Lompat ke isi

Bahasa tertutur

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Bahasa lisan)

Bahasa tertutur atau bahasa tuturan adalah bentuk komunikasi yang dihasilkan melalui artikulasi suara atau, dalam beberapa kasus, melalui gerak isyarat tubuh, yang mana berlawanan dengan bahasa tertulis. Bahasa lisan atau bahasa suara adalah bahasa tertutur yang dihasilkan menggunakan saluran suara, sedangkan bahasa isyarat dihasilkan dengan tubuh dan tangan.

Pengertian

[sunting | sunting sumber]

Istilah "bahasa tertutur" kadang digunakan untuk hanya bermakna bahasa lisan, terutama oleh para ahli bahasa, sehingga tidak termasuk bahasa isyarat, yang membuat istilah 'bahasa suara', 'lisan', dan 'tertutur' berpadanan. Namun yang lain juga mengacu bahasa isyarat sebagai 'tuturan', apalagi untuk membedakan dengan transkripsi tertulis yang berupa tanda.[1][2][3]

Hubungan antara bahasa tertutur dan tertulis

[sunting | sunting sumber]

Hubungan antara bahasa tertutur dan tertulis itu rumit. Dalam bidang ilmu bahasa, mufakat saat ini adalah bahwa tuturan adalah kemampuan bawaan manusia, sedangkan bahasa tertulis adalah temuan budaya.[4] Namun, beberapa ahli bahasa, apalagi yang dari aliran Prague, berpendapat bahwa bahasa tertulis dan tertutur memiliki sifat berbeda yang akan menentang ketergantungan bahasa tertulis pada bahasa tertutur untuk keberadaannya.[5]

Pemerolehan bahasa tertutur

[sunting | sunting sumber]

Anak-anak memperoleh bahasa yang giat digunakan di lingkungan sekitar sebagai bahasa ibu mereka, entah itu berupa suara maupun isyarat.

Anak-anak tuli juga dapat melakukan demikian dengan bahasa isyarat jika bahasa ini digunakan di sekitar merika. Bahasa suara juga bisa diajarkan kepada mereka sama halnya bahasa tertulis diajarkan ke anak-anak yang mampu mendengar. [6][7] Guru-guru biasanya memberi penekanan tertentu saat menggunakan atau mengajarkan suatu bahasa pada anak-anak yang bahasa ibunya berbeda. Untuk si anak, dianggap penting, secara sosial dan pendidikan, untuk mempunyai kesempatan dalam memahami lebih dari satu bahasa.[8]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Groce, Nora Ellen (1985). Everyone Here Spoke Sign Language: Hereditary Deafness on Martha's Vineyard. Cambridge, Massachusetts: Harvard University Press. ISBN 9780674270411. 
  2. ^ Hoemann, Harry W. (1986). Introduction to American sign language. Bowling Green, Ohio: Bowling Green Press. ISBN 0961462108. 
  3. ^ Brooks, Patricia; Kempe, Vera (2012). Language Development. Chichester, West Sussex: Wiley. ISBN 9781444331462. 
  4. ^ Pinker, Steven; Bloom, Paul (December 1990). "Natural Language and Natural Selection". Behavioral and Brain Sciences. 13 (4): 707–727. doi:10.1017/S0140525X00081061. 
  5. ^ Aaron, P. G.; Joshi, R. Malatesha (September 2006). "Written Language Is as Natural as Spoken language: A Biolinguistic Perspective". Reading Psychology. 27 (4): 263–311. doi:10.1080/02702710600846803. 
  6. ^ Rickerson, E.M. "What's the difference between dialect and language?". The Five Minute Linguist. College of Charleston. Diarsipkan dari versi asli tanggal December 19, 2010. Diakses tanggal October 23, 2016. 
  7. ^ "Languages Facts". Diarsipkan dari versi asli tanggal October 24, 2016. Diakses tanggal October 23, 2016. 
  8. ^ Clay, Marie M. (30 April 2015). Record of oral language: observing changes in the acquisition of language structures: a guide for teaching. Auckland, New Zealand: Global Education Systems. ISBN 978-0-325-07457-3. OCLC 989724897.