Jalan Tol Dalam Kota Bandung
Jalan Tol Dalam Kota Bandung | |
---|---|
Informasi rute | |
Dikelola oleh PT Margautama Nusantara | |
Panjang: | 27.3 km (17,0 mi) |
Persimpangan besar | |
Ujung sebelumnya: | Jalan Tol Purbaleunyi Jalan Tol Cipularang |
Ujung berikutnya: | Jalan Tol Cisumdawu Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap |
Letak | |
Kota besar: | Kota Bandung |
Sistem jalan bebas hambatan | |
Jalan Tol Dalam Kota Bandung (Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR) atau Bandung Inner Ring Road adalah jalan tol yang melewati dalam Kota Bandung. Rencananya jalan tol ini berfungsi untuk memecah 50% kemacetan kota Bandung.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Sebenarnya proyek Jalan Tol Dalam Kota Bandung ini telah direncanakan sejak tahun 1996 bersama Hutama Karya dengan biaya kurang lebih 500 miliar. Namun rencana ini mangkrak akibat Krisis finansial Asia 1997. Rute proyeknya pun sama dengan yang sekarang, hanya perbedaannya terletak pada fase Ujungberung - Soekarno Hatta dan Soekarno Hatta - Gedebage yang pada rencana sebelumnya tidak termasuk. Saat itu Pusjatan dan Hutama Karya sedang mengerjakan proyek Jembatan Pasupati yang merupakan bagian dari proyek ini dan kemudian sekitar tahun 2000 diambil alih oleh Wijaya Karya dan Waskita Karya dengan dana hibah dari Kuwait.
Gagasan mengenai proyek ini muncul lagi sekitar tahun 2010 dengan menambahkan fase Ujungberung - Soekarno Hatta dan Soekarno Hatta - Gedebage. Saat ini proyek sedang dikaji dan dibuat perencanaan ulang dan akan dibangun sekitar tahun 2018.
Spesifikasi
[sunting | sunting sumber]Keterangan | Keterangan |
---|---|
Panjang | 27,3 kilometer |
Rencana Kecepatan | 80 kilometer/jam |
Jumlah Jalur | 2 x 2 |
Lebar Jalur | 3,5 meter |
Lebar Ruang Milik Jalan | 30 meter |
Volume Kendaraan | 45.000 kendaraan/hari |
Fase Pembangunan
[sunting | sunting sumber]Fase | Rute | Jarak | Keterangan |
---|---|---|---|
Fase I A | Pasteur-Pasupati-Underpass Gasibu | 5,5 kilometer | Sepanjang 2,65 km dari pintu tol Pasteur dibuat elevated, kemudian tersambung dengan flyover Pasopati sepanjang 2,3 km, lalu tersambung underpass sepanjang 0,55 km dari depan Lapangan Gasibu sampai depan Kantor Dinas Pertanian. |
Fase II A | Gasibu-cileunyi | 13,8 kilometer | Merupakan sambungan mulai dari ujung underpass Gasibu hingga Cileunyi, dibangun onpass atau diatas tanah dan terbagi menjadi 3 seksi yaitu seksi I (Gasibu-Cicaheum), seksi II (Cicaheum-Ujung Berung) dan seksi III (Ujung Berung-Cileunyi) |
Fase I B | Soekarno Hatta-Gede Bage | 3,1 kilometer | Dibangun onpass atau diatas tanah dan menjadi penghubung menuju Jalan Tol Purbaleunyi di KM 149 |
Fase II B | Soekarno Hatta-Ujungberung | 4,5 kilometer | Sambungan dari Fase I B, yang dibuat elevated (melayang) dan onpass (mendatar) dan akan tersambung dengan Fase II A di Kawasan Ujung Berung. |
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-10-30. Diakses tanggal 2016-10-30.
- ^ http://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3159635/tol-dalam-kota-bandung-dari-terowongan-hingga-jalan-layang