Ahmed III
Ahmed III (Bahasa Turki Utsmani: احمد ثالث Ahmed-i Salis) (30 Desember 1673 – 1 Juli 1736) adalah sultan Turki Usmani dan putra Sultan Mehmed IV. Naik tahta berkat Bâb-ı Âli pada tahun 1703 setelah mundurnya saudaranya Mustafa II.
Ahmed membangun hubungan baik dengan Inggris, mengingat ancaman Rusia. Negaranya memberikan perlindungan pada Raja Karl XII dari Swedia yang kalah perang dalam Pertempuran Poltava pada tahun 1709 pada zaman Tsar Pyotr Agung. Karena harapannya untuk berperang mewanan Rusia, sultan ini mengumumkan perang terhadap saingannya di utara, di bawah pimpinan Wazir Agung Baltaji Mahommed Paşa pasukan Turki berhasil memaksa Rusia bertekuk lutut di Sungai Prut tahun 1711.
Perang itu diakhiri dengan perjanjian yang menuntut pengembalian Azov kepada Turki, penghancuran sejumlah benteng yang dibangun untuk Rusia, sedangkan Tsar berjanji untuk berhenti ikut campur dalam urusan Persemakmuran Polandia-Lituania. Harapan Sultan untuk berjalan menerobos Moskow hampir saja berhasil kalau saja tidak ada serangan Safavid ke negaranya.
Serangan Persia menimbulkan kekacauan di dalam negeri, menimbulkan pemberontakan Yennisari, yang menyebabkannya turun tahta pada bulan September 1730. Ia mangkat dalam tahanan 5 tahun kemudian.
Pemerintahan Ahmed III, yang berlangsung selama 27 tahun, meski ditandai dengan bencana Perang Turki Besar, tidak berhasil karena daerah Balkan terpaksa hilang ke tangan Monarki Habsburg. Di masanya, keuangan Turki berjalan baik, diperoleh tanpa pajak berlebihan maupun PungLi. Pada masa pemerintahannya pula, terjadi perubahan penting di Kepangeranan Donau.[1]
Sumber
[sunting | sunting sumber]Ahmed III
| ||
Didahului oleh: Mustafa II |
Sultan Utsmaniyah 1703 - 1730 |
Diteruskan oleh: Mahmut I |
- ^ Faroqhi, Suraiya, 1941- (2005). Subjects of the Sultan : culture and daily life in the Ottoman Empire (edisi ke-New ed). London: I.B. Tauris. ISBN 1-85043-760-2. OCLC 59356203.