Lompat ke isi

Hanjin Shipping

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Hanjin Shipping Co. Ltd
Nama asli
한진해운
IndustriPeti kemas, pengapalan, transportasi kargo laut
NasibKebangkrutan, likuidasi
Didirikan16 Mei 1977 (1977-05-16)
Ditutup17 Februari 2017 (2017-2-17)
Kantor pusat
JasaPengapalan, bongkar muat, manajemen terminal peti kemas
PemilikHanjin
IndukKorean Air (43,26%)
Situs webhanjin.com

Hanjin Shipping Co., Ltd. dulunya adalah sebuah perusahaan transportasi peti kemas dan logistik terintegrasi asal Korea Selatan. Sebelum mengalami masalah keuangan, Hanjin Shipping merupakan pengangkut peti kemas terbesar di Korea Selatan dan merupakan salah satu dari sepuluh pengangkut peti kemas terbesar di dunia.

Gambaran umum

[sunting | sunting sumber]

Hanjin Shipping sebelumnya mengoperasikan sekitar 60 layanan berjadwal dan layanan tidak berjadwal ke seluruh dunia, serta mengangkut lebih dari 100 juta ton kargo tiap tahun. Armadanya terdiri dari sejumlah kapal peti kemas, pengangkut curah dan LNG. Hanjin Shipping juga memiliki anak usaha yang fokus pada transportasi laut dan operasi terminal, serta memiliki kantor cabang di sejumlah negara.

Pada tanggal 17 Februari 2017, Hanjin Shipping Co. resmi dinyatakan bangkrut oleh pengadilan Korea Selatan.[1]

Kebangkrutan

[sunting | sunting sumber]
Peti kemas Hanjin

Awal mula

[sunting | sunting sumber]

Masalah keuangan dan insolvensi Hanjin Shipping disebabkan oleh menurunnya industri pengapalan peti kemas yang diakibatkan oleh sejumlah faktor, seperti PDB global yang lemah, makin banyaknya kapal peti kemas, stok peritel Amerika Serikat yang membludak, berubahnya pola pengeluaran konsumen, pelemahan ekonomi Tiongkok, dan melambatnya pertumbuhan permintaan pengapalan peti kemas. Penurunan inipun mengurangi laba dan memperburuk kondisi keuangan sebagian besar pengangkut peti kemas.[2]

Kolaps dan likuidasi

[sunting | sunting sumber]

Pada bulan April 2016, Hanjin mengajukan restrukturisasi utang pada krediturnya, untuk menghindari tuntutan insolvensi.[3] Pada tanggal 31 Agustus 2016, Hanjin meminta Pengadilan Distrik Seoul Pusat untuk membekukan semua aset miliknya, setelah kehilangan dukungan dari bank sehari sebelumnya .[4] Setelah berita mengenai hal tersebut terbit, kreditur pun mengusulkan penyitaan aset dan kapal milik Hanjin pun mengalami masalah di semua pelabuhan di seluruh dunia, karena para penyedia layanan di pelabuhan tidak yakin apakah Hanjin mampu membayarnya.[5]

Pada tanggal 2 September, Hanjin Shipping Co. mengajukan permohonan pada Pengadilan Kebangkrutan Amerika Serikat Newark, New Jersey untuk memungkinkan kapalnya berlabuh tanpa kapal, kargo, atau peralatannya disita oleh kreditur.

Dibebani dengan utang yang sangat banyak, terjebak dalam industri yang sedang bersusah payah, serta asetnya disita oleh kreditur atau ditelantarkan oleh perusahaan, Hanjin pun makin jelas akan segera dibubarkan oleh pemerintah Korea Selatan dan para pemegang sahamnya.[6] Dalam beberapa minggu setelah asetnya dibekukan, dominasi dan eksistensi Hanjin di seluruh dunia mulai meredup. Hanjin pun mengumumkan rencananya untuk menutup kantornya di seluruh dunia,[7] mengurangi pekerja,[8][9] menjual aset yang tersisa,[10] dan membubarkan jaringan layanannya. Pengangkut peti kemas lain pun mulai menjauhkan diri dari Hanjin dan kerja sama operasi yang dilakukan dengan Hanjin pun dihentikan.

Pada tanggal 17 Februari 2017, Hanjin Shipping Co. resmi dinyatakan bangkrut oleh pengadilan Korea Selatan, dan pengadilan memerintahkan agar Hanjin dilikuidasi.[1]

Dampak dan warisan

[sunting | sunting sumber]

Pembubaran Hanjin Shipping merupakan kebangkrutan paling signifikan dan paling besar di industri transportasi peti kemas.[11] Kebangkrutan ini pun menyebabkan gangguan pada rantai pasok dan pengapalan global, karena kapal milik Hanjin ditelantarkan di pelabuhan dan terusan menunggu pembayaran.[4] Kebangkrutan Hanjin pun menciptakan efek riak yang masif. Bisnis lain yang bergantung pada produk fisik pun mengalami penurunan pendapatan, karena stoknya terjebak di laut. Kebangkrutan Hanjin terjadi pada saat yang bersamaan dengan para peritel mulai memenuhi stoknya dengan barang impor guna bersiap menyambut Hari Pengucapan Syukur, Hari Natal, Jumat Hitam, dan Tahun Baru. Walaupun perusahaan besar seperti Nike juga terdampak, perusahaan-perusahaan yang lebih kecil lah yang paling terdampak.[12]

Pada bulan Februari 2017, SM Line, sebuah perusahaan pengapalan baru yang dibentuk oleh Samra Midas (SM) Group, membeli lima kapal yang sebelumnya dimiliki oleh Hanjin.[13] Pada bulan Maret, SM Line mengakuisisi dua terminal milik Hanjin Shipping di Korea, yakni di Gwangyang dan Incheon.[14]

Pada bulan Agustus 2017, sebuah komite kebangkrutan yang ditunjuk untuk mengelola likuidasi Hanjin Shipping, melaporkan bahwa mereka hanya dapat memperoleh USD 220 juta dari penjualan aset Hanjin. Jumlah tersebut hanya 2% dari total utang Hanjin sebesar US$10,5 milyar.[15][16][17]

Peti kemas 20 kaki Hanjin
  • Peti kemas – Mengangkut sekitar 3,7 juta TEU peti kemas tiap tahun. Layanan ini dilakukan oleh 24 kapal peti kemas.[18] Pada tahun 2010, Hanjin merupakan perusahaan pengapalan pertama yang memperkenalkan kapal peti kemas berkapasitas 10.000 TEU. Kapal tersebut digunakan untuk mengangkut peti kemas dari Asia ke Eropa ataupun sebaliknya.[12][19]
  • Curah - Divisi ini mengangkut berbagai macam bahan mentah melalui ‘kontrak pengangkutan’ dengan perusahaan lain. Divisi ini memiliki kapal pengangkut LNG dan VLCC.[19]
  • Terminal – Hanjin memiliki sejumlah terminal di seluruh dunia. Hanjin juga memiliki empat belas dok, yakni empat di Korea, dua di Amerika Serikat, dua di Jepang, serta di Spanyol, Taiwan, Vietnam, dan Belgia.[19]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Nam, In-Soo (February 16, 2017), Hanjin Shipping Is Declared Bankrupt, New York City: The Wall Street Journal, diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-07, diakses tanggal February 17, 2017 
  2. ^ Northam, Jackie (August 20, 2016). "Amid Industry Downturn, Global Shipping Sees Record-Low Growth". NPR. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-18. Diakses tanggal February 19, 2017. 
  3. ^ Nam, In-soo. "Hanjin Shipping Asks Creditor to Restructure Debt". wsj.com. Wall Street Journal. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-10. Diakses tanggal 26 April 2016. 
  4. ^ a b "Hanjin Shipping files for receivership, as ports turn away its vessels". Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-29. Diakses tanggal 31 August 2016. 
  5. ^ "Shipping collapse leaves freight stranded, portends weak economy" (dalam bahasa Inggris). 2016-09-05. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-05. Diakses tanggal 2016-09-05. 
  6. ^ "Hanjin Shipping liquidation likely, experts say". JOC.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-04. Diakses tanggal February 19, 2017. 
  7. ^ Nam, In-soo (October 24, 2016). "Hanjin Shipping to Close European Operations". Wall Street Journal. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-20. Diakses tanggal February 19, 2017. 
  8. ^ "Hanjin Shipping layoff 2,500 marine crew until end of January". Maritime Herald. November 12, 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-03-02. Diakses tanggal February 19, 2017. 
  9. ^ "Hanjin Shipping Lays Off Over 500 Mariners". Maritime Executive. 2016-11-10. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-06-29. Diakses tanggal February 19, 2017. 
  10. ^ "Here's Who Might Bid for Hanjin Shipping's Assets". Fortune - Reuters. October 17, 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-09. Diakses tanggal February 19, 2017. 
  11. ^ "Move by South Korea's Hanjin Shipping Roils Global Trade". Wall Street Journal. August 31, 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-01-04. Diakses tanggal February 19, 2017. 
  12. ^ a b "HANJIN SHIPPING : Customer Advisory View". hanjin.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-10-22. Diakses tanggal 2016-10-20. 
  13. ^ "SM Line's 1st Service to Include 5 Hanjin Boxships". World Maritime News (dalam bahasa Inggris). February 23, 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-09-17. Diakses tanggal July 10, 2017. 
  14. ^ Zeng, Xiaolin (March 14, 2017). "SM Line buys Hanjin Shipping's Gwangyang terminal | IHS Fairplay". fairplay.ihs.com (dalam bahasa Inggris). Fairplay. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-14. Diakses tanggal July 10, 2017. 
  15. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-12-12. Diakses tanggal 2020-07-22. 
  16. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-08-16. Diakses tanggal 2020-07-22. 
  17. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-08-16. Diakses tanggal 2020-07-22. 
  18. ^ "Alphaliner - TOP 100 - Existing fleet on October 2016". alphaliner.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-05-19. Diakses tanggal 2016-11-30. 
  19. ^ a b c "Overview". Service. Hanjin Shipping. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 July 2013. Diakses tanggal 14 August 2013. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]