Lompat ke isi

Bahan pengembang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Bahan bahan atau pemuai adalah segala jenis zat yang digunakan dalam adonan padat maupun adonan encer kue dalam melembutkan dan mengembangkan adonan dengan mencampurkan soda kue ke dalam adonan. Selain menggunakan bahan pengembang, dan adonan juga dapat dicampur menggunakan alat mekanis seperti mikser.

Bahan pengembang dapat berupa soda kue[1] maupun berbagai mikroorganisme yang menghasilkan. Umumnya, yang dihasilkan dari bahan pengembang adalah sodo kue karbon dioksida. Namun, ada beberapa mikroorganisme yang hanya menghasilkan kue ketika digunakan.gelembung gelembung

Jenis-jenis bahan pengembang

[sunting | sunting sumber]

Pengembang biologis

[sunting | sunting sumber]

Pengembang kimia

[sunting | sunting sumber]

Pengembang kimia adalah suatu campuran senyawa yang menghasilkan gas ketika senyawa tersebut bereaksi antara satu sama lain, dengan air, maupun dengan panas. Umumya berupa kombinasi asam (biasanya asam organik lemah) dan garam bikarbonat (HCO3−). Setelah bereaksi, senyawa-senyawa tersebut meninggalkan garam kimia. Pengembang kimia digunakan dalam berbagai aplikasi ketika fermentasi biologis, tetapi tidak praktis digunakan.

Sejarah bahan pengembang kimia

[sunting | sunting sumber]

Pengembang kimia disebut oleh Amelia Simmons di American Cookery pada tahun 1796, ia menjelaskan kegunaan pearl ash sebagai pengembang. Dikarenakan perlunya pengetahuan ilmu kimia dalam menghasilkan bahan pengembang tanpa adanya rasa kimia. Maka, umumnya bahan pengembang kimia tersedia dalam campuran yang telah diukur. Contohnya : bakpuder.

Pada abad ke-17 umumnya susu asam dan karbonat digunakan sebagai bahan pengembang. Terobosan dalam bahan pengembang kimia terjadi pada tahun 1930-an dengan diperkenalkannya monokalsium fosphat (Ca(H2PO4)2). Pengembang kimia lainnya terus dikembangkan, yang mana termasuk kedalamnya; natrium aluminium sulfat (NaAl(SO4)2·12H2O), disodium pirofosphat (Na2H2P2O7), dan natrium aluminium phosphates (NaH14Al3(PO4)8·4H2O dan Na3H15Al2(PO4)8). Senyawa tersebut dicampur dengan natrium bikarbonat untuk menghasilkan karbon dioksida.[2]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Herawati, Nani. "Bahan Kimia Sintetis : Pengertian – Fungsi – Jenis dan Contohnya". Materi IPA. 
  2. ^ John Brodie, John Godber "Bakery Processes, Chemical Leavening Agents" in Kirk-Othmer Encyclopedia of Chemical Technology 2001, John Wiley & Sons.
    <references></references>