 38.
- ^ Collin Bouffier 2009, hlm. 38–39.
- ^ Collin Bouffier 2009, hlm. 36–37.
- ^ Suda, epsilon, 499 (in Greek and in English)
- ^ Suda, epsilon, 3161 (in Greek and in English)
- ^ Athenaeus, Deipnosophistae 12.25
- ^ Livy, Ab Urbe Condita 37.54
- ^ Cicero, Pro Flacco 63
- ^ Justin, Epitome 43.5.3
- ^ Jensson, Gottskálk (2017). "Sailing from Massalia, or Mapping Out the Significance of Encolpius' Travels in the Satyrica". Cultural Crossroads in the Ancient Novel: 7.
- ^ King et al. 2011.
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Collin Bouffier, Sophie (2009). "Marseille et la Gaule Méditerranéenne avant la Conquête Romaine". Dalam Cabouret, Bernadette. Rome et l'occident: du IIe s. av. J.-C au IIe s. apr. J.-C. Pallas. Presses Universitaire du Mirail. hlm. 35–60. ISBN 978-2-8107-0052-3. JSTOR 43606588.
- Guyon, Jean (2012). "Massilia (Marseilles)". The Encyclopedia of Ancient History. Wiley-Blackwell. doi:10.1002/9781444338386.wbeah16085. ISBN 978-1-4443-3838-6.
- King, Roy J.; Di Cristofaro, Julie; Kouvatsi, Anastasia; Triantaphyllidis, Costas; Scheidel, Walter; Myres, Natalie M.; Lin, Alice A.; Eissautier, Alexandre; Mitchell, Michael; Binder, Didier; Semino, Ornella (2011). "The coming of the Greeks to Provence and Corsica: Y-chromosome models of archaic Greek colonization of the western Mediterranean". BMC Evolutionary Biology. 11 (1): 69. doi:10.1186/1471-2148-11-69. ISSN 1471-2148. PMC 3068964 . PMID 21401952.
- Lafond, Yves (2006). "Massalia". Brill's New Pauly. doi:10.1163/1574-9347_bnp_e725870.
- Rivet, A. L. F.; Drinkwater, John F. (2016). "Massalia". Oxford Research Encyclopedia of Classics. doi:10.1093/acrefore/9780199381135.013.3997. ISBN 9780199381135.
Pustaka lanjutan
[sunting | sunting sumber]- Bizot, Bruno (2007). Marseille antique. Guides archéologiques de la France. Éd. du Patrimoine. ISBN 978-2-85822-931-4.
- Loseby, S. T. (1992). "Marseille: A Late Antique Success Story?". The Journal of Roman Studies. 82: 165–185. doi:10.2307/301290. ISSN 1753-528X. JSTOR 301290.