Situs Gunung Padang
Situs Gunung Padang merupakan situs prasejarah peninggalan kebudayaan Megalitikum di Jawa Barat yang berusia 10.000 - 25.000 Sebelum masehi. Tepatnya berada di perbatasan Dusun Gunungpadang dan Panggulan, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur. Lokasi dapat dicapai 20 kilometer dari persimpangan kota kecamatan Warungkondang, di jalan antara Kota Kabupaten Cianjur dan Sukabumi. Luas kompleks utamanya kurang lebih 900 m², terletak pada ketinggian 885 m dpl, dan areal situs ini sekitar 3 ha, menjadikannya sebagai kompleks punden berundak terbesar di Asia Tenggara.
Gunung Padang | |
---|---|
Nama sebagaimana tercantum dalam Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya | |
Cagar budaya Indonesia | |
Peringkat | Nasional |
Kategori | Situs |
No. Regnas | CB.16 |
Lokasi keberadaan | Kabupaten Cianjur, Jawa Barat |
Tanggal SK | 1998, 2010 &2014 |
Pemilik | Indonesia |
Pengelola | BPCB Serang |
Koordinat | 6°59′36.5″S 107°03′22.96″E / 6.993472°S 107.0563778°E |
Penemuan
suntingLaporan pertama mengenai keberadaan situs ini dimuat pada Rapporten van de Oudheidkundige Dienst (ROD, "Buletin Dinas Kepurbakalaan") tahun 1914. Sejarawan Belanda, N. J. Krom juga telah menyinggungnya pada tahun 1949. Setelah sempat "terlupakan", pada tahun 1979 tiga penduduk setempat, Endi, Soma, dan Abidin, melaporkan kepada Edi, Penilik Kebudayaan Kecamatan Campaka, mengenai keberadaan tumpukan batu-batu persegi besar dengan berbagai ukuran yang tersusun dalam suatu tempat berundak yang mengarah ke Gunung Gede.[1] Selanjutnya, bersama-sama dengan Kepala Seksi Kebudayaan Departemen Pendidikan Kebudayaan Kabupaten Cianjur, R. Adang Suwanda, ia mengadakan pengecekan. Tindak lanjutnya adalah kajian arkeologi, sejarah, dan geologi yang dilakukan Puslit Arkenas pada tahun 1979 terhadap situs ini.
Lokasi
suntingLokasi situs berbukit-bukit curam dan sulit dijangkau. Kompleksnya memanjang, menutupi permukaan sebuah bukit yang dibatasi oleh jejeran batu andesit besar berbentuk persegi. Situs itu dikelilingi oleh lembah-lembah yang sangat dalam.[1] Tempat ini sebelumnya memang telah dikeramatkan oleh warga setempat.[2] Penduduk menganggapnya sebagai tempat Prabu Siliwangi, raja Sunda, berusaha membangun istana dalam semalam.
Fungsi
suntingFungsi situs Gunungpadang diperkirakan adalah tempat pemujaan bagi masyarakat yang bermukim di sana pada sekitar 2000 tahun SM.[2] Hasil penelitian Rolan Mauludy dan Hokky Situngkir menunjukkan kemungkinan adanya pelibatan musik dari beberapa batu megalit yang ada.[3] Selain Gunungpadang, terdapat beberapa tapak lain di Cianjur yang merupakan peninggalan periode megalitikum/Zaman Batu
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ a b Situs Peninggalan Zaman Megalitikum di Gunung Padang Kian Terbengkalai. Diarsipkan 2010-05-08 di Wayback Machine. kapanlagi.com Edisi 08 September 2005
- ^ a b Jafar M. Sidik. Menerawangi "Indonesia Tua" di Gunung Padang. Antara daring. Edisi 17 September 2009
- ^ Rolan Mauludy dan Hokky Situngkir Musical Tradition in Megalithic Site of Indonesian Gunung Padang?
Pranala luar
sunting- (Indonesia) Artikel mengenai situs Gunung Padang di Kompas.
- (Indonesia) Gunung Padang lebih luas dari Borobudur.
- (Indonesia) Ditemukan 5 makam tua di Gunung Padang Diarsipkan 2014-10-31 di Wayback Machine..