Hubungan Mutu Pelayanan Kesehatan Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Di Rsud Dr. Rasidin Padang
Hubungan Mutu Pelayanan Kesehatan Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Di Rsud Dr. Rasidin Padang
Hubungan Mutu Pelayanan Kesehatan Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Di Rsud Dr. Rasidin Padang
ABSTRACT
Quality is a concept that is applied and practiced in the same way and style in every situation. RSUD dr.
Rasidin Padang is a type C government-owned hospital with minimal facilities. The purpose of this study
was to determine the relationship between the quality of health services and the level of satisfaction of
inpatients at dr. Rasidin Padang. The design of this study was a cross-sectional analytic survey. The
population was all inpatients at dr. Rasidin as many as 48 people taken by total sampling. The results
showed that 64.6% of respondents expressed dissatisfaction with health services, 70.8% of respondents
stated that the quality of health services was not good, 64.6% of respondents stated that they were not
good with physical evidence (Tangibles), 62.5% of respondents said they were not Good for reliability
(reliability), 64.6% of respondents said they were not good at responsiveness (Responsiveness), 58.3% of
respondents said they were not good at assurance (Assurance), and 64.6% of respondents said they were
not good at empathy (Emphaty) . Variables that have a significant influence on service quality with the
level of patient satisfaction (pvalue = 0.001), physical evidence (pvalue = 0.028), reliability (pvalue =
0.001), responsiveness (pvalue = 0.028), assurance (pvalue = 0.007), empathy (pvalue = 0.028). It is
recommended that the relevant agencies conduct a patient satisfaction survey at least once a year by
utilizing the existing suggestion box.
ABSTRAK
Mutu merupakan suatu konsep yang diterapkan dan dipraktikan dengan cara dan gaya yang sama pada
setiap keadaan. RSUD dr. Rasidin Padang merupakan rumah sakit milik pemerintah tipe C yang minim
dengan fasilitas. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan mutu pelayanan kesehatan dengan
tingkat kepuasan pasien rawat inap di RSUD dr. Rasidin Padang. Desain penelitian ini adalah survey
analitik cross-sectional. Populasi adalah seluruh pasien rawat inap di RSUD dr. Rasidin sebanyak 48
orang yang diambil secara total sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa 64,6% responden
menyatakan tidak puas terhadap pelayanan kesehatan, 70,8% responden menyatakan mutu pelayanan
kesehatan tidak baik, 64,6% responden menyatakan tidak baik terhadap bukti fisik (Tangibles), 62,5%
responden menyatakan tidak baik terhadap kehandalan (Reability), 64,6% responden menyatakan tidak
baik terhadap daya tanggap (Responsiveness), 58,3% responden menyatakan tidak baik terhadap jaminan
(Assurance), dan 64,6% responden menyatakan tidak baik terhadap empati (Emphaty). Variabel yang
mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap mutu pelayanan dengan tingkat kepuasan pasien
(pvalue=0.001), bukti fisik (pvalue=0.028), kehandalan (pvalue=0.001), daya tanggap (pvalue=0.028),
jaminan (pvalue=0.007), empati (pvalue=0.028). Disarankan kepada instansi terkait untuk melakukan
survey kepuasan pasien minimal satu kali dalam setahun dengan memanfaatkan kotak saran yang sudah
ada.
225
e-ISSN:2528-66510; Volume 6;No.1 (Februari, 2021): 225-231 Jurnal Human Care
226
e-ISSN:2528-66510; Volume 6;No.1 (Februari, 2021): 225-231 Jurnal Human Care
Dari table 1, lebih dari separuh responden pasien sehingga, jaminan kualitas menjadi
menyatakan tidak puas terhadap pelayanan prioritas utama bagi setiap fasilitas
yang diberikan pihak rumah sakit kepada kesehatan yang ada pada saat ini khususnya
pasien rawat inap RSUD dr. Rasidin Padang dijadikan sebagai tolak ukur keunggulan
yaitu sebesar 64,6 %. Hal serupa juga daya saing antar tiap fasilitas. Pada dasarnya
ditemukan oleh Yeni (2012) di Rumah Sakit pengertian kepuasan/ketidakpuasan pasien
Sultan Daeng Radja Makassar tahun 2011, merupakan perbedaan antara harapan dan
menunjukan bahwa sebanyak 51,8% kinerja yang dirasakan. Jadi kepuasan pasien
responden menyatakan tidak puas terhadap berarti bahwa kinerja suatu barang/jasa
pelayanan yang diberikan. sekurang-kurangnya sama dengan apa yang
Tingkat kepuasan pasien ditentukan diharapkan (Supranto, 2011).
oleh kualitas barang/jasa yang dikehendaki
227
e-ISSN:2528-66510; Volume 6;No.1 (Februari, 2021): 225-231 Jurnal Human Care
Berdasarkan table 2, diketahui 70,8% norma dan etika yang baik (Bustami MS,
responden menyatakan mutu pelayanan 2011).
kesehatan tidak baik, 64,6% responden Keadaan fisik suatu ruangan rawat
menyatakan tidak baik terhadap bukti fisik inap atau dari kebersihan ruangan, penataan,
(Tangibles), 62,5% responden menyatakan kebersihan tempat tidur pasien dan
tidak baik terhadap kehandalan (Reability), penampilan petugas yang bersih dan rapi
64,6% responden menyatakan tidak baik sangat mempengaruhi kenyamanan pasien
terhadap daya tanggap (Responsiveness), dalam menerima pelayanan. Keadaan bukti
58,3% responden menyatakan tidak baik fisik yang baik akan meningkatkan
terhadap jaminan (Assurance), dan 64,6% keinginan pasien untuk melakukan
responden menyatakan tidak baik terhadap kunjungan selanjutnya (Irawan, 2010).
empati (Emphaty). Hasil penelitian ini sesuai dengan
Mutu pelayanan kesehatan adalah penelitian yang telah dilakukan oleh Yeni
derajat dipenuhinya kebutuhan masyarakat (2012) tentang hubungan mutu pelayanan
atau perorangan terhadap asuhan kesehatan perawat dengan kepuasan pasien di rawat
yang sesuai dengan standar profesi yang inap RSUD Daeng Radja, dimana
baik dengan pemanfaatan sumber daya berdasarkan hasil penelitian yang didapat
secara wajar, efesien, efektif dalam bahwa 50,1% pasien menyatakan
keterbatasan kemampuan pemerintah dan kehandalan petugas yang diberikan tidak
masyarakat, serta diselenggarakan secara baik (Yeni, 2012).
aman dan memuaskan pasien sesuai dengan Dimensi pelayanan kehandalan sama
dengan dimensi pelayanan lain adalah
228
e-ISSN:2528-66510; Volume 6;No.1 (Februari, 2021): 225-231 Jurnal Human Care
berdasarkan persepsi bukan aktual, karena percaya bahwa kualitas pelayanan akan
persepsi mengandung aspek psikologis lain, dapat tercipta dari front line staf yang tidak
maka faktor komunikasi dan situasi fisik di kompeten atau terlihat bodoh (Irawan,
sekeliling pasien yang menerima pelayanan 2010).
merupakan hal yang pentingg dalam Perhatian petugas merupakan suatu
mempengaruhi penilaiaan pasien. mutu prilaku yang memperlakukan pasien
Kemampuan untuk memberikan yang handal rawat jalan berdasarkan penghargaan.
seperti disajikan dengan segera dan akurat Hubungan manusiawi yang lebih baik,
serta memuaskan dapat diterjemahkan tingkat moral pegawai, kegiatan pelayanan
sebagai ketepatan waktu, pelayanan yang yang dikelola sempurna, derajat pemahaman
sama dan adil untuk pasien, serta sikap yang etiket, berbicara dengan kehangatan hati,
simpatik merupakan bentuk pelayanan yang cepat dan cerdas dalam kegiatan dengan
diharapkan oleh pasien (Al-Assaf, 2003). menanggapu pasien dengan sifat empati.
Hal-hal yang bisa menimbulkan Empati yang diharapkan responden adalah
ketidakpuasan terhadap daya tanggap kejelasan tentang penyakitnya dan tindakan
(responsiveness) yang diberikan pihak yang diberikan, prosedur lainnya serta setiap
RSUD dr. Rasidin Padang terhadap pasien saat perawat selalu memperhatikan keadaan
yaitu kecepatan dan ketanggapan dokter dan responden.
perawat dalam menyelesaikan keluhan
pasien, kecepatan tindakan yang dilakukan
pada saat dibutuhkan. Aspek-aspek tersebut Hubungan Mutu Pelayanan, Bukti Fisik
yang paling rendah dari penilaian responden (Tangibles), Kehandalan (Reability), Daya
adalah dokter kurang bertindak cepat dan Tanggap (Responsiveness), Jaminan
lambatnya bantuan terhadap pasien yang (Assurance), Empati (Emphaty) dengan
bermasalah. Tingkat Kepuasan Pasien
Hasil penelitian ini serupa dengan
penelitian yang telah dilakukan oleh Novera
Berdasarkan table 3 dapat diketahui
(2011) tentang hubungan mutu pelayanan
variabel yang mempunyai pengaruh secara
keperawatan dengan tingkat kepuasan pasien
signifikan terhadap mutu pelayanan dengan
rawat inap di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina
tingkat kepuasan pasien (pvalue=0.001),
Padang, dimana hasilnya 54% pasien
bukti fisik (pvalue=0.028), kehandalan
menyatakan jaminan tidak baik terhadap
(pvalue=0.001), daya tanggap
jaminan yang diberikan kepada pasien.
(pvalue=0.028), jaminan (pvalue=0.007),
Jaminan menyangkut aspek
empati (pvalue=0.028).
keterampilan dari perawat dalam
Berdasarkan hasil penelitian terlihat
memberikan pelayanan kepada pasien rawat
bahwa responden yang tidak puas lebih
inap Jaminan berkaitan dengan kemampuan,
tinggi pada mutu pelayanan yang tidak baik
pengetahuan, keterampilan staf dalam
(88,2%) dibandingkan dengan yang baik
menangani setiap pelayanan yang diberikan
(11,8%). Dari hasil uji statistik diketahui
sehingga mampu menumbuhkan
bahwa terdapat hubungan yang bermakna
kepercayaan dan rasa aman pada pasien.
antara mutu pelayanan dengan tingkat
Assurance adalah dimensi kualitas yang
kepuasan pasien rawat inap RSUD dr.
berhubungan dengan kemampuan
Rasidin Padang, dimana hasil uji statistik
perusahaan dan perilaku front-line staf
didapatkan nilai p value = 0,000 (p < 0,05).
dalam menanamkan rasa percaya dan
keyakinan kepada pasiennya. Pasien sulit
229
e-ISSN:2528-66510; Volume 6;No.1 (Februari, 2021): 225-231 Jurnal Human Care
Tabel 3. Hubungan Mutu Pelayanan, Bukti Fisik (Tangibles), Kehandalan (Reability), Daya
Tanggap (Responsiveness), Jaminan (Assurance), Empati (Emphaty) dengan Tingkat
Kepuasan Pasien Rawat Inap di RSUD dr. Rasidin Padang
Tingkat Kepuasan
Mutu Pelayanan Tidak Puas Puas Jumlah
P-value
Kesehatan
f % f % f %
Tidak Baik 30 88,2 4 11,8 34 100
0.001
Baik 1 7,1 13 92,9 14 100
Bukti Fisik
Tidak Baik 24 77,4 7 22,6 31 100
0.028
Baik 7 41,2 10 58,8 17 100
Kehandalan
Tidak Baik 25 83,3 5 61,7 30 100
0.001
Baik 6 33,3 12 66,7 18 100
Daya Tanggap
Tidak Baik 24 77,4 7 22,6 31 100
0.028
Baik 7 41,2 10 58,8 17 100
Jaminan
Tidak Baik 23 82,1 5 17,9 28 100
0.007
Baik 8 40,0 12 60,0 20 100
Empati
Tidak Baik 24 77,4 7 22,6 34 100
0.028
Baik 7 41,2 10 58,8 14 100
230
e-ISSN:2528-66510; Volume 6;No.1 (Februari, 2021): 225-231 Jurnal Human Care
231