Ade Irawan
Arzia Dahar (5 April 1937 – 17 Januari 2020), dikenal sebagai Ade Irawan adalah pemeran Indonesia.[1]
Ade Irawan | |
---|---|
Lahir | Arzia Dahar 5 April 1937 Padang, Hindia Belanda |
Meninggal | 17 Januari 2020 Jakarta, Indonesia | (umur 82)
Kebangsaan | Indonesia |
Nama lain | Ade Irawan |
Pekerjaan | Pemeran |
Tahun aktif | 1964–2020 |
Suami/istri | Bambang Irawan (meninggal 1979) |
Anak | 5, termasuk Dewi Irawan dan Ria Irawan |
Kehidupan awal
suntingArzia merupakan anak kelima dari sembilan bersaudara pasangan Mohammad Dahar (ayah) dan Bastian (ibu) asal Nagari Koto Gadang, Sumatera Barat.[2]
Karier
suntingAde terjun ke dunia seni peran pertama kali pada tahun 1964 sebagai figuran dalam film Diambang Fadjar produksi Agora pimpinan Bambang, suaminya. Meski kenal Bambang sejak sebelum menjadi aktor pada tahun 1954, mereka baru menikah setelah Bambang populer berkat main di film Tiga Dara tahun 1956.
Ade mulai mendapat peran utama sejak bermain dalam film Tjinta Di Udjung Tahun (1965). Tak hanya bermain dalam perusahaan film suaminya, Ade juga bermain dalam perusahaan film lain. Selain bermain film, Ade juga aktif menulis skenario antara lain Fajar Menyingsing (1975) dan Belas Kasih (1973). Usai menyelesaikan Fajar Menyingsing (1975), perusahaan film Agora yang ia dirikan bersama suaminya gulung tikar. Setelah itu, Bambang jatuh sakit dan meninggal pada tahun 1979.
Tak hanya dunia layar lebar, Ade juga aktif di layar kaca. Sinetron yang pernah dibintanginya antara lain, Takdir Ilahi.[3]
Penghargaan
suntingAde menerima penghargaan Kesetiaan Profesi dari Dewan Film Nasional pada 1993.
Filmografi
suntingFilm
suntingTelevisi
suntingTahun | Judul | Peran | Catatan | Ref. |
---|---|---|---|---|
2003 | Tiga Orang Perempuan | Eyang Putri | ||
2003 | Takdir Illahi | |||
2004–2006 | Bawang Merah Bawang Putih | Oma Bertha | ||
2005 | Hidayah | |||
2005–2006 | Suratan Takdir | Episode: "Siksa Kubur" | ||
Primadona | Nenek Hartini | |||
2006 | Selimut Hati | Ibunya Wisnu | ||
Aku Bukan Aku | Bu Rima | |||
2009 | Hafizah | Widuri | [4] | |
2011 | Saudara Oesman | |||
2013 | Oh Ternyata |
Kematian
suntingAde Irawan meninggal dunia pada umur 82 tahun pada Hari Jumat 17 Januari 2020 pukul 14.22 WIB setelah sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan selama 2 hari. Ia wafat tepat 11 hari setelah putrinya, Ria Irawan [5] Ade Irawan dikebumikan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan pada Hari Sabtu tanggal 18 Januari 2020.[6]
Penghargaan dan nominasi
suntingTahun | Penghargaan | Kategori | Karya | Hasil | Ref. |
---|---|---|---|---|---|
1984 | Festival Film Indonesia 1984 | Pemeran Pendukung Wanita Terbaik | Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI | Nominasi | |
2018 | Festival Film Bandung 2018 | Lifetime Achievement Award | Penerima | ||
2019 | Festival Film Indonesia 2019 | Penghargaan Seumur Hidup | |||
2020 | Indonesian Movie Actors Awards 2020 | Dedikasi untuk Film Indonesia |
Pranala luar
sunting- (Indonesia) Aktris Film - Ade Irawan Diarsipkan 2008-09-28 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Profil di KapanLagi.com
- Adhe Yogi Irawan
Referensi
sunting- ^ Komarudin (2020-01-17). Mutiah, Dinny, ed. "Pesona Kecantikan Ade Irawan, Ibunda Ria Irawan Semasa Muda". Liputan6.com. Diakses tanggal 2022-05-02.
- ^ Film majalah. Yayasan Pengembangan Media Audio Visual. 1987.
- ^ 'TAKDIR ILLAHI' Sinetron Baru di TPI, diakses 4 April 2008
- ^ 'Hafizah' Sinetron 2009, diakses 10 Juli 2011
- ^ Dewi, Retia Kartika. Hardiyanto, Sari, ed. "Mengenang Aktris Senior Ade Irawan..." Kompas.com. Diakses tanggal 2020-03-15.
- ^ Rantung, Revi C. Setiawan, Tri Susanto, ed. "Sabtu Besok, Jenazah Ade Irawan Akan Dimakamkan di TPU Tanah Kusir". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-03-15.