Danau Tanganyika
Danau Tanganyika adalah danau yang luas di Afrika tengah (3° 20' to 8° 48' LS dan 29° 5' to 31° 15' BT). Danau ini diperkirakan merupakan danau kedua terdalam di dunia setelah Danau Baikal di Siberia, Rusia. Beberapa pulau penting yang ada di Danau Tanganyika adalah Pulau Kumbula, Kibishie, Kavala, Milima, Mutondwe, dan Mamba-Kayenda.[1]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Danau ini pertama kali ditemukan oleh pengelana dari Eropa pada tahun 1858 (Richard Burton dan John Speke) pada saat melakukan penjelajahan guna mencari mata air Sungai Nil. Speke melanjutkan pencarian ini dan menemukan sumber aslinya yaitu Danau Victoria.
Geografi
[sunting | sunting sumber]Danau ini berada di Western Rift di daerah Great Rift Valley dan dilingkupi oleh dinding pegunungan dari ngarai tersebut. Danau ini merupakan danau ngarai terbesar dan terdalam di Afrika atau nomor 2 terdalam di dunia serta menyimpan cadangan air tawar terbesar. Panjangnya membentang sekitar 673 km pada arah Utara-Selatan dan lebar rata-rata 50 km. Danau ini melingkupi area seluas 32,900 km², dengan panjang garis tepi sebesar 1,828 km serta kedalaman rata-rata 570 m dengan kedalaman maksimum 1,470 m (di cekungan paling utara) menyimpan cadangan air dengan volume perkiraan sebesar 18,900 km³. Suhu di permukaannya sekitar 25 °C dan mempunyai pH rata-rata 8.4.
Letaknya yang di daerah tropis dan kedalamannya yang sangat besar mencegah terjadinya 'turnover' dari massa air, sehingga air yang berada di bagian dalam menjadi apa yang dikenal sebagai 'air fosil' dan bersifat anoksik (kurang oksigen). Areal tangkapan danau sebesar 231,000 km², dengan 2 sungai utama yang mengalir menuju danau dan beberapa sungai-sungai dan aliran yang lebih kecil dan satu aliran keluar yang utama yaitu Sungai Lukuga.
Sumber air utama berasal dari Sungai Ruzizi, masuk di sebelah utara melalui Danau Kivu, dan Sungai Malagarasi, yang merupakan sungai terbesar kedua di Tanzania, masuk melalui sisi timur Danau Tanganyika.
Danau ini terletak di kawasan 4 negara – Burundi, Republik Demokratik Kongo (DRC), Tanzania dan Zambia, dengan pembagian wilayah untuk DRC (45%) dan Tanzania (41%) yang merupakan bagian terbesar dari wilayah danau ini.
Biologi
[sunting | sunting sumber]Danau ini dihuni sekitar 300 spesies ikan cichlid dan 150 spesies non-cichlid, yang sebagian besar hidup di daerah zona benthic (di dekat dasar danau). Biomassa ikan terbesar berada di zona pelagic (air terbuka) dan didominasi oleh enam spesies - dua spesies "Tanganyika sardine" dan empat spesies predator Lates (berkaitan tetapi tidak sama dengan Perch Sungai Nil yang telah memusnahkan ciclids Danau Victoria).
Spesies lain yang ada di danau tersebut misalnyaTang cobra, dan ular air.
Industri
[sunting | sunting sumber]Hasil tangkapan ikan nelayan di danau ini merupakan sumber protein utama bagi penduduk lokal di sini. Kurang lebih ada 45 ribu orang yang terjun langsung sebagai nelayan dari sekitar 800 titik penangkapan ikan. Hasil tangkapan ini kemudian di ekspor ke seluruh penjuru Afrika Timur. Penangkapan ikan komerisal modern dimulai sejak pertengahan 1950-an dan meningkatkan perolehan tangkapan ikan secara drastis. Selama tahun 1995 total tangkapan ikan sebanyak kurang lebih 180,000 ton.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "5 Danau Terbesar di Afrika, Dua di Antaranya Disebut Mematikan!". Traveloka. 2022. Diakses tanggal 13 Juni 2023.