Lompat ke isi

Kabupaten Gresik

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Gresik)
Kabupaten Gresik
Kabupaten Surabaya (1950–1974)
Transkripsi bahasa daerah
 • JawaGrêsik (Gêdrig)
ڮرۤسيء (Pégon)
ꦓꦽꦱꦶꦏ꧀ (Hånåcåråkå)
 • MaduraGersék (Latèn)
ک࣭ۤرسَيك (Pèghu)
ꦓꦼꦂꦱꦺꦏ꧀ (Carakan)
 • Tionghoa錦石 (Hànzì)
Jǐnshí (Pīnyīn)
Gím-se̍k (Pe̍h-ōe-jī)
Dari kiri ke kanan; ke bawah: Danau Kastoba, Kawasan Randu Agung, Gili Noko, dan Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim
Lambang resmi Kabupaten Gresik
Julukan: 
  • Pudak
  • Semen
Motto: 
Satya bina kertaraharja
(Sanskerta) Setia membina kesejahteraan
(1975 Masehi)[1]
Peta
Peta
Kabupaten Gresik di Jawa
Kabupaten Gresik
Kabupaten Gresik
Peta
Kabupaten Gresik di Indonesia
Kabupaten Gresik
Kabupaten Gresik
Kabupaten Gresik (Indonesia)
Koordinat: 7°11′36″S 112°33′11″E / 7.1933°S 112.553°E / -7.1933; 112.553
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
Tanggal berdiri8 Agustus 1950 (Sebagai Kabupaten Surabaya)
20 Maret 1974 (Sebagai Kabupaten Gresik)[2]
Dasar hukumUU No. 12/1950 (Sebagai Kabupaten Surabaya)
PP No. 38/1974 (Sebagai Kabupaten Gresik)
Hari jadi9 Maret 1487; 537 tahun lalu (1487-03-09) (Hari Jadi Kabupaten)
27 Februari 1974; 50 tahun lalu (1974-02-27) (Hari Jadi Pemkab)
Ibu kotaGresik
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 18
  • Kelurahan: 26
  • Desa: 330
Pemerintahan
 • BupatiFandi Akhmad Yani
 • Wakil BupatiAminatun Habibah
 • Sekretaris DaerahAchmad Washil Miftahul Rachman
 • Ketua DPRDMuch. Abdul Qodir
Luas
 • Total1.193,76 km2 (460,91 sq mi)
Populasi
 (2023)[3]
 • Total1.344.648
 • Kepadatan1.098/km2 (2,840/sq mi)
Demografi
 • Agama
  • 97,23% Islam
  • 1,10% Hindu
  • 0,07% Buddha
  • 0,01% Konghucu
  • 0,06% Lainnya[4]
 • BahasaIndonesia (resmi),
Jawa (dominan)
- Jawa Arekan,
Madura, Bawean,
Tionghoa, Arab,
Lainnya
 • IPMKenaikan 76,50 (0.765)
Tinggi (2021)[5]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode pos
Kode BPS
3525 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon+62 31 (Daratan Gresik)
+62 325 (Pulau Bawean)
Kode ISO 3166ID-JI
Pelat kendaraanW xxxx A*/B*/C*/
D*/E*/F*/G*/H*/
I*/J*/K*/L*/M*
Kode Kemendagri35.25 Edit nilai pada Wikidata
DAURp 982.169.880.000,- (2020)
Semboyan daerahGresik Baru
Flora resmiKuweni
Fauna resmiRusa bawean
Situs webwww.gresikkab.go.id


Kabupaten Gresik (bahasa Jawa: Hanacaraka: ꦓꦽꦱꦶꦏ꧀, Pegon: ڮرۤسيء, translit. Grêsik; pengucapan bahasa Jawa: [ɡrəˈsɪk̚]), sebelumnya bernama Kabupaten Surabaya,[butuh rujukan] adalah sebuah wilayah Kabupaten di Provinsi Jawa Timur. Ibu kotanya adalah Kecamatan Gresik meskipun Kantor Bupati Gresik terletak di Kecamatan Kebomas. Kabupaten Gresik memiliki luas sekitar 1.194 km². Wilayah Kabupaten Gresik juga mencakup Pulau Bawean, yang berada 150 km lepas Laut Jawa. Pada tahun 2020, penduduk kabupaten Gresik berjumlah 1.311.215 jiwa dengan kepadatan 1.098 jiwa/km2.[3]

Kabupaten Gresik berbatasan dengan Kota Surabaya dan Selat Madura di sebelah timur, Kabupaten Lamongan di sebelah barat, Laut Jawa di sebelah utara, serta Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Mojokerto di sebelah selatan. Gresik dikenal sebagai daerah tempat berdirinya Pabrik Semen pertama dan perusahaan semen terbesar di Indonesia, yaitu Semen Gresik.

Pabrik Peleburan dan Pemurnian Tambang (smelter) terbesar di dunia milik PT Freeport Indonesia juga berada di Gresik. Bersama dengan Sidoarjo, Gresik merupakan salah satu penyangga utama Kota Surabaya, dan termasuk dalam kawasan Gerbangkertosusila.

Etimologi

[sunting | sunting sumber]

Thomas Stamford Raffles dalam bukunya, The History of Java mengungkapkan bahwa nama Gresik berasal dari kata giri gisik, yang berarti gunung di tepi pantai, merujuk pada topografi kabupaten yang berada dipinggir pantai.

Di Gresik juga pernah dikenal sebuah nama tempat bernama Jaratan. Nama ini secara historis melekat pada peta buatan pelayar Belanda pada awal abad ke-7 M. Nama ini dianggap sebagai salah satu dari 2 buah pelabuhan yang ada di Gresik, lokasinya berada di Muara Bengawan Solo tepatnya di Pulau Mangare, Desa Watu Agung.

Kabupaten Gresik termasuk salah satu kabupaten di dalam wilayah pesisir utara Provinsi Jawa Timur.[6] Letak Kabupaten Gresik berada di sebelah barat laut Kota Surabaya yang merupakan ibu kota provinsi. Pusat Pemerintahan Kabupaten Gresik yaitu Kecamatan Gresik berada 20 km sebelah utara Kota Surabaya. Kabupaten Gresik terbagi dalam 18 kecamatan dan terdiri dari 330 desa dan 26 kelurahan.

Secara geografis, wilayah Kabupaten Gresik terletak antara 112°–113° BT dan 7°–8° LS dan merupakan dataran rendah dengan ketinggian 2–12 meter di atas permukaan air laut, kecuali Kecamatan Panceng yang mempunyai ketinggian 25 meter di atas permukaan laut.[7]

Batas wilayah

[sunting | sunting sumber]

Wilayah Kabupaten Gresik berbatasan dengan:

Utara Laut Jawa
Timur Kota Surabaya dan Selat Madura
Selatan Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Mojokerto
Barat Kabupaten Lamongan

Topografi

[sunting | sunting sumber]

Sebagian wilayah Kabupaten Gresik merupakan daerah pesisir pantai, yaitu memanjang mulai dari Kecamatan Kebomas, Gresik, Manyar, Bungah, Sidayu, Ujung Pangkah dan Panceng serta Kecamatan Sangkapura dan Tambak yang lokasinya berada di Pulau Bawean. Jenis tanah di wilayah Kabupaten Gresik sebagian besar merupakan tanah kapur yang relatif tandus. Ketinggian tanah di Wilayah Kabupaten Gresik berada pada 0 – 500 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada elevasi terendah terdapat di daerah sekitar muara Sungai Bengawan Solo dan Kali Lamong. Kondisi topografi pada Kabupaten Gresik bervariasi pada kemiringan 0-2 %, 3-15 %, dan 16-40% serta lebih dari 40 %. Sebagian besar mempunyai kemiringan 0-2 % mempunyai luas + 94.613,00 Ha atau sekitar 80,59 %, sedangkan wilayah yang mempunyai kemiringan lebih dari 40 % lebih sedikit + 1.072,23 Ha atau sekitar 0,91%.[7]

Hidrologi

[sunting | sunting sumber]

Keadaan permukaan air tanah di Wilayah Kabupaten Gresik pada umumnya relatif dalam, hanya daerah-daerah tertentu di sekitar sungai atau rawa-rawa saja yang mempunyai pemukaan air tanah agak dangkal.

Pola aliran sungai di Kabupaten Gresik memperlihatkan wilayah Gresik merupakan daerah muara Sungai Bengawan Solo dan Kali Lamong dan juga dilalui oleh Kali Surabaya di Wilayah Selatan. Sungai-sungai ini memiliki sifat aliran dan kandungan unsur hara yang berbeda. Sungai Bengawan Solo mempunyai debit air yang cukup tinggi dengan membawa sedimen lebih banyak dibandingkan dengan Kali Lamong, sehingga pendangkalan di Sungai Bengawan Solo lebih cepat. Dengan adanya peristiwa tersebut mengakibatkan timbulnya tanah-tanah oloran yang sering kali oleh penduduk dimanfaatkan untuk lahan perikanan.

Selain dialiri oleh sungai-sungai tersebut di atas, keadaan hidrologi Kabupaten Gresik juga ditentukan oleh adanya waduk, embung, mata air, pompa air dan sumur bor.[7]

Kabupaten Gresik beriklim tropis seperti wilayah lain di Indonesia. Berdasarkan klasifikasi iklim, wilayah Kabupaten Gresik termasuk dalam kategori iklim tropis basah dan kering (Aw). Suhu rata-rata tahunan di wilayah ini adalah ±28,3 °C dan tingkat kelembapan nisbi sebesar ±76%. Jumlah curah hujan tahunan di wilayah Gresik adalah 1200–1600 mm per tahun dan dengan jumlah hari hujan berkisar antara 90–120 hari hujan per tahun. Musim penghujan di Kabupaten Gresik biasanya berlangsung sejak bulan Desember hingga bulan Maret dengan bulan terbasah adalah Januari yang jumlah curah hujan per bulannya lebih dari 250 mm per bulan, sedangkan musim kemarau berlangsung dari bulan Mei hingga bulan Oktober dengan bulan terkering adalah Agustus.[7]

Data iklim Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Indonesia
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F) 31.7
(89.1)
30.8
(87.4)
31
(88)
31.6
(88.9)
32.3
(90.1)
31.5
(88.7)
31.1
(88)
32.1
(89.8)
33.4
(92.1)
34.5
(94.1)
33.8
(92.8)
32.3
(90.1)
32.17
(89.93)
Rata-rata harian °C (°F) 28.6
(83.5)
28.3
(82.9)
28.1
(82.6)
27.8
(82)
27.6
(81.7)
27.3
(81.1)
27
(81)
27.8
(82)
28.9
(84)
29.7
(85.5)
29.5
(85.1)
29
(84)
28.3
(82.95)
Rata-rata terendah °C (°F) 24.8
(76.6)
24.6
(76.3)
24.5
(76.1)
24.7
(76.5)
24.4
(75.9)
23.6
(74.5)
23.1
(73.6)
23.1
(73.6)
23.7
(74.7)
25.1
(77.2)
25.3
(77.5)
24.9
(76.8)
24.32
(75.78)
Presipitasi mm (inci) 299
(11.77)
264
(10.39)
242
(9.53)
173
(6.81)
99
(3.9)
60
(2.36)
27
(1.06)
11
(0.43)
16
(0.63)
62
(2.44)
149
(5.87)
276
(10.87)
1.678
(66,06)
Rata-rata hari hujan 14 13 12 10 6 4 2 1 1 3 8 13 87
% kelembapan 83 82 81 79 76 72 69 66 64 68 71 77 74
Rata-rata sinar matahari bulanan 146 163 197 238 255 274 283 296 302 298 247 201 2.900
Sumber #1: Climate-Data.org[8]
Sumber #2: BMKG[9] & Weatherbase[10]
Prasasti di Kabupaten Gresik

Gresik sudah menjadi salah satu pelabuhan utama dan kota dagang yang cukup penting sejak abad ke-14, serta menjadi tempat persinggahan kapal-kapal dari Maluku menuju Sumatra dan daratan Asia (termasuk India dan Persia). Hal ini berlanjut hingga era VOC.

Pada tahun 1680 kedatuan Giri tunduk dibawah Mataram, selanjutnya Gresik dipegang oleh Kyai Puspodiwangsa pada tahun 1688, dengan nama gelar Kyai Tumenggung Pusponegoro. Tahun 1738 Gresik diambil alih oleh Madura ketika Bupati-Bupati Jawa di Mataram, kemudian Bupati Gresik merebut kembali tahta Gresik dibantu Oleh Bupati Ponorogo .

Awalnya, Gresik berstatus sebagai ibu kota dari Kabupaten Surabaya. Status itu ditetapkan Mr Assaat. Ia merupakan Pelaksana Tugas Presiden Republik Indonesia (27 Desember 1949 sampai 15 Agustus 1950).

Penetapan tersebut memunculkan perbedaan antara nama kabupaten dengan ibu kotanya. Nama kabupatennya Surabaya, sedangkan ibu kotanya Gresik.

Dalam perkembangannya, perbedaan nama kabupaten dengan ibu kotanya itu dirasa kurang tepat dan serasi secara psikologi. Kemudian terbit Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965, yang berisi tentang perubahan batas wilayah Kota Surabaya.

Saat itu, Kota Surabaya menambah lima kecamatan yang diambil dari Kabupaten Surabaya. Lima kecamatan itu yakni Wonocolo, Sukolilo, Rungkut, Tandes dan Karangpilang.

Kebijakan itu secara otomatis semakin menjauhkan pusat pemerintahan Kabupaten Surabaya dengan wilayah yang diperintah. Gresik begitu luas, perbatasannya hingga Lamongan, Mojokerto dan Sidoarjo.

Semula Kabupaten Gresik ini bernama Kabupaten Surabaya (masuk wilayah administrasi Surabaya). Memasuki dilaksanakannya PP Nomor 38 Tahun 1974, seluruh kegiatan pemerintahan mulai berangsur-angsur dipindahkan ke Kabupaten Gresik.

Usulan tersebut dikabulkan dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah No 38 Tahun 1974 tanggal 1 November 1974, di mana secara resmi nama Kabupaten Surabaya dihapus dan diganti dengan nama Kabupaten Gresik.

Perubahan tersebut disetujui Presiden Soeharto dan Menteri/Sekretaris Negara Republik Indonesia, Sudarmono. Setelah berlakunya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974, Kabupaten Surabaya resmi disebut Kabupaten Gresik pada 27 Februari 1975. Ibu kotanya Kota Gresik.

Perubahan nama kabupaten tersebut merupakan peristiwa penting bagi masyarakat Gresik. Yang memberikan pengaruh besar terhadap Kota Gresik.

Gresik yang semula berstatus sebagai kecamatan atau kawedanan, harus menggelar pembangunan sedemikian rupa, agar memiliki taraf yang sesuai dengan statusnya sebagai kabupaten.

Kabupaten Gresik terkenal sebagai Kota Walisongo, hal ini ditandai dengan penggalian sejarah yang berkenaan dengan peranan dan keberadaan para wali yang makamnya berada di Kabupaten Gresik yaitu, Sunan Giri dan Syekh Maulana Malik Ibrahim. Di samping itu, Kabupaten Gresik disebut sebagai Kota Santri yang berarti Kawasan Industri dengan Slogan Kota Gresik Berhias Iman yang berarti Gresik yang bersih, hijau, aman sehat, menuju kawasan industri, maritim, agama, dan niaga.

Pemerintahan

[sunting | sunting sumber]

Daftar Bupati

[sunting | sunting sumber]

Berikut ini adalah Daftar Bupati Gresik dari masa ke masa.

No. Bupati Mulai menjabat Akhir menjabat Prd. Ket. Wakil Bupati
1 R.P.P.A. Soerjowinoto 1934 1937 1 [11]
2 R.T.A. Moesono 1937 1948 2 [11]
3 Bambang Soeparto 1948 1953 3 [11]
4 R. Widagdo 1953 1960 4 [11]
5 R. Soekarso 1960 1968 5 [11]
6 Soesanto Bangun Nagoro, S.H. 1968 1973 6 [11]
7 Letkol (L) Soefelan 1973 1978 7 [11]
8 Letkol (L) Wasiadji, S.H. 1978 1984 8 [11]
9 Kolonel (Mar) H. Amiseno 1984 1989 9 [11]
10 Kolonel (L) Djuhansah 1989 1994 10 [11]
11 Kolonel (L) H. Soewarso 1994 2000 11 [11][12]
12 Robbach Masum 2000 2005 12 Sambari Halim Radianto
2005 2010 13 Sastro Soewito
13 Dr. Ir. H.
Sambari Halim Radianto
S.T., M.Si.
27 September 2010 27 September 2015 14 Mohammad Qosim
-
Akmal Boedianto 27 September 2015 16 Februari 2016 [Ket. 1]
14 Dr. Ir. H.
Sambari Halim Radianto
S.T., M.Si.
17 Februari 2016 29 Desember 2020 15 Mohammad Qosim
-
(Plt.) Mohammad Qosim 29 Desember 2020 26 Februari 2021 [Ket. 2]
15 H.
Fandi Akhmad Yani
S.E.
26 Februari 2021 Petahana 16 Dra. Hj.
Aminatun Habibah
M.Pd.
Catatan
  1. ^ Penjabat bupati
  2. ^ Pelaksana Tugas bupati


Dewan Perwakilan

[sunting | sunting sumber]

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Gresik dalam tiga periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014–2019[13] 2019–2024 2024–2029
PKB 8 Kenaikan 13 Kenaikan 14
Gerindra 6 Kenaikan 8 Kenaikan 10
PDI-P 6 Steady 6 Kenaikan 9
Golkar 11 Penurunan 8 Penurunan 6
NasDem 1 Kenaikan 5 Penurunan 2
PAN 5 Penurunan 3 Steady 3
Demokrat 6 Penurunan 4 Penurunan 3
PPP 7 Penurunan 3 Steady 3
Jumlah Anggota 50 Steady 50 Steady 50
Jumlah Partai 8 Steady 8 Steady 8

Kecamatan

[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Gresik terdiri dari 18 kecamatan, 26 kelurahan, dan 330 desa (dari total 666 kecamatan, 777 kelurahan, dan 7.724 desa di Jawa Timur). Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 1.251.754 jiwa dengan luas wilayah 1.191,25 km² dan sebaran penduduk 1.050 jiwa/km².[14][15]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Gresik, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Status Daftar
Desa/Kelurahan
35.25.02 Balongpanggang 25 Desa
35.25.04 Benjeng 23 Desa
35.25.12 Bungah 22 Desa
35.25.11 Cerme 25 Desa
35.25.15 Driyorejo 16 Desa
35.25.05 Duduk Sampeyan 23 Desa
35.25.01 Dukun 26 Desa
35.25.16 Gresik 16 5 Desa
Kelurahan
35.25.14 Kebomas 10 11 Desa
Kelurahan
35.25.08 Kedamean 15 Desa
35.25.10 Manyar 23 Desa
35.25.13 Menganti 22 Desa
35.25.03 Panceng 14 Desa
35.25.17 Sangkapura 17 Desa
35.25.09 Sidayu 21 Desa
35.25.18 Tambak 13 Desa
35.25.07 Ujung Pangkah 13 Desa
35.25.06 Wringinanom 16 Desa
TOTAL 26 330

Lambang Daerah

[sunting | sunting sumber]

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 3 tahun 1975:

  • Lambang Daerah merupakan cermin yang memberikan suatu gambaran tentang keadaan daerah.
  • Segilima, melambangkan Pancasila yang mendasari sosio cultural, historis, dan aktivitas ekonomi.
  • Warna Kuning, melambangkan keluhuran budi dan kebijaksanaan, sedangkan warna tepi hitam melambangkan sikap tetap teguh dan abadi.
  • Kubah Masjid, melambangkan agama yang dianut mayoritas, yakni Islam.
  • Rantai yang tiada ujung pangkal, melambangkan persatuan dan kesatuan.
  • Segitiga Sama Kaki sebagai Puncak Kubah Masjid, melambangkan bahwa tidak ada kekuasaan yang tertinggi selain Tuhan Yang Maha Kuasa.
  • Gapura Abu-Abu Muda, melambangkan suatu pintu gerbang pertama masuk dalam suatu daerah sebagaimana penghubung antara keadaan diluar dan dalam daerah.
  • 17 Lapisan Batu. Melambangkan tanggal 17 yang merupakan pencetus revolusi Indonesia dalam membebaskan diri dari belenggu penjajah.
  • Ombak laut yang berjumlah 8, melambangkan bahwa pada bulan Agustus merupakan awal tercetusnya Revolusi Indonesia.
  • Mata Rantai 45, melambangkan bahwa pada tahun 1945 merupakan tonggak sejarah dan tahun peralihan dari zaman penjajahan menuju zaman kemerdekaan Indonesia yang jaya kekal abadi.
  • Cerobong Asap, melambangkan bahwa Kabupaten Gresik adalah daerah pengembangan industri yang letaknya amat strategis bila ditinjau dari persilangan komunikasi baik darat, laut maupun udara.
  • Perahu Layar, Garam, Ikan Laut dan Tanah melambangkan bahwa mata pencaharian rakyat Kabupaten Gresik adalah Nelayan dan Petani.

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Gresik memiliki sekitar 1.054 sekolah, 234.109 siswa dan 18.782 guru.

Perguruan Tinggi

[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Gresik dikenal sebagai salah satu kawasan industri utama di Jawa Timur. Beberapa industri di Kabupaten Gresik antara lain Semen Gresik, Petrokimia Gresik, Nippon Paint, Wilmar, Smelting, BHS-Tex, Industri Plywood, dan Maspion. Selain itu terdapat juga sektor penghasil perikanan yang cukup signifikan, baik perikanan laut, tambak, maupun perikanan darat. Kabupaten Gresik juga terdapat sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap berkapasitas 2.200 MW.

Antara Gresik dan Surabaya dihubungkan oleh Jalan Tol Surabaya-Gresik, yang terhubung dengan Jalan Tol Surabaya-Gempol dan Jalan Tol Surabaya-Mojokerto. Selain itu perekonomian masyarakat Kabupaten Gresik banyak ditopang dari sektor wiraswasta. Salah satunya yaitu Industri Songkok, Pengrajin Tas, Pengrajin Perhiasan Emas & Perak, Industri Garmen.

Pertumbuhan perekonomian Kabupaten Gresik menjadi salah satu yang terbaik di Provinsi Jawa Timur yaitu mencapai 6,58% atau di atas rata-rata nasional provinsi. Meskipun demikian, kemajuan pembangunan di Gresik tidak mengabaikan sektor pelayanan publik. Demikian juga sektor Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Sampai saat ini tahun 2020 sudah mencapai Rp 83 triliun. Tingginya angka PDRB tak lepas dari geliat sektor industri dan jasa yang begitu pesat.[16]

Fauna Identitas Kabupaten Gresik adalah Rusa Bawean yaitu Rusa yang berasal dari Pulau Bawean, Kabupaten Gresik. Rusa Bawean selain menjadi fauna identitas atau maskot Kabupaten Gresik, tetapi juga hewan kebanggaan warga Gresik.

Spesies ini tergolong langka dan diklasifikasikan sebagai terancam punah oleh IUCN. Populasinya diperkirakan hanya tersisa sekitar 300 ekor di alam bebas. Rusa Bawean hidup dalam kelompok kecil yang biasanya terdiri atas rusa betina dengan anaknya atau jantan yang mengikuti betina untuk kawin. Mereka tergolong hewan nokturnal atau aktif mencari makan di malam hari.

Tinggi rusa bawean jantan dilaporkan sekitar 60 – 70 cm. Panjang ekor 20 cm. Panjang dari kepala dan tubuh 140 cm. Bobot dewasa 50 – 60 kg. Rusa ini berwarna coklat. Pejantannya memiliki tanduk bercabang 3 yang dapat tumbuh sepanjang 25 – 47 cm. Tanduk ini dipergunakan pejantan untuk memenangkan betina di musim kawin.

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]

Rekor MURI

[sunting | sunting sumber]

Pemberian Imunisasi untuk 703 bayi usia dibawah 1 tahun sekaligus berhasil dicatat di buku Museum Rekor Indonesia (MURI). Penciptaan Rekor baru MURI ini berhasil diselenggarakan atas kerjasama Pemerintah Kabupaten Gresik dengan PT Petrokimia Gresik dalam Rangka HUT PT Petrokimia Gresik ke-39 & HUT Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-66 tahun 2011.

Adipura Bangunpraja

[sunting | sunting sumber]

Adipura Bangunpraja merupakan lambang spremasi kebersihan kota. Dalam Rangkaian Kirab Piala Adipura ke-8 untuk Kabupaten Gresik, petugas kebersihan bernama Suwandi, warga Kembangan, dan pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gresik Mochammad Safi'i, warga Bungah, mendapatkan doorprize umroh.

Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto menuturkan, bagi yang beruntung mendapatkan umroh diharapkan bisa menunaikannya. Hadiah itu belum sebanding dengan perannya menjaga kebersihan kota. Adipura diraih juga berkat peran serta seluruh komponen masyarakat.

Adiwiyata

[sunting | sunting sumber]

Adiwiyata adalah penghargaan lingkungan hidup yang diberikan pada sekolah-sekolah yang melaksanakan program pelestarian lingkungan. Program pelestarian yang dimaksud mencakup kegiatan penghijauan, daur ulang sampah, bahkan hingga memasukkan materi lingkungan pada muatan lokal yang diajarkan pada murid-murid di sekolahnya.

Pada tahun 2012, 5 sekolah di Kabupaten Gresik juga mendapatkan predikat sekolah Adiwiyata dan 1 sekolah ditetapkan sebagai Sekolah Adiwiyata Mandiri.

Internasional

[sunting | sunting sumber]

Di dunia Internasional pun, Kabupaten Gresik telah menerima beberapa penghargaan antara lain yaitu Asean Development Citra Award dari lembaga resmi internasional. Penghargaan Majelis Ilmu kepada Bupati Gresik dari Kerajaan Brunei Darussalam tahun 2008.

Makanan khas Kabupaten Gresik adalah:

  • Nasi Krawu
  • Pudak
  • Sego Rumo
  • Otak-Otak Bandeng
  • Bandeng Sapit
  • Bonggolan
  • Jubung
  • Ayas
  • Ubus
  • Martabak Usus
  • Arang-Arang Kambang
  • Bali Welot (Bali Belut)
  • Kotokan Bandeng
  • Ndog Bader
  • Gajih Pinggir
  • Bontosan Giri, hanya ada di daerah sekitar Makam Sunan Giri.
  • Sego Menir
  • Lontong Manggul
  • Sego Karak
  • Kella Celok
  • Bubur Masin
  • Bongko kopyor

Minuman khas Kabupaten Gresik adalah:

Pariwisata

[sunting | sunting sumber]

Objek wisata

[sunting | sunting sumber]

Pulau Bawean merupakan salah satu Pulau yang ada di Kabupaten Gresik. Di antara tujuan wisata Bawean adalah: Noko Gili, Pantai Bayangkara, Pantai Tanjunggaang, Pulau Cina, Pantai Selayar, Danau Kastoba, dll.

  • Pantai Pasir Putih, Dalegan

Pantai ini terletak di Desa Dalegan, Kecamatan Panceng, berjarak sekitar 40 km dari ibukota Kabupaten Gresik. Dibuka untuk umum sejak tahun 2003, pantai ini sangat cocok untuk wisata pantai, lomba perahu atau memancing. Setiap bulan Agustus diadakan atraksi wisata di pantai ini, berupa perlombaan yang terkait dengan wisata bahari.

Wisata ziarah

[sunting | sunting sumber]
  • Makam Fatimah binti Maimun, di Desa Leran, Keamatan Manyar
  • Makam Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik), di Desa Gapurosukolilo, Kecamatan Gresik
  • Makam Sunan Gisik / Raden Santri (Pelopor Penyebar Agama Islam di Madura dan Bima), di Kelurahan Bedilan, Kecamatan Gresik
  • Makam Sunan Giri, di Desa Giri, Kecamatan Kebomas
  • Makam Sunan Prapen (Cucu Sunan Giri), di Desa Klangonan, Kecamatan Kebomas
  • Makam Kanjeng Sepuh, di Desa Kauman, Kecamatan Sidayu
  • Makam Habib Alwi bin Muhammad Hasyim Assegaf di Kelurahan Kauman, Kecamatan Gresik
  • Makam Habib Abu Bakar bin Muhammad Umar Assegaf di Kelurahan Kauman, Kecamatan Gresik
  • Makam KH. Zubair (Mustasyar PBNU Periode Pertama) di TPI Tlogopojok, Kelurahan Tlogopojok, Kecamatan Gresik
  • Giri Kedaton, di Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kebomas

Wisata tradisi

[sunting | sunting sumber]

Selain itu ada tradisi yang telah cukup lama hingga sekarang masih terus berlangsung yakni tradisi Padusan, Kolak Ayam Sangring, Malem Selawe, Pasar Bandeng, Kupatan, Rebo Wekasan, dan Barikan

Kabupaten Gresik memiliki banyak peninggalan sejarah yang berpotensi sebagai pusaka. Komunitas Mataseger telah mempelopori kegiatan pelestarian pusaka ini dengan ikut membidani lahirnya Peraturan Daerah Cagar Budaya Nomor 27 tahun 2011. Beberapa situs sejarah yang ada di Kabupaten Gresik, antara lain:

  • Gresik Kota Lama (ratusan bangunan kuno yang menyebar di Kota Lama)
  • Benteng Lodewijk Mengare
  • Situs Gosari
  • Situs Kanjeng Sepuh

Wisata seni budaya

[sunting | sunting sumber]
  • Tari Pencak Macan, yang tersebar di seluruh pesisir Kabupaten Gresik.
  • Tari Bantengan, tersebar di Balongpanggang, Benjeng dan Wringinanom.
  • Tari Zavin Mandilingan dari Pulau Bawean sebagai simbol kehormatan di berbagai acara besar.
  • Tari Kencrengan, merupakan tarian yang menceritakan pergerakan saat shalat yang diringi musik rebana dan pujian islami. Tari Kencrengan pernah menjadi tamu kehormatan berskala nasional pada penutupan Festival Nasional Reog Ponorogo di Ponorogo tahun 2011.
  • Reog Ponorogo, dilestarikan oleh PT Petro Kimia dan PT Semen Gresik yang pernah menjadi Juara Nasional FRN. Reog di Gresik juga dilestarikan oleh SMA Negeri 1 Manyar, SMA Negeri 1 Kebomas, SMP Negeri 3 Gresik, SD Negeri Pongangan, Desa Sidomoro, dan Pura Luhur Kamulan Menganti.
  • Wayang Kulit, dilestarikan oleh PT Semen Gresik dan PT Petro Kimia yang setiap tahunnya selalu menampilkan semalam suntuk pertunjukan wayang. Selain itu terdapat puluhan kelompok wayang kulit yang tersebar tiap kecamatan di Kabupaten Gresik.
  • Orkes Melayu Dangdut, dengan ratusan group diantaranya yang terkenal adalah Rockdut Sera dari Balongpanggang.

Perayaan (acara)

[sunting | sunting sumber]
Acara kolak ayam sanggring di Desa Gumeno, Manyar, Gresik.

Acara yang diadakan setiap tahun di Kabupaten Gresik, yaitu:

  • Padusan
  • Kolak Ayam Sangring
  • Malem Selawe
  • Pasar Bandeng
  • Sedekah Bumi
  • Pencak Macanan
  • Haul
  • Pencak Silat Bawean
  • Rebo Wekasan

Transportasi

[sunting | sunting sumber]

Angkutan bus

[sunting | sunting sumber]

Gresik Merupakan Jalur Pantura SemarangSurabaya Banyak bus bus lewat sini, Terminal Bunder merupakan Terminal Terbesar di Gresik yang dilewati banyak angkutan kota/umum dari Kota Surabaya Dan Lamongan.

Angkutan kereta api

[sunting | sunting sumber]

Stasiun Duduk, Stasiun Cerme, dan Stasiun Indro merupakan Stasiun aktif di wilayah Kabupaten Gresik. Untuk rel nonaktif berada di Stasiun GresikStasiun Sumari.

Angkutan laut

[sunting | sunting sumber]

Pelabuhan Gresik untuk ke Pulau Bawean, Tersedia Banyak kapal di Gresik.

Pusat Perbelanjaan

[sunting | sunting sumber]
  • Icon Mall Gresik
  • Gressmall
  • Ramayana Mall Gresik
  • Plaza Gresik
  • Andalusia Square
  • Pasar Baru Gresik
  • City 9 Plaza

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Lambang Kabupaten Gresik, ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 3 Tahun 1975.
  2. ^ "Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014" (PDF). www.otda.kemendagri.go.id. hlm. 25. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 12 Juli 2019. Diakses tanggal 31 Oktober 2021. 
  3. ^ a b "Kabupaten Gresik Dalam Angka 2021" (pdf). www.gresikkab.bps.go.id. hlm. 7, 59. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-13. Diakses tanggal 13 April 2021. 
  4. ^ "Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Gresik". www.sp2010.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-13. Diakses tanggal 20 September 2020. 
  5. ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021". www.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-27. Diakses tanggal 1 April 2022. 
  6. ^ Sukandar, dkk. (Desember 2016). Profil Desa Pesisir Provinsi Jawa Timur Volume 1 (Utara Jawa Timur) (PDF). Surabaya: Bidang Kelautan, Pesisir, dan Pengawasan, Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur. hlm. 1. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2023-05-31. Diakses tanggal 2023-05-19. 
  7. ^ a b c d "Profil Kabupaten Gresik" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-10-22. Diakses tanggal 2020-08-29. 
  8. ^ "Gresik, Jawa Timur, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 29 Agustus 2020. 
  9. ^ "Buku Peta Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan Periode 1991-2020 Indonesia" (PDF). BMKG. hlm. 76-78 & 141-143. Diakses tanggal 12 September 2024. 
  10. ^ "GRESIK, INDONESIA". Weatherbase. Diakses tanggal 29 Agustus 2020. 
  11. ^ a b c d e f g h i j k Daftar Bupati Gresik dari Masa ke Masa Diarsipkan 2022-09-13 di Wayback Machine., diakses 20 Desember 2020.
  12. ^ Soewarso menjabat sebagai Bupati Gresik dari tahun 1994 - 2000, diakses 20 Desember 2020.
  13. ^ KPUD Tetapkan Anggota DPRD Gresik 2014-2019
  14. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  15. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  16. ^ RI, Setjen DPR. "Kemajuan Pembangunan dan Pelayanan Publik Gresik Sejalan". www.dpr.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-25. Diakses tanggal 2020-07-29. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]