Deprotonasi
Deprotonasi adalah istilah kimia yang merujuk pada pelepasan sebuah proton (kation hidrogen H+) dari sebuah molekul, membentuk konjugat basa. Kemampuan relatif sebuah molekul untuk melepaskan sebuah proton diukur dengan menggunakan nilai pKa. Nilai pKa yang rendah mengindikasikan bahwa senyawa tersebut asam dan akan dengan mudah melepaskan protonnya kepada basa. pKa sebuah senyawa ditentukan oleh banyak faktor, tetapi yang paling signifikan adalah diakibatkan oleh stabilitas konjugat basa, yaitu kemampuan sebuah konjugat basa untuk menstabilkan muatan negatif. Muatan negatif tersebut akan distabilisasi ketika ia terdistribusi ke permukaan yang luas atau rantai yang panjang. Salah satu mekanisme yang mendistribusi muatan negatif pada rantai panjang atau sebuah cincin adalah resonansi. Pelarut juga dapat membantu stabilisasi muatan negatif dari konjugat basa.
Basa yang digunakan untuk melakukan deprotonasi tergantung pada pKa sebuah senyawa. Ketika proton tidak begitu asam, sehingga molekul tersebut tidak akan melepaskan proton dengan mudah, basa yang lebih kuat daripada hidroksida diperlukan. Hidrida adalah salah satu dari banyak agen deprotonasi yang kuat. Hidrida yang umumnnya dipakai meliputi natrium hidrida dan kalium hidrida. Basa-basa ini sangatlah kuat karena hidrida membentuk gas hidrogen ketika proton dari molekul lain dilepaskan. Namun hasil produk hidrogen juga berarti bahwa deprotonasi yang menggunakan agen-agen tersebut akan berbahaya dan harus dilakukan pada atmosfer inert (misalnya nitrogen) karena air, yang merupakan sumber proton, berada di udara bebas dan hidrida akan bereaksi dengan air ketimbang dengan molekul yang kita inginkan dan akan meledak.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]