Dampak Sosial Informatika
Dampak Sosial Informatika
Saat ini, masyarakat dapat melihat revolusi TIK yang sangat maju. Segala aspek kehidupan
manusia tidak dapat dipisahkan dengan teknologi baru era digital ini yang memberikan manfaat
besar. TIK telah memberikan cara baru dalam berkehidupan untuk menggantikan aktivitas di
rumah, pekerjaan, pendidikan, perdagangan, kesehatan, perbankan, dan bersosialisasi.
Masyarakat saat ini telah menjadikan TIK sebagai kebutuhan penting dalam bentuk berbagai
perangkat seperti Komputer, laptop, smartphone, tablet, internet, dan lainnya yang sering
disebut gawai (gadget)
revolusi komputer dari perangkat yang besar sampai menjadi sebesar genggaman tangan
manusia.
b. Dampak Negatif
1. Penyebaran informasi yang salah:
Saat ini, dengan berkembangnya social media internet, penyebaran informasi menjadi sangat
mudah dilakukan. Banyak orang yang tidak bertanggung jawab menggunakan kemudahan ini
untuk menyebarkan berita bohong (hoax). Berita bohong sangat berbahaya karena berita ini
bersifat menyesatkan dan dapat membuat pembacanya memandang sesuatu yang tidak benar
(bohong) menjadi benar. Pandangan tersebut bisa memicu tindakan yang melanggar norma dan
hukum. Oleh karena itu, kita perlu membaca dengan teliti dan cermat, mengecek kebenaran
berita sebelum kita meneruskan atau menyebarkan ke orang lain. Ingat, bahwa sekali tersebar
tidak mungkin ditarik kembali dan akan menjadi jejak digital penyebarnya yang tidak bisa
dihapus. Jejak digital dapat memengaruhi kehidupan dan karir di masa depan
2. Kecanduan internet dan game:
Penggunaan internet di kalangan anak muda dengan berbagai aplikasi media sosial dan
game yang makin menarik dapat menyebabkan kecenderungan terjadinya kecanduan
internet dan game. Anak-anak akan cenderung individualis, introvert, dan tidak mampu
bersosialisasi. Kecanduan internet dan game juga berdampak pada kesehatan, karena
dengan menggunakan Komputer/smartphone secara terus menerus akan menyebabkan
gangguan pada mata, sakit leher, dan bahkan bisa menimbulkan kelelahan àsik
maupun mental
3. Cyberbullying:
Fenomena lain dengan adanya media sosial ialah fenomena kekerasan dan ejekan
(bullying) di internet. Asosiasi Pengusaha Jasa Internet Indonesia (APJII) di tahun 2018
mencatat 49% pengguna internet pernah mendapat ejekan di internet. Ejekan ini bisa
membuat korban menjadi depresi dan bahkan bisa bunuh diri
4. Berkurangnya aktivitas sosial:
Survei APJII tahun 2018 tentang penggunaan internet di Indonesia menyebutkan
bahwa kelompok terbesar pengguna internet (19.6%) menggunakan internet lebih dari
8 jam per hari. Hal ini berpengaruh pada aktivitas temu muka di dunia nyata. Makin
sering aktivitas online dilakukan, akan makin jarang aktivitas pertemuan riil yang
membuat kehidupan sosial kita terpengaruh. Di masa pandemi, kurangnya pertemuan
temu muka sangat terasa namun hal itu harus dilakukan untuk menjaga kesehatan
5. Potensi kehilangan pekerjaan:
Sisi lain dari kemajuan teknologi khusus-nya TIK adalah kemampuan otomatisasi dari
pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh manusia. Perkembangan teknologi terus
mengarah ke otomatisasi ini sehingga berpotensi menghilangkan pekerjaan manusia.
Namun demikian, akan timbul pekerjaan-pekerjaan baru yang tidak ada sebelumnya
6. Potensi korban kejahatan:
Kejahatan cyber makin meningkat dengan meningkatnya transaksi online dan kemudahan
berkomunikasi lewat sosial media. Gawai yang kita gunakan dalam bertransaksi
menggunakan e-commerce/e-banking akan mengirimkan dan menerima data dari sistem.
Data yang dikirimkan/diterima berpotensi untuk dicuri, dimanipulasi dan digunakan oleh
orang yang tidak bertanggung jawab. Perlindungan data dibutuhkan dalam hal ini untuk
mencegah terjadinya kejahatan di internet. Perlindungan data dapat dilakukan dengan
mengenkripsi data dan menjalankan prosedur untuk mencegah kehilangan data. Selain itu
data juga harus dilindungi dari virus dan malware
7. Berkurangnya aktivitas fisik:
Makin sering kita beraktivitas online, aktivitas àsik kita makin berkurang.
Kemudahan berbelanja dengan menggunakan e-Commerce dan e-payment
membuat kita jarang bergerak dan lebih banyak tinggal di dalam rumah. Hal ini bisa
menyebabkan gangguan kesehatan seperti pusing, dan kegemukan