Analisa Setting Over Current Relay (Ocr) Dan Ground Fault Relay (GFR) Pada Trafo 60 MVA Di GIS 150 KV Simpang
Analisa Setting Over Current Relay (Ocr) Dan Ground Fault Relay (GFR) Pada Trafo 60 MVA Di GIS 150 KV Simpang
Analisa Setting Over Current Relay (Ocr) Dan Ground Fault Relay (GFR) Pada Trafo 60 MVA Di GIS 150 KV Simpang
ABSTRACT
The problem occured in the 150 KV Simpang GIS wasthe overload of 1218.5 A or 84% from the nominal
current of 1443 A in transformer 2 which made the transformer performance was not optimal. Therefore
there will be a replacement of a new transformer from a capacity of 50 MVA to 60 MVA so that the power
generated can meet the required load. This final assignment aims to analyze the overcurrent relay (OCR)
and ground fault relay (GFR) settings that are used as new transformer safeguards and when compared
with the simulation result. From the analysis results, the OCR and GFR relay settings on the Hanamasa
feeder side were 0.175 seconds and 0.137 seconds, the incoming GFR = 0.345 seconds and the OCR for all
feeders were equal to 0.198 seconds. For the Galaxy feeder side the OCR setting = 0.190 seconds, GFR =
0.115 seconds and the incoming GFR = 0.292 seconds. For the Tunjungan Plaza feeder setting, OCR =
0.179 seconds, GFR = 0.123 seconds and incoming GFR = 0.312 seconds. For the BRI Tower feeder side
setting OCR = 0.184 seconds, GFR = 0.123 seconds and incoming GFR = 0.311 seconds. For the
Kalimantan feeder side, the OCR setting is 0.183 seconds, GFR = 0.135 seconds and the incoming GFR
side is 0.341 seconds and for the Sogo feeder the OCR setting is 0.184 seconds, GFR = 0.120 seconds and
the incoming GFR = 0.305 seconds. Based on the compared results of the analysis with the simulation
results, it is known that the erroneous percentage of the two values is averagely below 10%, where the value
of the analysis results is not too far from the value of the simulation results.
Keywords: Transformer, Setting Relay, OCR, GFR
ABSTRAK
Permasalahan yang terjadi pada GIS 150 KV Simpang adalah adanya beban lebih sebesar 1218,5 A atau
84% dari arus nominal 1443 A pada trafo 2 yang membuat kinerja trafo kurang maksimal. Oleh sebab itu
akan ada penggantian trafo baru dari kapasitas 50 MVA menjadi 60 MVA agar daya yang dihasilkan cukup
untuk memenuhi beban yang dibutuhkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa setting relay arus
lebih (OCR) dan relay gangguan tanah (GFR) yang digunakan sebagai pengaman trafo baru dan
dibandingkan dengan hasil simulasi. Dari hasil analisa didapatkan setting relay OCR dan GFR pada sisi
penyulang Hanamasa adalah 0,175 detik dan 0,137 detik,sisi incoming GFR = 0,345 detik dan OCR,semua
penyulang nilainya sama 0,198 detik. Untuk sisi penyulang Galaxy setting OCR = 0,190 detik, GFR = 0,115
detik dan sisi incoming GFR = 0,292 detik. Untuk sisi penyulang Tunjungan Plaza setting OCR = 0,179
detik, GFR = 0,123 detik dan sisi incoming GFR = 0,312 detik. Untuk sisi penyulang BRI Tower setting
OCR = 0,184 detik, GFR = 0,123 detik dan sisi incoming GFR = 0,311 detik. Untuk sisi penyulang
Kalimantan setting OCR = 0,183 detik, GFR = 0,135 detik dan sisi incoming GFR = 0,341 detik dan untuk
sisi penyulang Sogo setting OCR = 0,184 detik, GFR = 0,120 detik dan sisi incoming GFR = 0,305 detik.
Berdasarkan hasil perbandingan dari analisa dengan hasil simulasi diketahui bahwa persentase error dari
kedua nilai tersebut rata – rata dibawah 10%, dimana nilai hasil analisa tidak terlalu jauh besarnya dengan
nilai hasil simulasi.
Kata kunci: Transformator, Setting Relay, OCR, GFR.
PENDAHULUAN
Peralatan proteksi yang biasa digunakan pada sistem tegangan menengah adalah
pemutus tenaga yang kerjanya diperintah oleh relay arus lebih incoming 20 kV untuk
menyalurkan tenaga listrik ke beberapa outgoing feeder. Antara PMT incoming 20 kV dan PMT
outgoing 20 kV harus ada koordinasi yang baik. Namun pada kenyataanya, dari beberapa
- 683 -
Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan VII 2019 ISSN (print): 2686-0023
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya ISSN (online): 2685-6875
gangguan disebabkan karena kesalahan koordinasi proteksi akan menyebabkan overlap antara
pengaman di incoming 20 kV dengan pengaman di outgoing 20 kV dan mengakibatkan blackout
di semua penyulang. Penelitian ini membahas tentang evaluasi koordinasi peralatan pengaman
antara PMT incoming 20 kV dengan PMT outgoing 20 kV penyulang utama KLS 03 pada gardu
induk kalisari yang memasok objek vital seperti rumah sakit Dr. Kariadi, dengan
membandingkan data yang ada di lapangan dengan hasil analisa. Dari hasil analisa TMS OCR di
sisi incoming 20 kV adalah 0,225 dan TMS di sisi outgoing 20 kV adalah 0,263 dengan arus
gangguan 3 fasa sebesar 10878,01 Ampere, arus gangguan 2 fasa sebesar 9420,63 Ampere, dan
arus ganggguan 1 fasa sebesar 11586,78 Amper . Dari setting relay di Incoming dengan Outgoing
20 kV yang ada di lapangan masih berkoordinasi dengan baik hanya saja untuk lebih
mengoptimalkan kerja relay tersebut perlu dilakukan resetting relay. [1]
Pada penelitian ini dilakukan evaluasi perhitungan arus hubung singkat di GIS 150 KV
Simpang untuk mendapatkan nilai setting over current relay (OCR) dan ground fault relay
(GFR) disisi penyulang dan incoming yang hasilnya akan dibandingkan dengan hasil simulasi.
Dari hasil simulasi tersebut akan diuji dengan memberikan gangguan dengan harapan relay
(OCR) dan (GFR) dapat bekerja atau berkoordinasi dengan baik dan sesuai standar IEEE.
Berdasarkan hasil perbandingan dari analisa dengan hasil simulasi diketahui bahwa persentase
error dari kedua nilai tersebut rata – rata dibawah 10%, dimana nilai hasil analisa tidak terlalu
jauh besarnya dengan nilai hasil simulasi. [5].
TINJAUAN PUSTAKA
Teknologi GIS untuk Gardu Induk yang lebih efisien
Gardu Induk (GI) sebagai stasiun transit diantara pembangkit listrik dan kanal distribusi
ke konsumen kini telah mengalami tren digitalisasi terkait penggunaan komponen sistemnya.
Tren ini seiring tuntutan kebutuhan sistem substation atau GI yang lebih efisien dan ramah
lingkungan. Bicara tentang mentransformasikan gardu induk konvensional menjadi digital,bisa
dilakukan dengan solusi yang ditawarkan yaitu Gas Insulated Switchgear (GIS). Teknologi GIS
ini sudah ada sejak tahun 1980,yang pertama adalah teknologi GIS konvensional. Selain GIS
versi konvensional juga ditawarkan GIS digital untuk gardu induk listrik,salah satu
keunggulannya adalah besaran peralatan yang semakin kecil sekitar 10 sampai 20% sehingga
pemakaian lahan pada gardu induk GIS digital pun makin ringkas dan lebih efisien. GIS digital
ini juga bisa memberikan rekomendasi,menganalisis,dan memberikan forecast untuk membuat
keputusan berbasis data,mendeteksi anomali sehingga membuat perawatan dan pengelolaan alat
lebih efisien dan mengurangi pekerjaan perbaikan yang perlu dilakukan.[2].
Relay Arus Lebih (OCR)
Merupakan peralatan yang mensinyalir atau merasakan adanya gangguan arus lebihbaik
yang disebabkan oleh adanya gangguan hubung singkat maupun beban lebihyang berada dalam
wilayah proteksinya. [3]
Relay Hubung Tanah (GFR)
Pada dasarnya mempunyai prinsip kerja sama dengan OCR namun memiliki perbedaan
dalam pengaplikasiannya. Relay hubung tanah mendeteksi adanya hubung singkat ketanah. [3]
METODE
Penelitian ini memiliki empat (4) tahapan. Pertama adalah Tahap pengambilan data.
Data–data yang berkaitan dengan penelitian ini adalah data impedansi trafo,Single line diagram
dari GIS 150 KV Simpang,Data kapasitas Transformator,data penghantar dan data beban.
Selanjutnya tahapan pengolahan data dengan menghitung nilai setting proteksi relay dan Time
- 684 -
Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan VII 2019 ISSN (print): 2686-0023
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya ISSN (online): 2685-6875
Multiple Setting (TMS). Setelah itu membuat simulasi gangguan arus hubung singkat. Dan
terakhir membuat kesimpulan.
= = = 4,4682 Ω
= x = x 4,4682 = 0,0794 Ω
Hasil Perhitungan gangguan arus hubung singkat 1φ ; 2φ dan 3φ menggunakan persamaan
3:
= 1.05 x
- 685 -
Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan VII 2019 ISSN (print): 2686-0023
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya ISSN (online): 2685-6875
= 10% x
Hasil Perhitungan Setting Relay GFR Di Sisi incoming menggunakan persamaan 7
= 8% x
Tabel 2. Data Hasil Perhitungan Setting Relay OCR Dan GFR Pada Semua Penyulang
TMS OCR TMS GFR
Sisi Sisi Sisi Sisi
Penyulang
Penyulang Incoming Penyulang Incoming
(detik) (detik) (detik) (detik)
Hanamasa 0,175 0,198 0,137 0,345
Galaxy 0,190 0,198 0,115 0,292
Tunjungan Plaza 0,179 0,198 0,123 0,312
BRI Tower 0,184 0,198 0,123 0,311
Kalimantan 0,183 0,198 0,135 0,341
Sogo 0,184 0,198 0,120 0,305
Dari tabel 2 nilai gangguan arus hubung singkat tertinggi di penyulang Galaxy pada titik
gangguan 100%,hal ini dikarenakan panjang saluran penyulang Galaxy lebih pendek
dibandingkan dengan penyulang-penyulang lainnya.
Hasil Perhitungan Pemeriksaan Waktu Kerja Relay pada semua penyulang
t=
Tabel 3. Data Hasil Perhitungan Waktu Kerja Relay Pada Semua Penyulang Untuk Gangguan 1
Fasa Ketanah
Lokasi Waktu Kerja Relay
Penyulang Gangguan Incoming Penyulang Selisih Waktu (detik)
(%) (detik) (detik)
0 0,91 0,45 0,46
Hanamasa 50 1,15 0,55 0,6
100 1,43 0,66 0,77
0 0,91 0,43 0,48
Galaxy 50 1,04 0,46 0,58
100 1,2 0,49 0,71
0 0,91 0,44 0,47
Tunjungan Plaza 50 1,14 0,5 0,64
100 1,32 0,55 0,77
- 686 -
Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan VII 2019 ISSN (print): 2686-0023
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya ISSN (online): 2685-6875
3000
2500
2000
1500
1000
500
0 Analisa
Simulasi
Gambar 1. Grafik perbandingan gangguan arus hubung singkat 1 fasa pada setiap
penyulang
- 687 -
Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan VII 2019 ISSN (print): 2686-0023
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya ISSN (online): 2685-6875
8000
6000
4000
2000 Analisa
0
Simulasi
- 688 -
Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan VII 2019 ISSN (print): 2686-0023
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya ISSN (online): 2685-6875
8000
6000
4000
2000 Analisa
0
Simulasi
KESIMPULAN
Dari hasil analisa dan simulasi disimpulkan bahwa nilai setting Over Current Relay dan
Ground Fault Relay pada Trafo 60 MVA di GIS 150 KV Simpang. Pada sisi penyulang,untuk
penyulang Hanamasa sebesar 0,175 detik dan GFR sebesar 0,137 detik, penyulang Galaxy
sebesar 0,190 detik dan GFR sebesar 0,115 detik,penyulang Tunjungan Plaza sebesar 0,179 detik
dan GFR sebesar 0,123 detik,penyulang BRI Tower sebesar 0,184 detik dan GFR sebesar 0,123
detik,penyulang Kalimantan sebesar 0,183 detik dan GFR sebesar 0,135 detik dan penyulang
Sogo sebesar 0,184 detik dan GFR sebesar 0,120 detik. Pada sisi incoming,untuk penyulang
Hanamasa, Galaxy, Tunjungan Plaza, BRI Tower, Kalimantan dan Sogo waktunya sama yaitu
sebesar 0,198 detik. Namun hasil setting GFR untuk setiap penyulang berbeda,pada penyulang
Hanamasa sebesar 0,345 detik, penyulang Galaxy sebesar 0,292 detik, penyulang Tunjungan
Plaza sebesar 0,312 detik, penyulang BRI Tower sebesar 0,311 detik, penyulang Kalimantan
sebesar 0,341 detik dan penyulang Sogo sebesar 0,305 detik. Perbandingan hasil simulasi
gangguan arus hubung singkat dengan nilai setting hasil analisa menunjukkan,bahwa nilai hasil
keluaran dari simulasi lebih kecil dibandingkan
DAFTAR PUSTAKA
[1] Agung Nugroho, dan Tejo Sukmadi, “Koordinasi Over Current Relay (OCR) Sisi
Incoming 1 Dengan OCR Sisi Outgoing KLS 03 Pada GI Kalisari”, Jurnal
Teknologi,Teknik Elektro, Fakultas Teknik, UniversitasDiponegoro Semarang, vol.19, no.3,
Juli 2017.
[2] www.ge.com/GE Reports 2018
[3] Ali Akmal,Ketut Abimanyu,”Studi Pengaturan Relay Arus Lebih dan Relay Hubung Tanah
Penyulang Timor 4 pada Gardu Induk,”Jurnal Infotronik Vol. 2,No. 1,Juni 2017,Program
Studi Teknik Elketro Universitas Sangga Buana YPKP.
[4] I.K.Windu Iswara,G.Dyana Arjana,W.Arta Wijaya,“Analisa Setting Relay Pengaman
Akibat Rekonfigurasi pada Penyulang Blahbatuh”, E-Jurnal Spektrum,Vol.2, No. 2,Juni
2015,Jurusan Teknik Elektro,Fakultas Teknik,Universitas Udayana-Denpasar. .
[5] IEEE Guide for gas insulated substation, 1993. IEEE Std C37.122.1-1993, The Instituted of
Electrical adn Electronics Engineers, Inc., New York.
[6] Sistem Proteksi Distribusi, 2013, Buku PUSDIKLAT PT. PLN Persero.
- 689 -
Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan VII 2019 ISSN (print): 2686-0023
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya ISSN (online): 2685-6875
- 690 -