Heliografi
Tampilan
Heliografi (dalam bahasa Perancis, héliographie) dari kata helios (Bahasa Yunani: ἥλιος), yang berarti "matahari", dan graphein (γράφειν), "menulis") adalah sebuah teknik fotografi yang ditemukan oleh Joseph Nicéphore Niépce sekitar tahun 1822.[1] Niépce menggunakan teknik ini untuk menciptakan foto yang paling awal yang masih ada hingga saat ini, yaitu Pemandangan dari Jendela di Le Gras (1826 atau 1827). Selain itu, ia juga merupakan perintis dalam pengembangan fotoresis[2] sebagai alat untuk mereproduksi karya seni, yang kemudian menjadi landasan bagi penemuan teknik fotolitografi dan fotogravure.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b "The First Photograph — Heliography". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-10-06. Diakses tanggal 2009-09-29.
from Helmut Gernsheim's article, "The 150th Anniversary of Photography," in History of Photography, Vol. I, No. 1, January 1977: ...In 1822, Niépce coated a glass plate... The sunlight passing through... This first permanent example... was destroyed... some years later.
- ^ Dyson, R. W. (Robert William), 1942- (1987), Specialty polymers, Blackie ; New York : Chapman and Hall, hlm. 102, ISBN 978-0-412-01551-9
Sumber lainnya
[sunting | sunting sumber]- Art & Architecture Thesaurus, s.v. "heliography" Diarsipkan 2023-02-23 di Wayback Machine.. Accessed 10 December 2007.
- Harry Ransom Center. The University of Texas at Austin. The First Photograph. Accessed 10 December 2007.
- An Improved Method in the Art of Signalling for Military & Scientific Purposes (1887). Accessed 1 June 2008.