Kabupaten Boyolali
Kabupaten Boyolali | |
---|---|
Transkripsi bahasa daerah | |
• Hanacaraka | ꦧꦺꦴꦪꦭꦭꦶ |
• Pegon | بويالالي |
• Alfabet Jawa | Boyalali |
Julukan:
| |
Motto: Boja-lali (Jawa) Jangan lupa | |
Koordinat: 7°31′56″S 110°36′09″E / 7.5322°S 110.6025°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Tengah |
Dasar hukum | UU No. 13/1950 |
Hari jadi | 5 Juni 1847 |
Ibu kota | Boyolali |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Said Hidayat |
• Wakil Bupati | Wahyu Irawan |
• Sekretaris Daerah | Wiwis Trisiwi Handayani |
Luas | |
• Total | 1.015,10 km2 (391,93 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 1.110.346 |
• Kepadatan | 1,100/km2 (2,800/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | |
• Bahasa | Indonesia, Jawa |
• IPM | 75,96 (2024) tinggi [2] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode pos | |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0276 |
Pelat kendaraan | AD |
Kode Kemendagri | 33.09 |
DAU | Rp 1.064.047.626.000,- (2020)[3] |
Semboyan daerah | Boyolali Tersenyum (Tertib, Elok, Rapi, Sehat, Nyaman untuk Masyarakat) |
Flora resmi | Mawar pager |
Fauna resmi | Sapi lokal |
Situs web | www |
Kabupaten Boyolali (bahasa Jawa: Hanacaraka: ꦧꦺꦴꦪꦭꦭꦶ, Pegon: بويالالي, translit. Boyalali) adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kecamatan Boyolali. Kabupaten ini terletak sekitar 25 km sebelah barat Kota Surakarta. Pada pertengahan 2024, jumlah penduduk kabupaten Boyolali sebanyak 1.110.346 jiwa.[1][4][5]
Kabupaten Boyolali berbatasan dengan Kabupaten Semarang dan Kabupaten Grobogan di utara; Kabupaten Sragen, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sukoharjo, dan Kota Surakarta di timur; Kabupaten Klaten dan Kabupaten Sleman (Daerah Istimewa Yogyakarta) di selatan; serta Kabupaten Magelang dan Kabupaten Semarang di barat. Kabupaten ini termasuk kawasan Solo Raya.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Asal mula Nama Boyolali
[sunting | sunting sumber]Menurut cerita serat Babad Pengging Serat Mataram, nama Boyolali tak disebutkan. Demikian juga pada masa Kerajaan Demak Bintoro maupun Kerajaan Pengging, nama Boyolali belum dikenal. Menurut legenda nama Boyolali berhubungan dengan ceritera Ki Ageng Pandan Arang (Bupati Semarang pada abad XVI). Alkisah, Ki Ageng Pandan Arang yang lebih dikenal dengan Tumenggung Notoprojo diramalkan oleh Sunan Kalijogo sebagai Wali penutup menggantikan Syeh Siti Jenar. Oleh Sunan Kalijogo, Ki Ageng Pandan Arang diutus untuk menuju ke Gunung Jabalakat di Tembayat (Klaten) untuk syiar agama Islam.
Dalam perjalananannya dari Semarang menuju Tembayat Ki Ageng banyak menemui rintangan dan batu sandungan sebagai ujian. Ki Ageng berjalan cukup jauh meninggalkan anak dan istri ketika berada di sebuah hutan belantara dia dirampok oleh tiga orang yang mengira dia membawa harta benda ternyata dugaan itu keliru maka tempat inilah sekarang dikenal dengan nama Salatiga. Perjalanan diteruskan hingga sampailah disuatu tempat yang banyak pohon bambu kuning atau bambu Ampel dan tempat inilah sekarang dikenal dengan nama Ampel yang merupakan salah satu kecamatan di Boyolali. Dalam menempuh perjalanan yang jauh ini, Ki Ageng Pandan Arang semakin meninggalkan anak dan istri. Sambil menunggu mereka, Ki Ageng beristirahat di sebuah Batu Besar yang berada di tengah sungai.
Dalam istirahatnya Ki Ageng berucap "Båyå wis lali wong iki" yang dalam bahasa indonesia artinya "Sudah lupakah orang ini". Dari kata "Båyå Wis Lali" maka jadilah nama Boyolali. Batu besar yang berada di Kali Pepe yang membelah kota Boyolali mungkinkah ini tempat beristirahat Ki Ageng Pandan Arang. Mungkin tak ada yang bisa menjawab dan sampai sekarang pun belum pernah ada meneliti tentang keberadaan batu ini. Demikian juga sebuah batu yang cukup besar yang berada di depan Pasar Sunggingan Boyolali, konon menurut masyarakat setempat batu ini dulu adalah tempat untuk beristirahat Nyi Ageng Pandan Arang. Dalam istirahatnya Nyi Ageng mengetuk-ngetukan tongkatnya di batu ini dan batu ini menjadi berlekuk-lekuk mirip sebuah dakon (mainan anak-anak tempo dulu). Karena batu ini mirip dakon, masyarakat disekitar Pasar Sunggingan menyebutnya mBah Dakon dan hingga sekarang batu ini dikeramatkan oleh penduduk dan merekapun tak ada yang berani mengusiknya.[butuh rujukan]
Pemerintahan
[sunting | sunting sumber]Bupati
[sunting | sunting sumber]No. | Bupati | Mulai menjabat | Akhir menjabat | Wakil Bupati | ||
---|---|---|---|---|---|---|
25 | Muhammad Said Hidayat | 2021 | Petahana | Wahyu Irawan |
Dewan Perwakilan
[sunting | sunting sumber]Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Boyolali dalam empat periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | ||||
---|---|---|---|---|---|
2009–2014 | 2014–2019[6] | 2019–2024[7] | 2024–2029[8] | ||
PKB | 3 | 2 | 2 | 3 | |
Gerindra | (baru) 0 | 4 | 1 | 3 | |
PDI-P | 14 | 25 | 35 | 36 | |
Golkar | 8 | 6 | 4 | 4 | |
PKS | 4 | 4 | 3 | 4 | |
Hanura | (baru) 3 | 0 | 0 | 0 | |
PAN | 5 | 3 | 0 | 0 | |
Demokrat | 6 | 1 | 0 | 0 | |
PPP | 1 | 0 | 0 | 0 | |
PKPB | 1 | ||||
Jumlah Anggota | 45 | 45 | 45 | 50 | |
Jumlah Partai | 9 | 7 | 5 | 5 |
Kecamatan
[sunting | sunting sumber]Kabupaten Boyolali terdiri dari 22 kecamatan, 6 kelurahan, dan 261 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 989.776 jiwa dengan luas wilayah 1.008,45 km² dan sebaran penduduk 981 jiwa/km²[9][10]
Pusat pemerintahan berada di kecamatan Boyolali. Di samping Boyolali, kecamatan lainnya yang cukup signifikan adalah Sambi Ampel, Banyudono, Sawit, Mojosongo, Simo, Karanggede, Andong, Musuk, Cepogo, dan Selo. Kawasan Ngemplak yang berbatasan langsung dengan Kota Surakarta, kini telah dikembangkan menjadi pusat pertumbuhan Solo Raya ke arah barat.
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Boyolali, adalah sebagai berikut:
Kemendagri | Kecamatan | Jumlah Kelurahan |
Jumlah Desa |
Kodepos[11] | Status | Daftar Desa/Kelurahan |
---|---|---|---|---|---|---|
33.09.02 | Ampel | 10 | 57352 | Desa | ||
33.09.16 | Andong | 16 | 57384 | Desa | ||
33.09.09 | Banyudono | 15 | 57373 | Desa | ||
33.09.05 | Boyolali | 3 | 6 | 57311-57319 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
33.09.03 | Cepogo | 15 | 57362 | Desa | ||
33.09.20 | Gladagsari | 10 | 57352 | Desa | ||
33.09.19 | Juwangi | 1 | 9 | 57391 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
33.09.14 | Karanggede | 16 | 57381 | Desa | ||
33.09.17 | Kemusu | 10 | 57383 | Desa | ||
33.09.15 | Klego | 13 | 57385 | Desa | ||
33.09.06 | Mojosongo | 2 | 11 | 57371 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
33.09.04 | Musuk | 10 | 57361 | Desa | ||
33.09.11 | Ngemplak | 12 | 57375 | Desa | ||
33.09.12 | Nogosari | 13 | 57378 | Desa | ||
33.09.10 | Sambi | 16 | 57376 | Desa | ||
33.09.08 | Sawit | 12 | 57374 | Desa | ||
33.09.01 | Selo | 10 | 57363 | Desa | ||
33.09.13 | Simo | 13 | 57377 | Desa | ||
33.09.21 | Tamansari | 10 | 57361 | Desa | ||
33.09.07 | Teras | 13 | 57372 | Desa | ||
33.09.22 | Wonosamodro | 10 | 57382 | Desa | ||
33.09.18 | Wonosegoro | 11 | 57382 | Desa | ||
TOTAL | 6 | 261 |
Bahasa
[sunting | sunting sumber]Bahasa yang digunakan oleh penduduk di kabupaten Boyolali adalah Bahasa Jawa Surakarta yang dituturkan oleh seluruh masyarakat Boyalali. Selain itu, karena Kabupaten Boyolali masih termasuk wilayah inti dari kerajaan Kasunanan Surakarta maka berpengaruh juga dengan percakapan sehari-hari, yaitu dengan memperhatikan etika bahasa atau sering disebut unggah-ungguh, yaitu tingkat tingkat tutur krama madya dan krama inggil untuk menghormati lawan bicara, ciri khas aksen orang Boyolali terdengar medhok namun lembut seperti wayang Janoko dapat dikatakan pula sebagai dialek mataram yang halus. Meskipun tergolong sebagai pengguna bahasa jawa standar, sebenarnya banyak dialek yang digunakan masyarakat dalam komunikasi sehari-hari, sayangnya sampai saat ini belum ada gagasan untuk mengembangkannya ke dalam kamus bahasa Jawa.[butuh rujukan]
Transportasi
[sunting | sunting sumber]Wilayah Kabupaten Boyolali dilewati jalan nasional dan jalan tol yang menghubungkan Semarang-Surakarta. Jalur ini merupakan jalur yang berbukit-bukit, khususnya di utara kota kabupaten sampai kota kecamatan Ampel.
Kabupaten Boyolali Juga terhubung Jalur Kereta Api Semarang - Solo (termasuk percabangan menuju Bandara Adi Soemarmo yang merupakan jalur kereta api yang melewati pinggir jalan tol Solo - Semarang ) dan Solo - Boyolali Kota. Untuk Stasiun yang masih aktif ialah Stasiun Telawa dan Stasiun Bandara Adi Soemarmo, untuk koridor Solo - Boyolali Kota ( Jalur Kereta Api Purwosari - Boyolali ) diperkirakan nonaktif pada masa kependudukan Jepang.
Jalan nasional yang menghubungkan kota Boyolali dengan kota Klaten merupakan jalan yang menghubungkan Boyolali langsung ke Yogyakarta. Selain itu, terdapat jalan kabupaten yang menghubungkan Boyolali dengan kota Sragen lewat Kecamatan Karanggede dan yang menghubungkan Boyolali dengan Mungkid, Muntilan, dan Magelang melalui "Selo Pass" yang melintasi celah di antara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu.
Bandara Internasional Adi Soemarmo secara administratif masuk wilayah Kabupaten Boyolali dan dikelola oleh pemkot Surakarta.
Pendidikan
[sunting | sunting sumber]Pendidikan formal | TK atau RA | SD atau MI | SMP atau MTs | SMA atau MA | SMK | Perguruan tinggi | Lainnya | |||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Negeri | 4 | 603 | 67 | 21 | 9 | 0 | 0 | |||||
Swasta | 509 | 215 | 70 | 28 | 28 | 2 | 9 | |||||
Total | 513 | 818 | 137 | 49 | 37 | 2 | 9 | |||||
Data sekolah di Kabupaten Boyolali (2010/2011) Sumber: Data Pokok Pendidikan (DAPODIK)[12] |
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 6 Oktober 2024.
- ^ "Indeks Pembangunan Manusia (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023". www.jateng.bps.go.id. Diakses tanggal 4 Oktober 2024.
- ^ "Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020" (PDF). www.djpk.kemenkeu.go.id. (2020). Diakses tanggal 15 Juni 2021.
- ^ "Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten Kota dan Agama di Provinsi Jawa Tengah, 2020". Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah. 14 April 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-13. Diakses tanggal 4 Maret 2022.
- ^ "Kabupaten Boyolali Dalam Angka 2021" (pdf). www.boyolalikab.bps.go.id. hlm. 8, 54, 125. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-16. Diakses tanggal 15 Juni 2021.
- ^ Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Boyolali 2014-2019
- ^ Ajiyanto, Ragil. "PDIP Raih 35 Kursi DPRD Boyolali, Kursi PAN dan Demokrat Hilang". detiknews. Diakses tanggal 2020-07-03.
- ^ "Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Boyolali Nomor 938 Tahun 2024 Tentang Penetapan Perolehan Kursi Partai Politik Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewa Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Boyolali Dalam Pemilihan Umum Tahun 2024" (PDF). Diakses tanggal 2024-07-13.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ Kode Pos Kabupaten Boyolali
- ^ ["Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) Kabupaten Boyolali (2010/2011)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-02-18. Diakses tanggal 2011-02-26. Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) Kabupaten Boyolali (2010/2011)]