Malaysia Airlines Penerbangan 370
Ringkasan pesawat hilang | |
---|---|
Tanggal | 8 Maret 2014 |
Ringkasan | Tidak meyakinkan, beberapa puing ditemukan |
Lokasi | Samudra Hindia, kemungkinan selatan |
Penumpang | 227 |
Awak | 12 |
Tewas | 239 (diduga) |
Hilang | Hilang selama 10 tahun, 8 bulan dan 6 hari |
Selamat | 0 (diduga) |
Jenis pesawat | Boeing 777-200ER |
Operator | Malaysia Airlines |
Registrasi | 9M-MRO |
Asal | Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur |
Tujuan | Bandar Udara Internasional Ibu Kota Beijing |
Malaysia Airlines Penerbangan 370 (MH370/MAS370)[a] adalah penerbangan penumpang internasional terjadwal yang menghilang pada tanggal 8 Maret 2014 dalam perjalanan dari Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur ke Bandar Udara Internasional Ibu Kota Beijing. Pesawat Boeing 777-200ER ini terakhir kali melakukan kontak dengan pengawas lalu lintas udara kurang dari satu jam setelah lepas landas. Dioperasikan oleh Malaysia Airlines (MAS), pesawat ini mengangkut 12 awak kabin dan 227 penumpang dari 15 negara, kebanyakan di antaranya adalah warga negara Tiongkok.
Pada hari yang sama, upaya pencarian dan penyelamatan gabungan yang kabarnya merupakan yang terbesar sepanjang sejarah[2] dilancarkan di Teluk Thailand dan Laut Tiongkok Selatan.[3][4] Wilayah pencariannya diperluas hingga Selat Malaka dan Laut Andaman.[5][6][7] Tanggal 15 Maret, setelah muncul laporan media bahwa penyidik AS percaya bahwa pesawat ini berbelok ke barat melintasi Semenanjung Malaya setelah pengawas lalu lintas udara kehilangan kontak dan sebuah satelit masih menerima "ping" dari pesawat selama beberapa jam,[8][9][10][11] pencarian diperluas hingga Samudra Hindia. Per 18 Maret, ada 26 negara yang terlibat dalam pencarian pesawat ini.[12]
Pada tanggal 20 Maret, serangkaian foto satelit yang memperlihatkan kemungkinan adanya serpihan pesawat di Samudra Hindia selatan di sebelah barat daya Australia, tepatnya di ujung paling tenggara lokasi selatan, membuat aktivitas pencarian difokuskan di wilayah tersebut.[13] Serpihan lain di sekitarnya terlihat oleh pesawat militer Australia dan Tiongkok pada 24 Maret.[14] Meski keberadaannya masih tidak diketahui, per 24 Maret[update], pejabat Malaysia Airlines dan pemerintah Malaysia percaya bahwa pesawat ini jatuh di Samudra Hindia Selatan tanpa korban selamat berdasarkan analisis oleh penyelidik penerbangan Britania Raya dan perusahaan satelit Inmarsat.[15][16][17]
Kehilangan
Pesawat ini berangkat dari Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur pada tanggal 8 Maret pukul 00:41 waktu setempat (16:41 UTC, 7 Maret) dan dijadwalkan mendarat di Bandar Udara Internasional Ibu Kota Beijing pukul 06:30 waktu setempat (22:30 UTC, 7 Maret). Pesawat ini sedang naik ke ketinggian jelajah 35.000 kaki (11.000 m) dengan kecepatan udara sejati 471 knot (542 mph; 872 km/h) ketika pesawat ini hilang komunikasi dan sinyal transpondernya hilang. Posisi terakhir pesawat ini per 8 Maret pukul 01:21 waktu setempat (17:21 UTC, 7 Maret) adalah 6°55′15″N 103°34′43″E / 6.92083°N 103.57861°E, sesuai titik jalur navigasi IGARI di Teluk Thailand, dan dari situ rencananya pesawat berbelok sedikit ke arah timur.[18] Pelacakan militer menunjukkan bahwa pesawat ini turun ke ketinggian 12.000 kaki setelah berbelok tajam ke arah Selat Malaka. Belokan tajam ini dianggap dilakukan secara sengaja karena pesawat tersebut butuh 2 menit untuk berbelok seperti itu dan tidak ada panggilan darurat ketika hal ini terjadi.[19]
Pesawat ini rencananya akan menghubungi pengawas lalu lintas udara di Ho Chi Minh City ketika melewati ruang udara Vietnam tepat di utara titik kehilangan kontak.[20][21] Kapten pesawat lainnya berusaha menghubungi pilot MH370 "tepat setelah pukul 01:30 a.m." untuk menyampaikan permintaan pengawas lalu lintas udara Vietnam agar menghubungi mereka; kapten mengatakan bahwa ia bisa membina kontak, tetapi hanya mendengar pesan yang tidak jelas dan suara statis.[22]
Malaysia Airlines (MAS) mengeluarkan pernyataan media pada pukul 07:24, satu jam setelah kedatangan terjadwal penerbangan ini di Beijing. Pernyataan tersebut menyebut bahwa ATC Malaysia kehilangan kontak dengan pesawat pada pukul 02:40. MAS mengatakan bahwa pemerintah telah memulai operasi pencarian dan penyelamatan.[23] Kemudian diketahui bahwa pengawas lalu lintas udara Subang kehilangan kontak dengan pesawat pukul 01:22 dan memberitahu Malaysia Airlines pukul 02:40. Baik awak kabin maupun sistem komunikasi pesawat tidak mengirimkan sinyal darurat, indikasi cuaca buruk, atau masalah teknis sebelum menghilang dari layar radar.[24][25][26] Kata-kata terakhir yang didengar pengawas lalu lintas udara Malaysia pada pukul 01:19 adalah suara kopilot yang mengatakan, "All right, good night".[27]
Garis waktu kehilangan
Durasi (HH:MM) | Waktu | Peristiwa | |
---|---|---|---|
MYT | UTC | ||
00:00 | 00:42 | 16:42 | Lepas landas dari Kuala Lumpur |
00:20 | 01:01 | 17:01 | MH370 mengonfirmasi ketinggian 35.000 kaki (11.000 m)[28] |
00:26 | 01:07 | 17:07 | Transmisi data ACARS terakhir diterima;[29] MH370 mengonfirmasi ulang ketinggian 35.000 kaki[28] |
00:38 | 01:19 | 17:19 | Kontak suara terakhir dengan ATC Malaysia[27] |
00:40 | 01:21 | 17:21 | Kontak radar sekunder (transponder) terakhir di 6°55′15″N 103°34′43″E / 6.92083°N 103.57861°E |
00:41 | 01:22 | 17:22 | Transponder dan ADS-B mati |
00:49 | 01:30 | 17:30 | Kontak suara dari pesawat lain gagal, suara tidak jelas/statis[22] |
00:56 | 01:37 | 17:37 | Transmisi data ACARS berhenti (dikirim setiap setengah jam)[29] |
01:30 | 02:11 | 18:11 | Kontak otomatis ACARS pertama dari tujuh kontak dengan satelit 3F1 Inmarsat (dikirim setiap jam) |
01:34 | 02:15 | 18:15 | Kontak radar primer terakhir dengan militer Malaysia, 200 mil (320 km) di barat laut Penang |
05:49 | 06:30 | 22:30 | Melewati waktu kedatangan yang dijadwalkan di Beijing |
07:30 | 08:11 | 00:11 | Kontak otomatis ACARS terakhir dengan satelit Inmarsat[30][31] |
07:49 | 08:30 | 00:30 | Dilaporkan hilang[32] |
Komunikasi selanjutnya
New Scientist melaporkan bahwa, sebelum pesawat hilang, dua aporan ACARS telah dikeluarkan secara otomatis kepada pusat pengawasan produsen mesin Rolls-Royce di Britania Raya;[33] dan The Wall Street Journal, mengutip sumber di dalam pemerintah AS, menulis bahwa Rolls-Royce menerima laporan operasi pesawat setiap tiga puluh menit selama lima jam, artinya pesawat ini masih terbang selama empat jam setelah transpondernya mati.[34][35][36]
Keesokan harinya, Menteri Transportasi Malaysia (sementara) membantah laporan The Wall Street Journal bahwa transmisi mesin terakhir diterima pukul 01:07, sebelum pesawat menghilang dari radar sekunder.[36] Laporan selanjutnya dari Reuters menyebut bahwa buktinya mungkin berupa "ping" yang dikirim oleh sistem komunikasi pesawat, bukan data (laporan telemetri).[37]
The Wall Street Journal kemudian mengubah laporannya dan menyatakan bahwa keyakinan bahwa pesawat tersebut masih terbang "didasarkan pada analisis sinyal yang dikirim oleh hubungan komunikasi satelit Boeing 777... hubungan yang dioperasikan dalam mode siaga (standby) dan berusaha membina kontak dengan sebuah satelit atau beberapa satelit. Transmisi ini tidak menyertakan data..."[9][10] Inmarsat mengatakan bahwa "sinyal otomatis yang rutin tercatat" di jaringannya,[38] dan seorang eksekutif perusahaan menambahkan bahwa "pesan hidup" terus dikirimkan setelah pengawas lalu lintas udara pertama kali kehilangan kontak dan "sinyal-sinyal ping" ini dapat dianalisis untuk membantu memperkirakan lokasi pesawat.[39]
Pada tanggal 14 Maret, The Independent menulis bahwa, berdasarkan pengiriman ping yang rutin oleh pesawat, pesawat ini mungkin tidak terbelah (disintegrasi) di udara atau mengalami peristiwa mendadak lain: "semua sinyal – ping ke satelit, pesan data, dan transponder – pasti berhenti pada waktu yang sama".[18] Setelah serangan 11 September 2001, ketika transponder di tiga pesawat yang dibajak dimatikan,[40] banyak pihak mengusulkan pemasangan transponder otomatis;[40] tetapi tidak ada perubahan yang dilakukan karena para pakar penerbangan lebih memilih kendali yang fleksibel seandainya suatu saat perlu diset ulang akibat kesalahan teknis atau arus pendek.[40]
Menurut media Tiongkok, kerabat keluarga penumpang mendengar nada sambung ketika menelepon penumpang.[41] Meski begitu, klaim ini diabaikan karena Penerbangan 370 tidak dilengkapi stasiun pemancar (base station) yang ditawarkan oleh beberapa maskapai penerbangan dengan layanan telepon seluler dalam penerbangan,[41] dan jarak dari menara pemancar, ketinggian penerbangan, dan selubung badan pesawat membuat transmisi jenis apapun sangat tidak mungkin terjadi.[41]
Dugaan hilang
Pada tanggal 24 Maret, Malaysia Airlines mengumumkan:
Menggunakan analisis yang belum pernah digunakan dalam investigasi [pesawat] seperti ini... Inmarsat dan AAIB telah menyimpulkan bahwa MH370 terbang di sepanjang koridor selatan, dan posisi terakhirnya berada di tengah Samudra Hindia di sebelah barat Perth. Ini adalah lokasi terpencil yang jauh dari tempat pendaratan manapun. Dengan kesedihan dan penyesalan yang mendalam saya beritahu bahwa, berdasarkan data baru ini, penerbangan MH370 berakhir di Samudra Hindia Selatan.[42]
Pesan SMS dikirimkan oleh pihak Malaysia Airlines kepada keluarga penumpang dan awak yang isinya "tanpa keraguan lagi" penerbangan ini hilang dan tidak ada korban selamat.[43] Inmarsat menyatakan bahwa analisis mereka didasarkan pada pengukuran efek Doppler pada transmisi "ping" pesawat.[44]
Pencarian
Perkiraan rute
Pada tanggal 11 Maret, dilaporkan bahwa radar militer menunjukkan bahwa pesawat ini telah berbelok ke barat dan terus terbang selama 70 menit sebelum menghilang dari radar Malaysia di dekat Pulau Perak,[45][46] dan pesawat tersebut terlacak sedang terbang di ketinggian yang lebih rendah melintasi Malaysia ke Selat Malaka. Lokasinya diperkirakan 500 kilometer (310 mi) dari kontak terakhirnya dengan radar sipil.[47] Keesokan harinya, kepala Angkatan Udara Kerajaan Malaysia membantah laporan bahwa hasil lacakan tersebut tidak boleh disalahartikan.[48][49] Menurut Wakil Menteri Transportasi Vietnam, Pham Quy Tieu, "Kami sudah memberitahu Malaysia pada hari kehilangan kontak dengan pesawat bahwa kami melihat pesawat tersebut berbelok kembali ke barat, namun tidak ditanggapi oleh Malaysia."[50]
Para pakar dari Amerika Serikat, yang ditugaskan untuk membantu penyelidikan secara berhati-hati sesuai aturan tanggung jawab,[51] menganalisis data radar dan langsung melaporkan bahwa data radar itu memang memperlihatkan bahwa pesawat terbang ke barat melintasi Semenanjung Malaya. Reuters dan The New York Times menulis bahwa perubahan rute ini menunjukkan bahwa pesawat ini berada di bawah kendali pilot yang sudah terlatih.[8][10][52] The New York Times juga menulis bahwa pesawat mengalami perubahan ketinggian yang besar.[8]
Walaupun Bloomberg News mengatakan bahwa analisis "ping" satelit terakhir bisa jadi menandakan lokasi terakhir sekitar 1.000 mil (1.600 km) di sebelah barat Perth, Australia,[53] Perdana Menteri Malaysia Najib Razak pada 15 Maret bahwa sinyal terakhir tersebut, diterima pukul 08:11 waktu Malaysia, mungkin berasal dari kawasan utara di sekitar Kazakhstan.[54] Najib menjelaskan bahwa sinyal-sinyal itu pasti berada di salah satu dari dua lokasi potensial: lokasi utara yang merentang kira-kira dari perbatasan Kazakhstan dan Turkmenistan hingga Thailand Utara, atau lokasi selatan yang merentang dari Indonesia sampai Samudra Hindia selatan.[55] Tak satu pun negara di rute penerbangan utara – Tiongkok, Thailand, Kazakhstan, Pakistan, dan India – yang memiliki bukti bahwa pesawat tersebut memasuki ruang udara mereka.[56]
Meski kemudian dikonfirmasi bahwa transmisi terakhir ACARS menunjukkan tidak ada yang aneh dan rute normal ke Beijing,[57] The New York Times melaporkan pernyataan "pejabat senior Amerika Serikat" pada tanggal 17 Maret bahwa jalur penerbangan terjadwalnya sudah diprogram terlebih dahulu menuju koordinat barat yang tidak disebutkan melalui sistem pengelolaan penerbangan sebelum ACARS berhenti berfungsi,[58] dan titik jalur yang "melenceng jauh dari rute ke Beijing" ditambahkan ke sistem.[58] Dengan pemrograman ulang seperti itu, pesawat akan melakukan belokan tajam dengan sudut halus sekitar 20 derajat dan penumpangnya akan merasa biasa-biasa saja. Pemadaman seluruh komunikasi kabin secara mendadak memunculkan dugaan bahwa kehilangan pesawat ini diakibatkan oleh aksi kriminal.[58]
Lokasi
Upaya pencarian awal membuahkan banyak hasil yang tidak relevan. Seorang laksamana Angkatan Laut Vietnam melaporkan bahwa kontak radar dengan pesawat terakhir kali terjadi di atas Teluk Thailand.[24][59] Jejak minyak yang terdeteksi di lepas pantai Vietnam pada tanggal 8 dan 9 Maret terbukti bukan bahan bakar penerbangan.[60][61] Temuan serpihan sekitar 80 km (50 mi) di selatan Pulau Thổ Chu pada tanggal 9 Maret juga terbukti bukan berasal dari pesawat terbang.[62] Pencarian yang dipandu citra satelit Tiongkok yang diambil tanggal 9 Maret memperlihatkan tiga objek mengambang berukuran sekitar 24 x 22 meter ([convert: unit tak dikenal]) di 6°42′N 105°38′E / 6.7°N 105.63°E juga tidak membuahkan hasil;[63][64] pejabat Vietnam mengatakan bahwa wilayah tersebut telah "disisir secara menyeluruh".[65][66]
Angkatan Laut Kerajaan Thailand mengalihkan fokus pencariannya dari Teluk Thailand dan Laut Tiongkok Selatan atas permintaan Malaysia. Saat itu Malaysia sedang mempelajari kemungkinan pesawat berbelok kembali dan jatuh di Laut Andaman dekat perbatasan Thailand.[67] Panglima Angkatan Udara Kerajaan Malaysia, Rodzali Daud, mengklaim rekaman militer dari radar sinyal tidak menutup kemungkinan bahwa pesawat kembali ke jalur penerbangannya.[68][69] Radius pencarian diperbesar dari radius asli 20 mil laut (37 km; 23 mi) dari posisi terakhir yang diketahui,[70] di selatan Pulau Thổ Chu, menjadi 100 mil laut (190 km; 120 mi). Wilayah tersebut disisir dan diperluas hingga Selat Malaka di sepanjang pesisir barat Semenanjung Malaya. Perairan di timur Malaysia di Teluk Thailand dan perairan Selat Malaka di sepanjang pesisir barat Malaysia juga menjadi target pencarian.[4][71][72]
Pada tanggal 12 Maret, pihak berwenang mulai menyisir Laut Andaman di barat laut Selat Malaka. Pemerintah Malaysia meminta bantuan India untuk mencari pesawat di daerah tersebut.[73] Tanggal 13 Maret, Sekretaris Pers Gedung Putih mengatakan bahwa "wilayah pencarian lainnya mungkin akan ditambahkan di Samudra Hindia berdasarkan informasi terbaru"[34][74] dan seorang pejabat senior di The Pentagon berkata kepada ABC News: "Kami menduga pesawat itu jatuh di Samudra Hindia."[75] Tanggal 17 Maret, Australia sepakat untuk memimpin pencarian di lokasi selatan dari Sumatra hingga Samudra Hindia Selatan.[76][77] Pencarian ini akan dipimpin oleh Australian Maritime Safety Authority. Wilayah seluas 600.000 km2 (230.000 sq mi) antara Australia dan Kepulauan Kerguelen yang letaknya lebih dari 3.000 kilometer (1.900 mi) dari Perth akan dijelajahi oleh beberapa kapal dan pesawat milik Australia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat.[78]
Pada 17 Maret, terungkap bahwa pesan terakhir ACARS pukul 01:07 tidak berarti bahwa sistem pesawat dimatikan pada saat itu juga seperti yang diduga sebelumnya.[26] Otoritas Malaysia mengatakan bahwa ACARS dimatikan antara 01:07 dan kontak terjadwal ACARS selanjutnya yang berakhir pukul 01:37.[79]
Tanggal 20 Maret, Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, mengumumkan di hadapan parlemen bahwa dua objek yang mungkin terkait dengan pesawat, salah satunya sepanjang 24 m (79 ft), tertangkap oleh satelit di Samudra Hindia pada tanggal 16 Maret, 2.500 km (1.600 mi) di barat daya Perth (koordinat 44°03′02″S 91°13′27″E / 44.05056°S 91.22417°E), yang kedalaman lautnya bisa mencapai 5.000 meter (16.000 ft).[13][80][81][82] Pesawat patroli laut Lockheed P-3 Orion milik Australia tiba di daerah tersebut pada pukul 02:50 UTC. Kapal HMAS Success milik AL Australia, kapal AL Myanmar, pesawat patroli laut Boeing P-8 Poseidon angkatan laut Amerika Serikat, dua pesawat Orion (satu dari Australia dan satu lagi dari Selandia Baru), dan satu pesawat kargo Lockheed C-130 Hercules juga diterbangkan ke wilayah tersebut.[83] Dua pesawat kargo militer Ilyushin Il-76 milik Tiongkok[84][85] dan dua Orion milik Jepang tiba di RAAF Base Pearce bergabung untuk membantu tim pencari.[86] Pesawat terbang dan kapal penumpang juga membantu pencarian.[83][87][88][89]
Tanggal 22 Maret, sebuah citra satelit Tiongkok yang direkam empat hari sebelumnya dirilis dan memperlihatkan kemungkinan serpihan pesawat sekitar 120 km (75 mi) di barat daya wilayah yang ditampilkan di citra sebelumnya.[90][91][92] Ukuran objek tersebut diperkirakan 225 m × 13 m (738 ft × 43 ft), di koordinat 44°57′29″S 90°13′43″E / 44.95806°S 90.22861°E, dekat salah satu titik 45×90 kira-kira 3.170 km (1.970 mi) di barat daya Perth.
Partisipasi internasional
Menanggapi insiden ini, pemerintah Malaysia memobilisasi departemen penerbangan sipil, angkatan udara, angkatan laut, dan Maritime Enforcement Agency, serta meminta bantuan internasional melalui Five Power Defence Arrangements dan negara-negara tetangga. Berbagai negara melancarkan misi pencarian dan penyelamatan di perairan Asia Tenggara.[93][94] Dalam kurun dua hari, negara yang terlibat telah mengirim lebih dari 34 pesawat dan 40 kapal ke kawasan tersebut.[4][5][72] Comprehensive Nuclear-Test-Ban Treaty Organization Preparatory Commission menganalisis informasi dari serangkaian stasiun deteksi suara infra milik mereka, tetapi gagal menemukan suara apapun yang dikeluarkan oleh Penerbangan 370.[95]
Pada tanggal 11 Maret,[96] otoritas Tiongkok[97] mengaktifkan International Charter on Space and Major Disasters, organisasi internasional beranggotakan 15 negara yang bertujuan "...menyediakan sistem terpadu pemerolehan dan penyampaian data antariksa kepada negara-negara yang terkena dampak bencana alam atau buatan manusia melalui Pengguna Berwenang."[98]
11 negara lainnya ikut bergabung dalam misi pencarian pada 17 Maret setelah Malaysia meminta lebih banyak bantuan dan total akhirnya mencapai 26 negara.[12] Meski tidak berpartisipasi dalam pencarian, Sri Lanka mengizinkan pesawat pencari memakai ruang udaranya.[99] Aset yang dikerahkan Malaysia meliputi pesawat militer bersayap tetap dan helikopter militer,[100] dan kapal milik angkatan laut dan Malaysian Maritime Enforcement Agency.[100][101][102] Pusat koordinasi pencarian didirikan di National Disaster Control Centre (NDCC) di Pulau Meranti, Cyberjaya.[103] Negara tujuan penerbangan, Tiongkok, mengerahkan fregat Tipe 053H3 Mianyang, kapal polisi laut No. 3411,[104] kapal penghancur Tipe 052C Haikou, dok angkut amfibi Tipe 071 JinggangShan, KunlunShan, kapal patroli Haixun 31, kapal bantuan bawah air Tipe 925 Yongxingdao,[105] kapal penelitian Xuelong, kapal penyelamat Haixun 01, beberapa kapal dagang,[106] kapal penyelamat Nanhaijiu 101, dan kapal suplai Tipe 903 Qiandaohu.[107] Selain itu, sejumlah satelit militernya diberi tugas tambahan untuk mencari pesawat ini.[108] Tiongkok juga mengirim dua Ilyushin Il-76 ke RAAF Base Pearce dekat Perth untuk membantu pencarian di Samudra Hindia Selatan.[32][109][110] Other nations provided the following asset types:
- Australia: pesawat patroli laut P-3 angkatan udara;[111] kapal angkatan laut HMAS Success, dan empat jet sipil jarak jauh[87] dikirimkan pasca penemuan dugaan serpihan.[112]
- Bangladesh: fregat angkatan laut BNS Bangabandhu dan BNS Umar Farooq; pesawat patroli laut Dornier Do 228 angkatan laut.[113]
- Brunei: kapal patroli lepas pantai kelas Darussalam.[114]
- Kamboja: helikopter Harbin Z-9 dan kapal Angkatan Laut tipe P46.[115]
- Prancis: tim dari Bureau d'Enquêtes et d'Analyses pour la Sécurité de l'Aviation Civile (BEA).[116]
- India: aset darat dan udara dari Komando Andaman dan Nikobar dan Komando Angkatan Laut Timur: kapal Angkatan Laut INS Satpura, INS Sahyadri, INS Saryu, INS Batti Malv, INS Kesari, dan INS Kumbhir; kapal penjaga pantai ICGS Kanaklata Baruah, ICGS Bhikaji Cama, dan ICGS Sagar;[117] pesawat pengintai maritim Angkatan Laut Boeing P-8;[118] Dornier Do 228 angkatan laut dan penjaga pantai,[117][119] C-130 angkatan udara,[120] dan Mil Mi-17.[121] satelit laut Rukmini.[121]
- Indonesia: korvet KRI Sutanto, kapal patroli KRI Siribua, dan kapal patroli cepat KRI Matacora, KRI Tarihu, dan KRI Krait;[122][123] IPTN NC-212 maritime patrol aircraft.[124]
- Jepang: pesawat Lockheed P-3 Orion angkatan laut dan Lockheed C-130 Hercules angkatan udara;[125][126] Gulfstream V milik penjaga pantai;[127] and a disaster relief team.[128]
- Myanmar: kapal Angkatan Laut di Teluk Martaban dan Teluk Bengal.[129]
- Selandia Baru: pesawat P-3 Orion angkatan udara.[130]
- Norwegia: satu kapal dagang RoRo Norwegia, Höegh St. Petersburg.[83]
- Filipina: kapal BRP Gregorio del Pilar, BRP Emilio Jacinto, dan BRP Apolinario Mabini angkatan laut; pesawat Fokker F27 angkatan udara dan Britten-Norman Defender angkatan laut; dan helikopter AgustaWestland AW109 angkatan laut. Kapal cutter kelas Hamilton dan C-130 Hercules disiagakan.[131]
- Rusia: satelit Resurs-P No.1.[132]
- Singapura: di Laut Tiongkok Selatan/Selat Malaka: C-130 Hercules angkatan udara;[133][134] fregat kelas Formidable dilengkapi satu helikopter Sikorsky S-70B Seahawk; kapal penyelamat bawah air beserta tim penyelamnya; korvet kelas Victory;[135] pesawat patroli maritim Fokker 50 angkatan udara.[136] Di Samudra Hindia, semua kapal dan pesawat yang sebelumnya dikerahkan disiagakan dan Information Fusion Centre diaktifkan.[137][138]
- Korea Selatan: pesawat P-3 Orion angkatan laut dan C-130 Hercules angkatan udara.[139]
- Taiwan: C-130 Hercules angkatan udara; ROCS Tian Dan dan satu fregat kelas La Fayette; dua kapal patroli penjaga pantai.[140]
- Thailand: Dornier Do 228, helikopter AgustaWestland Super Lynx, dan kapal patroli HTMS Pattani; kapal lainnya disiagakan.[141]
- Uni Emirat Arab: dua pesawat pencarian dan penyelamatan militer.[142][143]
- Britania Raya: tim penyidik Air Accidents Investigation Branch (AAIB).[144] HMS Echo – a multi-role hydrographic survei ship.[145]
- Amerika Serikat: pesawat P-3 Orion dan Boeing P-8 angkatan laut;[146] kapal USS Kidd dan USS Pinckney angkatan laut dilengkapi helikopter Sikorsky MH-60R Seahawk;[147][148][149] tim dari National Transportation Safety Board (NTSB).[150]
- Vietnam: Antonov An-26, de Havilland Canada DHC-6 Twin Otter, Mil Mi-171, dan kapal angkatan laut, penjaga pantai, pengendali perikanan, dan Maritime Search & Rescue Coordination Centre.[151]
Pembagian informasi
Meski Menteri Transportasi sementara Malaysia Hishammuddin Hussein, yang juga merupakan Menteri Pertahanan Malaysia, membantah adanya masalah dengan negara-negara yang terlibat dalam pencarian, para akademisi mengatakan bahwa dikarenakan konflik regional, muncul masalah kepercayaan dalam kerja sama dan pembagian hasil intelijen dan hal ini menghambat proses pencarian.[152][153] Pakar hubungan internasional mengatakan bahwa persaingan yang mengakar atas kedaulatan, keamanan, intelijen, dan kepentingan nasional membuat kerja sama multilateral yang bermakna sangat sulit diwujudkan.[152][153] Seorang akademisi Tiongkok mengamati bahwa semua pihak mencari secara terpisah, jadi ini bukan upaya pencarian multilateral.[153]
Malaysia awalnya menolak merilis data mentah dari radar militernya karena menganggapnya "terlalu sensitif", namun akhirnya dirilis juga.[152][153] Sejumlah pakar pertahanan mengatakan bahwa memberi negara lain akses ke informasi radar bisa bersifat sensitif di ranah militer. Misalnya, "tingkat pengambilan gambar mereka pada saat yang bersamaan mengungkapan seberapa bagus sistem radar mereka". Ada pihak yang menduga bahwa beberapa negara mungkin sudah punya data radar tentang pesawat tersebut dan enggan berbagi informasi yang mungkin dapat membocorkan kemampuan pertahanan mereka dan mengganggu keamanan mereka.[152] Sama halnya, kapal selam yang berpatroli di Laut Tiongkok Selatan mungkin punya informasi seandainya terjadi tabrakan air, dan pembagian informasi ini dapat mengungkap lokasi kapal selam tersebut dan kemampuan pendengarannya. Akan tetapi, The Guardian mencatat bahwa pemberian izin Vietnam kepada pesawat Tiongkok untuk merambah ruang udaranya merupakan tanda kerja sama yang positif.[153]
Citra satelit juga sedang dianalisis oleh masyarakat dengan bantuan situs sumber kerumun (crowdsourcing) Tomnod.[154]
Pesawat
Penerbangan 370 dioperasikan menggunakan Boeing 777-2H6ER,[b] nomor seri 28420, registrasi 9M-MRO. Sebagai Boeing 777 ke-404 yang diproduksi,[156] pesawat ini pertama kali terbang tanggal 14 Mei 2002 dan langsung dikirim ke Malaysia Airlines pada 31 Mei 2002. Pesawat ini dirancang untuk mengangkut 282 penumpang – 35 di kelas bisnis dan 247 di ekonomi.[157] 9M-MRO telah terbang selama 53.460 jam dan memiliki 7.525 siklus terbang,[158] dan sebelumnya tidak pernah terlibat insiden besar apa pun.[159] Meski begitu, pernah terjadi insiden kecil saat taksi di Bandar Udara Internasional Pudong Shanghai pada Agustus 2012 sehingga ujung sayapnya patah.[160] Pengecekan 'A' perawatan terakhirnya dilaksanakan tanggal 23 Februari 2014.[158]
Para pakar penerbangan umumnya menganggap Boeing 777 sebagai pesawat dengan catatan keselamatan yang "nyaris bersih"[161] dan salah satu pesawat komersial terbaik di dunia.[162] Sejak penerbangan komersial pertamanya bulan Juni 1995, hanya dua kecelakaan serius yang pernah dialami Boeing 777, British Airways Penerbangan 38 tahun 2008 dan Asiana Airlines Penerbangan 214 tahun 2013.
Penumpang dan awak
Negara | Angka |
---|---|
Amerika Serikat | 3 |
Australia | 6 |
Belanda | 1 |
India[163] | 5 |
Indonesia | 7 |
Iran[c] | 2 |
Kanada | 2 |
Malaysia[d] | 50 |
Prancis | 4 |
Rusia | 1 |
Selandia Baru | 2 |
Taiwan | 1 |
Tiongkok | 153[e] |
Ukraina | 2 |
Total (14 Kebangsaan) | 239 |
Malaysia Airlines merilis nama dan kebangsaan 227 penumpang dan 12 awaknya sesuai manifest penerbangan.[166]
Penumpang
Dua per tiga dari 227 penumpang Penerbangan 370 adalah warga negara Tiongkok, termasuk 19 seniman bersama enam anggota keluarga dan empat staf yang hendak pulang setelah mengikuti pameran kaligrafi di Kuala Lumpur; 38 penumpang lainnya adalah warga negara Malaysia. Sisanya berasal dari 13 negara.[167] Dari 227 penumpang, 20 orang di antaranya merupakan karyawan Freescale Semiconductor, perusahaan yang berpusat di Austin, Texas – 12 dari Malaysia dan 8 dari Tiongkok.[168][169]
Sesuai perjanjian dengan Malaysia Airlines tahun 2007, Tzu Chi, organisasi Buddha luar negeri yang diizinkan oleh pemerintah RRT, langsung mengirim tim khusus ke Beijing dan Malaysia untuk memberi dukungan emosional kepada keluarga penumpang.[170][171] Pihak maskapai juga mengirimkan tim pendukung dan relawan[172] serta setuju untuk menanggung biaya perjalanan anggota keluarga penumpang ke Kuala Lumpur dan menyediakan akomodasi, layanan kesehatan, dan konseling.[173] 115 anggota keluarga penumpang asal Tiongkok diterbangkan ke Kuala Lumpur.[174] Beberapa anggota keluarga lainnya memilih untuk tetap di Tiongkok, khawatir akan merasa terkurung di Malaysia.[175] Pihak maskapai penerbangan menawarkan ganti rugi belasungkawa ex gratia sebesar US$5.000 kepada keluarga setiap penumpang,[176] tetapi pihak keluarga menganggap pembayaran tersebut tidak bisa diterima dan meminta pihak maskapai untuk mempertimbangkan ulang.[177]
Awak
Seluruh awak kabin adalah warga negara Malaysia. Kapten penerbangan di pesawat ini adalah Zaharie Ahmad Shah berusia 53 tahun asal Penang. Ia bergabung dengan MAS pada tahun 1981 dan memiliki pengalaman terbang selama 18.365 jam.[178] Zaharie juga merupakan penguji yang berhak melakukan tes simulator bagi para pilot.[179]
First officer-nya adalah Fariq Abdul Hamid berusia 27 tahun. Ia sudah bekerja di MAS sejak 2007 dan memiliki pengalaman terbang selama 2.763 jam.[180][181] Fariq sedang menjalani masa peralihan di Boeing 777-200 setelah menyelesaikan pelatihan simulatornya.[181]
Investigasi
Garis waktu tanggapan
Tanggal (UTC) | Peristiwa |
---|---|
7 Maret | Malaysia Airlines mengonfirmasi bahwa mereka kehilangan kontak dengan Penerbangan MH370 pada pukul 18:40 UTC (02:40 MYT, 8 Maret), kemudian dikoreksi menjadi pukul 17:30 UTC (01:30 MYT) |
8 Maret | Misi pencarian dan penyelamatan internasional dikerahkan di Laut Tiongkok Selatan |
9 Maret | Wilayah pencarian diperluas seiring muncul dugaan bahwa pesawat mungkin berbelok ke barat |
Dua penumpang asal Iran terbukti menaiki pesawat dengan paspor curian | |
10 Maret | Sepuluh satelit Tiongkok dikerahkan dalam misi pencarian |
Jejak minyak di permukaan Laut Tiongkok Selatan dinyatakan bukan berasal dari bahan bakar jet | |
Malaysia Airlines mengumumkan bahwa mereka akan memberikan US$5.000 kepada keluarga setiap penumpang | |
11 Maret | Interpol mengatakan bahwa dua identitas palsu dalam manifest tidak terkait dengan hilangnya pesawat |
12 Maret | Citra satelit Tiongkok yang menunjukkan kemungkinan serpihan Penerbangan 370 di Laut Tiongkok Selatan di 6°42′N 105°38′E / 6.7°N 105.63°E dirilis, namun pencarian di lapangan tidak membuahkan hasil[182] |
Pemerintah Malaysia menerima info dari Inmarsat bahwa Penerbangan 370 mengirimmkan ping selama beberapa jam setelah ACARS mati | |
Pemerintah Tiongkok mengkritik Malaysia karena memberikan jawaban yang tidak lengkap seputar Penerbangan 370 | |
13 Maret | Amerika Serikat memberitahu agar wilayah pencarian diperluas sampai Samudra Hindia |
14 Maret | Investigasi menyimpulkan bahwa Penerbangan 370 masih dikendalikan oleh seseorang setelah hilang kontak dengan pengawas di darat |
MAS menonaktifkan nomor penerbangan MH370/MH371[183] | |
15 Maret | Malaysia mengumumkan keberadaan transmisi satelit terakhir dari MH370 dan lokasi pencarian baru di dua lokasi – utara dan selatan |
Kepolisian Malaysia menggeledah rumah kedua pilot pesawat | |
16 Maret | Jumlah negara yang terlibat dalam operasi pencarian dan penyelamatan mencapai 25 negara |
17 Maret | Australia memimpin operasi pencarian dari Sumatra hingga Samudra Hindia selatan |
18 Maret | Tiongkok memulai operasi pencarian di wilayah utara negaranya |
19 Maret | Para ahli berusaha mengembalikan berkas log yang dihapus dari simulator penerbangan di rumah kapten |
20 Maret | Pesawat dan kapal dikirimkan untuk melacak dua objek yang tertangkap oleh satelit di Samudra Hindia selatan di 44°03′02″S 91°13′27″E / 44.05056°S 91.22417°E; 26 negara terlibat dalam pencarian |
21 Maret | Pencarian difokfuskan di perairan 3.000 kilometer (1.900 mi) di sebelah barat daya Perth, Australia |
22 Maret | Citra satelit Tiongkok menunjukkan kemungkinan objek berukuran 225 x 13 meter (738 x 43 ft) di 44°57′30″S 90°13′40″E / 44.95833°S 90.22778°E, sekitar 3.170 kilometer (1.970 mi) di sebelah barat Perth dan 120 kilometer (75 mi) dari lokasi objek pertama, namun tidak memastikan keberadaannya |
24 Maret | Pesawat pencari Australia melihat dua objek di laut 1.550 mil (2.490 km) di barat daya Perth, satu di antaranya berbentuk persegi besar berwarna oranye[184] |
Perdana Menteri Malaysia mengumumkan bahwa Penerbangan MH370 jatuh di Samudra Hindia selatan, dan Malaysia Airlines menyatakan kepada pihak keluarga bahwa mereka berasumsi "tanpa keraguan apapun" tidak ada korban yang selamat[185] |
Partisipasi internasional
Tanggal 8 Maret, Boeing mengumumkan bahwa mereka telah menyusun tim ahli untuk memberi bantuan teknis kepada para penyelidik[186] sesuai protokol International Civil Aviation Organization (ICAO). Selain itu, United States National Transportation Safety Board (NTSB) dalam pernyataan persnya pada hari itu juga mengumumkan bahwa tim penyelidik bersama penasihat teknis dari Federal Aviation Administration (FAA) telah dikirimkan untuk membantu investigasi.[150] Menurut para ahli, karena investigasi formal dari ICAO belum dimulai, kerja sama dan koordinasi antara pihak yang terlibat bisa terkena dampaknya sehingga menjadi "risiko yang dapat membuat hasil penyelidikan awal yang penting terganggu, dan kemungkinan petunjuk dan rekamannya hilang".[187]
Pada tanggal 11 Maret,[96] otoritas Tiongkok[97] mengaktifkan International Charter on Space and Major Disasters, organisasi internasional beranggotakan 15 negara yang bertujuan "...menyediakan sistem terpadu pemerolehan dan penyampaian data antariksa kepada negara-negara yang terkena dampak bencana alam atau buatan manusia melalui Pengguna Berwenang."[98]
United States Federal Bureau of Investigation (FBI) telah mengirim ahli teknis dan agen untuk menyelidiki hilangnya pesawat.[188] Seorang pejabat penegak hukum senior AS mengklarifikasi bahwa agen FBI belum dikirimkan ke Malaysia.[189] Pada 17 Maret, investigasi ini juga dibantu oleh Interpol dan otoritas penegak hukum internasional lainnya.[190][191] Pejabat Amerika Serikat dan Malaysia meninjau setiap penumpang di manifest, termasuk dua penumpang yang dikonfirmasi sebagai pemegang paspor curian.[192] Pada 18 Maret, pemerintah Tiongkok mengumumkan bahwa mereka sudah memeriksa semua warga negara Tiongkok di dalam pesawat dan meniadakan kemungkinan adanya pembajak.[193]
Dugaan keterlibatan penumpang
Dua pria yang teridentifikasi di manifest, seorang warga negara Austria dan seorang warga negara Italia, masing-masing melaporkan bahwa paspornya dicuri pada tahun 2012 dan 2013.[25][194] Interpol menyatakan bahwa kedua paspor terdaftar di basis data paspor hilang dan curian, dan tidak ada pemeriksaan yang dilakukan terhadap basis datanya.[195][196] Menteri Dalam Negeri Malaysia, Ahmad Zahid Hamidi, mengkritik pejabat imigrasi negaranya karena gagal menghentikan penumpang yang bepergian dengan paspor Eropa curian.[196]
Dua tiket sekali jalan yang dibeli untuk pemegang paspor curian tersebut dipesan melalui China Southern Airlines.[197] Dilaporkan bahwa seorang warga negara Iran memesan tiket termurah ke Eropa melalui telepon di Bangkok, Thailand, dan tiket tersebut dibayar tunai.[198][199] Dua penumpang ini kemudian diidentifikasi sebagai warga negara Iran, masing-masing berusia 19 dan 29 tahun, yang masuk ke Malaysia tanggal 28 Februari menggunakan paspor Iran yang sah. Kepala Interpol mengatakan bahwa organisasinya "menolak menyimpulkan bahwa [hilangnya pesawat] bukan insiden teroris".[200] Kedua pria tersebut diyakini sebagai pencari suaka.[201][202]
China Daily melaporkan bahwa ada juga seorang penumpang di manifest Malaysia Airlines yang tidak cocok dengan nama pemegang dan nomor paspornya.[203]
Menyadari bahwa pesawat ini mungkin dibajak oleh seseorang yang terampil, dugaan juga sempat diarahkan kepada seorang penumpang yang bekerja sebagai teknisi penerbangan untuk sebuah perusahaan penyewaan jet Swiss.[204]
Pilot
Kepolisian menggeledah rumah pilot dan kopilot.[205] CNN memberitakan bahwa polisi juga menyelidiki simulator penerbangan di rumah pilot dan pejabat intelijen AS menduga orang-orang yang berada di kokpit bertanggung jawab atas hilangnya pesawat ini.[206]
Kargo
Tanggal 17 Maret, kepala eksekutif Malaysia Airlines, Ahmad Jauhari Yahya, tanpa mengungkap manifest penerbangan mengatakan bahwa pesawat ini mengangkut 3 sampai 4 ton manggis dan tidak ada muatan yang berbahaya.[207][208][209] Tiga hari kemudian, ia juga membenarkan bahwa baterai mudah terbakar yang diidentifikasi sebagai lithium-ion juga berada di dalam pesawat.[210] Ia menambahkan bahwa semua kargo "dikemas sesuai peraturan ICAO", diperiksa beberapa kali, dan sudah mematuhi peraturan.[211][212][213] Pemerintah Malaysia menolak permintaan pengungkapan manifest kargo MH370 secara terperinci. Negara dan pihak pencari yang terlibat dalam proses pencarian dan penemuan di laut mengungkapkan rasa frustrasi mereka. AMSA menyatakan kekhawatirannya karena kerahasiaan manifest tersebut bisa mengganggu upaya pencarian di Samudra Hindia.[214]
Kritik dan tanggapan
Komunikasi publik yang dilakukan oleh pejabat Malaysia seputar hilangnya pesawat awalnya dipenuhi kontradiksi.
- Kepala eksekutif Malaysia Airlines, Ahmad Jauhari Yahya, awalnya mengatakan bahwa pengawas lalu lintas udara (ATC) terlibat kontak dengan pesawat dua jam setelah lepas landas, padahal pesawat hilang kontak dengan ATC kurang dari satu jam setelah lepas landas.[215]
- Otoritas Malaysia awalnya melaporkan bahwa empat penumpang menggunakan paspor curian untuk menaiki pesawat. Jumlah itu kemudian dikurangi menjadi dua orang, satu dari Italia dan satu dari Austria.[216]
- Malaysia secara terburu-buru memperluas wilayah pencarian ke barat pada tanggal 9 Maret, dan baru pada hari itu mengungkapkan bahwa radar militer mendeteksi pesawat berbelok ke barat.[216] Hal ini kemudian dibantah oleh Rodzali Daud.[49]
- Otoritas Malaysia mengunjungi rumah pilot Zaharie dan kopilot Fariq pada tanggal 15 Maret. Mereka menyita sebuah simulator penerbangan milik Zaharie. Kepala kepolisian Malaysia, Khalid Abu Bakar, mengatakan bahwa ini adalah kunjungan pertama polisi ke rumah tersebut. Tanggal 17 Maret, pemerintah membantahnya dengan mengatakan bahwa polisi pertama kali mengunjungi rumah pilot dan kopilot sehari setelah pesawat dinyatakan hilang,[217] meski ini sudah dibantah sebelumnya.[218]
- Tanggal 16 Maret, Menteri Transportasi sementara Malaysia membantah pernyataan Perdana Menteri seputar waktu data dan komunikasi terakhir yang diterima. Najib Razak mengatakan bahwa sistem ACARS dimatikan pukul 01:07, sedangkan Hishammuddin mengatakan bahwa transmisi ACARS terakhir diterima pukul 01:07, dan transmisi yang dijadwalkan pukul 01:37 tidak pernah terkirim.[219]
- Tiga hari kemudian, setelah berkata bahwa pesawat tidak mengangkut muatan berbahaya, kepala eksekutif Malaysia Airlines, Ahmad Jauhari Yahya, mengatakan bahwa kargo baterai lithium yang mudah terbakar ada di dalam pesawat.[208][210]
The New York Times menulis bahwa pemerintah Malaysia dan maskapai penerbangan merilis informasi yang tidak tepat, kurang lengkap, dan kadang-kadang tidak akurat, dan mencatat bahwa informasi dari pejabat sipil kadang kontradiktif dengan informasi dari pejabat militer.[220] Pejabat Malaysia juga dikritik setelah informasi yang berlawanan masih saja dirilis, salah satunya adalah informasi mengenai titik dan waktu kontak terakhir dengan pesawat.[221] MAS juga dikritik karena tidak mau mengungkapkan manifest kargonya.[207]
Vietnam menunda sementara operasi pencariannya setelah Wakil Menteri Transportasi Vietnam mengaku pejabat Malaysia sedikit sekali berkomunikasi meski mereka meminta informasi lebih lanjut.[222] Pemerintah Tiongkok, melalui Xinhua News Agency, mengatakan bahwa pemerintah Malaysia harus memimpin dan melaksanakan operasi dengan transparansi yang lebih besar.[152] Pernyataan ini ditegaskan kembali oleh Menteri Luar Negeri Tiongkok beberapa hari kemudianː "Bantulah semua pihak dalam [operasi] pencarian supaya lebih efektif dan akurat."[223] Pertanyaan dan kritik dilontarkan oleh berbagai pakar angkatan udara dan oposisi Malaysia tentang kondisi angkatan udara dan kemampuan radar Malaysia saat ini.[224][225][226] The Washington Post menulis bahwa seandainya MAS memasang sistem Swift yang pernah membantu pelacakan Air France 447, para penyelidik bisa memperoleh informasi kritis tentang pesawat ini sekalipun sistem ACARS dan transpondernya mati.[227]
Kritik juga diarahkan pada penundaan upaya pencarian. Sebuah laporan di The Wall Street Journal menulis bahwa perusahaan satelit Britania Raya, Inmarsat, telah menyediakan data kepada pihak berwenang sejak 11 Maret, tiga hari setelah pesawat hilang, artinya pesawat tersebut memang tidak berada di Teluk Thailand dan Laut Tiongkok Selatan yang waktu itu sedang disisir, dan mungkin mengalihkan penerbangannya melalui koridor selatan dan utara. Informasi tersebut baru diakui dan dirilis di hadapan publik oleh Perdana Menteri Malaysia Najib Razak pada konferensi pers tanggal 15 Maret.[228] Menanggapi kritik seputar kerahasiaan informasi sinyal satelit, Malaysia Airlines mengatakan bahwa sinyal satelit mentah adalah hal yang penting untuk diverifikasi dan dianalisis "sehingga tingkat kepentingannya bisa dipahami dengan benar". Ketika verifikasi dan analisis dilakukan, pihak maskapai belum bisa mengonfirmasi keberadaannya di hadapan publik.[229]
Lihat pula
- Insiden Malaysia Airlines lainnya
- Malaysia Airlines Penerbangan 653, 4 Desember 1977, 100 tewas, tidak ada yang selamat
- Malaysia Airlines Penerbangan 684, 18 Desember 1983, tidak ada korban tewas
- Malaysia Airlines Penerbangan 2133, 15 September 1995, 34 tewas, 19 selamat
- Insiden Boeing 777 lainnya
- Asiana Airlines Penerbangan 214, 6 Juli 2013, 3 tewas, 181 cedera
- British Airways Penerbangan 38, 17 Januari 2008, tidak ada korban tewas, 47 cedera
- Insiden pesawat lainnya yang hilang di atas perairan
- Adam Air Penerbangan 574, 1 Januari 2007, 102 tewas, hilang di perairan Selat Makassar
- Air France Penerbangan 447, 1 Juni 2009, 228 tewas, hilang di perairan Samudera Atlantik
- Indonesia AirAsia Penerbangan 8501, 28 Desember 2014, 162 tewas, hilang di perairan Selat Karimata
Catatan
- ^ MH adalah penanda IATA dan MAS adalah penanda ICAO. Penerbangan ini juga dioperasikan dengan nama China Southern Airlines Penerbangan 748 (CZ748) melalui codeshare.[1]
- ^ Pesawat ini merupakan model Boeing 777-200ER (Extended Range); Boeing memberi kode pelanggan unik untuk setiap perusahaan yang membeli salah satu pesawatnya dalam bentuk infiks di nomor modelnya pada waktu pesawat itu dibangun. Kode untuk Malaysia Airlines adalah "H6", jadi "777-2H6ER".[155]
- ^ Manifest yang dirilis Malaysia Airlines mencantumkan seorang warga negara Austria dan seorang warga negara Italia. Keduanya teridentifikasi sebagai dua warga negara Iran yang menaiki Penerbangan 370 menggunakan paspor curian.[164]
- ^ 38 penumpang dan 12 awak.
- ^ Termasuk satu penduduk Hong Kong.[165]
Referensi
- ^ MacLeod, Calum; Winter, Michael; Gray, Allison (8 Maret 2014). "Beijing-bound flight from Malaysia missing". USA Today. Diakses tanggal 16 Maret 2014.
- ^ Neuman, Scott. "Search For Flight MH370 Reportedly Largest in History". The Two-way. Diakses tanggal 19 Maret 2014.
- ^ "Malaysia Airlines MH370: Last communication revealed". BBC. 12 Maret 2014. Diakses tanggal 13 Maret 2014.
- ^ a b c Hildebrandt, Amber (10 March 2014). Malaysia Airlines Flight MH370: 'Mystery compounded by mystery'. CBC News.
- ^ a b Buncombe, Andrew; Withnall, Adam (10 March 2014). "Malaysia Airlines Flight MH370: Oil slicks in South China Sea ‘not from missing jet’, officials say". The Independent.
- ^ Grudgings, Stuart. "Malaysia Airlines plane crashes in South China Sea with 239 people aboard: report". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-08. Diakses tanggal 8 Maret 2014.
- ^ Tasnim Lokman (9 Maret 2014). "MISSING MH370: Indonesia helps in search for airliner". New Straits Times. Diakses tanggal 9 Maret 2014.
- ^ a b c Michael Forsythe and Michael S. Schmidt (14 March 2014), Sharp Changes in Altitude and Course After Jet Lost Contact The New York Times.
- ^ a b Andy Pasztor (12 March 2014), Missing Airplane Flew On for Hours The Wall Street Journal.
- ^ a b c Bob Orr (13 Maret 2014). "Did Malaysian plane fly toward Indian Ocean after last contact?". CBS News.
- ^ "Malaysian PM's full statement". The Guardian. 15 Maret 2014.
- ^ a b "Number of countries in SAR operations increases to 26". The Star. 18 March 2014. Diakses tanggal 18 March 2014.
- ^ a b "Missing Malaysia Airlines plane: Debris found in search for MH370, says Australian Prime Minister Tony Abbott". The Sydney Morning Herald. 20 Maret 2014. Diakses tanggal 20 Maret 2014.
- ^ Pearson, Michael. "Flight 370 passenger's relative: 'All lives are lost'". CNN.com. Diakses tanggal 24 March 2014.
- ^ Branigan, Tania (24 Maret 2014). "Missing flight MH370 lost in southern Indian Ocean, says Malaysian PM". The Guardian. Diakses tanggal 24 Maret 2014.
- ^ "Malaysian prime minister: Missing flight MH370 'ended in Indian Ocean and no one on board survived'". Metro.co.uk. 24 Maret 2014. Diakses tanggal 24 Maret 2014.
- ^ Sevastopulo, Demetri (24 Maret 2014). "Malaysia says data indicate MH370 crashed into the Indian Ocean". Financial Times. Diakses tanggal 24 Maret 2014.
- ^ a b Heather Saul (14 Maret 2014). "Missing Malaysia Airlines Flight MH370: Military radar shows jet could have been 'hijacked' and then flown towards Andaman Islands". The Independent. Diakses tanggal 19 Maret 2014.
- ^ "Source: Flight 370's altitude dropped after sharp turn". CNN News. 23 Maret 2014.
- ^ "FlightRadar24.com MH370 7 Maret 2014".
- ^ "Malaysian Airlines System (MH) No. 370 ✈ 08-Mar-2014 ✈ WMKK / KUL – ZBAA / PEK ✈". flightaware. Diakses tanggal 8 Maret 2014.
- ^ a b "Pilot: I established contact with plane". New Straits Times. 9 Maret 2014. Diakses tanggal 17 Maret 2014.
- ^ "04:20 PM MYT +0800 Malaysia Airlines MH370 Flight Incident – 4th Media Statement". Malaysia Airlines. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 Maret 2014. Diakses tanggal 8 Maret 2014.
- ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaAviation Herald
- ^ a b "No MH370 Distress Call, Search Area Widened". Aviation Week & Space Technology. 12 Maret 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-12. Diakses tanggal 2022-01-12.
- ^ a b "(17 March 2014)". Out of Control Videos. 8 Maret 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-17. Diakses tanggal 2014-03-24.
- ^ a b "Was Malaysian co-pilot's last message to base a secret distress signal? Officials investigate possibility unusual sign-off may have indicated something was wrong". DailyMail.
- ^ a b "Revealed: the final 54 minutes of communication from MH370". Daily Telegraph.
- ^ a b "Timing of ACARS deactivation unclear. Last ACARS message at 01:07 was not necessarily point at which system was turned off". Out of Control Videos. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-17. Diakses tanggal 2014-03-24.
- ^ "The Story of Flight 370 Changes Again". The New Yorker.
- ^ Pearlman, Jonathan; Wu, Adam (21 Maret 2014). "Revealed: the final 54 minutes of communication from MH370". The Daily Telegraph.
- ^ a b "Malaysia Airlines Flight 370: Missing plane search timeline LIVE UPDATES". Russia: RT. Diakses tanggal 20 March 2014.
- ^ Paul Marks (11 Maret 2014). "Malaysian plane sent out engine data before vanishing". New Scientist.
- ^ a b Peters, Chris (13 Maret 2014). "U.S. investigators suspect missing Malaysian plane flew for hours -WSJ". Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-24. Diakses tanggal 23 Maret 2014.
- ^ "Flight MH370: Australia spots possible plane debris in sea". The Week. UK.
- ^ a b "Malaysia says no evidence missing plane flew hours after losing contact". Reuters. 13 Maret 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-13. Diakses tanggal 13 Maret 2014.
- ^ "Satellites picked up pings from Malaysia jet, source says". Reuters. 13 Maret 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-13. Diakses tanggal 13 March 2014.
- ^ Inmarsat statement on Malaysia Airlines flight MH370. Inmarsat. 14 Maret 2014.
- ^ Chris Buckley dan Nicola Clark (14 Maret 2014), Satellite Firm Says Its Data From Jet Could Offer Location The New York Times.
- ^ a b c "Why can plane transponders be turned off from the cockpit?". CBS News. 19 Maret 2014. Diakses tanggal 19 Maret 2014.
- ^ a b c "Why didn't passengers on missing flight MH370 use their mobile phones?". TheJournal.ie. Diakses tanggal 22 Maret 2014.
- ^ Weaver, Matthew (24 Maret 2014). "MH370 assumed to have crashed with no survivors, says Malaysia Airlines - live updates". The Guardian.
- ^ http://www.bbc.com/news/world-asia-26716572"Families told missing plane lost". BBC News. 24 Maret 2014. Diakses tanggal 24 Maret 2014.
- ^ Sophie Curtis (24 Maret 2014). "How British satellite company Inmarsat tracked down MH370". Daily Telegraph.
- ^ "Malaysia Airlines MH370: Plane 'changed course'". BBC. 11 Maret 2014. Diakses tanggal 11 Maret 2014.
- ^ "Malaysia Airlines live: military denies report they tracked plane hundreds of miles off course". The Daily Telegraph. 11 Maret 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-12. Diakses tanggal 2014-03-24.
- ^ Danubrata, Eveline; Koswanage, Niluksi (11 Maret 2014). "Malaysia military tracked missing plane to west coast: source" Diarsipkan 2014-03-16 di Wayback Machine.. Reuters. Diakses tanggal 11 Maret 2014.
- ^ "MISSING MH370: RMAF chief denies military radar report". New Straits Times. 12 Maret 2014. Diakses tanggal 12 Maret 2014.
- ^ a b "Missing Malaysia Airlines plane: Air force chief denies tracking jet to Strait of Malacca". The Straits Times. 12 Maret 2014. Diakses tanggal 12 Maret 2014.
- ^ "Vietnam says it told Malaysia that missing plane MH370 had turned back". The Straits Times. 12 Maret 2014. Diakses tanggal 12 Maret 2014.
- ^ Matthew Wald (13 Maret 2014), U.S. Takes Back Seat in Malaysian Jet Inquiry The New York Times
- ^ Niluksi Koswanage (14 Maret 2014), Radar data suggests missing Malaysia plane deliberately flown way off course – sources Diarsipkan 2014-03-24 di Wayback Machine. Reuters.
- ^ Levin, Alan; Kharif, Olga (14 Maret 2014). "Missing Malaysian Jet Said Tracked to Ocean Off Australia". Bloomberg News. Diakses tanggal 17 Maret 2014.
- ^ "'Deliberate Act' Used to Steer Missing Plane Off Course". ABC News. 15 Maret 2014.
- ^ "Malaysia Airlines flight MH370 deliberately flown off course, systems switched off: PM". ABC News. 15 Maret 2014.
- ^ *"China: no evidence MH370 entered airspace". CNTV English. 20 Maret 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-22. Diakses tanggal 2014-03-24.
*"Missing Malaysian plane MH 370 never entered Thai airspace". The Indian Express. 18 Maret2014.
*by g surach (16 Maret 2014). "Missing MH370: No way plane flew over Indian airspace undetected – Nation". The Star. Malaysia.
*"Missing Malaysian jet LIVE updates: Kazakhstan says detected no unidentified planes when Malaysian jetliner vanished : Asia, News". India Today.
*Haris Hussain And Farrah Naz Karim (18 Maret 2014). "MISSING MH370: EXCLUSIVE: Flying as low as 80 feet 'possible'". New Straits Times. - ^ Malaysian Minister of Transport, Press Release. "Sunday, March 23, 06:00 PM MYT +0800 Malaysia Airlines MH370 Flight Incident - Press Statement by Ministry of Transport, Malaysia". Malaysian Airlines. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-08. Diakses tanggal 24 Maret 2014.
- ^ a b c Matthew L. Wald, Michael S. Schmidt (17 Maret 2014). "Lost Jet's Path Seen as Altered via Computer". The New York Times. Diakses tanggal 19 Maret 2014.
- ^ "Vietnam detects signals from missing plane". San Francisco Chronicle. 7 March 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-12. Diakses tanggal 2014-03-24.
- ^ "Malaysia Plane: Iranian Bought Two Tickets". Sky News. 11 March 2014. Diakses tanggal 10 March 2014.
- ^ "Oil slick spotted by rescuers 'not from missing Malaysia Airlines flight', tests reveal". South China Morning Post. Diakses tanggal 10 March 2014.
- ^ "Accident description". Aviation Safety Network. 10 March 2014. Diakses tanggal 10 March 2014.
- ^ "China Releases Images of What Could be Parts of Missing Plane". Malaysia Sun. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-13. Diakses tanggal 13 March 2014.
- ^ "Malaysia Airlines Flight 370: Vietnam sees no debris in area flagged by Chinese". CNN News. Diakses tanggal 13 March 2014. (coordinates in the CNN video)
- ^ Brummitt, Chris. "Malaysia: No debris at spot shown on China images". Associated Press.
- ^ "U.S. suspects missing flight flew for hours after last confirmed location, report says". The Washington Post. 28 February 2011.
- ^ Jim Clancy and Mark Morgenstein (9 March 2014). "New leads explored in hunt for missing Malaysia Airlines flight". CNN News. Diakses tanggal 10 March 2014.
- ^ Pete Williams, Robert Windrem and Richard Esposito (9 March 2014). "Missing Malaysia Airlines Jet May Have Turned Back: Officials". NBC News. Diakses tanggal 9 March 2014.
- ^ "Reports: Missing Malaysia Airlines plane 'may have turned back'". BBC News. 9 March 2014. Diakses tanggal 9 March 2014.
- ^ Melissa Chi (9 March 2014). "DCA: Search for MH370 intensifies with 74 vessels, 50 nautical miles near last-known site". The Malay Mail. Diakses tanggal 19 March 2014.
- ^ "Malaysia Airlines: What we know about flight MH370". BBC. 10 March 2014. Diakses tanggal 10 March 2014.
- ^ a b "Missing Malaysia plane: Search area widened". BBC News. 9 March 2014.
- ^ "Malaysia Airlines MH370: Confusion over plane last location". BBC News. 12 March 2014.
- ^ New MH370 search area may be opened in Indian Ocean – White House Diarsipkan 2014-03-12 di Wayback Machine. The Daily Telegraph 13 March 2014.
- ^ Martha Raddatz (13 March 2014), US Officials Have 'Indication' Malaysia Airline Crashed into Indian Ocean ABC News.
- ^ "Missing MH370: Australia to lead southern search for MH370". The Star. 17 March 2014.
- ^ "Australia agrees to lead search in Indian Ocean for missing Malaysia Airlines flight MH370". The Canberra Times. 17 March 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-17. Diakses tanggal 2014-03-24.
- ^ "Malaysia Airlines MH370: AMSA to coordinate new search 3,000 kilometres south-west of Perth". ABC News. 18 March 2014.
- ^ Woodrow Bellamy III (19 March 2014). "Avionics Magazine :: Malaysian PM Clarifies MH370 Avionics Disablement". Aviationtoday.com.
- ^ "Missing plane: Objects spotted in water". The New Zealand Herald. 20 March 2014. Diakses tanggal 20 March 2014.
- ^ "Possible Parts of Missing Jet Spotted Off Australia: Prime Minister". NBC News. 20 March 2014. Diakses tanggal 20 March 2014.
- ^ Kelly, Ross (20 March 2014). "Australia Says Satellites Identified Objects Possibly Related to Missing Malaysia Airlines Flight". The Wall Street Journal. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-22. Diakses tanggal 20 March 2014.
- ^ a b c "Search operation for Malaysia airlines aircraft: Update 6" (PDF). Australian Maritime Safety Authority. Archived from the original on 2014-03-20. Diakses tanggal 2014-03-24. ()
- ^ "Two Chinese Il-76s fly to Australia from Malaysia to search for missing plane". Xinhua News Agency. 22 March 2014.
- ^ "Chinese Il-76s join Perth-based MH370 search". Australian Aviation. 22 March 2014.
- ^ "Two Japanese military aircraft arrive in Perth". Xinhua News Agency. 23 March 2014.
- ^ a b "Search operations resume for Malaysia Airlines MH370: Update 11" (PDF). Australian Maritime Safety Authority. 23 March 2014. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2014-03-24. Diakses tanggal 2014-03-24.
- ^ "The search for missing Malaysia Airlines plane MH370". The Sydney Morning Herald. 21 March 2014.
- ^ "Topline jets join Australian hunt for missing plane". The Canberra Times. 23 March 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-20. Diakses tanggal 2014-03-24.
- ^ Missing Malaysia Airlines flight MH370: Floating debris spotted by Chinese satellite image The Sydney Morning Herald
- ^ Malaysia Airlines MH370: Chinese satellites spot new possible debris from missing plane Australian Broadcast Corporation
- ^ "BBC News, 22 March 2014". BBC. 1 January 1970.
- ^ "MISSING MH370: Malaysia welcomes SAR assistance from other countries". New Straits Times. 9 March 2014. Diakses tanggal 10 March 2014.
- ^ Wong, Chun-Han; Vu, Trong Khanh; Raghuvanshi, Gaurav (9 March 2014). "Countries Put Disputes Aside for Airliner Search". The Wall Street Journal.
- ^ "IDC infrasound search for missing flight Malaysian Airlines MH370" (PDF). CTBTO Prep Com. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2014-03-12. Diakses tanggal 12 March 2014.
- ^ a b "Disaster Charter – Missing Malaysia Airlines jet". Disasterscharter.org.
- ^ a b Franco, Michael (12 March 2014). "15 space organizations join hunt for missing Malaysian jet | Crave". CNET.
- ^ a b "Disaster Charter – Homepage". Disasterscharter.org.
- ^ "Maldives island residents see 'low flying jumbo jet'". Diakses tanggal 18 March 2014.
- ^ a b "Too early to come to any conclusion, says Najib". Daily Express. 9 March 2014. Diakses tanggal 9 March 2014.
- ^ "Vietnam, Malaysia mount search for plane". Sky News Australia. 8 March 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-08. Diakses tanggal 2014-03-08.
- ^ "Malaysia widens area of search for missing MAS aircraft". Borneo Post. Bernama. 9 March 2014. Diakses tanggal 9 March 2014.
- ^ "Missing MAS flight: Malaysia grateful for assistance in search and rescue operations, says Anifah". The Star. 9 March 2014. Diakses tanggal 9 March 2014.
- ^ Mu Xuequan (10 March 2014). "Chinese warship arrives in search area for missing Malaysian airliner, more on way". Xinhuanet.
- ^ An (15 March 2014). "Chinese warships take MH370 search to Strait of Malacca". Xinhuanet.
- ^ yan (21 March 2014). "Chinese navy vessels to search south Indian Ocean". Xinhuanet.
- ^ Zhao Yingquan. "Chinese rescue vessel Nanhaijiu 101 heads toward Singapore". Xinhuanet.
- ^ "China deploys satellites for missing plane search". Xinhua News Agency. 10 March 2014. Diakses tanggal 10 March 2014.
- ^ "Malaysia plane search: China checks new 'debris' image". BBC. 22 March 2014. Diakses tanggal 22 March 2014.
- ^ "Chinese Vessel Heads to Strait of Malacca in Jet Search". CRI English. 14 March 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-20. Diakses tanggal 20 March 2014.
- ^ "Australia sending two P3C Orions from Darwin to Malaysia to aid with the search for missing Malaysian flight MH370". News Corp Australia. 9 March 2014. Diakses tanggal 9 March 2014.
- ^ "MH370: two objects relating to missing Malaysia Airways plane may have been found". The Guardian. 20 March 2014.
- ^ "Bangladesh begins Malaysian plane search". Dhaka Tribune. 15 March 2014. Diakses tanggal 16 March 2014.
- ^ "Spiritual Healing: Mass Sunnat Hajat Prayer for MH370". BruDirect. 14 March 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-16. Diakses tanggal 16 March 2014.
- ^ Khan Sophirom (19 March 2014). "Cambodia Joins Search Mission for Malaysia Airline MH370". Agence Kampuchea Press. Diakses tanggal 19 March 2014.
- ^ "BEA to help with search and rescue mission". New Straits Times. 18 March 2014. Diakses tanggal 18 March 2014.
- ^ a b "Lost Malaysian Aircraft – Indian Navy Joins search operations". Indian Navy. 21 March 2014. Diakses tanggal 21 March 2014.
- ^ "Malaysia Airlines MH370: India deploys 4 warships in search ops". Livemint. 14 March 2014. Diakses tanggal 13 March 2014.
- ^ "Malaysia jet search: India declines China's request to enter waters around Andaman and Nicobar Islands". The Times of India. 20 March 2014. Diakses tanggal 23 March 2014.
- ^ "India joins global search to locate missing Malaysia Airlines plane". The Indian Express. 13 March 2014. Diakses tanggal 13 March 2014.
- ^ a b Gupta, Jayanta. "Indian Navy joins search". The Times of India. Diakses tanggal 11 March 2014.
- ^ Bagus BT Saragih (9 March 2014). "RI deploy warships as search expands to Malacca Strait". The Jakarta Post. Diakses tanggal 10 March 2014.
- ^ "Multinational maritime forces co-operate in Malaysian aircraft search". Jane's Navy International. 10 March 2014.
- ^ Fadli (9 March 2014). "RI deploys warships, aircraft to SCS to search for missing aircraft". The Jakarta Post. Diakses tanggal 9 March 2014.
- ^ "マレーシア航空機の消息不明事案に関する防衛省・自衛隊の対応について". Ministry of Defence (dalam bahasa Japanese). 12 March 2014. Diakses tanggal 17 March 2014.
- ^ "マレーシア航空機消息不明事案に対する国際緊急援助活動". Ministry of Defense (dalam bahasa Japanese). 14 March 2014. Diakses tanggal 17 March 2014.
- ^ "マレーシア航空機行方不明事案への対応について(第4報)" (PDF). Japan Coast Guard (dalam bahasa Japanese). 14 March 2014.
- ^ "MH370 SAR ops: Japan Joins Search for Malaysia Airlines Flight 370". The Diplomat. 13 March 2014. Diakses tanggal 15 March 2014.
- ^ "Malaysia asks more countries to join plane probe as search area expanded". Xinhua News Agency. 16 March 2014. Diakses tanggal 17 March 2014.
- ^ Michael Field (11 March 2014). "NZ air force joins search for missing jet". stuff.co.nz. Diakses tanggal 11 March 2014.
- ^ "Phl Navy's helicopter joins search for missing Malaysian Airlines plane". The Philippine Star. 15 March 2014. Diakses tanggal 13 March 2014.
- ^ "Российские спутники помогают искать пропавший самолет рейса MH370" (dalam bahasa Russian). Russian Federal Space Agency. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-27. Diakses tanggal 19 March 2014.
- ^ "Malaysia Airlines missing flight: Live Report". Yahoo! News Malaysia. 8 March 2014. Diakses tanggal 8 March 2014.
- ^ "Malaysian Airlines missing flight MH370: Live Report". Digital Journal. 8 March 2014. Diakses tanggal 8 March 2014.
- ^ "Additional SAF assets deployed in response to missing Malaysia Airlines Plane (09 Mar 14)". Ministry of Defence of Singapore. 9 March 2014. Diakses tanggal 9 March 2014.
- ^ Leong, Wai Kit (14 March 2014). S'pore deploys another patrol aircraft for MH370 search". Channel NewsAsia
- ^ "SAF focuses SAL Operations in Malacca Strait". Ministry of Defence of Singapore. 15 March 2014. Diakses tanggal 19 March 2014.
- ^ "News – SAF Offers IFC in Support of SAL Efforts (17 Mar 14)". MINDEF.
- ^ "MISSING MH370: South Korea sends two aircraft to help with SAR". New Straits Times. 14 March 2014. Diakses tanggal 14 March 2014.
- ^ "Taiwan joins search for Malaysia Airlines Flight 370". Taiwan Today. 11 March 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-12. Diakses tanggal 12 March 2014.
- ^ "Search for missing Malaysian jet involves 8 countries". The Nation. 10 March 2014. Diakses tanggal 10 March 2014.
- ^ "Missing Malaysia Airlines latest update: UAE Armed Forces now part of search". Emirates 24/7 News. 18 March 2014.
- ^ "UAE Armed Forces join search for missing Malaysia Airlines flight MH370". The National. 17 March 2014. Diakses tanggal 19 March 2014.
- ^ "Missing MH370: Britain's air accident investigation team arrives". The Star. 14 March 2014. Diakses tanggal 16 March 2014.
- ^ "UK sending HMS Echo to assist in Malaysia plane search". ITV. 21 March 2014. Diakses tanggal 21 March 2014.
- ^ "US Navy's P-8A Poseidon Arrives in Australia, Continues MH370 Search". U.S. Seventh Fleet Public Affairs. 19 March 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-23. Diakses tanggal 23 March 2014.
- ^ "U.S. Sends Destroyer to Aid Search for Malaysia Airlines Jet". NBC News. 8 March 2014. Diakses tanggal 8 March 2014.
- ^ "US Navy sending P-8A Poseidon to assist in search for missing flight MH370". The Malaysian Insider. 13 March 2014.
- ^ a b "Press Release March 8, 2014: NTSB positioning team to offer assistance in investigation of Malaysia Airlines 777 event". Ntsb.gov. Diakses tanggal 9 March 2014.
- ^ "RSAF sends plane to search for missing Malaysia Airlines aircraft". Channel NewsAsia. 8 March 2014.
- ^ a b c d e Malakunas, Karl (AFP) "Distrust adding to Malaysian jet confusion: analysts". Google News. 14 March 2014.
- ^ a b c d e Tania Branigan in Beijing. "Malaysia flight MH370 hunt sees suspicion and cooperation". The Guardian.
- ^ Fishwick, Carmen (14 March 2014). "Tomnod – the online search party looking for Malaysian Airlines flight MH370". The Guardian. Diakses tanggal 22 March 2014.
- ^ Pither, Tony (1998). The Boeing 707 720 and C-135. England: Air-Britain (Historians) Ltd. ISBN 0-85130-236-X.
- ^ "Malaysia Airlines 9M-MRO (Boeing 777 – MSN 28420)". Airfleets. Diakses tanggal 7 March 2014.
- ^ "Boeing 777-200 – Fleet". Malaysia Airlines. Diakses tanggal 12 March 2014.
- ^ a b Toh, Mavis (9 March 2014). "MAS 777 underwent maintenance in Feb". Singapore: Flightglobal. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-09. Diakses tanggal 2014-03-24.
- ^ "Missing MAS 777-200 had no major prior incidents – 3/8/2014". Flightglobal. Diakses tanggal 9 March 2014.
- ^ "浦东机场滑行跑道内东航马航两飞机剐蹭 ["Two planes from China Eastern Airlines and Malaysian Airlines snag each other on the runway of Shanghai Pudong Airport"]" (dalam bahasa Chinese). Xinhua News Agency. 26 June 2012. Diakses tanggal 9 March 2014.
- ^ "Malaysia Airlines: experts surprised at disappearance of 'very safe' Boeing 777". The Guardian. 8 March 2014. Diakses tanggal 9 March 2014.
- ^ "Malaysia Airlines has one of Asia's best safety records". Reuters. 8 March 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-09. Diakses tanggal 9 March 2014.
- ^ Ranjit Singh (12 March 2014). "MH370: Five Indian nationals identified". astro AWANI. Diakses tanggal 29 May 2014.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaBBC_2014-03-11_a
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaAutoVQ-31
- ^ "MH370 Passenger Manifest" (Siaran pers). Malaysia Airlines. 8 March 2014. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 8 March 2014. "Salinan arsip" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2014-03-08. Diakses tanggal 2014-03-08.
- ^ "Behind jet's passenger list is rich human tapestry". The Washington Post. Associated Press. 9 March 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-10. Diakses tanggal 10 March 2014.
- ^ "No sign of Malaysia Airline wreckage; questions over stolen passports". CNN. 8 March 2014. Diakses tanggal 10 March 2014.
- ^ "Loss of employees on Malaysia flight a blow, U.S. chipmaker says". Reuters. 9 March 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-15. Diakses tanggal 15 March 2014.
- ^ Caregiver sacrifices time for family of passengers New Straits Times
- ^ "For Flight 370 Families, Every Day Is 'Torment' : Parallels". NPR. 20 March 2014.
- ^ "Missing MAS flight: MAS team arrives in Beijing". The Star. 9 March 2014. Diakses tanggal 9 March 2014.
- ^ "Caregivers from Malaysia, Australia assigned to families of passengers onboard MH370". The Malay Mail.
- ^ "Missing Malaysia jet may have veered off course". CNBC. Diakses tanggal 12 March 2014.
- ^ "MISSING MH370: Families cling to faint hopes: psychologist". New Straits Times. 10 March 2014. Diakses tanggal 12 March 2014.
- ^ Rose, Adam (12 March 2014). "Malaysia Airlines says no reason to think crew caused jet's disappearance". Chicago Tribune. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-12. Diakses tanggal 12 March 2014.
- ^ "MAS cash aid snubbed by kin of Chinese aboard MH370". The Malay Mail. 11 March 2014. Diakses tanggal 12 March 2014.
- ^ "Missing MAS flight: Captain piloting MH370 a Penang boy". The Straits Times. 8 March 2014. Diakses tanggal 9 March 2014.
- ^ Koswanage, Niluksi (9 March 2014). "Pilot of missing Malaysian flight an aviation tech geek". Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-10. Diakses tanggal 10 March 2014.
- ^ "MISSING MH370: Co-pilot family awaits for latest updates – Latest". New Straits Times. 8 March 2014.
- ^ a b Watkins, Tom (10 March 2014). "First officer on missing jet was transitioning to 777-200s". CNN. Diakses tanggal 10 March 2014.
- ^ "Malaysia Airlines Flight 370: Vietnam sees no debris in area flagged by Chinese". CNN News. Diakses tanggal 13 March 2014.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamachange
- ^ Austin, Henry (24 March 2014). "Missing Jet: 'Orange Rectangular Object' Spotted in Sea". NBC News. Diakses tanggal 24 March 2014.
- ^ "Malaysia plane: Bad weather halts search for flight MH370". BBC. 24 March 2014. Diakses tanggal 25 March 2014.
- ^ "Boeing team to offer technical help to investigators". Deccan Chronicle.
- ^ Siva Govindasamy, Alwyn Scott and Tim Hepher (12 March 2014). "Missing Malaysia Airlines plane's legal limbo hampers probe". The Sydney Morning Herald. Diakses tanggal 12 March 2014.
- ^ Serrano, Richard A. "FBI to investigate disappearance of a Malaysian Airlines jet." Los Angeles Times. 8 March 2014. Retrieved 9 March 2014.
- ^ "FBI not in on Malaysia crash probe; other U.S. agencies to arrive Monday". Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-13. Diakses tanggal 11 March 2014.
- ^ "New phase of search starts on both corridors". Free Malaysia Today. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-21. Diakses tanggal 2014-03-25.
- ^ Matthew Weaver in London and Tom McCarthy. "MH370: Australia takes lead in Indian Ocean as search area expands – live". The Guardian.
- ^ Simon Denyer, Robert Barnes and Chico Harlan (9 March 2014). "Four flew with false ID aboard Malaysia Airlines plane that vanished over South China Sea". The Washington Post. Diakses tanggal 9 March 2014.
- ^ Chris Buckley and Keith Bradsher. "China Rules Out Terror Ties Among Citizens on Jet". The New York Times. Diakses tanggal 19 March 2014.
- ^ Catherine E. Shoichet and Ray Sanchez (9 March 2014). "Plane bore painters, pilgrims, others from around the world". CNN. Diakses tanggal 8 March 2014.
- ^ "INTERPOL confirms at least two stolen passports used by passengers on missing Malaysian Airlines flight 370 were registered in its databases". Interpol. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-09. Diakses tanggal 9 March 2010.
- ^ a b Murdoch, Lindsay (10 March 2014). "Fake passports on Malaysia Airlines flight reveal flaw in airline safety". The Sydney Morning Herald. Diakses tanggal 10 March 2014.
- ^ Keith Bradsher; Eric Schmitt (9 March 2014). "Passport Theft Adds to Mystery of Missing Malaysia Airlines Jet". The New York Times.
- ^ Mezzofiore, Gianluca (10 March 2014). "Missing Malaysia Airlines Flight MH370: Iranian Middleman Asked Thai Agent to Book Tickets on Stolen Passports". International Business Times. UK. Diakses tanggal 11 March 2014.
- ^ "'There are no answers': Days later, no sign of Malaysia Airlines Flight 370". CNN. Diakses tanggal 11 March 2014.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaBBC Iranian
- ^ "MISSING MH370: Man with stolen passport on jet is asylum seeker – Latest". New Straits Times.
- ^ Saeed Kamali Dehghan. "Iranians travelling on flight MH370 on forged passports 'not linked to terror'". The Guardian.
- ^ "Malaysia Airlines boarding record on Chinese passenger questioned". China Daily. 9 March 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-28. Diakses tanggal 2014-03-25.
- ^ "Malaysia police probe flight engineer on missing MH370". The Straits Times. 17 March 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-24. Diakses tanggal 2014-03-25.
- ^ BBC News. "Missing Malaysia Airlines plane 'deliberately diverted'". BBC. Diakses tanggal 15 March 2014.
- ^ Barbara Starr, Chelsea J. Carter and Jim Clancy. "U.S. officials lean toward 'those in the cockpit' behind missing flight". CNN. Diakses tanggal 16 March 2014.
- ^ a b "Was a small BOMB hidden inside MH370's cargo hold? AND WHY HASN'T M'SIA REVEALED THE CARGO MANIFEST?". Malaysia-chronicle.com. 19 March 2014.
- ^ a b "Not just mangosteens on board, MH370 also carried lithium-ion batteries, says daily". The Malaysian Insider. 22 March 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-05. Diakses tanggal 2014-03-25.
- ^ "Malaysia News | AsiaOne". News.asiaone.com. 18 March 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-23. Diakses tanggal 2014-03-25.
- ^ a b Tomlinson, Simon (22 March 2014). "Missing jet WAS carrying highly flammable lithium batteries: CEO of Malaysian Airlines finally admits to dangerous cargo four days after DENYING it". Daily Mail. Diakses tanggal 23 March 2014.
- ^ "Missing MH370 carried lithium ion batteries as cargo but not seen as 'dangerous'". The Straits Times. 21 March 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-21. Diakses tanggal 2014-03-25.
- ^ "Missing MH370: Lithium ion batteries deemed non-dangerous goods". The Star Online. 22 March 2014.
- ^ Missing Jet was Carrying Potentially Flammable Batteries: CEO NBC News 21 March 2014. Retrieved 21 March 2014.
- ^ "Malaysia's unwillingness to release the full cargo manifest from missing Flight MH370 will hamper the search effort". news.com.au. News Limited. 24 March 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-25. Diakses tanggal 25 March 2014.
- ^ Hodal,Kate (14 March 2014). "Flight MH370: a week of false leads and confusion in hunt for missing plane". The Guardian. Guardian News and Media Limited. Diakses tanggal 25 March 2014.
- ^ a b "Missing Malaysia Airlines flight MH370 – a week of confusion". The Sydney Morning Herald. 14 March 2014.
- ^ "MH370: Further confusion over timing of last words" Diarsipkan 2014-04-09 di Wayback Machine. TV3 (New Zealand). 18 March 2014
- ^ Jamieson, Alastair (13 March 2014). "Officials Deny Engine Data Report From Missing MH370". NBC News.
- ^ Calder, Simon; Withnall, Adam (17 March 2014). "Missing Malaysia Airlines Flight MH370: Confusion deepens over ‘missing 30 minutes’ at heart of mystery engulfing stricken jet ". The Independent
- ^ "Stolen Passports on Plane Not Seen as Terror Link". The New York Times. 11 March 2014. Diakses tanggal 15 March 2014.
- ^ Denyer, Simon (12 March 2014). "Contradictory statements from Malaysia over missing airliner perplex, infuriate". The Washington Post. Diakses tanggal 14 March 2014.
- ^ Harlan, Chico (11 March 2014). "Malaysia Airlines plane may have veered wildly off course during flight, military says". The Washington Post. Diakses tanggal 14 March 2014.
- ^ "China appeals to Malaysia for search information". Associated Press. 14 March 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-14. Diakses tanggal 14 March 2014.
- ^ Malaysia Insider (8 July 2011). "MH370 throws spotlight on Malaysia's air force and radar capabilities". The Malaysian Insider. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-05. Diakses tanggal 2014-03-25.
- ^ Childs, Nick (1 January 1970). "Missing Malaysia plane: MH370 and the military gaps". BBC.
- ^ "Malaysiakini". Malaysiakini.
- ^ Halsey III, Ashley; Higham, Scott (20 March 2013). "Malaysia Airlines didn't buy computer upgrade that could have given data on missing flight". The Washington Post.
- ^ Pasztor, Andy; Ostrower, Jon; Hookway, James (19 March 2013). "Critical Data Was Delayed in Search for Missing Malaysia Airlines Flight MH 370". The Wall Street Journal. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-23. Diakses tanggal 2014-03-25.
- ^ "19th Media Statement". Malaysia Airlines. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-08. Diakses tanggal 15 March 2014.
Pranala luar
- Deskripsi kecelakaan di Aviation Safety Network
- Updates regarding MH370 Diarsipkan 2014-03-08 di Wayback Machine. Malaysia Airlines
- Coverage from the New Straits Times
- Meteorological and oceanographic maps and charts relevant to Flight 370
- NOAA Bathymetry & Digital Elevation Models (ocean depth in metres)
- 777-200 Airplane Characteristics Technical information from Boeing
- Location history of MH370 on Flightradar24.com
- SkyVector aeronautical chart showing jet airways
- Articles containing potentially dated statements from before 1990
- Kecelakaan dan insiden Malaysia Airlines
- Kecelakaan dan insiden penerbangan tahun 2014
- Kecelakaan dan insiden melibatkan Boeing 777
- Malaysia dalam tahun 2014
- Vietnam dalam tahun 2014
- Tiongkok dalam tahun 2014
- Kecelakaan dan insiden penerbangan di Vietnam
- Teluk Thailand
- Pesawat hilang