Petani
Petani adalah seseorang yang bergerak di bidang pertanian, utamanya dengan cara melakukan pengelolaan tanah dengan tujuan untuk menumbuhkan dan memelihara tanaman (seperti padi, bunga, buah, kopi dan lain lain), dengan harapan untuk memperoleh hasil dari tanaman tersebut untuk digunakan sendiri ataupun menjualnya kepada orang lain. Mereka juga dapat menyediakan bahan mentah bagi industri, seperti serealia untuk minuman beralkohol, buah untuk jus, dan wol atau kapas untuk penenunan dan pembuatan pakaian.
Setiap orang bisa menjadi petani, baik itu mengolah lahan milik pribadi atau mempekerjakan pekerja tani untuk mengolah lahan pemilik. Artinya, seseorang disebut petani berdasarkan bidang pekerjaannya, bukan kepemilikan lahannya. Di sebagian besar negara maju, "petani" biasanya adalah pemilik lahan pertanian (pemilik tanah), sementara karyawan pertanian dikenal sebagai pekerja pertanian (atau buruh tani). Namun, dalam definisi lama lainnya, petani adalah orang yang mendorong atau meningkatkan pertumbuhan tanaman, lahan, atau tanaman pangan atau memelihara hewan (seperti ternak atau ikan) dengan kerja keras dan perhatian.
Lebih dari setengah miliar petani adalah petani kecil, yang sebagian besar berada di negara berkembang dan secara ekonomi menghidupi hampir dua miliar orang. Secara global, perempuan merupakan lebih dari 40% karyawan pertanian.
Sejarah
suntingBercocok tanam telah dilakukan sejak zaman Neolitik. Di Zaman Perunggu (5000 hingga 4000 SM), bangsa Sumeria memiliki pembagian kerja di bidang pertanian. Ketika panen, pekerjaan dilakukan secara berkelompok dengan jumlah orang dalam setiap grup sebanyak tiga orang.[1]
Sedangkan usaha peternakan telah ada sejak ribuan tahun. Anjing telah didomestikasikan sejak 15000 tahun yang lalu di Asia Timur untuk keperluan berburu. Kambing dan domba didomestikasikan sejak 8000 tahun SM di Asia. Babi didomestikasikan di Timur Tengah dan China sejak 7000 tahun SM. Kuda didomestikasikan sejak tahun 4000 SM.[2]
Kemajuan teknologi
suntingDi AS pada tahun 1930-an, seorang petani hanya dapat menghasilkan cukup makanan untuk memberi makan tiga konsumen lainnya. Seorang petani modern menghasilkan cukup makanan untuk memberi makan lebih dari seratus orang. Namun, beberapa penulis menganggap perkiraan ini cacat, karena tidak memperhitungkan bahwa pertanian membutuhkan energi dan banyak sumber daya lain yang harus disediakan oleh pekerja tambahan, sehingga rasio orang yang diberi makan terhadap petani sebenarnya lebih kecil dari 100 banding 1.
Metode bercocok tanam
suntingDi negara miskin atau kebudayaan pra-industri, kebanyakan petani melakukan pertanian subsisten, sebuah sistem pertanian organik yang mendayagunakan rotasi tanaman, penyisihan benih, tebang dan bakar, atau metode lainnya.
Di negara maju, petani memiliki sebidang lahan yang luas dan pembudidayaan dilakukan dengan memanfaatkan mesin pertanian untuk mendapatkan efisiensi tinggi. Dengan menggunakan mesin, jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan menjadi jauh berkurang.
Organisasi Petani
suntingPetani sering kali menjadi anggota serikat petani lokal, regional, atau nasional atau organisasi produsen pertanian dan dapat memberikan pengaruh politik yang signifikan. Gerakan Grange di Amerika Serikat efektif dalam memajukan agenda petani, terutama terhadap kepentingan perusahaan kereta api dan agribisnis di awal abad ke-20. FNSEA sangat aktif secara politik di Prancis, terutama yang berkaitan dengan makanan yang dimodifikasi secara genetik. Produsen pertanian, baik kecil maupun besar, diwakili secara global oleh Federasi Produsen Pertanian Internasional (IFAP), yang mewakili lebih dari 600 juta petani melalui 120 serikat petani nasional di 79 negara.
Petani terkenal
suntingTopik berhubungan
suntingReferensi
sunting- ^ By the sweat of thy brow: Work in the Western world, Melvin Kranzberg, Joseph Gies, Putnam, 1975
- ^ "Breeds of Livestock - Oklahoma State University". Ansi.okstate.edu. Diakses tanggal 2011-12-10.
Bahan bacaan terkait
sunting- Dyer, Christopher (2007). "A suffolk farmer in the fifteenth century". Agricultural History Review. 55 (1): 1–22. JSTOR 40276126.
- Kirschenmann, Frederick (2000). "How many farmers will we need?" (PDF). Leopold Letter. 12 (4): 3–4. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2012-05-02. Diakses tanggal 2013-12-10.
Pranala luar
sunting- (Indonesia) Asosiasi Bank Benih Hadir Untuk Petani Diarsipkan 2019-11-18 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Situs HKTI
- (Indonesia) Kanal Berita Pertanian
- (Indonesia) Situs LSM Pendamping Petani Diarsipkan 2006-07-12 di Wayback Machine.