Lompat ke isi

Ensefalopati Traumatik Kronik

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

 

Ensefalopati Traumatik Kronis
Otak normal (kiri) dan Otak dengan ETK (right)
Informasi umum
Nama lainSindroma Ensefalopati Traumatik, dementia pugilistica,[1] punch drunk syndrome
SpesialisasiNeurologi, psikiatri, kedokteran olahraga
PenyebabCedera Kepala Berulang[1]
Faktor risikoOlahraga kontak fisik, militer, KDRT, trauma kepala berulang[1]
Aspek klinis
Gejala dan tandaGangguan perilaku, gangguan mood, gangguan proses pikir[1]
KomplikasiDemensia,[2] sikap agresif, Depresi, Pikiran untuk bunuh diri[3]
Awal munculBertahun-tahun setelah trauma[2]
DiagnosisOtopsi[1]
Kondisi serupaPenyakit Alzheimer, Penyakit Parkinson[3]
PerawatanPengobatan suportif[3]
PrevalensiTidak diketahui[2]

Ensefalopati Traumatik Kronik (ETK) adalah sebuat penyakit neurodegeneratif yang disebabkan oleh cedera kepala berulang.[4] Gejala biasanya baru muncul beberapa tahun setelah cedera terjadi. Gejala yang muncul dapat berupa gangguan perilaku, gangguan mood, dan gangguan proses pikir. [4][5] Pengaruh ETK terhadap risiko bunuh diri masih belum diketahui.[4]

Kasus yang paling sering didokumentasikan terjadi pada atlet olahraga kontak fisik seperti tinju, sepak bola amerika, gulat profesional, hoki es, rugbi, dan sepak bola.[4][6] Risiko lainnya termasuk menjadi bagian dari militer, adanya riwayat kekerasan dalam rumah tanga, dan mengalami benturan kepala berulang. [4] Derajat keparahan trauma yang diperlukan sampai terjadi ETK masih belum diketahui. [4] Penyakit ini diklasifikasikan sebagai penyakit tauopati. [4]

Tidak ada pengobatan spesifik untuk penyakit ini.[7]

Angka kejadian ETK ditemukan sekitar 30% dari pasien yang memiliki riwayat cedera kepala berulang,[4] namun angka kejadian pada populasi masih belum diketahui[5] Penelitian mengenai kerusakan otak akibat cedera kepala berulang dimulai pada tahun 1920-an, pada saat itu ETK dikenal dengan dementia pugilista atau punch drunk syndrome.[4][7] Telah diusulkan perubahan peraturan pada beberapa cabang olahraga dengan tujuan mencegah ETK.[4]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d e Asken, BM; Sullan, MJ; DeKosky, ST; Jaffee, MS; Bauer, RM (1 October 2017). "Research Gaps and Controversies in Chronic Traumatic Encephalopathy: A Review". JAMA Neurology. 74 (10): 1255–62. doi:10.1001/jamaneurol.2017.2396. PMID 28975240. 
  2. ^ a b c Stein, TD; Alvarez, VE; McKee, AC (2014). "Chronic traumatic encephalopathy: a spectrum of neuropathological changes following repetitive brain trauma in athletes and military personnel". Alzheimer's Research & Therapy. 6 (1): 4. doi:10.1186/alzrt234alt=Dapat diakses gratis. PMC 3979082alt=Dapat diakses gratis. PMID 24423082. 
  3. ^ a b c "Alzheimer's & Dementia". Alzheimer's Association. Diakses tanggal 21 September 2017. 
  4. ^ a b c d e f g h i j Asken, Breton M.; Sullan, Molly J.; DeKosky, Steven T.; Jaffee, Michael S.; Bauer, Russell M. (2017-10-01). "Research Gaps and Controversies in Chronic Traumatic Encephalopathy: A Review". JAMA Neurology (dalam bahasa Inggris). 74 (10): 1255. doi:10.1001/jamaneurol.2017.2396. ISSN 2168-6149. 
  5. ^ a b Stein, Thor D; Alvarez, Victor E; McKee, Ann C (2014). "Chronic traumatic encephalopathy: a spectrum of neuropathological changes following repetitive brain trauma in athletes and military personnel". Alzheimer's Research & Therapy (dalam bahasa Inggris). 6 (1): 4. doi:10.1186/alzrt234. ISSN 1758-9193. 
  6. ^ Maroon, Joseph C.; Winkelman, Robert; Bost, Jeffrey; Amos, Austin; Mathyssek, Christina; Miele, Vincent (2015-02-11). Lewis, Patrick, ed. "Chronic Traumatic Encephalopathy in Contact Sports: A Systematic Review of All Reported Pathological Cases". PLOS ONE (dalam bahasa Inggris). 10 (2): e0117338. doi:10.1371/journal.pone.0117338. ISSN 1932-6203. 
  7. ^ a b "Alzheimer's Association Update". Alzheimer's & Dementia. 17 (2): 318–319. 2021-02. doi:10.1002/alz.12306. ISSN 1552-5260.