Degenerasi makula
Degenerasi makula, juga dikenal sebagai degenerasi makula terkait usia (age-related macular degeneration, AMD) adalah sebuah kondisi medis yang dapat menyebabkan pandangan buram atau gangguan penglihatan pada pusat jangkauan visual.[1] Tahap-tahap awal tidak melihat adanya gejala, namun beberapa orang mengalami pemburukan penglihatan secara perlahan yang dapat mempengarhui salahsatu atau kedua mata. Meski tidak menyebabkan kebutaan secara menyeluruh, hilangnya penglihatan apda titik pusat jangkauan visual dapat mempersulit perkenalan wajah, mengendara, membaca, atau berkegiatan sehari-hari. Halusinasi visual juga dapat terjadi pada penderita.
Degenerasi makula | |
---|---|
gambar bagian belakang mata (retina) yang menunjukkan degenerasi makula tingkat sedang. | |
Informasi umum | |
Nama lain | Degenerasi makula terkait usia |
Spesialisasi | Oftalmologi, optometri |
Tipe | Awal, menengah, akhir[1] |
Penyebab | Rusaknya makula di retina[1] |
Faktor risiko | Genetik, merokok[1] |
Aspek klinis | |
Gejala dan tanda | Pandangan kabur atau hilangnya penglihatan pada titik pusat jangkauan visual.[1] |
Komplikasi | Halusinasi visual[1] |
Awal muncul | Lansia[1] |
Diagnosis | Pemeriksaan mata[1] |
Tata laksana | |
Pencegahan | Olahraga, makan makanan yang bergizi, hindari merokok[1] |
Perawatan | Pengobatan Anti-VEGF yang disuntik ke mata, pengentalan laser dan terapi fotodinamik[1] |
Prevalensi | 8.7% global prevalence in 2020[2] |
Degenerasi makula umumnya terjadi pada orang yang lebih tua, dan disebabkan oleh kerusakan makula di retina. Faktor genetik dan merokok juga memainkan peran. Kondisi ini dapat didiagnosis dengan pemeriksaan mata secara menyeluruh. Tingkat keparahannya dapat dibagi menjadi jenis awal, tengah dan akhir. Tahap akhir lalu dibagi lagi menjadi wujud "kering" dan "basah", dengan wujud kering terjadi pada 90% dari total kasus degenerasi makula.[3]
Perbedaan dari dua wujud tersebut dicirikan deng perubahan pada makula. Pengidap AMD kering memilki drusen, yaitu "puing" seluler di makula yang secara perlahan merusak sel yang sensitif terhadp cahaya, dan dapat mengarah ke kehilangan penglihatan. Pada wujud basah, pembuluh darah tumbuh dibawah makula, menyebabkan bocornya cairan tubuh dan darah ke retina.[4]
Olahraga, makan makanan yang bergizi dan tidak merokok dapat mengurangi resiko degenerasi makula. Hingga saat ini, belum ada pengobatan yang dapat mengembalikan penglihatan yang sudah hilang. Pada wujud basah, pengobatan Anti-VEGF dapa disuntik yang disuntik ke mata, atau penggunaan pengentalan laser atau terapi fotodinamik dapat memperlambat pemburukan. Vitamin, Mineral dan antioksidan diet, beserta dengan karotenoid tampaknya tidak mempengaruhi pemburukan tersebut;[5] namun suplemen diet barangkali dapat memperlambat pemburukan bagi yang sudah mengidap.
Referensi
sunting- ^ a b c d e f g h i j "Facts About Age-Related Macular Degeneration". National Eye Institute. June 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 December 2015. Diakses tanggal 21 December 2015.
- ^ Apte, Rajendra S. (5 August 2021). "Age-Related Macular Degeneration". New England Journal of Medicine. 385 (6): 539–547. doi:10.1056/NEJMcp2102061. PMC 9369215 Periksa nilai
|pmc=
(bantuan). PMID 34347954 Periksa nilai|pmid=
(bantuan). - ^ Mehta S (September 2015). "Age-Related Macular Degeneration". Primary Care. 42 (3): 377–91. doi:10.1016/j.pop.2015.05.009. PMID 26319344.
- ^ "Age-Related Macular Degeneration". WebMD (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-03-15.
- ^ Evans, Jennifer R; Lawrenson, John G (2023-09-13). Cochrane Eyes and Vision Group, ed. "Antioxidant vitamin and mineral supplements for slowing the progression of age-related macular degeneration". Cochrane Database of Systematic Reviews (dalam bahasa Inggris). 2023 (9). doi:10.1002/14651858.CD000254.pub5. PMC 10498493 Periksa nilai
|pmc=
(bantuan). PMID 37702300 Periksa nilai|pmid=
(bantuan).