Saturnus (mitologi)
Saturn | |
---|---|
Dewa Capitol, kesejahteraan, agribudaya, kebebasan, dan waktu | |
Kuil | Kuil Saturnus |
Festival | Saturnalia |
Informasi pribadi | |
Ops | |
Anak | Jupiter, Neptunus, Pluto, Juno, Ceres dan Vesta |
Orang tua | Caelus dan Terra |
Saudara | Janus, Ops |
Yunani | Cronus |
Saturnus adalah seorang dewa dalam agama Romawi kuno, dan sebuah karakter dalam mitos. Saturnus adalah sebuah figur kompleks karena keterikatan gandanya dan sejarah panjangnya. Ia adalah dewa pertama dari Capitol, yang dikenal sejak zaman-zaman paling kuno dengan nama Saturnius Mons, dan dipandang sebagai dewa generasi, pembubaran, plenty, kesejahteraan, agribudaya, pembaharuan periodik dan pembebasan. Pada perkembangan selanjutnya, ia juga dijadikan dewa waktu. Masa pemerintahannya digambarkan sebagai Abad Keemasan plenty dan perdamaian. Kuil Saturnus di Forum Romawi menyimpan harta karun negara tersebut. Pada bulan Desember, ia dirayakan pada perayaan Romawi paling terkenal, Saturnalia. Planet Saturnus dan Sabtu (Saturday) dinamai dari nama dewa tersebut.
Penciptaan
[sunting | sunting sumber]Dalam mitologi mengenai konsep penciptaan, Saturnus dianggap sebagai dasar bagi batasan pada Tata Surya. Perannya dalam penciptaan ialah mengubah objek pirbadi menjadi sesuatu yang ada. Ia mampu menghasilkan sesuatu yang tidak berbentuk menjadi sesuatu yang berbentuk. Ia dianggap sebagai hukum jati diri dalam alam semesta yang menghasilkan keberadaan dan ketiadaan. Saturnus memiliki kemampuan untuk menempatkan suatu objek berada pada suatu ruang pada waktu tertentu dan tidak membiarkan objek lain memasuiki ruang pada waktu tersebut. Setiap ruang dalam mitologi Saturnus hanya ditempati oleh satu objek. Dalam mitologi Mesir, Saturnus disamakan dengan Ptah. Ia dianggap sebagai pencipta Bumi melalui alat pencetak berupa roda gerobah pembawa gerabah. Ia dijuluki sebagai Rex Mundis yang berarti "Raja dunia atau "Pangeran Dunia". Ia dianggap sebagai pencipta dari segala jenis materi yang memiliki kehidupan.[1]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Black, Jonathan (2015). Wiyati, Nunung, ed. Sejarah Dunia yang Disembunyikan [The Secret History of the World]. Diterjemahkan oleh Soekato, I. B., dan Toha, A. Jakarta: PT Pustaka Alvabet. hlm. 55–56. ISBN 978-602-9193-67-1.
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Georges Dumézil La religion romaine archaïque Paris Payot 1974 2nd; Italian translation (expanded version) La religione romana arcaica Milano Rizzoli 1977. Edizione e traduzione a cura di Furio Jesi.
- Dominique Briquel "Jupiter, Saturn et le Capitol. Essai de comparaison indoeuropéenne" in Revue de l' histoire des religions 198 2. 1981 p. 131-162.
- Marcel Leglay Saturn africain. Histoire BEFAR Paris de Boccard 1966.
- H.S. Versnel, "Saturnus and the Saturnalia," in Inconsistencies in Greek and Roman Religion: Transition and Reversal in Myth and Ritual (Brill, 1993, 1994), pp. 144–145.
Bacaan tambahan
[sunting | sunting sumber]- Guirand, Felix (Editor); Aldington, Richard (Translator); Ames, Delano (Translator); & Graves, Robert (Introduction). New Larousse Encyclopedia of Mythology. ISBN 0-517-00404-6
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Warburg Institute Iconographic Database (ca 300 images of Saturn) Diarsipkan 2016-03-03 di Wayback Machine.
- (Inggris) (Latin) Flowers of Abu Ma'shar by Ja‘far ibn Muḥammad al-Balkhī depicts and discusses Saturn and his role within astrology, dating from the 9th century.