Inditex
Industria de Diseño Textil, S.A. (Inditex; /ˌɪndɪˈtɛks/, bahasa Spanyol: [indiˈteks]; terj. har. 'Industri Desain Tekstil') adalah sebuah produsen pakaian multinasional yang berkantor pusat di Arteixo, Galicia, Spanyol.[3] Inditex, grup mode cepat terbesar di dunia,[4] mengoperasikan lebih dari 7.200 gerai di 93 negara di seluruh dunia.[5][6][7] Gerai unggulan perusahaan ini adalah Zara, tetapi perusahaan ini juga memiliki sejumlah merek lain, seperti Zara Home, Massimo Dutti, Bershka, Oysho, Pull&Bear, Stradivarius, Uterqüe, dan Lefties. Mayoritas gerai perusahaan ini dimiliki sendiri, dengan waralaba hanya diterapkan di negara yang tidak memperbolehkan pemilikan properti oleh badan hukum asing.[8]
Inditex | |
Sociedad Anónima | |
Kode emiten | BMAD: ITX |
ISIN | ES0148396007 |
Industri | Ritel |
Pendahulu |
|
Didirikan | A Coruña, Galicia, Spanyol (12 Juni 1985 ) |
Pendiri | Amancio Ortega Rosalía Mera |
Kantor pusat | , |
Cabang | 7.292 gerai[1] |
Wilayah operasi | Seluruh dunia |
Tokoh kunci | Pablo Isla (Chairman dan CEO) |
Produk | Pakaian & mode |
Pendapatan | €20,4 milyar (2020)[2] |
€4,8 milyar (2020)[2] | |
€1,1 milyar (2020)[2] | |
Total aset | €19,621 milyar (2020)[1] |
Total ekuitas | €12,752 milyar (2020)[1] |
Karyawan | 162.450 (2020) [1] |
Anak usaha | Zara, Pull&Bear, Bershka, Massimo Dutti, Stradivarius, Oysho, Zara Home, Uterqüe, Lefties |
Situs web | www |
Bisnis Inditex berpusat pada satu filosofi, yakni cepat merespon pasar. Jika perusahaan mode tradisional memerlukan waktu hampir satu tahun untuk meluncurkan produk barunya, mulai dari pembuatan konsep hingga dipajang di gerai, Inditex hanya memerlukan waktu kurang dari dua bulan, agar dapat memasok gerainya dengan produk baru tiap minggu. Kecepatan tersebut pun memberi dampak pada lingkungan dan manusia, karena perusahaan ini adalah merek mode cepat terbesar di dunia.[7] Produk baru dibuat purwarupanya hanya dalam waktu lima hari, dan 60% produknya diproduksi secara lokal untuk memperpendek waktu produksi.[9] Di gerai Zara, produk baru dapat hanya memerlukan waktu 15 hari mulai dari dirancang hingga dipajang di gerai.[10]
Sejarah
suntingAwal mula
suntingAmancio Ortega mulai terjun ke industri pakaian pada awal dekade 1960-an dengan bekerja di sebuah produsen kaos lokal di A Coruña, Spanyol.[11] Ortega kemudian mulai mengembangkan desainnya sendiri, dan bersama istrinya, Rosalia Mera, ia mulai memproduksi pakaian di rumahnya.[8][12] Amancio lalu memiliki cukup uang untuk membuka sebuah pabrik kecil dan mulai menjual produknya ke perusahaan lain.[8]
Pada tahun 1975, keduanya membuka gerai pertamanya, yakni Zara, yang memproduksi mode populer dengan harga murah.[8][10] Setahun kemudian, Zara resmi didaftarkan sebagai sebuah badan hukum, dan lalu mulai membuka pabrik dan gerai baru di Spanyol.[8] Tidak lama kemudian, setelah Ortega menyadari makin pentingnya komputer, seorang profesor lokal, José María Castellano, pun dipekerjakan untuk mengembangkan kapabilitas komputasi dari Zara.[8][13]
1980–2000
suntingPada dekade 1980-an, Zara mulai mengimplementasikan metode desain dan distribusi baru yang sangat mengurangi durasi desain, produksi, dan pengiriman produk baru.[14] Metode tersebut dirancang oleh Castellano yang menjadi CEO Zara pada tahun 1984. Pada tahun 1985, Industria de Diseno Textil S.A. atau Inditex resmi didirikan sebagai perusahaan induk untuk Zara dan pabriknya.[15] Pada tahun 1988, perusahaan ini mulai berekspansi ke luar Spanyol dengan membuka gerai Zara di Porto, Portugal.[16] Pada tahun 1990, koleksi alas kaki dari perusahaan ini, Tempe, mulai dipajang di bagian anak-anak dari gerai Zara.[17] Pada tahun 1991, Inditex meluncurkan Pull&Bear, untuk menjual pakaian kasual pria.[18][19] Tidak lama kemudian, perusahaan ini juga mengakuisisi 65% saham merek Massimo Dutti. Pada tahun 1993, Inditex membentuk Lefties untuk dapat menjual produk lama Zara.[20] Pada tahun 1995, Inditex membeli sisa saham Massimo Dutti yang belum mereka pegang dan mulai mengembangkan produk Massimo Dutti ke pakaian wanita.[21] Pada tahun 1998, Inditex meluncurkan Bershka untuk menjual mode trendi urban.[22] Pada tahun 1999, perusahaan ini membeli Stradivarius, sebuah merek mode wanita muda.[8]
2001–sekarang
suntingPada tahun 2001, Inditex mengadakan penawaran umum perdana di Bolsa de Madrid.[23] Pada penawaran umum perdana tersebut, Inditex melepas 26% sahamya ke investor publik, sehingga valuasi perusahaan ini mencapai €9 milyar.[24] Pada tahun yang sama, perusahaan ini meluncurkan gerai pakaian wanita dan lingerie, Oysho.[25][26]
Pada tahun 2003, Inditex meluncurkan merek Zara Home, untuk menawarkan tempat tidur, peralatan makan, barang pecah belah, dan aksesoris dekorasi rumah.[27] Pada tahun 2004, dengan pembukaan gerai ke-2000 di Hong Kong, Inditex pun resmi eksis di 56 negara.[28]
Pada tahun 2005, CEO Jose Maria Castellano mengundurkan diri dari jabatannya dan kemudian digantikan oleh Pablo Isla.[29] Pada musim panas tahun 2008, Inditex meluncurkan merek Uterque yang fokus menawarkan aksesoris wanita.[30] Pada tahun yang sama, perusahaan ini membuka gerai ke-4000 di Tokyo.[28] Pada tahun 2011, Ortega mengundurkan diri dari jabatan deputi chairman.[28] Pada tahun yang sama, perusahaan ini membuka gerai pertamanya di Australia, sehingga perusahaan ini resmi eksis di lima benua dan 77 negara.[31] Pasca insiden bangunan Dhaka 2013, Inditex menjadi salah satu dari 38 perusahaan yang meneken Accord on Factory and Building Safety in Bangladesh.[32]
Hingga tahun 2019, Inditex adalah peritel mode dengan pendapatan terbesar di dunia.[33]
Pada kuartal terakhir tahun 2020, pendapatan perusahaan ini turun sebesar 18% menjadi $1,85 milyar, terutama karena penurunan penjualan ritel akibat pandemi COVID-19. Harga saham Inditex pun turun sebesar 12% dalam waktu satu tahun.[34]
Pada bulan Mei 2021, Inditex menyatakan bahwa semua gerainya di Venezuela akan ditutup, karena Inditex akan meninjau kembali perjanjiannya dengan mitra lokal di sana, yakni Phoenix World Trade.[35]
Eksistensi internasional
suntingPada tahun 1989, setahun setelah berekspansi ke Portugal, perusahaan ini berekspansi ke Amerika Serikat[36], dan kemudian perusahaan ini berekspansi ke Prancis pada tahun 1990.[8] Ekspansi lalu dilanjutkan ke Meksiko pada tahun 1992 dan ke Yunani pada tahun 1993. Pada tahun 1994, Inditex membuka gerai baru di Belgia dan Swedia.[37] Pada tahun 1997, perusahaan ini telah berekspansi ke Malta, Siprus, Norwegia, dan Israel.[14] Pada tahun 1998, ekspansi dilanjutkan ke Britania Raya, Turki, Argentina, Venezuela, Timur Tengah, dan Jepang.[14] Pada tahun 1999, perusahaan ini berekspansi ke Kanada, Jerman, Polandia, Arab Saudi, dan sejumlah negara di Amerika Selatan.[37][38]
Pada tahun 2001, perusahaan ini membuka gerai baru di Italia, Luxembourg, dan Yordania. Pada tahun 2003, Inditex membuka gerai baru di Rusia, Slovakia, dan Malaysia.[38] Setahun kemudian, perusahaan ini membuka gerai baru di Latvia, Hungaria, Panama, dan di sejumlah negara lain, termasuk gerai ke-2000 di Hong Kong.[38] Pada tahun 2006, perusahaan ini telah berekspansi ke Tiongkok daratan.[39] Pada tahun 2010, perusahaan ini membuka gerai ke-5000 di Roma[28] dan gerai pertamanya di India.[39] Pada tahun 2011, perusahaan ini membuka gerai pertamanya di Australia dan Afrika Selatan.[31] Pada tahun 2012, perusahaan ini berekspansi ke Serbia, Makedonia Utara, Armenia, Ekuador, Georgia, dan Bosnia-Herzegovina.[38][40] Pada tahun 2014, Inditex membuka gerai pertamanya di Albania.[41] Pada tahun 2016, Inditex mengumumkan bahwa mereka berencana membuka gerai baru di Vietnam, Selandia Baru, Paraguay, Aruba, dan Nicaragua.[6]
Referensi
sunting- ^ a b c d "Financial Data" (pdf). Inditex. Diakses tanggal 27 February 2018.
- ^ a b c . Inditex https://www.inditex.com/en/article?articleId=662520&title=Inditex+exceeds+%E2%82%AC1.1+billion+net+profit. Tidak memiliki atau tanpa
|title=
(bantuan) - ^ Butler, Sarah (14 December 2013). "Inditex: Spain's Fashion Powerhouse You've Probably Never Heard Of". The Guardian. Diakses tanggal 20 April 2016.
- ^ "Inditex, king of fast fashion".
- ^ "International presence - inditex.com". www.inditex.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 September 2016. Diakses tanggal 16 March 2017.
- ^ a b "Zara Owner Inditex Sees Profits Jump as Sales Soar". BBC. 9 March 2016. Diakses tanggal 16 March 2016.
- ^ a b Abnett, Kate; Amed, Imran (30 March 2015). "Inditex:Agile Fashion Force". Business of Fashion. Diakses tanggal 20 April 2016.
- ^ a b c d e f g h "Industria de Diseno Textil S.A. History". Funding Universe. Diakses tanggal 8 April 2016.
- ^ Fashion Business Education (2017-01-04), The Zara Way: How Inditex beats the competition (Business model), diakses tanggal 2017-06-28
- ^ a b Frayer, Lauren (12 March 2013). "The Reclusive Spanish Billionaire Behind Zara's Fast Fashion Empire". NPR. Diakses tanggal 20 April 2016.
- ^ "Amancio Ortega Gaona is One of the 500 People Shaping the Global Fashion Industry in 2018". The Business of Fashion (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-08-17.
- ^ Baigorri, Manuel (15 August 2013). "Rosalia Mera, Who Was Spain's Richest Woman, Dies at 69". Bloomberg Business. Diakses tanggal 20 April 2016.
- ^ Buck, Tobias (18 June 2014). "Fashion:A Better Business Model". Financial Times. Diakses tanggal 20 April 2016.
- ^ a b c Ozkurt, Tolga (2010). The Last Retail Evolution. Editrice Le Fonti. hlm. 47–49. ISBN 978-88-6109-075-0.[pranala nonaktif permanen]
- ^ Hansen, Suzy (9 November 2012). "How Zara Grew Into the World's Largest Fashion Retailer". New York Times Magazine. Diakses tanggal 8 April 2016.
- ^ Ryan, Orla (23 May 2001). "Spain's Retail Success Story". BBC News. Diakses tanggal 8 April 2016.
- ^ "Company History". Tempe Groupo Inditex. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-04-09. Diakses tanggal 8 April 2016.
- ^ "Company History". Pull and Bear. Diakses tanggal 8 April 2016.
- ^ "Pull and Bear First UK Store". Fashion United. Diakses tanggal 8 April 2016.
- ^ Sowray, Bibby (19 March 2014). "Lefties:The Zara Outlet You Never Knew About". The Telegraph. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-06-28. Diakses tanggal 4 November 2015.
- ^ "Annual Report Massimo Dutti". Inditex. 1998. Diakses tanggal 8 April 2016.
- ^ "Bershka About". Inditex. Diakses tanggal 8 April 2016.
- ^ Vitzthum, Carlta; Ascarelli, Silvia (29 April 2015). "Inditex Sets IPO Price Range Amid Strong Market Demand". The Wall Street Journal. Diakses tanggal 8 April 2016.
- ^ Heller, Richard (28 May 2001). "Inside Zara". Forbes. Diakses tanggal 8 April 2016.
- ^ "About Oysho". FashionBi. Diakses tanggal 8 April 2016.
- ^ Loeb, Walter (30 March 2015). "Zara Leads in Fast Fashion". Forbes. Diakses tanggal 8 April 2016.
- ^ Barker, Barbara (16 June 2003). "Spanish Clothing Manufacturer Inditex Enters New Territory With Zara Home". HFN the Weekly Newspaper. Home Furnishing Network. Diakses tanggal 8 April 2016.
- ^ a b c d Gomez, Luis (14 August 2012). "The Man Who Dresses the World". El Pais. Diakses tanggal 8 April 2016.
- ^ Crawford, Leslie (26 September 2005). "Castellano Steps Down From Inditex". Financial Times. Diakses tanggal 8 April 2016.
- ^ Moreau, Raphael (22 September 2008). "Retail in Practice:H&M and Inditex's Global Expansion Strategies". The Retail Digest.
- ^ a b Tartaglia, Lisa (18 April 2011). "Zara's Australian Entrance to Challenge Local Retailers". The Conversation. Diakses tanggal 8 April 2016.
- ^ Burke, Jason; Hammadi, Saad; Neville, Simon (13 May 2013). "Fashion Chains Sign Accord to Help Finance Safety in Bangladesh Factories". The Guardian. Diakses tanggal 8 April 2016.
- ^ "Fast Retailing overcomes H&M as world's second largest fashion retailer". www.themds.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-10-16.
- ^ "Inditex Profit Drops as Consumers Spend Less in Second Lockdowns". Bloomberg.com (dalam bahasa Inggris). 2020-12-15. Diakses tanggal 2021-01-04.
- ^ "Zara owner Inditex to close all stores in Venezuela, local partner says". Reuters. 2021-05-22. Diakses tanggal 2021-05-22.
- ^ Lauren Sherman (24 March 2015). "America's Favorite Foreign Retailers". Forbes. Diakses tanggal 14 April 2016.
- ^ a b "Fashion Chain Zara Reclaims the Glory of Spain". Wharton University of Pennsylvania. 24 April 2003. Diakses tanggal 14 April 2016.
- ^ a b c d "Inditex: Our History". Inditex. Diakses tanggal 14 April 2016.
- ^ a b Saumya Roy (29 July 2010). "Fast Fashion: Zara in India". Forbes. Diakses tanggal 14 April 2016.
- ^ "Inditex to Open Stores in Bosnia and Herzegovina". RetailWeek. 23 February 2012. Diakses tanggal 14 April 2016.
- ^ Lukasz Izakowski (3 April 2014). "Inditex Enters the Albanian Market". Retail Net. Diakses tanggal 14 April 2016.