Kacang bogor
Kacang bogor | |
---|---|
Kacang bogor dari Pasar Semplak Kapuk, Bogor | |
Pengelasan saintifik | |
Alam: | |
Divisi: | |
Kelas: | |
Order: | |
Keluarga: | |
Subkeluarga: | |
Tribus: | |
Genus: | |
Spesies: | V. subterranea
|
Nama binomial | |
Vigna subterranea | |
Sinonim | |
Sumber: The Plant List[3] |
Kacang bogor adalah jenis kacang legum cabang Faboideae keluarga Fabaceae. Tumbuhan ini diperkenalkan ke Nusantara pada awal abad ke-20 sebagai sumber protein baru jajahan Belanda sana namun kurang masyhur kerana tahap tuaiannya yang rendah, sehingga sekarang dianggap sekadar sebagai makanan sampingan/camilan sahaja. Kacang bogor berasal dari daerah Afrika Tropis, tetapi kini telah menyebar ke berbagai-bagai kawasan tropika yang lain terutamanya pulau Jawa di mana kota Bogor, Jawa Barat pulau memberi nama kepadanya yang kemudian menyebar ke berbagai daerah seperti Sukabumi, Bandung, NTT, NTB, Lampung, Pati, dan Kudus.[4] Nama sainsnya Vigna subterranea (L.) Verdc. syn. Voandzeia subterranea (L.) Thouars.
Gambaran
[sunting | sunting sumber]Tanaman kacang bogor semusim dengan cabang-cabang lateral yang menjalar di permukaan tanah. Tanaman ini memiliki daun majemuk dengan tiga anak daun yang berbentuk agak elips. Tangkai daun panjang, tumbuh tegak, dan sedikit berbulu.
Bunga kacang bogor seperti bentuk kupu-kupu dari ketiak daun dan tumbuh menyebar. Mahkota bunga berwarna kuning muda, kuning tua kemerah-merahan, dan ada pula yang berwarna merah gelap. Ukuran bunga kecil, kurang dari satu sentimeter, panjang tangkai bunga tidak lebih dari 1.5 cm. Setelah terjadi persenyawaan, tangkai bunga memanjang dan menanam bakal buah yang berkembang menjadi buah ke dalam tanah seperti kacang tanah.
Buah bertipe polong. Polongnya membulat, berkerut-kerut, dengan panjang 1–1,5 cm. Satu polong biasanya berisi satu biji, kadang-kadang dua. bijinya membulat, halus, dan keras jika telah masak dan kering. Warna biji krem, hitam, cokelat, merah, atau bertutul-tutul.
Periode perkembangan polong paling lama 30 hari setelah terjadi penyerbukan. Periode perkembangan polong paling lama 30 hari setelah terjadi penyerbukan. Polong yang masak atau tua, dalam keadaan segar berwarna putih dan halus, tetapi jika kering, berubah menjadi kecokelat-cokelatan dan berkerut. Polong berisi 1–2 biji dengan bentuk agak bulat, licin, dan keras. Warna kulit biji bervariasi yaitu putih, krem, cokelat, ungu, dan hitam.
Sebagaimana legum lain, tanaman ini simbiositik dengan pengikat nitrogen bebas dengan membentuk bintil-bintil akar berisi bakteria, oleh itu tanaman ini kurang terjejas kandungan nitrogen tanah.
Penanaman
[sunting | sunting sumber]Syarat tumbuh
[sunting | sunting sumber]Kacang bogor memerlukan keadaan iklim pertumbuhan serupa batasan kacang tanah yang banyak hujan dan sinar matahari tetapi lebih toleran kondisi rendah nutrien dan kekurangan air.
Kacang bogor ideal ditanam pada tanah berjenis tanah liat berpasir dengan pH 5.0–6.5, ketinggian antara 1600–2000 meter di atas permukaan laut, dan memiliki suhu udara antara 19–28 darjat Celcius dengan penyinaran matahari langsung. Curahan hujan yang diharapkan adalah antara 500–3500 mm setahun.
Organisme pengganggu
[sunting | sunting sumber]Kacang bogor umumnya tahan terhadap serangan penyakit maupun hama. Namun ada beberapa penyakit serta hama yang dapat merusak tanaman ini.
Hama utama kacang[5] bogor adalah:
Penyakit utama kacang bogor[5] adalah:
- Bercak Daun (Cercospora spp.)
- Embun Tepung (Erysiphe poligon)
- Fusarium (Fusarium oxysporum)
Manfaat dan kandungan gizi
[sunting | sunting sumber]Kacang bogor kering mengandung 16–21% protein, 50–60% karbohidrat dan 4,5–6,5 % lemak, serta mengandung kalsium, fosfor, zat besi, dan vitamin B1. Kandungan karbohidrat yang tinggi menyebabkan kacang bogor boleh menjadi makanan alternatif dalam pemelbagaian pemakanan. Selain itu kacang bogor juga memiliki manfaat dalam konservasi tanah, penyediaan bahan industri maupun penyediaan pakan ternak.
Kandungan gizi dan nutrisi kacang bogor per 100 gram:[6]
- Tenaga: 370 kkal
- Protein: 16 gr
- Lemak: 6 gr
- Karbohidrat: 65 gr
- Kalsium: 85 mg
- Fosforus: 264 mg
- Zat Besi: 4 mg
- Vitamin A: 0 IU
- Vitamin B1: 0,18 mg
- Vitamin C: 0 mg
- Air: 10 gr
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Bunga
-
Polong dan biji muda Vigna subterranea
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ Verdcourt, B. (1980). "The Correct Name for the Bambara Groundnut". Kew Bull. 35(3): 474. [Nov 1980]. DOI: 10.2307/4110016
- ^ Linnaeus, C. (1763). Species plantarum: exhibentes plantas ... Ed. 2 T. II: 1023. Holmiae :Impensis Direct. Laurentii Salvii, 1762-63.
- ^ The Plant List: Vigna subterranea (L.) Verdc., diakses pada 12/V/2019.
- ^ Rukmana, R. & Oesman, Y.Y. (1999). Kacang Bogor: budidaya dan prospek usaha tani. Yogyakarta:Penerbit Kanisius. 32 hlm.
- ^ a b http://digilib.umg.ac.id/files/disk1/19/jipptumg--ikhwanhadi-902-2-03.bab-%7D.pdf Diarkibkan 2017-11-17 di Wayback Machine diakses pada November 2017
- ^ Direktorat Gizi Depkes RI 2000: 10
Pautan luar
[sunting | sunting sumber]- ILDIS: Vigna subterranea (L.) Verdc., diakses pada 12/V/2019.
- Kew Science: Vigna subterranea (L.) Verdc., diakses pada 12/V/2019.
- PlantUse/PROSEA: Vigna subterranea (L.) Verdc., diakses pada 12/V/2019.
- Useful Trop. Plants: Vigna subterranea (L.) Verdc., diakses pada 12/V/2019.
- Feedipedia: Bambara groundnut (Vigna subterranea) seeds, diakses pada 12/V/2019.