Malin Kundang
Malin Kundang
Malin Kundang
My name is...............
I am group...............
MALIN KUNDANG
Once upon a time, in the island of north Sumatra near with the beach. There lived a small family. They have a boy
named Malin Kundang. Because the condition of the family is very poor,they can’t buy clothes, to eat they are
difficult. The reason why his father decided to find a job on the city but when he goes he’s never comeback again.
After Malin grew up, he became a handsome and sturdy young man. Malin thinks to find a job in a land across, with
the same hope that when he returns to his hometown, he wont to become a rich man. So he goes to find a job.
Many islands have been visited, until one day in the middle of the journey, suddenly the ship that he climb are attack
by the pirates. All the possessions were seized, some of the crew were killed by pirates. Malin was fortunate that he
was not murdered by pirates, as he hid in a small room covered with wood.
Malin floated in the middle of the sea, until finally the ship that aboard was stranded on the beach. With the
remaining energy, Malin walked from the beach nearest to the village. Malin was helped by the people in the village
after telling him about what happened to him.
The village where Malin was stranded is a very fertile village. With his tenacity and persistence at work, Malin
managed to become a rich man. It has many merchant ships with more than 100 men. After becoming successful and
wealthy, Malin married a girl.
Malin with his wife sailed around the world for their honeymoon. Finally he arrived at an island where he was born.
Everyone still remembers him and one of them goes to tell his mother.
His mother is very happy when she hear that news. She walking down near to the rich men and she knows that rich
men is his child Malin. So his mother said! Malin. I am is your mother. but unfortunately he did’t responded to his
mother because he shy to his beautifull wife.
Disappointed his mother was very angry. She started cursing him. finaly Malin become a stone.
MALIN KUNDANG
Pada suatu ketika, hiduplah sebuah keluarga kecil di pulau sumatera utara. Mereka memiliki seorang anak laki-laki
bernama Malin Kundang. Karena kondisi keluarga sangat miskin, tidak bisa membeli pakaian, makannya juga susah.
Alasan mengapa ayahnya memutuskan untuk mencari pekerjaan di kota tetapi ketika dia pergi dia tidak pernah
kembali lagi.
Setelah Malin beranjak dewasa, ia menjadi seorang pemuda yang tampan dan kekar. Malin berpikir untuk mencari
pekerjaan di sebuah negeri seberang, dengan harapan yang sama bahwa ketika dia kembali ke kampung halamannya,
dia akan menjadi orang kaya. Jadi dia pergi mencari pekerjaan.
Banyak pulau yang telah dikunjunginya, hingga suatu hari di tengah perjalanan, tiba-tiba kapal yang ditmpanginya
diserang oleh para perompak. Semua harta benda disita, beberapa awaknya dibunuh oleh bajak laut. Malin beruntung
dia tidak dibunuh oleh bajak laut, karena dia bersembunyi di sebuah ruangan kecil yang ditutupi dengan kayu.
Malin terapung di tengah laut, hingga akhirnya kapal yang ditumpangi terdampar di pantai. Dengan sisa tenaga,
Malin berjalan kaki menuju desa terdekat dari pantai. Malin dibantu oleh orang-orang di desa setelah menceritakan
apa yang terjadi padanya.
Desa tempat Malin terdampar adalah desa yang sangat subur. Dengan keuletan dan kegigihannya dalam bekerja,
Malin berhasil menjadi orang kaya. Ini memiliki banyak kapal dagang dengan lebih dari 100 orang. Setelah sukses
dan kaya raya, Malin menikahi seorang gadis kaya.
Malin dan istrinya berlayar keliling dunia untuk berbulan madu. Akhirnya dia sampai di sebuah pulau tempat dia
dilahirkan. Setiap orang mengingatnya dan kemudian salah satu dari mereka pergi untuk memberi tahu ibunya.
Ibunya sangat senang ketika mendengar berita itu. Dia berjalan mendekati orang kaya itu dan dia tahu bahwa orang
kaya itu adalah anaknya Malin, tapi sayangnya dia tidak menanggapi ibunya karena dia malu pada istri cantiknya.
Ibunya sangat marah kepadanya kemudian ibunya berdoa kepada Tuhan untuk membuat Malin menjadi batu
akhirnya Malin berubah menjadi batu.
Pesan dari cerita tersebut adalah jangan durhaka kepada orang tuamu atau membuat mereka marah. Karena ketika
mereka marah, mereka bisa mengutuk Anda.