Skripsi Agung Batria Putra
Skripsi Agung Batria Putra
Skripsi Agung Batria Putra
ii Universitas Sriwijaya
RINGKASAN
iv Universitas Sriwijaya
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
Oleh :
Dr. Ferdinand H. Taqwa, S.Pi., M.Si. Dr. Dade Jubaedah, S.Pi., M.Si.
NIP. 197602082001121003 NIP. 197707212001122001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Koordinator Program Studi
Perikanan Budidaya Perairan
Dr. Ferdinand H. Taqwa, S.Pi., M.Si. Dr. Dade Jubaedah, S.Pi., M.Si.
NIP. 197602082001121003 NIP. 197707212001122001
v Universitas Sriwijaya
PERNYATAAN INTEGRITAS
Menyatakan bahwa semua data dan informasi yang dimuat dalam skripsi
ini merupakan hasil pengamatan saya sendiri di bawah supervisi pembimbing,
kecuali yang disebutkan dengan jelas sumbernya, dan bukan hasil penjiplakan /
plagiat. Apabila di kemudian hari ditemukan adanya unsur plagiasi dalam skripsi
ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar dari
Universitas Sriwijaya.
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak
mendapat paksaan dari pihak manapun.
vi Universitas Sriwijaya
RIWAYAT HIDUP
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan nikmat yang
diberikan sehingga penelitian ini diselesaikan dengan baik dan tepat pada
waktunya. Penulis mengambil judul “Optimasi Densitas Benih Ikan Tambakan
(Helostoma temminckii) pada Transportasi Sistem Tertutup dan Penentuan Jenis
Pakan yang Sesuai Pascatransportasi”.
Dalam proses penyusunan skripsi peneitian ini, penulis banyak
mendapatkan bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka
penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Ir. A. Muslim, M.Agr selaku Dekan Fakultas Pertanian,
Universitas Sriwijaya.
2. Bapak Dr. Ferdinand Hukama Taqwa, S.Pi., M.Si selaku ketua Jurusan
Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya serta selaku dosen
pembimbing I yang telah menjadi dosen pembimbing yang sabar dalam
memberikan bimbingan, motivasi, saran dan masukan selama penyusunan
skripsi penelitian ini
3. Ibu Dr. Dade Jubaedah, S.Pi., M.Si selaku Koordinator Program Studi
Budidaya Perairan Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas
Sriwijaya serta selaku dosen pembimbing II yang telah menjadi dosen
pembimbing yang sabar dalam memberikan bimbingan, motivasi, saran dan
masukan selama penyusunan skripsi penelitian ini.
4. Kedua orang tua penulis, Bakaruddin dan Zulfitri, yang selalu memberikan
doa, nasihat, dukungan moril serta materil selama ini.
5. Teman-teman seperjuangan Budidaya Perairan angkatan 2016, yang selalu
memberikan dukungan, semangat dan motivasi selama ini.
6. Tim “Penelitian Transportasi”, Gion, Best, Efraim, Nata, Feri dan Debi yang
telah membantu selama penelitian, saling mendukung, memberikan saran
serta masukannya, semangat, kebersamaan, hiburan, pengalaman dan sudut
pandang selama penelitian dan penulisan skripsi penulis ini.
Penulis
ix Universitas Sriwijaya
DAFTAR ISI
Halama
DAFTAR ISI............................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................xi
DAFTAR TABEL..................................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xiii
BAB 1. PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1. Latar Belakang..................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................2
1.3. Tujuan...............................................................................................................3
1.4. Manfaat.............................................................................................................3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................4
2.1. Deskripsi Ikan Tambakan (Helostoma temminckii).........................................4
2.2. Potensi Ikan Tambakan....................................................................................5
2.3. Transportasi Ikan..............................................................................................5
2.4. Kualitas Air Media Transportasi Benih Ikan...................................................6
2.5. Kondisi Fisiologis Ikan....................................................................................7
2.6. Pemulihan Ikan................................................................................................8
BAB 3. METODE PENELITIAN...........................................................................9
3.1. Waktu dan Tempat............................................................................................9
3.2. Bahan dan Metoda...........................................................................................9
3.3. Analisis Data...................................................................................................14
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................15
4.1. Kondisi Fisiologis Ikan Pratransportasi dan Pascatransportasi.......................15
4.2. Kondisi Fisiologis Ikan Pascapemulihan........................................................18
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN................................................................22
5.1. Kesimpulan.....................................................................................................22
5.2. Saran................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................23
LAMPIRAN...........................................................................................................29
x Universitas Sriwijaya
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Peta lokasi sebaran ikan tambakan (H. temminckii) 4
Gambar 4.1. Kelangsungan hidup ikan tambakan (H. temminckii)
sesaat pascatransportasi. Nilai dengan huruf superscript
yang berbeda menunjuk-kan hasil yang berbeda nyata
pada uji BNT taraf 5% 15
Gambar 4.2. Efisiensi pakan ikan tambakan (H. temminckii)
pascapemulihan 18
Gambar 4.3. Pertumbuhan bobot mutlak ikan tambakan
(H. temminckii) pascapemulihan. Nilai dengan huruf
superscript yang menunjukkan hasil yang berbeda
nyata pada uji BNT taraf 5%. 19
xi Universitas Sriwijaya
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Bahan-bahan yang digunakan 9
Tabel 3.2. Alat-alat yang digunakan 9
Tabel 4.1. Kondisi fisiologis benih ikan tambakan sesaat
pascatransportasi 15
Tabel 4.2. Kualitas fisika dan kimia air pascatransportasi 18
Tabel 4.3. Kelangsungan hidup, kadar glukosa darah dan tingkat
konsumsi oksigen ikan tambakan (H. temminckii)
pascapemulihan denganpakan yang berbeda 18
Tabel 4.4. Kualitas fisika dan kimia air selama masa pemulihan 21
Halaman
Lampiran 1. Kelangsungan hidup pascatransportasi 24 jam 30
Lampiran 2. Kadar glukosa darah pascatransportasi 24 jam 31
Lampiran 3. Tingkat konsumsi oksigen pascatransportasi 24 jam 32
Lampiran 4. Kelangsungan hidup pascapemulihan 10 hari 33
Lampiran 5. Kadar glukosa darah pascapemulihan 10 hari 34
Lampiran 6. Tingkat konsumsi oksigen pascapemulihan 10 hari 35
Lampiran 7. Pertumbuhan bobot mutlak pascapemulihan 10 hari 36
Lampiran 8. Efisiensi pakan pascapemulihan 10 hari 37
Lampiran 9. Dokumentasi penelitian 38
BAB 1
PENDAHULUAN
1 Universitas Sriwijaya
2
2 Universitas Sriwijaya
3
(Sampaio dan Freire, 2016), sehingga dapat menyebabkan mortalitas tinggi pada
saat ditransportasikan dan pertumbuhan ikan tidak maksimal saat dibudidayakan
dalam wadah terkontrol.
Stres yang dialami ikan selama transportasi perlu dipulihkan dengan
menyesuaikan wadah pemulihan yang sesuai dengan habitatnya dan pemberian
pakan yang tepat. Pemberian pakan yang sesuai pada ikan tambakan
pascatransportasi dapat mengurangi risiko kematian ikan pascatransportasi dan
mengembalikan kondisi fisiologis menjadi optimal. Masih terbatasnya kajian
penelitian yang dilakukan dalam transportasi benih ikan tambakan serta
pemulihan benih ikan tambakan pascatransportasi, maka perlu dilakukan
penelitian transportasi sistem tertutup ikan tambakan dengan densitas yang
optimal dan rezim pakan yang optimal pascatransportasi agar dapat menjadi acuan
standar produksi budidaya ikan tambakan.
1.3. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui densitas optimal benih ikan
tambakan pada sistem transportasi tertutup selama 24 jam dan jenis pakan yang
sesuai pascatransportasi sehingga dihasilkan kelangsungan hidup tinggi dan
kondisi fisiologis yang menunjang untuk kegiatan budidaya yang lebih baik.
1.4. Manfaat
Manfaat dari penelitian ini yaitu untuk mempertahankan kualitas benih
ikan tambakan yang ditransportasikan sehingga kelangsungan hidup tetap tinggi
dan kondisi fisiologis pascatransportasi yang menunjang untuk dibudidayakan
pada tahap berikutnya.
3 Universitas Sriwijaya
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Sumber: https://www.iucnredlist.org/species/180925/1678711
Gambar 2.1 Peta lokasi sebaran ikan tambakan (H. temminckii)
Ikan tambakan masih satu famili dengan ikan gurami karena memiliki
beberapa kesamaan (Rani et al., 2011). Ikan tambakan memiliki ciri tubuh yang
pipih dan memanjang, bentuk mulut terminal dengan bibir yang cukup tebal. Ikan
tambakan memiliki warna pada daerah punggung kehijau-hijauan atau kelabu dan
warna yang lebih terang pada daerah perut. Ikan tambakan memiliki sistematika
4 Universitas Sriwijaya
5
tubuh dari sirip dorsal XVI–XVIII jari-jari keras dan 13–16 jari-jari lunak, sirip
anal XIII–XV jari-jari keras dan 17–19 jari-jari lunak, sirip caudal 13–16 jari-jari
lunak dan memiliki sisik di garis rusuk sejumlah 44–48 sisik (Muryati et al.,
2013).
5 Universitas Sriwijaya
6
ikan tambakan yang dapat digunakan 750 ekor L-1 dengan ukuran ikan 2 cm.
Dalam survei yang dilakukan Hapsari (2014), kepadatan yang umum digunakan
petani ikan untuk transportasi benih ikan gurami sebesar 40 ekor L -1 dengan
ukuran 3-5 cm selama 20 jam.
Penanganan ikan saat penangkapan dan sebelum ditransportasikan harus
dilakukan dengan prosedur yang baik dan benar. Prosedur penanganan dilakukan
dengan hati-hati dan mampu mengurangi stres yang dialami ikan pada saat
penangkapan ikan. Penanganan ikan yang tepat sebelum proses transportasi
berdampak pada pertumbuhan, kelangsungan hidup, kondisi fisiologis ikan
pascatransportasi (Treasurer et al., 2012). Transportasi ikan harus dilakukan
dengan seefisien mungkin dan mampu mengurangi biaya produksi, sehingga
mampu menghasilkan keuntungan yang lebih besar (Mazandarani et al., 2017).
6 Universitas Sriwijaya
7
7 Universitas Sriwijaya
8
8 Universitas Sriwijaya
9
BAB 3
METODE PENELITIAN
9 Universitas Sriwijaya
10
3.2.2. Metode
3.2.2.1. Rancangan Percobaan
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 tahap yaitu transportasi benih ikan
tambakan selama 24 jam dengan perbedaan kepadatan benih ikan dan dilanjutkan
proses pemulihan dengan pakan berbeda. Rancangan percobaan yang digunakan
yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL). Pada penelitian tahap I, transportasi
sistem tertutup benih ikan tambakan selama 24 jam dengan perbedaan kepadatan
benih ikan, menggunakan 4 perlakuan dengan 3 kali ulangan:
K1 : Kepadatan benih ikan tambakan 100 ekor L-1
K2 : Kepadatan benih ikan tambakan 120 ekor L-1
K3 : Kepadatan benih ikan tambakan 140 ekor L-1
K4 : Kepadatan benih ikan tambakan 160 ekor L-1
K5 : Kepadatan benih ikan tambakan 180 ekor L-1
K6 : Kepadatan benih ikan tambakan 200 ekor L-1
10 Universitas Sriwijaya
11
11 Universitas Sriwijaya
12
Nt
SR = x 100
No
12 Universitas Sriwijaya
13
V x (DO¿−DO tt)
TKO =
W xt
(Wt + D) – Wo
EP = x 100 %
F
13 Universitas Sriwijaya
14
transportasi serta masa pemulihan ikan dilakukan pengukuran suhu, pH, DO dan
amonia. Pengukuran suhu dan pH dilakukan setiap hari masa pemulihan,
sedangkan DO dan amonia hanya dilakukan pada awal dan akhir pemulihan.
14 Universitas Sriwijaya
15
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
100 97.33
94.44
Kelangsungan hidup (%)
95 92.38
90
89.17
85 82.59
80 77.33
75
70
100 120 140 160 180 200
Berdasarkan hasil analisis ragam dan dilanjutkan uji beda nyata terkecil
(BNT) dengan tingkat kepercayaan 95% menunjukkan pada kelangsungan hidup
dan kadar glukosa darah terdapat perbedaan yang nyata antar perlakuan,
sedangkan pada tingkat konsumsi oksigen berpengaruh tidak nyata pada setiap
15 Universitas Sriwijaya
16
16 Universitas Sriwijaya
17
17 Universitas Sriwijaya
18
Hasil pengukuran suhu, pH, oksigen terlarut dan amonia yang diukur pada
kantong plastik pascatransportasi selama 24 jam disajikan pada Tabel 4.2.
Tabel 4.3. Kelangsungan hidup, kadar glukosa darah dan tingkat konsumsi
oksigen ikan tambakan (H. temminckii) pascapemulihan dengan
pakan yang berbeda
Perlakuan
BNT
Parameter Chironomus
Tubifex sp. Pakan Komersial 0,05
sp.
Kelangsungan hidup (%) 70,00 ± 2,50a 74,17 ± 2,88a 63,33 ± 1,44b 4,71
Kadar glukosa darah
43,67 ± 1,76 44,33 ± 2,02 49 ± 1,01 tn
(mg dL-1)
Tingkat konsumsi
0,034 ± 0,006 0,041 ± 0,011 0,050 ± 0,005 tn
oksigen (mg O2 g-1 jam-1)
* Nilai dengan huruf superscript yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan hasil yang
berbeda nyata pada uji BNT taraf 5%.
65
60 57.49
Efisiensi pakan (%)
55 53.18
49.64
50
45
40
35
Tubifex sp. Chironomus sp. Pakan Komersil
18 Universitas Sriwijaya
19
0.24
0.2 0.19
0.18
0.18
0.16
0.14
0.14
0.12
0.1
Tubifex sp. Chironomus sp. Pakan Komersil
19 Universitas Sriwijaya
20
20 Universitas Sriwijaya
21
Tabel 4.4. Kualitas fisika dan kimia air selama masa pemulihan
Perlakuan
Parameter
Tubifex sp. Chironomus sp. Pakan komersial
Suhu (0C) 27,5-30,2 27,5-30,3 27,6-30,2
pH 6,5-7,2 6,7-7,1 6,7-7,2
Oksigen terlarut (mg L-1) 5,8-6,8 5,9-6,8 5,9-6,8
NH3 (mg L-1) 0,067-0,121 0,044-0,115 0,062-0,127
21 Universitas Sriwijaya
22
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Transportasi ikan tambakan (H. temminckii) selama 24 jam menunjukkan
bahwa kepadatan hingga 140 ekor L-1 merupakan batas tertinggi yang masih
menunjang kelangsungan hidup hingga 92,38% dan kondisi fisiologis di saat
pembongkaran kemasan transportasi. Pemberian pakan Chironomus sp. secara ad
libitum merupakan jenis pakan terbaik terbaik yang menghasilkan kelangsungan
hidup dan pertumbuhan tertinggi di akhir masa pemulihan ikan tambakan selama
10 hari. Hasil pengukuran kualitas air dari sebelum dan setelah transportasi serta
pemulihan menunjukkan bahwa kualitas air masih dalam batas toleransi bagi ikan
tambakan.
5.2. Saran
Kepadatan ikan tambakan sebesar 140 ekor L-1 selama 24 jam tranportasi
dan pemulihan menggunakan pakan alami Chironomus sp. selama 10 hari dapat
digunakan dalam proses budidaya ikan tambakan yang berasal dari hasil
tangkapan perairan rawa.
22 Universitas Sriwijaya
23
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, J., 2014. Potensi dan Tantangan Budidaya Ikan Rawa (Ikan Hitaman dan
Ikan Putihan) di Kalimantan Selatan. Banjarmasin: Unlam Press.
Arifin, O.Z., Wahyulia, C., Jojo, S. dan Anang, H.K., 2017. Ketahanan ikan
tambakan (Helostoma temminckii) terhadap beberapa parameter kualitas
air dalam lingkungan budidaya. Jurnal Riset Akuakultur, 12(3), 241-251.
Bar, I., Dutney, L., Peter Lee, P., Yazawa, R., Yoshizaki, G., Takeuchi, Y.,
Cummins, S. and Elizur, A., 2015. Small-scale capture, transport and tank
adaptation of live, medium-sized Scombrids using “tuna tubes”. Springer
Plus, 4(604).
Barbas, L.A.L., Araújo, E.R.L.d., Torres, M.F., Maltez, L.C., Garcia, L.d.O.,
Heinzmann, B.M. and Sampaio, L.A., 2019. Stress relieving potential of
two plant-based sedatives in the transport of juvenile tambaqui Colossoma
macropomum. Aquaculture, 734681.
Becker, A.G., Cunha, M.A.D., Garcia, L.d.D.O., Zeppenfeld, C.C., Parodi, T.V.,
Maldaner, G., Morel, A.F. and Baldisserotto, B., 2013. Efficacy of eugenol
and the methanolic extract of Condalia buxifolia during the transport of
the silver catfish Rhamdia quelen. Neotropical Ichthyol, 11, 675–681.
Bittencourt, F., Damasceno, D.Z., Lui, T.A., Signor, A., Sanches, E.A. and Neu,
D.H., 2018. Water quality and survival rate of Rhamdia quelen fry
subjected to simulated transportation at different stock densities and
temperatures. Acta Scientiarum. Animal Sciences, 40, 1–8.
Boerrigter, J.G., Manuel, R., Bos, R., Roques, J.A., Spanings, T., Flik, G. and
Vis, H.W., 2013. Recovery from transportation by road of farmed
European eel (Anguilla anguilla). Aquacult Res., 46(5), 1248-1260.
Cogliati, K.M., Herron, C.L., Noakes, D.L.G. and Schreck, C.B., 2019. Reduced
stress response in juvenile Chinook Salmon reared with structure.
Aquaculture, 504, 96–101.
23 Universitas Sriwijaya
24
Eames, C.S., Philipson, L.H., Prince, V.E. and Kinkel, M.D., 2010. Blood sugar
measurement in zebrafish reveals dynamics of glucose homeostasis.
Zebrafish, 7(2), 205-213.
Emmanuel, B.E., Fayinka, D.O. and Aladetohun, N.F., 2013. Transportation and
the effects of stocking density on the survival and growth of Nile tilapia,
Oreochromis niloticus (Linnaeus). World Journal of Agricultural Sciences,
1(1), 1–7.
Evangelista, A.D., Fortes, N.R. and Santiago, C.B., 2005. Comparison of some
live organisms and artificial diet as feed for Asian catfish Clarias
macrocephalus (Günther) larvae. Journal of Applied Ichthyology, 21(5),
437–443.
FAO. 2016. Species fact sheets Helostoma temminckii (Cuvier, 1829). Fisheries
and Aquaculture Department, 1–4.
Fard, M.S., Pasmans, F., Adriaensen, C., Laing, G.D., Janssens, G. P. and Martel,
A. 2014. Chironomidae bloodworms larvae as aquatic amphibian
food. Zoo biology, 33(3), 221–227.
Fitriliyani, I., Suhanda, J. dan Sari D.S., 2019. Screening profile albumin dan
protein jenis ikan konsumsi dari perairan umum Kalimantan Selatan.
Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah, 4(1), 18–22.
Gabriel, U.U. and Akinrotimi, O.A., 2011. Management of stress in fish for
sustainable aquaculture development. Researcher, 3(4), 28–38.
Hapsari, A.Y., 2014. Efektivitas penambahan zeolit 20 g/ℓ, karbon aktif 10 g/ℓ
dan garam 5 g/ℓ dalam transportasi tertutup benih ikan gurame
Osphronemus goramy Lac. dengan kepadatan berbeda. Skripsi. Institut
Pertanian Bogor.
Herrera, M., Mancera, J.M. and Costas, B., 2019. The use of dietary additives in
fish stress mitigation: comparative endocrine and physiological
responses. Frontiers in endocrinology, 10(447).
Herjayanto, M., Waris, A., Suwarni, Y., Halia, M., Gani, A., Findayani, N. dan
Cahyani, R., 2018. Studi habitat dan pengangkutan sistem tertutup pada
ikan rono Oryzias sarasinorum popta, 1905 endemik Danau Lindu sebagai
dasar untuk domestikasi. Jurnal Akuatika Indonesia, 3(2), 103–109.
24 Universitas Sriwijaya
25
Hong, J., Chen, X., Liu, S., Fu, Z., Han, M., Wang, Y., Gu, Z. and Ma, Z., 2019.
Impact of fish density on water quality and physiological response of
golden pompano (Trachinotus ovatus) flingerlings during transportation.
Aquaculture, 507, 60–65.
Honryo, T., Oakada, T., Kawahara, M., Kurata, M., Agawa, Y., Sawada, Y.,
Miyashita, S., Takii, K. and Ishibashi, Y., 2017. Estimated time for
recovery from transportation stress and starvation in juvenile Pacific
bluefin tuna Thunnus orientalis. Aquaculture, 484, 175–183.
Hoseini, S.M., Yousefi, M., Hoseinifar, S.H. and Doan, H.V., 2019. Cytokines'
gene expression, humoral immune and biochemical responses of common
carp (Cyprinus carpio, Linnaeus, 1758) to transportation density and
recovery in brackish water. Aquaculture, 504, 13–21.
Kasim, K., Prianto, E., Husnah. dan Triharyuni, S., 2017. Pengelolaan
sumberdaya perikanan melalui pendekatan ekosistem banjiran Giam Siak
Kecil. Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia, 9(2), 115–124.
Kottelat, M., 2013. The fishes of the inland waters of southeast Asia: a catalogue
and core bibliography of the fishes known to occur in freshwaters,
mangroves and estuaries. Raffles Bulletin of Zoology, Supplement 27,
1–663.
Ma’ruf, I., Kamal, M.M., Satria, A. and Sulistiono., 2019. Culture-based fisheries
in Rawa Lebak Lebung, South Sumatera, is it applicable?. IOP Conf.
Series: Earth and Environmental Science, 399.
Malini, D.M., Madihah, A.F., Apriliandri. and Arista, S., 2018. Increased blood
glucose level on pelagic fish as response to environmental disturbances at
East Coast Pangandaran, West Jawa. IOP Conf. Series: Earth and
Environmental Science, 166.
25 Universitas Sriwijaya
26
Martinez, P.M.P., Martinez, C.L.R. dan Ramos, R.E., 2009. Cortisol and glucose:
reliable indicators of fish stress?. Pan-American Journal of Aquatic
Sciences. 4(2), 158-178.
Meilisza, N., Hirnawati, R., Rohmy, S., Priyadi, A. and Slembrouck, J., 2011. The
utilization of the kinds of live food on clown loach fish juveniles
(Chromobotia macracanthus Bleeker). Indonesian Aquaculture Journal,
6(1), 47–58.
Muryati, S., Putra, R.M. and Efizon, D., 2015. A study on morphometric and
meristic of Helostoma temminckii from swarm area in the Bencah Kelubi
Village, Tapung Kiri Sub-Regency, Kampar Regency, Riau Province.
Faculty of Fisheries and Marine Science, 1-10.
Muthmainnah, D., Dahlan, Z., Susanto, R.H., Gaffar, A.K. and Priadi, D.P., 2016.
Utilization of freshwater fish biodiversity as income source of poor rural
people (case study in Pampangan Subdistrict of South Sumatra Province,
Indonesia). Aquatic Biodiversity Conservation and Ecosystem Services,
1(7), 89–99.
Omeji, S., Apochi, J.O. and Egwumah, K.A., 2017. Stress concept in
transportation of live fishes – a review. Journal of Research in Forestry,
Wildlife & Environment, 9(2), 57–64.
Patriche, T., 2009. The Importance of glucose determination in the blood of the
Cyprinids. Zootehnie şi Biotehnologii, 42(2).
Peng, S.M., Shi, Z.H., Fei, Y., Gao, Q.X., Sun, P. and Wang, J.G., 2013. Effect of
high-dose vitamin C supplementation on growth, tissue ascorbic acid
concentrations and physiological response to transportation stress in
juvenile silver pomfret, Pampus argenteus. J. Appl. Ichthyol., 29, 1337-
1341.
Pérez-Robles, J., Re, A.D., Giffard-Mena, I. and Díaz, F., 2011. Interactive effects
of salinity on oxygen consumption, ammonium excretion, osmoregulation
and Na+/K+-ATPase expression in the bullseye puffer Sphoeroides
annulatus, Jenyns 1842. Aquaculture Research, 43, 1372–1383.
Putri, A.K., Anggoro, S. dan Djuwito., 2014. Tingkat kerja osmotik dan
perkembangan biomassa benih bawal bintang (Trachinotus blochii) yang
dikultivasi pada media dengan salinitas berbeda. Management of Aquatic
Resources Journal (MAQUARES), 4(1), 159-168.
26 Universitas Sriwijaya
27
Rakhmawati, R., Suprayudi, M., Setiawati, M., Widanarni, W., Zairin, M.J. dan
Jusadi, D., 2018. Stress responses of transportation on red tilapia which
given feed containing chromium. Jurnal Akuakultur Indonesia, 17(1),
16–25.
Rani, S., Mabrur, M., Ummy, R., Ellet, B., 2019. Genetic diversity and
phylogenetic relationship among Anabantoidei fish (Anabantiformes) in
South Kalimantan, Indonesia based on SDS-PAGE analysis. Biodiversitas
Journal of Biological Diversity. 20, 2519–2527.
Refaey, M.M., Tian, X., Tang, R. and Li, D., 2017. Changes in physiological
responses, muscular composition and flesh quality of channel catfish
Ictalurus punctatus suffering from transport stress. Aquaculture, 478, 9–15.
Sampaio, F.D. and Freire, C.A., 2016. An overview of stress physiology of fish
transport: changes in water quality as a function of transport duration. Fish
Fisheries, 17(4), 1055–1072.
Schreck, C.B., 2010. Stress and fish reproduction: the roles of allostasis and
hormesis. General and comparative endocrinology, 165(3), 549–556.
Setijaningsih, L., Taufik, I., Radona, D. dan Mulyasari, M., 2020. Kinerja
perbedaan salinitas terhadap respon pertumbuhan dan gambaran darah
benih ikan tambakan (Helostoma temminckii). Berita Biologi, 19(1),13–20.
Siraj, S.S., Cheah, S.H. and Aizam, Z.A., 1985. Effects of packing densities in
plastic bags on survival of larvae and fry of Helostoma temminckii (C&V).
Pertanika, 8(3), 387-390.
Supriyono, E., Nirmala, K. dan Harris, E., 2017. Pengaruh kepadatan ikan selama
pengangkutan terhadap gambaran darah, pH darah, dan kelangsungan
hidup benih ikan gabus Channa striata (Bloch, 1793). Jurnal Iktiologi
Indonesia, 15(2), 165–177.
Suwandi, R., Nugraha, S., Fathihatunnisa, R., Jacoeb, A.M. and Suptijah, P.,
2020. Effect of stunning and freezing on carp (Cyprinus carpio L) survival
rate. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science, 414.
Tacchi, L., Lowrey, L., Musharrafieh, R., Crossey, K., Larragoite, E.T. and
Salinas, I., 2015. Effects of transportation stress and addition of salt to
transport water on the skin mucosal homeostasis of rainbow trout
(Oncorhynchus mykiss). Aquaculture, 435(1), 120–127.
Taqwa, F.H., Supriyono, E., Budiardi, T., Utomo, N.B.P. and Affandi, R., 2018.
Optimization of physiological status of glass eel (Anguilla bicolor bicolor)
27 Universitas Sriwijaya
28
Vanderzwalmen, M., Eaton, L., Mullen, C., Henriquez, F., Carey, P., Snellgrove,
D. and Sloman, K.A., 2019. The use of feed and water additives for live
fish transport. Reviews in Aquaculture, 11, 263–278.
Yustiati, A., Pribadi, S.S., Rizal, A. dan Lili, W., 2017. Pengaruh kepadatan pada
pengangkutan dengan suhu rendah terhadap kadar glukosa dan darah
kelulusan hidup ikan nila (Oreochromis niloticus). Jurnal Akuatika
Indonesia, 2(2), 137–145.
Zeppenfeld, C., Toni, C., Becker, A., Miron, D., Parodi, T., Heinzmann, B.,
Barcellos, L., Koakoski, G., Rosa, J., Loro, V., Cunha, M. and
Baldisserotto, B., 2014. Physiological and biochemical responses of silver
catfish, Rhamdia quelen, after transport in water with essential oil of
Aloysia triphylla (L'Herit) Britton. Aquaculture, 418–419. 101–107.
28 Universitas Sriwijaya
29
LAMPIRAN
29 Universitas Sriwijaya
30
Fk 142178,49
Jk total 926,15
Jk perlakuan 862,85
Jk galat 63,30
Sd T 5% BNT
2,91 2,131 6,19
Uji BNT
Perlakua
Rerata Notasi
n
K1 97,33 a
K2 94,44 ab
K3 92,38 ab
K4 89,17 b
K5 82,59 c
K6 77,33 c
30 Universitas Sriwijaya
31
Fk 34147,56
Jk total 674,44
Jk perlakuan 481,78
Jk galat 192,67
Sd T 5% BNT
5,07 2,131 10,80
Uji BNT
Perlakua
Rerata Notasi
n
K1 39,00 a
K2 39,33 a
K3 39,67 a
K4 42,67 ab
K5 47,67 ab
K6 53,00 b
31 Universitas Sriwijaya
32
Fk 0,1430
Jk total 0,0009
Jk perlakuan 0,0002
Jk galat 0,0007
32 Universitas Sriwijaya
33
Fk 43056,25
Jk total 212,50
Jk perlakuan 179,17
Jk galat 33,33
Sd T 5% BNT
1,92 2,447 4,71
Uji BNT
Perlakua
Rerata Notasi
n
P3 63,33 a
P1 70,00 b
P2 74,17 b
33 Universitas Sriwijaya
34
Fk 18769,00
Jk total 150,00
Jk perlakuan 50,67
Jk galat 99,33
34 Universitas Sriwijaya
35
Fk 0,0157
Jk total 0,0007
Jk perlakuan 0,0003
Jk galat 0,0004
35 Universitas Sriwijaya
36
Fk 0,264
Jk total 0,007
Jk perlakuan 0,005
Jk galat 0,002
Sd T 5% BNT
0,02 2,447 0,04
Uji BNT
Perlakua
Rerata Notasi
n
P3 0,14 a
P1 0,18 ab
P2 0,19 b
36 Universitas Sriwijaya
37
Fk 25697,55
Jk total 216,04
Jk perlakuan 92,81
Jk galat 123,22
37 Universitas Sriwijaya
38
38 Universitas Sriwijaya
39
39 Universitas Sriwijaya